Menampilkan 4 dari 4 post
Sesuai dengan namnya quick release tercipta untuk memudahkan pengguna melepas atau memasang roda di sepeda dengan cepat, dan produk ini bertahan sangat lama, hingga akhirnya keluar thru axle yang lebih dahulu keluar di sepeda gunung, tidak seperti quick release (qr), bentuknya seperti skrup dengan diameter lebih besar, tentu ada tujuan kenapa thru axle tercipta. Quick Release Sumber : https://yubabikes.com/cargobikestore/quick-release Diciptakan untuk melepas dan memasang roda dengan cepat, tanpa alat tambahan cukup dengan tangan dan itu bekerja sangat baik sekali hingga saat postingan ini dibuat. Disamping fungsi diatas, beratnya juga sangat ringan, apalagi jika berbahan dasar titanium. Untuk bisa berfungsi sempurna, semua bagian dari quick release (qr) haruslah lengkap, mulai dari 1 passang pegas, 1 pasang ring pengunci, 1 pengait dan 1 pengunci, jika ada satu yang bermasalah maka, qr tidak akan bekerja secara maksimal. Disamping itu karena diameternya yang kecil, qr tidak begitu cocok jika diterapkan untuk sepeda mtb terutama yang sering dipakai untuk aksi menantang seperti dirt jump, downhill dan sebagainya, Thru Axle Sumber gambar : https://feltbicycles.com/products/thru-axle-cx-front-15mm-with-qr?variant=22369878016118 Karena beberapa kelemahan diatas, maka terciptalah thru axle(ta). Diameter porosnya lebih besar sehingga lebih kaku dan kuat untuk kegiatan ekstrim, ditambahkan dengan porosnya langsung terkunci ke bagian frame/fork sepeda. Tentunya untuk menghasilkan hal tersebut, ada satu hal yang membuat ta kalah dengn qr, yakni kecepatan untuk ganti roda. Ada 2 macam TA dipasaran saat ini, yakni yang bisa dilepas dengan tangan (cara kerjanya seperta qa) dan yang membutuhkan alat untuk melepas atau memasangnya (cara kerjanya seperti skrup biasa) KESIMPULAN Dari kedua jenis ponos roda diatas, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. qr yang terkenal ringan dan dinamis, lalu ta yang terkenal kuat dan lebih stiff. Pilih saja sesuai profil berkendara kamu, Disamping itu, bentu frehub dan frameset juga mempengaruhi apakah bisa menggunakan qr atau ta, karena frameset dan hub yang menggunakan qr tidak bisa menggunakan ta ataupun sebaliknya. Sumber Gambar Utama : https://unsplash.com/photos/JaLZ3X8BHc0
Memang tidak diragukan lagi antusiasme warga Indonesia dengan sepeda pada masa ini. Terbukti terpecahnya rekor muri untuk penjualan sepeda lipat Troy 10sp Chromoly Bike to Work Edition sebanyak 200 unit dalam 40 detik di Tokopedia. Element Troy ini merupakan edisi spesial yang bekerja sama dengan komunitas bike to work Indonesia, dan merupakan seri sepeda lipat yang paling populer di list sepeda lipat Element Bike. Kamu juga bisa cek daftar sepeda lipat Element Bike di link ini https://maugowes.com/bikes?brand=5ece4b226753b8ab11506020&type=5e7ecae76753b8ab110f1978 . Bentuk framenya minimalis dan slope yang datar membuat aura racingnya keluar. Pihak Element Bike sendiri juga sudah mengetahui jika kembali meluncurkan produk ini akan laku keras, tapi merek tidak menyangka bisa laku sehebat ini dan memecahkan rekor muri. Nah jika kamu ingin belanja produk Element Bike lainnya di Tokopedia bisa mengunjungi link berikut https://www.tokopedia.com/elementindonesia
Sepeda lipat alias foilding bike menjadi sepeda populer akhir-akhir ini, bisa jadi karena bentuknya yang minimalis, apalagi bisa dilipat, sehingga bisa dimasukan ke mobil atau bahkan dibawa ke kendaraan umum seperti krl, bis dan sejenisnya. Mau Gowes nemu sepeda lipat lokal dari Bandung dengan brand Kreuz, Bentuknya keren seperti brompton dan harganya cukup terjangkau, mari kita pelajari lebih lanjut. Bahan Frameset Sumber Instagram @kreuz.pannier JIka dilihat sekilas, framenya mirip seperti Brompton, tapi dari @kreuz.pannier menjawab "mendekati", bahan utamanya adalah cromoly, untuk engselnya sendiri dibuat seperti produk Brompton. Sumber https://www.instagram.com/p/B6nRWpIH0L8/ . Geometri Berikut adalah perbandingan geometri sepeda Kreuz ini dengan Brompton. Dari gambar diatas, bisa kita ketahui panjang wheelbase masih sama, engsel lipatan juga sama, satu hal yang cukup berbeda adalah bentu lekukan pada top tube Kreuz yang lebih landai dari Brompton. Cara Preorder Harga framsetnya sendiri dari postingan @kreuz.pannier pada 1 januari 2020 sekitar Rp 2.5 juta, belum termasuk part lain, meliputi wheelset, handlebar, sadle dan lain sebagainya untuk detail berikutnya bisa hubunngi kontak dibawah ini. Selain request part juga bisa request warna apa saj ayang diinginkan. Karena produk ini bukan buatan pabrik besar, kamu saat ini hanya bisa melakukan preorder tersebih dahulu, melalui Whatsapp 085624717166 , untuk sebelumnya bisa cek produk-produk merek di Instagram @kreuz.pannier https://www.instagram.com/kreuz.pannier/ Sumber gambar : https://www.instagram.com/kreuz.pannier/
Tahun ini Tour de Ambarukmo kembali diadakan, dan pesertanya waw sampai 1600 peserta, angka yang sungguh fantastis. Ada 2 kategori untuk tour kali ini, yaitu non race dan race untuk merebut gelas KOM dan QOM. Race diadakan bersamaan dengan tour peserta non race, hanya saja nanti jalurnya akan sedikit berbeda. Panjang jalurnya adalah 130KM untuk non race dan 145KM untuk race. Start Dimulai Pada pukul 5:30am 20 Juli 2019 di Pendopo Ambarrukmo. Tim Mau Gowes telah bersiap di beberapa titik untuk merekam segala aktifitas di dalam tur ini untuk disampaikan kepada pemirsa. Yang bikin tambah semangat, karena start dibuka langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Kelengkapan Tour Persiapan di tour ini sudah cukup memadai, mulai dari mobil sweeper, ambulans patwal, road captain, semuanya ada. Namun akan lebih jika jumlahnya ditambah, berhubung jumlah peserta yang ikut serta sampai 1600-an. Semua peserta pun start dengan jersey kuning, kecuali road captain yang menggunakan warna hijau. 3 Checkpoint Dari start ke finish, ada 3 checkpoint untuk seluruh peserta bisa melakukan istirahat atau mengisi kembeli bekal. Checkpoint pertama ada di Waduk Sermo, Kulon Progo. Checkpoint kedua ada di Lapangan Tempel di Sleman dan checkpoint ketiga ada di Candi Prambanan Sleman. Jalur di Waduk Sermo terkenal akan jalurnya yang khas daerah samping gunung, tapi jalur yang dipilih panitia cukup bersahabat untuk seluruh level goweser karena sifatnya yang roling. Hal ini juga berlaku untuk jalur yang berada di sekitaran daerah tempel, karena daerah Tempel berada di kaki Gunung Merapi. Sisanya jalur dari Candi Prambanan ke garis finish di Pendopo Ambarukmo adalah jalur perkotaan yang sifatnya flat, tapi karena saat itu sudah menunjukan pukul 11 ketika menuju garis finish, maka panitia dan satpatwal perlu kerja ekstra untuk mengamankan jalur tur ini. KOM/QOM Race Setelah menyelesaikan sesi di checkpoint 1 di waduk sermo, jalurpun terbagi 2, untuk peserta race maupun non race. Untuk peserta race KOM/QOM akan masuk area pegunungan yang mana tanjakan dan turunannya lebih ekstrim. Saat tur berlangsung memang cuacanya cukup mendung dan kadang hujan rintik-rintik tapi cuma sebentar. Karena lokasi KOM/QOM race didaerah ketinggian, maka kabutpun menyelimuti daerah tersebut, membuat suasana semakin epic. Selamat untuk para pemenang. Pemenang dibagi menjadi beberapa kategori antara lain : KOM : Under 30 : Warna Biru 31-40 : Warna Kuning 41-50 : Warna Merah Above 51 : Warna Hijau QOM: Under 35 : Warna Pink Above 36 : Warna Oranye (maksud dari warna diatas adalah warna nomor) Untuk lebih tahu seputar KOM/QOM ini, bisa dibaca di https://tourdeambarrukmo.com/race-regulation/ Referensi : Sumber Gambar : - https://www.instagram.com/tdambarrukmo/Sumber Data :- https://kompetisi.id/competition/TVRJd053PT0/regulations/Tour-De-Ambarrukmo-2019- https://tourdeambarrukmo.com
5 tahun yang lalu • yussan • 1.75K views