Postingan Dengan Tag "cyclo"

Berbagi cerita seputar dunia sepeda

Menampilkan 5 dari 5 post

Cara Connect Huawei Watch Sebagai HR Monitor Garmin dan Cyclo Lain

Huawei Fit 3 memiliki banyak fitur menarik untuk harga dibawah 2 jutaan rupiah, tergolong murah dari fitur dan quality yang diberikan. Salah satu fitu yang menarik adalah untuk broadcast HR. Sehingga kamu bisa gunakan jam dari huawei untuk HRM (Heart Rate Monitor), disini kamu menggunakan Garmin Edge 530 untuk sample konek Huawei watch sebagai HRM. Apa itu HRM HRM atau heart rate monitor adalah sensor yang digunakan untuk membaca detak jantung, ada yang dipasang di dada, di lengan dan beberapa tempat lainnya. Untuk kemudian HRM ini akan terkoneksi ke cyclo untuk pesepeda, yang mana ketika cycling bisa sambil monitor heart rate sedang di angka berapa. Nah dengan fitur broadcast HR dari Huawei ini, kita bisa menggunakan Huawei watch, apapun tipenya yang support broadcast untuk bisa menggantikan HRM diatas, dan untuk kemudian terkoneksi dengan aman ke cyclo kamu, untuk sample di postingan ini kami menggunakan Garmin Edge 130. Cara Mengaktifkan Broadcast HR Huawei Untuk di postingan ini kamu menggunakan Huawei Fit 3, yang mana akan sesuai dengan seri-seri Huawei lainnya. Masuk ke settings. Pilih HR Data Broadcasts Baca teks-teks consent dan centang untuk melanjutkan. Untuk selanjutkan Huawei watch akan menampilkan angka heart rate kamu, dan secara default broadcast. Kami belum mengetahui melalui jalur Ant+ atau Bluetoothkah bagaimana Huawei melakukan broadcast. Konek Cyclo ke Huawei HR Broadcast Untuk koneknya, sama dengan konek ke sensor-sensor lain, disini samplenya kami menggunakan Garmin Edge 530, ada di setting -> add sensors Untuk selanjutnya sensor hr terbaru akan terbaca, tinggal kita add ke cyclo kita. Final Test Mari coba new activity dan menampilkan angka HR di layar, secara default cyclo akan detect HR yang sedang terkonek dan menampilkan angkanya dilayar. Gambar diatas adalah hasil suksesnya Garmin cyclo terkoneksi ke Huawei watch untuk membaca hrnya.

Cyclo Baru Coros Dura Solar GPS dengan Slider

Kehadiran cyclo baru Coros Dura Solar GPS ini membuat ekosistm olahraga di Coros semakin lengkap. Hadir dengan desain yang berbeda dengan cyclo-cyclo yang sudah banyak di pasaran, apa saja yang dihadirkannya, mari bahas secara detail disini. Spesifikasi Lengkap Coros Dura Solar GPS Bike Computer 120 hours of ride time on a single charge with full GPS support Up to 2 extra hours of ride time per hour from solar charging Fully customizable 2.7" MIP color screen with adaptive backlight Responsive touchscreen for simple and safe use on the bike Digital dial and single-button for one-finger control with ease Dual-frequency satellite tracking with auto GPS mode selection Turn-by-turn and smart rerouting powered by Google Maps Built-in global offline maps for navigation on all types of terrain Upload post-ride data in seconds, regardless of activity duration Gain complete fitness insights with COROS watches and sensors Bluetooth and ANT+ support and third-party integrations Coros Dura Solar GPS with Scroll Control Credit by coros.com Berikut adalah penampakan Coros Dura Solar GPS dari atas, terlihat berbeda sekali dengan kebanyakan cyclo, ukuran layar tidak presisi, lebih banyak di bawah, sedangkan diatasnya terdapat solar panel yang sangat besar dan jelas, mirip-mirip dengan desain kalkulator yang di lengkapi solar panel. Credit by coros.com Tidak banyak tombol di sisi kanan kiri, tapi disisi kanan adalah 2 tombol yang bisa diputar dan tekan dan tombol lain untuk power. Credit by coros.com Bicara seputar mounting, desainnya masih cukup popular dengan mounting kebanyakan cyclo seperti garmin, hammerhead dan wahoo, yang model mengunci dengan cara diputar. Yang menarik disiini adalah desain mounting dari Coros seendiri menggunakan Garmin standar mounting cyclo, hal yang sama di lakukan oleh igpsport brand cyclo asal China. Ini adalah langkah yang bagus untuk Coros, membuat penggunakan Garmin sebelumnya yang ingin coba coros, hanya tinggal beli dan pasang, tanpa ubah-ubah mounting di sepedanya. Claim Sampai 120 Jam Dalam Sekali Charge Credit by instagram @corosindonesia Coros menclaim bahwa cyclo terbarunya, COROS DURA support sampai 120 jam penggunakan dengan full GPS mode dalam sekali charge.  Layar hadir dengan 2.7" MIP touch screen dan teradapat fitur untuk membuat layar tetap mudah di baca meskipun di bawah sinar matahari langsung. Dilengkapi dengan chipset satelit GPS dual frekuensi terbaru, COROS DURA secara akurat mencatat data lokasi Anda bahkan saat berkendara di jaringan jalan raya yang padat atau kota-kota bertingkat tinggi. Dengan mengaktifkan mode pemilihan GPS otomatis, COROS DURA menggunakan pengaturan GPS terbaik berdasarkan kekuatan satelit untuk menjaga pelacakan akurat sekaligus mengoptimalkan konsumsi baterai. Smarter Rerouting Credit by coros.com Rerouting dari COROS DURA di bantu dari Google Maps yang sudah sangat terkenal dan popular di kalangan dunia navigasi, terutama yang menggunakan smartphone. Opsi rerouting dari COROS DURA sendiri ada 2 opsi yang di sedikan, pertama kembali ke route, penting sekali ketika ikut event agar tetap berada di rute resmi dari penyelenggara event. Opsi rerouting ke dua adalah direct menuju lokasi tujuan, ini bisa di pakai jika di kondisi tidak masalah keluar jalur asal bisa sampai tujuan. Hingga postingan ini dibuat info dari Instagram @corosindonesia , harga resmi untuk pasar Indonesia lum dibuat, kita tunggu aja. Ref: https://coros.com/dura 

4 bulan yang laluyussan 556 views

Varian dari Shimano GRX Groupset Untuk Gravel dan Cyclocross Bike

Secara umum hingga awal tahun 2023 ini, Shimano memiliki 3 varian groupset yang di bagi berdasarkan jumlah speed sprocketnya, yakni mekanikal 10 dan 11 speed dan Di2 11 speed. Dan ketiganya bisa dikombinasikan akan menggunakan opsi 1x atau 2x dan crankset yang bisa saling tukar. Shimano GRX 10 Speed Mechanical 10 Speed GRX ini memiliki level yang sama dengan Shimano Tiagra yang sama-sama 10 speed, dan memungkinkan kamu untuk berbagi part dengan Shimano Tiagra, mulai dari fd, rd dan chain. Namun disarankan RD tetap menggunakan GRX karena ada sistem locking dari rd armnya. Untuk crankset kamu juga bisa bertukar dengan yang 11 speed, baik itu untuk yang single chainring ataupun double. Hanya saja kami cek dari web resmi Shimano GRX, tidak menyediakan opsi untuk 1 x 10 speed, tapi tidak masalah, tidak usah pasang aja untuk fdnya. Source: https://bike.shimano.com/en-EU/product/component/grx-10-speed.html Shimano GRX 11 Speed Mechanical Hingga postingan ini dibuat, opsi 11 speed adalah yang paling tinggi dari GRX saat ini. Berbeda dengan varian groupset MTBnya yang sudah ada 12 speed. Beberapa part yang bisa bertukar dengan seri 10 speed antara lain crankset, fd, hingga caliper rem. Shimano menyediakan opsi 1x untuk kami yang tidak ingin memasang FD, cocok untuk menambah clarance sekaligus mengurangi beban. Disamping itu di bagian brake lever kita lihat ada tambahan brake lever yang bukan di hood, mirip punya MTB. Tentu brake lever jenis ini tidak terbatas di 11 speed saja, kamu bisa pakai juga di versi 10 speed. Shimano GRX 11 Speed Di2 Adalah varian tertinggi GRX saat ini ketika postingan ini dibuat. 11 Speed Di2. Setup Di2 bisa membantu membuat shifting lebih presisi, lebih ringan dan membuat sepeda lebih clean meskipun bukan yang full internal routing. Beberapa part yang bisa bertukar dengan seri 11tentunya selain rd, fd dan brifternya. Nah karena ada kesamaan beberapa parts dengan GRX 11 Speed yang mechanical, jadi disini kami pasang untuk part Di2nya saja ya.

Impresi Garmin Edge 130 Setelah 2 Tahun Penggunaan

Garmin 130 merupakan Cyclo pertama yang saya beli dan gunakan, dan ternyata sudah 2 tahun, kondisi saat ini masih aman, meskipun pernah jatuh ke lantai, berikut adalah impresi untuk Garmin 130 saya setelah 2 tahun penggunaan. Alasan Membeli Garmin Edge 130 Saat itu saya membatasi budget saya sekitar 3 juta rupiah, inginnya dengan harga tersebut selain mendapatkan cylco juga bisa mendapatkan sensor speed dan cadence. Namun disamping budget ada beberapa point yang wajib dimiliki cyclo yang akan saya beli, antara lain : budget +- Rp 3.000.000,- tahan debu dan air support ant+ dan smart bluetooth display mudah diatur / tidak statik wana hitam layar tajam support apps komplit terdapat GPS, altimeter, dan sensor2 lain support apps untuk mobile and desktop auto post strava Hingga saya memiliki 3 buah opsional, yakni : Garmin Edge 25 Garmin Edge 130 Bryton Rider 530  berikut kesimpulan yang saya dapat dari 3 produk diatas, harga paling murah adalah Garmin Edge 25 yakni sekitar 1,5 jutaan rupiah, 2 produk lainnya mendekati 3 juta rupiah. Awalnya tertarik dengan Bryton Rider 530 karena layar lebih besar dan fitur yang tidak kalan dengan Garmin.  Keputusan terakhir saya ke Garmin Edge 130 karena, layarnya lebih jernih dan ada fitur reflektif, jadi ketika di tempat terang gambar yang ditampilkan tetap jelas, berbeda dnegan produk Bryton. Disamping itu, saya lebih suka dengan sertifikasi tahan debu dan airnya, serta dukungan appnya yang lebih menarik dan komplit. Baterai Tahan Lama Garmin Edge 130 menggunakan bundled bateray, yang mana untuk melakukan pengecasan dengan menggunakan kabel micro usb dan ditancapkan di port di bagian belakang. Saya cukup puas sekali dengan ketahanan baterainya. Minimal sehari dipakai 1 jam, dan ketika weekend sehari bisa sampai 4 - 5 jam, namun tak berasa sudah 2 minggu baterai masih ada isinya dan belum sampai bar 1 yang berkedip-kedip. Hal tersebut berlaku untuk sensor bundlingnya, meliputi speed sensor dan cadence sensornya, hingga 2 tahun penggunaan saya belum mengganti untuk baterainya. Hanya saja saya punya sensor detak jantung merek Magene, baru 6 bulan penggunaan sudah saatnya ganti baterai, entah saya salah menaruh atau menggunakan hrm tersebut. Hardware Yang Berkelas Garmin terkenal dengan produk berkelasnya, baik dari segi tampilan maupun kualitasnya. Meskipun bahan utamanya plastik tapi built qualitynya saya jamin top dah. Pernah jatuh 2 kali di lantai ketinggian sekitar 70 cm, untungnya layarnya tidak pecah, kemungkinan saat itu mendarat di posisi yang aman. Yang paling saya suka adalah layarnya, meskipun masih monochrome, namun sangat tajam sekali berbeda dengan produk di brand lain yang sekelas. Jika di bawah sinar mentari, layar masih bisa terlihat dengan jelas, yang satu ini memang kelebihan Garmin Edge 130, yang biasanya produk lain sudah untuk melihat ke layar ketika di outdoor dengan matahari super terik. Fitur Extra yang Sangat Membantu Baca Notif dari Smartphone Cyclo ini bisa terkoneksi ke smartphone menggunakan bluetooth, jadi kita bisa mendapatkan notifikasi penting ketika bersepeda. Kamu juga bisa set notifikasi apa saja yang ingin diaktifkan, sehingga bisa benar-benar di filter hanya notifikasi penting saja yang akan tampil. Autopost ke Strava Cukup buat akun Garmin, lalu konekan akun Strava ke akun Garminmu, maka auto post tiap selesai bersepeda akan beres. Tampilan yang Mudah Diatur Tampilan cyclo ini sangat dinamis, mulai dari layout tampilan hingga data-data yang ditampilkan bisa kamu set secara mudah secara langsung di cyclo. GPS built in yang sangat membantu Selain sebagai penunjuk arah, GPS disini juga membantu kinerja dari speed sensor yang terpasang di sepeda, agar data yang ditampilkan lebih akurat untuk disimpan di Garmin Connect, Strava maupun aplikasi olahraga lainnya. Tahan air dan debunya terbukti Sering cyclo ini saya bawa sepeda dan tiba-tiba hujan, yah saya pede saja tidak menyimpannya di kantong, karena sudah beli harga segitu masa sama air saja kalah, tapi pastikan setelah sampai rumah langsung dibilas dan dikeringkan, agar tidak tumbuh jamur dan kawan-kawannya.

5 tahun yang laluyussan 1.75K views

Memilih Mounting Untuk Cyclocomp

Memakai cyclocomp sangat memudahkan para pesepeda untuk menentukan langkap yang tepat ketika bersepeda agar lebih efektif dan efisien dalam melakukan pengayuhan. Data - data yang ditampilkan seperti heart rate, speed, cadence, gradient, altitude, timer dan masing banyak lainnya benar sangat dibutuhkan. Untuk bisa dipasangkan disepeda diperlukan mounting khusus, ada banyak jenis mounting untuk cyclocomp di pasaran sih, nah berikut diantaranya.   Mounting Dengan Karet Biasanya merupakan paket bawaan dari penyedia cyclocomp. Dengan menggunakan karet gelang kuat memungkinkan mounting ini bisa dipasang dimanapun. Baik itu di stem maupun di handle bar. Kelebihannya adalah mudahnya untuk mengatur kemiringan dari berbagai sisi. Kekurangannya karena terbuat dari karet, maka jika ada perubahan suhu ektrim akan membuatnya mudah rusak, ketika panas akan memuai dan ketika dingin akan menyusut.   Mounting Di Handle Bar Mounting ini dipasang di handlebar, dan biasanya mepet dengan stem. Bentuknya cukup keren, bahan utamanya bermacam-macam mulai dari plastik, alloy hingga fiber carbon. Harganya mulai dari dibawah Rp 100-an hingga Rp jutaan, merek permium terkenal untu mounting jenis ini adalah K-Edge. Kelebihan tampilan keren harga dan bahan bermacam-macam Kekurangan handlebar harus lurus dan bulat, tidak bisa dipasang di handlebar tipe aero.   Mounting Di Stem Bahkan ada beberapa produsen handle yang juga sekalian membuat mounting ini menjadi satu di handlebar. Dipasang di baut depat dari stem, bisa atas ataupun bawah. Untuk harganya bisanya ratusan ribu rupiah, saya juga tidak merekomendasikan harga dibawah Rp 100rb-an , ditakutkan mudah patah ketika diperjalanan. Kelebihan mouting lebih menyatu dengan sepeda, posisi simetris di tengah - tengah stem dan cocok untuk bermacam-macam tipe handlebar. Kekurangan harga cukup mahal.

5 tahun yang laluyussan 2.23K views