Postingan Dengan Tag "gravel"

Berbagi cerita seputar dunia sepeda

Menampilkan 9 dari 27 post

Pendaftaran Dolan Kebon - Sowan Nyai 2024 Event Gowes Gravel Telah Dibuka

Merupakan kali kedua DolanKebon.id mengadakan event gravel di Yogyakarta, kali ini bertajuk Dolan Kebon Sowan Nyai, ada 2 opsi di event gravel kali ini, yakni 90km dan 150km. Jadwal Event Dolan Kebon Sowan Nyai Event ini akan diadakan pada 21 September 2024, yups masih ada sekitar 2 bulan lagi, untuk siap-siap dan latihan :D. Start dan Finisih, di Balai Kota Yogyakarta, untuk rute dan start time kami belum mendapatkan info dari panitia. Cara Pendaftaran Dolan Kebon Sowan Nyai Silahkan kunjungi https://reg.dolankebon.id/ , silahkan isi semua data formulir disana, ada opsi untuk rute yaitu:  90KM Rp 450.000,- 150KM Rp 550.000,- Untuk selanjutnya setelah isi semua formulir, kamu akan mendapatkan QRIS untuk melanjutkan pembayaran.

sebulan yang laluyussan 193 views

Specialized Crux DSW Alloy Gravel Bike Ringan Terbaru

Melanjutkan kesuksesan Specialized Crux Comp gravel bike sebagai salah satu gravel bike teringan in the world. Specialized merilis Specialized Crux DSW Comp dengan frame dari alloy dan geometri mirip dengan Crux versi carbon, dengan masih membuat sepeda ini seringan mungkin. Specialized Crux DSW Comp Kita mulai dari spesifikasi tekniknya terlebih dahulu. Frameset Frame Specialized E5 Premium Aluminum Disc frame with D'Aluisio Smartweld Technology, hydroformed aluminum tubing, tapered head tube, threaded BB Seat Binder Specialized Alloy, 30.8mm Fork S-Works FACT Carbon, 12x100mm thru-axle, flat-mount disc Cockpit Handlebars Specialized Adventure Gear, 118.9mm drop x 70mm reach x 12º flare Saddle Body Geometry Power Sport, steel rails SeatPost Alloy, 2-bolt Clamp, 12mm offset, 27.2mm, anti-corrosion hardware Stem Specialized, 3D-forged alloy, 4-bolt, 7-degree rise Tape Supacaz Super Sticky Kush Brakes Rear Brake SRAM APEX, Hydraulic Disc Front Brake SRAM APEX, Hydraulic Disc Drivetrain Shift Levers SRAM APEX, 12sp Rear Derailleur SRAM APEX XPLR, Mechanical Cassette SRAM PG 1231, XPLR, 11-44 Crankset SRAM APEX XPLR, 40t Chainrings 40t Bottom Bracket SRAM DUB BSA 68 Wide Chain SRAM APEX 12S Wheels & Tires Front Wheel DT G540, Centerlock Disc, Tubeless Ready, 25mm internal width Rear Wheel DT G540, Centerlock Disc, Tubeless Ready, 25mm internal width Front Tire Pathfinder Pro 2BR, 700x38 Rear Tire Pathfinder Pro 2BR, 700x38 Inner Tubes 48mm Presta Valve, 700X28-38 Weight Weight 9.37kg (20 lb, 10.5 oz) for size 56 Specialized CRUX sebagai Gravel Bike Alloy Teringan Didunia Credit by specialized.com Hadir dengan berat frameset hanya 1399 grams, menjadikan Crux DSW sebagai alloy gravel frame teringan didunia, dikombinasikan dengan Specialized Fact12r Crux Carbon fork.  D'Alusio Smartweld Credit by specilized.com Sama dengan frame dari specialized allez comp, dengan d'aluisio smartweld, sebuah teknik pengelasan yang di patenkan Specialized, untuk menciptakan frame alloy ringan, dengan pengelasan yang kuat dan sambungan yang akurat. Untuk memberikan stiffness, downbtube dan bottom bracket sheel dibuat satu bagian di Crux DSW ini, mirip dengan Allez terbaru. Side to Side Specialized Crux Gravel and Crux DSW Berikut side to side CRUX DSW Comp dengan Crux Comp, tentu yang paling terlihat adalah frame alloy terlihat ada sambungan lasnya, 2 frame ini menggunakan fork yang sama. Crux Comp versi carbon, menyediakan lubang untuk jalur kabel di bagian atas down tube, yang mana kami lebih suka ini karena terlihat lebih rapi. Berbeda dengan Crux DSW Comp yang lubangnya tersedia disamping, sehingga jika suatu saat ingin setup SRAM AXS groupset, lubang ini masih terlihat dan perlu ditutup. MMenggunakan seatstay desain tradisional yang mana banyak sepeda saat ini menggunakan dropped seatstay untuk stiffness, justru kami suka desain tradisional ini, menjadi lebih eksklusif saja, dan tentu seharusnya lebih nyaman daripada dropped seatstay terutama untuk rute tanah. Handlebar, stem, saddle hingga bartape menggunakan spek yang sama, baik Crux Comp atau Crux DSW Comp, hanya berbeda di seatpostnya, untuk Crux Comp menggunakan seatpost dari carbon dengan seatback yang lebih banyak dari Crux DSW Comp. Geometry Frame Sama Persis Specialized Crux DWS Comp Frame Geometry, sumber https://www.specialized.com/us/en/crux-dsw-comp/p/4221802?color=5368204-4221802   Specialized CRUX Comp frame geometry, sumber https://www.specialized.com/us/en/crux-comp/p/199962?color=322105-199962   Hal yang menarik perhatian kami berikutnya adalah kedua frame CRUX ini, meski beda varian, alloy dan gravel, geometrynya bisa sama persis, hingga ke bagian-bagian terkecil, dan kami hampir tidak pernah menemukan spek seperti ini di brand lain. Yang artinya, kamu bisa menggunakan setup fiting yang sama untuk 2 jenis sepeda ini, hanya beda feel menggunakan sepeda carbon dan alloy. 

Giro Rincon Sepatu Gravel impresi Setelah 500KM

Giro Rincon adalah sepatu gravel pertama dari brand Giro yang penulis punya. Impresi pertama ketika digunakan adalah, lacing systemnya nyaman, seimbang atas kanan kiri, meski cukup berat. Sebagai catatan, tiap selesai dipakai kami selalu membersihkan sepatu ini dengan semprotan air tipis-tipis dan di lap hingga impresi 500KM berikut. Seputar Giro Rincon Awal cerita kami mencari sepatu yang memang dikhusus kan untuk gravel, alternatif dari Shimano RX8 series yang harganya diatas 2.5jutaan, akhirnya nemu entry level dari Giro, yakni Giro Rincon. Taglinenya "Ready to roll over gravel, gradients, and everything in between", jadi sesuai dengan target kami.  Beberapa ekspetasi saya, sepatu ringan, spd cleat support dan knobya tinggi tapi tidak seektrim sepatu MTB, dan harga sekitar Rp 1.500.000,-, yups Giro Rincon ini dapat hal ini. Spesifikasi lengkapnya bisa cek di https://www.giro.com/p/rincon-mountain-bike-shoes/350060000200000092.html . Belum Ada Robek dan Karet Outsole Masih Tebal Heel Tab dan Heel Collar Kita mulai dari bagian yang sering bergesekan dengan kaki, yakni di bagian heel tab dan hell collarnya. Kaos kaki yang saya pakai selalu sama untuk semua aktifitas sepeda, yakni kaos kaki dari Sub Jersey (apapun serinya), dan ini bukan promo ya, kebetulan sizenya pas. Sepatu saya lainnya adalah Shimano size 44e wide yakni Shimano XC3 dan RC502, dan pas dengan fitting Giro Rincon size 44 ini. Untuk bagian yang bergesekan langsung dengan kaki yang mulai berbeda ada di insolenya, yang mana tulisan-tulisan seperti Giro dan sizenya mulai kabur. Boa fit System + Velco Strap No Issues Sejak awal penggunaan hingga 500km ini, saya belum pernah sama sekali melepas velcro depan, jadi sejak pertama di pakai langsung fitting, dan proses lepas pasang hanya di bagian BOA dialnya saja. Pernah mendapatkan isu di BOA dial XC3, ketika effort/power jadi loose padahal sedang kencang, isu tersebut tidak kami dapatkan di GIRO Rincon ini, BOA dial hingga postingan ini dibuat, masih bekerja dengan sangat baik. Outsole Berikut kami memiliki perbandingan ketika sepatu ini baru di unboxing dan setelah lama di pakai, tentu hasilnya bisa berbeda-beda tergantung dari seberapa sering di pakai jalan dan seberapa esktrim rute yang digunakan. Warna hitam di 2 mur depan yang awalnya hitam, kita kembali ke warna aslinya yaitu silver. Ada banyak sekali lecet di bagian cleat, karena disanalah sering terjadi gesekan dengan pedal, ketika cleat in/out, dan ini wajar. Karet mulai menipis, tapi kami merasakan grip yang cukup kuat disini, bahkan bisa dibilinag karet baru, ketika masih keras lebih licin daripada setelah dipakai beberapa kali. Kondisi Lem, Pernah Dibawah Hujan-Hujanan Penulis sendiri adalah tipe goweser yang lebih suka menembus hujan daripada menunggu reda, baik itu pakai atau tanpa menggunakan jas hujan, dan sepatu ini pernah merasakan hal tersebut.  Meski tidak sering, hujan yang di hadapi cukup luar biasa hingga membanjiri sisi dalam sepatu, dan butuh beberapa hari agar full kering. Hingga saat ini kami belum merasakan efek samping dari hujan-hujanan ini, seperti lem yang mulai mengelupas atau warna yang mulai berubah, yups masih aman untuk 2 hal tersebut. Namun perlu di perhatikan di cleat/bautnya, biasanya jika sudah ada ;ecet cukup dalam, bisa membuat lapisan anti karat tertembus hujan dan tentu bisa karatan, tapi kami terhindar dari hal tersebut, kemungkinan karena langsung membersihkan dan mengeringkan setelah dipakai basah-basahan. Kesimpulan 500km yang kami lalui dengan sepatu ini masih belum cukup untuk membuat sepatu ini menyerah, pastikan setelah selesai dipakai langsungan di bersihkan dengan cara di lap dan semprot air sedikit saja, pastikan langsung di keringkan agar tidak timbul jamur atau karat di bagian besinya. Boa dial system hingga semua bagian sepatu masih bekerja dengan baik, namun jika rute yang dilalui lebih ektrim tentu hasil bisa berbeda pula.  Harga yang cukup lebih murah dari RX800 memang memberikan perbedaan berarti juga, dari bobot yang lebih berat, serta stiffness yang kurang, tapi sepatu ini nyaman sekali, outsole sangat meredam, dan uppernya bisa memeluk dengan sangat baik dan simetris, langsung pas sejak pertama kali dipakai. Score Fitting: ⭐⭐⭐⭐⭐ (5/5), memeluk dengan sangat baik dan dial BOA membuat lebih mudah Weight: ⭐⭐⭐⭐ (4/5), Tidak seberat MTB tapi tidak seringan dengan sepatu gravel selevel, misal XC 5 Brand and Lab Spec Compare: ⭐⭐⭐⭐⭐ (5/5) , kecocokan spesifikasi dari brand dan pengecekan spek dari lab

Opsi Clipless Pedal Populer Untuk Gravel

Berikut adalah beberapa opsi pedal untuk gravel dari brand-brand terkenal. Gravel pedal yang kami list di postingan ini adalah, pedal yang sama digunakan di MTB, XC dan sejenisnya. Disini kami ambil sampel 5 pedal dari 5 brand yang berbeda. Mari kita cek-cek satu persatu. Shimano SPD Credit by bike.shimano.com Salah satu pedal terkenal dari Shimano untuk mtb, cx, xc dan tentu bisa di pakai untuk gravel, yakni varian SPD Pedal. Shimano sendiri untuk varian pedal spd ini sangat banyak sekali variannya:  ada spd pedal 2 side seperti gambar diatas ada juga opsi single side spd pedal 2 side spd pedal dengan extra ada extra plate di dedapan dan belakang bahkan ada kombinasi pedal spd dan hybrid dengan flat pedal. Bicara seputar pedal teringan, so far ketika postingan ini dibuat, dari Shimano kami menemukan Shimano XTR PD-9100. Credit by bike.shimano.com Cleat yang digunakan adalah 2 bolts cleat seperti diatas, yang bernama SPD Cleats, dengan bahan 100% dari metal. Bahkan kamu bisa juga menemukan opsi yang lebih ringan dengan bahan dari Titanium tapi dibuat dari 3th party. Dari Shimano sendiri untuk SPD pedal ada 2 tipe, yaitu opsi bisa di lepas single side, misal dengan kaki geser ke arah luar, atau bisa pilih opsi lepas dual side, bisa di lepas dengan geser kaki ke arah luar / dalam. Look X-Track Credit by lookcycle.com Look X-Track pedal ini juga support untuk cleat spd, meski look juga membuat sendiri varian cleat spd dengan spek persis. Namun Look X-Track sendiri ada opsi menggunakan bahan carbon, dan plate yang lebih luas. Varian tertinggi dari pedal ini adalah X-TRACK RACE CARBON TI. Credit by lookcycle.com SRAM Time Atac Credit by sram.com Dari SRAM ada varian Time, antara lain SRAM Time Atac XC untuk varian yang minimalis, SRAM Time Atac MX dan SRAM Time Speciale.  Dengan desain mirip dengan Shimano SPD XTR atau Look X-Track race carbon yang minimalis, Time Atac XC 12 hadir dengan berat yang sangan ringan 124gr sepasang, yang mana SPD dan X-track tembus 300gr keatas untuk sepasang. Hal itu dikarenakan XC 8 tidak 100% metal, untuk body menggunakan Carbon-filled dan beberapa komposit lain, dan untuk versi low budgetnya, misal XC 2 , juga cukup ringan, karena menggunakan komposit juga bukan full metal. Credit by crankbrothers.com sram.com Cleat yang digunakan modelnya seperti diatas, dengan sistem 2 bolts dan kompatible dengan lubang bolt darri Shimano SPD. Ada 2 opsi untuk Atac Easy 10 derajat, dan Atac 13/17 derajat. Derajat ini untuk seberapa banyak kaki bisa di geser2. Crankbrothers Eggbeater Credit by crankbrothers.com Opsi pedal dari Cranbkbrothers kali ini adalah desain yang paling minimalis, hanya berupa spindle di kelilingi pegas dan cleat clamp. Crankbrothers Eggbeater. Selain desain diatas, Crankbrothers Eggbeater ada opsi lain dengan plat yang lebih lebar. Credit by crankbrothers.com Dengan desain pedal dan cleat yang sama ada beberapa tambahn di plat agar bagian yang mengenai di kaki lebh luas, dan beberapa opsi flat pedal juga di sediakan oleh crankbrothers.  Credit by crankbrothers.com Varian tertinggi dari Crankbrothers Eggbeater ini adalah Eggbeater 11 dengan kombinasi part dari titanium, berat sepasangnya hanya 179 gram sepasang. Magped Gravel Dengan desain yang mirip dengan pedal flat, tidak ada pegas atau bagian yang menjepit, Magped menggunakan sistem magnet untuk mengaitkan dengan cleatnya. Cleat yang digunakan adalah plat besi yang ditujukan untuk menempel ke magnet di pedalnya. Ada beberapa perbedaan tinggal ketinggian dari outsol sepatu, untuk menangani hal tersebut, Magped ada spacer yang bisa diputar-putar untuk menyesuaikan dengan ketinggian agar pedal dan sepatu benar-benar dalam posisi flat.

Cerita Kami Memperbaiki Fork Carbon Retak di Wenda AB

Beberapa saat lalu, penulis mengalami crash ketika gowes busukan dengan Twitter Gravel, crash diturunan karena rem kurang bekerja dengan baik dan menabrak akar pohon. Ternyata ketika di bongkar ada retak cukup panjang di area steerer tube carbonnya tempat stem mencengkeram dan tembus kedalam, ternyata setelah kontak-kontak Wenda AB bisa untuk memperbaiki steerer tube carbon tersebut. Awal kami mengenal Wenda AB adalah sebuah workshop untuk pengecetan, dan pada saat itu terkenal banyak yang repaint sepedanya disana, karena hasilnya yang mantab. Cerita Awal Terjadi Keretakan Sepeda yang saya gunakan saat itu adalah Twitter Gravel Gen 1, sedang melewati rute blusukan di dalam kampung, kemudian ada turunan dan pede tangan satu pegang handphone, ternyata rem berakan kurang pakem, akhirnya crash menabrak akar pohon yang mencuat keluar permukaan tanah. Awalnya memang terdengar suara ctek, dan posisi stem sudah miring, saat ini tidak berpikir banyak, langsung saya kendorkan dan luruskan, lalu bawa pulang, dan agak ngebut lewat jalan-jalan rusak dan tanah, karena sedang pakai gravel bike. Esoknya ketika saya sedang mengelap, ternyata di sela-sela ada serabut-serabut, ternyata setelah dibongkar ada retakan panjang sekitar 5cm lurus dan tembus dalam, sepertinya retakan dari cengkraman stem yang kemudian memutar karena crash. Mulai Kontak Wenda AB Sebelum ada isu ini, kamu pernah ada project dengan Wenda AB untuk perbaikan frame carbon, frame Twitter Gravel Juga, yakni ada retakan di lubang fd, videonya bisa cek di link berikut https://www.youtube.com/watch?v=rbeyFd_EinM. Kami pun menyertakan foto-foto retakan dan panjangnya, dan estimasinya adalah Rp 450.000,- infonya kurang dari 1 bulan, karena sedang banyak antrian. Pembayaran di lakukan via transfer 2x, 1 saat barang di ambil, sisanya saat barang jadi dan sebelum diambil. Hasil Perbaikan Mari kita skip ke setelah 3 minggu fork ini diservis, dan hasilnya tidak ada keretakan lagi di steerertubenya, bulat sempurnya dan feel strong Fork pun kembali terpasang di Twitter Gravel gen 1, semua aman dari pasang jangkar hingga stem sesuai torsi, dan telah di test di rute gravel dan road, sofar aman, tentu di sini kami tidak akan ada crash test, semoga aman sampai kedepannya.

2 bulan yang laluyussan 314 views

Delihea Mengeluarkan Varian Gravel Pertama Delihea MRCM

Delihea MRCM adalah varian pertama dari Gravel BIke Delihea hadir dengan Carbon T1000 yang terkenal kuar ringan dan stiff, bagaimana detail lainnya, mari kita bahas di postingan ini. Kami agak sulit menemukan detail spek dari grame Delihea MRCM gravel ini, karena delihea sendiri tidak memiliki situs resmi untuk membaca produk-produk yang mereka tawarkan. Tapi kami mendapatkan semua info-info seputar Deliha MRCM ini dari Ali Express. Desain Delihea MRCM Credit by deliheabrand.aliexpress.com Jika dilihat sekilas desain dan geometry frame ini mirip dengan Delihea Rest yang terkenal di para entusias sepeda. Tubing di buat tipis dan berasa all roudnnya.  Yang bikin mata kami auto fokus adalah desain dari forknya, berasa bagian depan seperti di papas, mungkin kalo sering melihat akan terbiasa. Frame ini hadir dengan Carbon Torray 1000 full frameset, merupakan varian carbon yang sering di temukan juga di brand-brand sepeda populer di dunia. Untuk seatpost yang digunakan sama seperti Delihea Rest dengan bentuk D, keunggulannya terlihat lebih keren, posisi sadel pasti lurus. Max Tire 700x42c Delihea MRCM ini hadir dengan fram yang bisa muat sampai 700x42c, dan bagi kami ini cukup untuk melibas jalanan gravel yang padat dan tidak seektrim enduro. FD Clamp Sepertinya Tidak Mudah Dilepas Credit by https://www.aliexpress.com/item/1005006274127994.html Di Delihea Rest menggunakan system nails untuk fd hanger tidak menggunakan baut yang mudah dilepas. Tapi kami belum mendapatkan jawaban, apakah Delihea MRCM ini menggunakan sistem nails atau bolt. Jika menggunakan bolt, maka menjadi nilai plus untuk frame gravel Delihea MRCM ini, karena untuk setup 1x fd hanger bisa dilepas dan menjadi rapi. Routing Cable System Credit by https://www.aliexpress.com/item/1005006274127994.html Tidak hadir dengan sistem clean, hadir dengan semi internal route, hanya saja untuk lubang cable di headtube lebih terlihat lebih rapi di salah satu sisi, mirip dengan Giant TCR Advanced seri 2023-2024, dst.  Untuk Di2 sendiri, ada beberapa lubang yang tertutup penutup karet dan siap di gunakan, salah satunya lubang untuk cable fd. Spesifikasi Surface Processing Mode Gloss is_customized Yes Model Number MRCM Weight 1016g (Size 53cm Clear Coat) Foldable No Material CARBON T1000 Origin Mainland China Max Tires 700c*42c*650b 2.1'' Headset 1-1/8 1-1/2 Bottom Bracket BB386 Axles R: 142*12 F: 100*12 Deliha MRCM Gravel Full Bike Preview Biasanya untuk mendapatkan preview fullbikenya kami mengecek dari beberapa ulasa di Aliexpress, bisa cek di halaman berikut https://deliheabrand.aliexpress.com/store/1103204291/pages/all-items.html . Namun kami belum menemukan customer yang mengulas dengan gambarnya.  Namun kami menemukan 1 video di Youtube dari channel Diego Tremque, dengan fullbike dan background di alamnya, kurang lebih berikut previewnya. Credit by Youtube Diego Tremque Setup yang digunakan sendiri adalah ban 700x45 dan ketika terpasang di rims ternyata menjadi 700x47 , untuk ban dari Pirelli Cinturato M. Tapi dari Delihea claim max 700x42 dan di buktikan oleh Diego bisa menggunakan ban lebih lebar. Untuk size framenya sendiri, beliau tidak mention di videonya. Part lain Beliau menambahkan rest bar / aero bar, dan extra bottle cage di saddle. Setup caliper semi hydrolic dan groupset Shimano 105 R7000 dengan pedal road. Selengkapnya bisa tonton di Delihea gravel MRCM - BIKE CHECK - EMBALSE DEL YESO (youtube.com)

5 bulan yang laluyussan 612 views

MOSSO 735GVL Frame Gravel dari Mosso Kini Hadir dengan Opsi Full Internal Routing

Awal Januari 2024 Mosso, brand frame sepeda terkenal asal Taiwan merilis varian bari dari lineup frame gravel mereka yang populer. Mosso 735GVL, sekilas geometry frame mirip dengan Mosso 790GVL, tapi yang paling mencolok adalah sekarang sudah clean look terutama sisi depan hingga tengah, mari kita cek lebih dalam. Teknologi Mosso 735GVL Hadir dengan frame alloy yang cukup ringan mirip dengan pendahulunya Mosso 790GVL. Frame dengan material Alu 7005TB dan carbon fork, kami belum menemukan carbon apa yang digunakan untuk fork Mosso 735GVL ini. untuk size 470 nya berat total frameset adalah 1460gr. Geometry Mosso 735GVL Table geometry Mosso 735GVL Source: http://www.mosso.com.tw/products.php?func=p_detail&p_id=319&pc_parent=2  Frame sama-sama hadir hingga support ban maksimal 700x45c, jika kita lihat dari geometri Mosso 735GVl di komparasi dengan Mosso 790GVL lebih ke perbedaan panjang dari tube-tubenya, dengan mengusung desain yang mirip. Seat angle di Mosso 790gvl 75deg, sedangkan di Mosso 735gvl 73deg, sedikit lebih tegak, sehingga jika menggunakan stem dengan angle yang sama, di Mosso 735gvl akan berasa lebih miring keatas. Reach dari Mosso 735gvl sedikit lebih panjang daripada Mosso 790gvl. Beberapa isu pengguna Mosso 790gvl adalah wheelbasenya yang kurang panjang, sehingga sering ada isu shoes overlaping, yakni sepatu bagian depan bergesekan dengan ban depan ketika belok. Sepertinya isu tersebut bisa hilang atau sedikit berkurang di Mosso 735gvl ini, karena wheelse base di buat lebih panjang, dan selisihnya sekitar 27cm bisa kurang/lebih tergantung size. Agar permudah perbandingan kami sertakan geometry dari Mosso 790gvl dibawah ini, untuk di bandingkan dengan geometry mosso 735gvl yang ada di atas. Table geometry Mosso 790GVL Source: http://www.mosso.com.tw/products.php?func=p_detail&p_id=287&pc_parent=2    Desain Mosso 735GVL Credit by mosso.com.tw Ketika frame ini rilis ada 3 varian warna yang di hadirkan, ada silence dark, metalic gray, dan peral white. Warna terlihat premium karena minim ada corak-corak warna lain, logo Mosso juga terpasang rapi di toptube depan dan headtube depan. Forknya kini ada eyelet total 6 yang memungkinkan memasang beberapa aksesoris pelengkap. Untuk lubang cable dari depan hingga tengah benar-benar clean, semua kabel masuk ke dari headtube downtube dan disalurkan ke fork dan chainstay. Bearing yang digunakan juga 52 atai 51.8 sehingga akan support dengan baik dengan FSA ACR, DEDA DCR dan sejenisnya. Credit by mosso.com.tw Untuk routing cable dari bottom bracket hingga belakang, kita menemukan beberapa clamp yang mana cable akan keluar frame dan melalui jalur tersebut, tapi tenang, ini bukan masalah besar. Hingga postingan ini dibuat, kami belum menemukan frame ini dijual di marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak dll, sehingga kami belum tahu berapa harga frame ini setelah sampai di tanah air.

5 bulan yang laluyussan 729 views

new Giant TCX Sepeda Cyclocross Berasa TCR

Akhir 2023 ini Giant merilis varian sepeda cyclocross mereka, yakni Giant TCX, yang sekilas jika kita lihat mirip dengan Giant TCR atau Propel terbaru. Giant TCX Advanced Pro 2023 Geometry Yup sekilas kami merasa desain dan geometrynya mirip dengan Giant TCR Advanced yang terkenal, dengan seatstay dropped mirip Giant Propel Advanced 2023. Hanya saja beberapa bagian tubing dibuat lebih besar, seperto di bagian fork, seatstay, chainstay hingga toptube, tentu agar semakin aman di gravel ride dengan jalanan multi terrain. Tidak Menggunakan Fulll Internal Route Cabling Giant TCX Advanced Pro 2023 ini masih melanjutkan nafas dari Giant TCR yang masih belum menggunakan full internal cable route yang mana masih banyak sekali penggemarnya saat ini, selain itu juga lebih mudah untuk diperbaiki dari tangan mekanik. Berbanding terbalik dengan Giant Propel yang memang dibuat untuk aero, sehingga kabel dibuat full internal route. Spesifikasi Giant TCX Advanced Pro 2023 Sebelum ada beberapa seri dari Giant TCX Advanced Pro ini, mulai 1 2 dst, yang bedanya di sisi groupset wheelset, jadi kita ambil sampel salah satu varian dengan harga tertinggi, varian Giant TCX Advanced Pro 1:  Wheels: Giant CXR 2 Carbon Disc WheelSystem,[F] 35mm, [R] 35mm Shifters: SRAM Rival eTap AXS 1x12 Crakset: SRAM Rival D1 DUB, 40t XS:170mm, S:170mm, M:172.5mm, M/L:172.5mm, L:175mm, XL:175mm Fork: Advanced-Grade Composite, full-composite OverDrive 2 steerer, disc Colors: Supernova Yang Membedakan Dengan Giant Revolt Giant sendiri telah memiliki varian gravelnya sendiri yang sangat populer, yakni Giant Revolt, yang hadir dengan opsi alloy dan carbon framenya.  NNamun Giant sendiri mengkategorikan Giant TCX ini untuk cycloross. Sama-sama sepeda all terrain, tapi cyclocross memiliki geometry yang lebih aggresive karena sepanjang race akan lebih sering gas-gasan, dan lebih sering juga untuk di angkat-angkat ketika melewati rute tangga, atau pasir yang sangat ekstrim. Untuk aturan UCI di Cyclocross world championship sendiri ban yang digunakan adalah 700x33mm, dengan knob yang sangat tinggi agar mudah jalan di jalan berlumpur hingga pasir. Giant TCX Advanced Pro sendiri untuk tire clearencenya bisa sampao 45mm, sedang Giant revolt bisa sampao 53mm.

7 bulan yang laluyussan 589 views

Pentingnya Cek Inner Width Rims dan Lebar Ban Sebelum Beli

Bicara ban sepeda, ada beragam tentunya mulai dari ukuran, bahan yang di gunakan dan jenis sepeda. Kita ambil sampel saja gravel bike, mulai dari ukuran yang narrow misal 30mm, hingga yang super lebar hingga 50mm keatas. Tentu makin lebar atau makin narrow ban harus diimbangi juga dengan ukuran rims yang sesuai, yang akan di fokuskan di postingn ini adalah inner width. Selain karena faktor kompatibilitas, juga untuk faktor safety dan peformance. Rekomendasi dari WTB WTB juga memiliki produk ban dan wheelset sepeda, WTB membuat sebuah tabel perbandingan untuk memastikan kamu lebar ban dan inner width rims yang di gunakan cocok. Bisa cek di tabel dibawah.

setahun yang laluyussan 947 views