Postingan Dengan Tag "bluetooth"

Berbagi cerita seputar dunia sepeda

Menampilkan 2 dari 2 post

Magene S3+ Sebuah Cadence dan Speed Sensor Dalam Satu Wadah

Apakah kamu sedang mencari cadence sensor, atau mungkin speed sensor. Magene Gemini menyedia dua sensor tersebut menjadi satu kesatuan, dan tentunya support untuk ANT+ maupun Bluetooth, berikut ceritanya. Harga Harga yang ditawarkan di sebagian besar toko di Indonesia adalah sekitar Rp 150.000,- (kurang lebih). Produk ini bisa kamu temukan dengan mudah di Tokopedia maupun Bukalapak, tentunya dengan keyword "Magene S3+". Cara Penggunaan Dua sensor (speed dan cadence) yang saya jelaskan diatas tidak aktif secara bersamaan. Tidak ada tombol switch sensor disini, caranya dengan melepas dan kemudian memasang baterai. Sesaat setelah baterai terpasang akan ada led menyala sebentar, bisa 2 warna antara hijau atau merah. Jika hijau maka speed sensor yang sedang aktif, jika merah maka cadence sensor yang sedang aktif. Untuk berikutnya setelah tahu sensor mana yang aktif, tinggal meletakannya di sepeda, jika cadence sensor bisa diletakan di crank arm, dan jika speed sensor, bisa diletakan di hub. Sensor ini memiliki 2 macam koneksi ant+ atau bluetooth, keduanya aktif secara bersamaan, kamu bisa memilihih 2 koneksi tersebut sesuai dengan yang disupport cyclocomp yang kamu punya. Dalam kasus ini saya menggunakan Garmin Edge 130 dan terkoneksi dengan baik menggunakan ANT+ sensor pun berjalan dengan lancar dan bisa dibaca dengan baik di cyclocomp. - yussan Sumber Gambar : https://www.tokopedia.com/charliebike/sensor-speed-dan-cadence-magene-gemini-210-ant-bluetooth-strava-garmin

4 tahun yang laluyussan 7.53K views

Pilih Koneksi ANT+ atau Bluetooth Smart

Bagi yang terbiasa membawa perlengkapan monitoring atau memasang berbagai macam sensor di sepeda, pasti akan terbiasa dengan istilah ANT+ atau Bluetooth Smart sensor. Tapi tenang saja, sebelumnya akan saya jelaskan dulu masing-masing diatas sebelum memulai melihat perbedaannya. Bluetooth Smart Bluetooth adalah sebuah teknologi wireless yang wajib ada di kalangan smartphone saat ini. Sering dipakai untuk transfer file, tapi jarang dipakai karena lambat dan pengguna lebih suka menggunakan wifi untuk transfer wireless. Untuk saling terkoneksi / pairing masing-masing device memerlukan semacam permission agar bisa terkoneksi, bisa dengan isi code atau cukup allow saja. Sampai tulisan ini dibuat versi terakhir bluetooth adalah Bluetooth 5. Masih berjalan di frekuensi 2.4GHZ, dibanding versi sebelumnya, Bluetooth 5 memiliki jangkauan lebih luas dibanding versi sebelumnya dan siap untuk mengirim file berukuran lebih besar. Jarak maksimal yang bisa diakses bluetooth ini adalah 120 meters.  Untuk Bluetooth 5 ini dibuat agar lebih cocok dengan IOT (Internet Of Things), karena memungkinkan untuk transfer data dengan low energi, lebih hemat baterai, nah low energy inilah yang menjadi inti dari Bluetooth Smart. Selengkapnya : https://id.wikipedia.org/wiki/Bluetooth ANT+ ANT+ adalah sebuah teknologi wireless yang sifatnya multicast bisa terkoneksi lebih dari satu device. Biasanya terkoneksi dengan sensor atau alat-alat kesehatan/kebugaran, sebagai contoh : heart rate monitor, speed sensor, cadencese sensor, power meter dan lain sebagainya. Disamping itu penggunaan baterai yang effisien dari ANT+ membuatnya bisa bertahan sampai berbulan tanpa ganti baterai. ANT+ bekerja di frekuensi 2.4GHZ, dan rangenya bisa sampai 30 metres pada 0 dBm. Yang membedakan dengan Bluetooh adalah, "it's just works", ketika pairing dengan bluetooth kedua device harus saling konfirmasi untuk menerima. Berbeda dengan ANT+ , cukup pilih device yang ingin di hubungkan, maka akan langsung terhubung tanpa ada effort tambahan. Selengkapnya https://en.wikipedia.org/wiki/ANT_(network)  Perbandingan Untuk mempermudah perbandingan, kita buat poin to poin saja ya : User Experience Bluetooth hanya memungkin koneksi satu device saja, semisal saya punya 1 power meter terpasang di sepeda dan terkoneksi ke cyclocompt lewat bluetooth, tidak memungkinkan device lain untuk terkoneksi ke power meter tersebut lewat bluetooth. ANT+ sifatnya lebih terbuka, jadi kasusnya saya ada 1 power meter dan telah terpasang di sepeda, berhasil saya koneksikan dengan cyclocomp di sepeda lewat ant+, dan terkoneksi pula ke smartphone pelatih saya yang sudah support ANT+ juga, hal seperti ini sangat memungkinkan. Efisiensi Baterai ANT+ hanya membutuhkan energi yang sangat kecil untuk bisa bekerja, bahkan lebih kecil dibandingakan Bluetooth Smart. Hal inilah yang menjadi nilai utama sebuah ANT+. Kecepatan Transfer Data Power meter Bluetooth dapat mengirimkan informasi 64x per detik, 16x lebih cepat dari ANT+ . Sementara ANT + dapat mengirimkan data 4x per detik, dan Bluetooth SMART 64x per detik, power meter saat ini tidak berjalan secepat ini. Mengapa? Akan terlalu sulit pada baterai. Sebagian besar pengukur daya merekam data lebih singkat menjadi satu kali per detik. Dengan cara ini, cyclocomp pada dasarnya dapat memasuki sleep mode untuk periode waktu yang sangat singkat, sehingga memperpanjang usia baterai. Penutup Dari semua poin-poin diatas sudah terjawab, kenapa banyak brand-brand penyedia sensor olahraga menggunakan ANT+ sebagai standar koneksi wireless, nilai utamanya adalah lebih hemat baterai. Namun Bluetootjh Smart juga memiliki nilai plus, dengan transfer rate lebih besar dan jangkauan jauh cocok untuk industri IOT. Sumber : https://powermetercity.com/2016/02/14/ant-bluetooth-power-meter/- yussan