Postingan Dengan Tag "ban gravel tubeless"

Berbagi cerita seputar dunia sepeda

Menampilkan 1 dari 1 post

Perbedaan Ban Gravel 40mm Clincher dan Tubeless

So postingan kali ini, saya ingin menceritakan rasanya ketika menggunakan ban gravel, dengan lebar sama-sama 40mm tapi ada perbedaan clicher dan tubeless.  Seputar Ban Clicher dan Tubeless Yang Kami Pakai Disclaimer dulu ya sebenarnya bisa dibilang dari segi brand dan seri tidak sepadan sih, kalo yang clicher pakek yang murah dan tubeless yang harga pertengahan, tapi tidak apa-apa disini kita fokus ke perbedaan dari sisi clincher dan tubelessnya dulu.  Oke berikut merek ban yang saya gunakan. Ban clicher lebar 40mm dari Inova Pro Stampede, ban ini bawaan dari Twitter Gravel RS-11.  Ban tubeless lebar 40mm dari WTB Venture. Kami mencari opsi untuk ban tubeless yang harganya tidak jauh-jauh dari Rp 500.000,-, sehingga untuk sepasang ban depan belakang bisa dengan sekitar R0 1.000.000,-. Perbedaan Ketika Proses Instalasi Dengan wheelset yang sama, yakni Koozer CX-1800 sangat mudah sekali untuk memasang ban clicher Inova Pro Stampede tersebut meskipun didalamnya ada inner tube, ban bisa melar dengan baik dan mudah menyatu dengan wheelset. Hanya saja ketika proses instalasi ban tubelessnya WTB Venture 40, sangat berat sekali untuk menyatukand dengan wheelset, saya lupa sudah melakukan berapa percobaan berapa kali hingga ban sukses menyatu dengan wheelset. Kurang tahu juga apakah untuk ban yang lebih tinggi levelnya proses instalasi akan lebih mudah atau sama saja. Oh ya sama tidak lupa setelah proses instalasi ban tubelessnya saya tambahkan cairan sealant dengan merek WTB untuk pertolongan awal ketika ada bocor di jalan. Perbedaan Ketika Selesai Di Pasang Hal pertama yang bikin saya agak kaget adalah, ketika sukses terpasang di ban, entah kenapa ban tubelessnya terlihan lebih kecil daripada ban clicher yang sebelumnya saya pasang. Oh ya untuk wheelset Koozer CX1800 yang saya pakai lebar inner rimnya 20mm. Kemungkinan karena inner rim kurang besar sehingga bannya tidak melebar sesuai spek, setelah saya ukur dengan jangka sorong ternyata mejadi 38mm. Disamping itu, ketika mengangkat sepeda, ternyata tubeless setup ini benar-benar bikin ringan, cukup berasa ringannya. Oke sisanya mari kita coba.  Perbedaan Ketika Digunakan Riding Yang ini benar-benar bikin yang terkagum, digunakan di aspal dengan power biasa, speed yang saya dapat berasa lebih daripada yang clicher, rolling resistancenya kecil sekali mantab. Hal ini membuat saya terpikirkan untuk ganti ban roadbike saya ke tubeless juga :).  Hal lainnya ada tekanan angin yang di rekomendasikan juga lebih kecil daripada yang clicher, membuat kenyamanan lebih berasa dengan ban tubeless, dan ini juga saya rasakan ketika melewati jalan tak rata di tanah. Perbedaan Toolkit Sebenarnya saya ingin bercerita juga seputar langkah-langkah untuk menangani ketika terjadi ban bocor, karena tanpa bawa ban dalam bisa kita atasi dengan plug kit yang ukurannya jauh lebih kecil. Namun saya ceritakan di postingan terpisah saja, karena saat ini belum mengalami kebocoran dengan ban ini.