Postingan Dengan Tag "hub"

Berbagi cerita seputar dunia sepeda

Menampilkan 5 dari 5 post

Zwift Hadir Dengan Produk Smart Trainer Zwift:Hub

Sebagai salah satu produsen paling populer untuk virtual training, baik bersepeda atau lari, Zwift menghadirkan produk terbaru mereka yang cukup bikin kaget, yakni sebuah smart trainer bernama Zwift:Hub. Mulai dari 499USD Smart trainer biasanya kita bisa dapatkan dengan harga cukup mahal mulai dari 10 jutaan rupiah dan opsi lainnya bisa lebih mahal, Zwift menawarkan smart trainer ini mulai dari harga 499USD, atau jika dirupiahkan saat ini sekitar Rp7.4 juta, harga bisa berbeda-beda juga tergantung opsi custom yang disediakan zwift. Zwift:Hub Design Menggunakan desain dengan 2 kaki T untuk menjaga sisi depan dan belakang, dengan kaki yang lebih besar di sisi depannya. Disamping itu ada corak dengan warna khas zwift, biru muda dan orange di kaki-kakinya, dan logo zwift di sisi samping kanan dan kiri. Konstruksi seperti sangat umum di temukan di beberapa smart trainer, seperti Jet Black Volt, Magene t200, KICKR Core dan masih banyak lagi. Populer tentu karena konstruksi ini terkenal solid, dan ketika di lipat bisa sangat hemat ruangan. Spesifikasi Size and Weight Length: 49.7 cm / 19.5 in Width: 61.2 cm / 24 in Height: 46.1 cm / 18.1 in Weight: 16.5 kg / 36.4lb Performance and Data Power accuracy: +/- 2.5% Max wattage: 1800W Max gradient simulation: 16% Flywheel weight: 4.7 kg / 10.3lbs Metrics: Power, cadence, speed, & distance Connectivity Transmits measured data using both Bluetooth FTMS and ANT+ FE-C Accepts control data using either of Bluetooth FTMS and ANT+ FE-C Can connect to a ANT+ heart rate monitor and relay data via Bluetooth LED status light shows ANT+ and Bluetooth connection status Over the air Firmware updates via Bluetooth using Zwift Companion App Compatibility Wheel Sizes: Compatible with 650c, 700c, 24", 26", 27.5", 29", Road and MTB wheels Axles: Compatible with 130 mm and 135 mm quick release, 12x142 mm and 12x148 mm thru axles Freehub body:Hyperglide Additional Specs Maximum rider weight: 120 kg / 264.5 lb Sound: 52 db at 250 watts Operating temperatures: -10 C to +35 C (14 F to 95 F) Power requirements: 100-240 V, 1.5 A, 50 Hz-60 Hz Preinstalled cassette gear ratios 12 speed option: 11-30 tooth 8, 9, 10 & 11 speed options: 11-28 tooth - yussan Source: https://us.zwift.com/pages/zwift-hub

2 tahun yang laluyussan 650 views

Impresi Superteam 50mm Rim Brakes Hub Poweray R13 Setelah 1000km

Superteam memberikan opsi harga yang cukup terjangkau untuk Wheelset dengan bahan fiber carbon dan sudah sudah tersertifikasi UCI. Pembeli juga dengan mudah untuk mengcustomisasi pilihan warna decal, hub, lebar rims dan spesifikasi lain. Berikut adalah impresis superteam 50mm Rim Brakes dengan Hub Poweray R13 setelah 1000km oleh salah satu penulis MGWS, Yussan. Telah di Coba Di Frame Chromoly hingga Carbon Decal yang kimi pilih untuk wheelst ini adalah warna hitam glossy, karena menurut kami warna ini lebih kalem dan tidak mencolok. Dipasang di frame kecil dari bahan chromoly hingga di frame carbon sama-sama membuatnya semakin keren. Hal pertama yang dirasakan ketika menggunakan wheelset ini tentu bobotnya yang berkurang drastis, karena berat total +-1.4kg, berat totla di support adalah 140kg. Spesifikasi Materail: Full Carbon Fiber-Toray T700 Suit For Bike: For Shimano Road Bike(If your bike for Campagnolo also have Campagnolo Cassette) Wheels ERD: 544cm Spokes Tension/Front Wheel&Rear Wheel not-Driver Side: 100-130kgf Spoke Tension/Rear Wheels Driver Side: 150-180kgf Spoke type: aero alloy Quality Control: All pass EN14781(SGS) Standard Test Warranty: 2 Years Rider Weight Limit: 130kgs Freehub: Poweray R13 Max Tire Widh: 28mm Braking Power Rim Brakes carbon tidak semuanya memiliki peforma pengerima yang sama, untuk mendapatkan peforma pengeriman yang baik biasanya pada bagian brake line menggunakan seperti carbon lebih tebal atau menggunakan bahan lainnya. Dikombinasikan dengan brake shoes dari Swisss Stop https://maugowes.com/blog/Swiss-Stop-Rekomendasi-Untuk-Brake-Pad-Carbon-Rim-Brake-6074bc5f99f33b5ace6df3a9 , kami mendapatkan peforma yang diharapkan, namun ketika hujan, kami dapat belum sebaik dengan brake line berbahan alloy. Riding Peformance Sebelumnya penulis telah menggunakan Novatec Jetfly dan mendapatkan kelebihan, namin di Superteam 50mm Rim Brakes Carbon ini kami mendapatkan lebih. Kami merasakan akselerasi lebih baik ketika menggunakan wheelset ini, tiap kayuhan berasa power yang tertransfer ke putaran roda lebih effisien. Memang kelebihan dari bahan carbon adalah lebih stiff daripada bahan alloy, sehingga transfer power memang lebih efektif dan efisien, ditambah bobotnya yang lebih ringan. Meski lebih stiff namun wheelset karbon juga membuat lebih mudah untuk meredam getaran, kami akan merasakan sensasi sepeda lebih empuk dengan menggunakan wheelset carbon dan tanpa mengurangi peforma. Untuk peforma ketika menajak hanya sedikit perbedaan dengan rim cabon dengan profil rendah, bahkan kami merasakan lebih stiff dengan rim lebar ini. Kekurangan Ketika cuaca luar tidak berangin wheelset ini sangat menyenangkan untuk digunakan, namun hal tersebut sangat berbeda ketika kami mendapatkan angin samping, atau bahkan ketika sedang asyik gowes dipinggir tiba-tiba disalip/dilewati bus atau kendaraan besar lainnya, kami merasakan sensai seolah-olah sepeda bisa berbelok sendiri. Thanks - Yussan.

3 tahun yang laluyussan 2.51K views

Berbagai Opsi Power Meters

Semakin kesini semakin banyak cyclist yang mulai sadar akan pentingnya power meters, power meters menjanjikan keakuratan data tiap-tiap cyclist, karena keunggulan power meter adalah pure yang dikeluarkan cyclist, tidak ada hubungan dengan external, semisal jika ada angin atau tidak maka speed bisa terpengaruh. Beberapa opsi power meters dibawah ini adalah dibagi berdasarkan peletakannya di part sepeda. Crank Based Power Meters Power meters jenis ini adalah power meter yang peletakannya di bagian crankset, lebih sering dijumpai pada bagian crank armnya. Karena Crank arm ada 2 bagian, maka crank based power meters juga dibagi dua, ada single-sided power meters dan dual-sided powe meters. Single-sided crank based power meters merupakan power meters yang terpasang hanya di satu bagian crank arm, bisa kiri ataupun kanan. Double-sided crank based power meters merupakan power meters yang terpasang di kedua sisi crank arm, tentu yang double-sided ini lebih banyak kelebihannya, karena kaki kanan dan kiri bisa saja menghasilkan power yang berbeda, sehingga tercatat lebih mandiri dan datanya lebih akurat pula. Salah satu brand dan seri yang terkenal adalah SRM Power, pada gambar diatas. Pedal Based Power Meters Power meters jenis satu ini juga banyak tersedia di pasaran, terpasang di bagian pedal, karena ada 2 pedal yang terpasang di sepeda, ada 2 opsi yang bisa dipilih, single-sided pedal based power meters dan double-sided pedal based power meters. Single-sided pedal based power meters bisa terpasang baik di kanan atau kiri, keunggulannya adalah di harganya yang lebih murah dari yang dual-sided, tapi karena ada kemungkinan kaki kanan / kiri memiliki power yang berbeda, disini dianggap sama oleh power meter. Double-sided pedal based power meters memberikan akurasi data yang lebih baik daripada yang single-sided, dikarenakan bisa mencatat power dari kaki kanan/kiri secara mandiri. Salah satu brand dan seri yang terkenak untuk power meters pedal based ini adalah Garmin Vector, saat tulisan ini dibuat sudah rilis seri Garmin Vector 3. Bottom Bracket Based Power Meters Dari semua power meters yang ada di list ini, Bottom Bracket Based Power Meters ini adalah yang paling sulit untuk dipakai bergantian dengan sepeda-sepeda lain, tentu karena melepas bottom bracket memerlukan alat khusus dan tidak sesimpel melpas pedal / crankset / valve / wheelset. Tapi untuk power meters yang kami bahas ini lebih tepatnya berada di bagian spindlenya, produk yang kami temui adalah Easton/Race Face. Karena terpasang di spindle tentu kita juga harus memiliki satu paket crankset, karena tidak semua crankset memiliki desain spindle yang sama pula. Hub Based Power Meters Mirip-mirip dengan speed sensor, power meters jenis ini dipasang di wheelset, dibandingkan dengan pedal, tentu mengganti wheelset lebih gampang. Beberapa saat lalu satu-satu produsen yang memproduksi power meter jenis ini adalah Powertap, dengan product PowerTap G3hubnya. Namun SRAM mengakuisisi Saris pemilik brand PowerTap. SRAM mengintegrasikan PowerTap ke dalam keluarga Quarq yang berbasis di Spearfish, South Dakota, dari website resminya di https://www.sram.com/en/quarq tidak terlihat produk hub based power meters dari SRAM Quarq ini. Valve Based Power Meters Power meters yang terpasang di valve/katup ban sepeda adalah jenis terbaru yangkami temui saat membuat postingan ini, produsen yang mengeluarkannya adalah Arofly . Untuk Produk Arolfy seri Elite power hanya bisa dibaca dari cyclo bawaan Arofly, jika ingin bisa dibaca cyclo lain seperti Garmin Edge bahkan smartphone, memerlukan perangkat tambahan Arofly link, yang mana power meters tersebut akan terkoneksi ke Arofly link dan cyclo akan membaca data dari Arofly link.

Panduan Mengganti Freehub Sepeda

Mengganti freehub tentu memiliki banyak tujuan, bisa unutk replace dengan spek yang sama bisa karena rusak dan sebagainya, atau untuk opsi upgrade mengganti freehub dengan spesifikasi yang lebih baik. Tapi tentu tidak asal beli freehub dan memasangkan ke wheelset. Berikut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengganti freehub. Jumlah Holes Sama Agar freehub bisa terhubung dengan sempurna dengan spokes dan rimnya maka jumlah holes di freehub seharusnya sama dengan jumlah holes di rims. Jumlah holes penting agar wheelset kamu benar-benar kuat dan bisa dipakai. Karena jika ada satu lubang tak terpakai, maka bisa berbahaya ketika dipakai, dan resiko bermasalah di jalanan akan semakin besar. Ukuran Lubang Spokes Tidak semua wheelset memiliki ukuran spokes yang sama, ada yang kecil ada yang bulat dan lain-lain. Contoh jelasnya kita cek pada wheelset CORIMA “S” 47MM CARBON CLINCHER diatas, makin dikit lubang untuk spokes, maka lebar spokesnya semakin besar, karena agar semakin kuat dengan jumlah spokes yang sedikit. Jika kamu salah untuk membeli freehub dengan lebar lubang yang tidak cocok, ya tidak bisa dipakai, spokes lama tidak bisa terhubung ke freehub, jika kamu ganti spokes dengan ukuran sama untuk freehub, spokes tersebut tidak bisa masuk ke rimsnya. Cara Aman Beli Freehub Disamping beli freehub dengan merek dan spek yang sama dari sebelumnya dan 2 poin penting diatas, cara aman untuk beli freehub adalah bertanya ke toko, apakah freehub alternative untuk wheelset kamu sekarang, sebutkan merek dan serinya. Nah jika penjual, tidak memiliki jawabannya, silahkan kembali ke 2 point diatas. Sumber Gambar : https://www.ambmag.com.au/feature/how-to-service-a-dt-swiss-freehub-444530 https://bikerumor.com/2020/04/30/2020-dt-swiss-240-hubs-set-new-benchmark-for-lighter-stronger-road-mtb-wheels-with-ratchet-exp-internals/ https://capovelo.com/corima-s-47mm-carbon-clincher-wheelset-review/

3 tahun yang laluyussan 3.32K views

Impresi CSC Wheelset Dengan Hub Powerway R13 Ceramic Setelah 1000km

Berawal dari keinginan penulis untuk mencari sebuah wheelset carbon rim brakes, yang mana saat itu tertuju ke brand Superteam. Di tengah-tengah pencarian penulis berjumpa dengan brand lain yang bermain diharga yang sama, yakni CSC singkatan dari Carbon Speed Cycle, nah inilah impresi setelah penggunaan kurang lebih 1000km. Packaging Untuk packaging tidak berbeda jauh dengan produk harga sejenis, yakno box karton besar yang langsung muat 2 wheelset tanpa ban luar. Tapi cukup disayangkan tidak ada peredam getaran dari baha sterefoam disini, tapi sudah cukup aman dengan peredam getaran dari karton. Yang istimewa adalah sticker wheelset terpisah dan harus dipasang sendiri, sangat cocok untuk teman-teman yang suka polosan, kelengkapan lain meliputi buku manual, brakepad khusus dan qr. No UCI Certified Untuk spek yang sama dengan Superteam tidka bisa dibilang memiliki harga yang sama sih, untuk CSC ini lebih miring dengan spek yang sama. Superteam lebih memiliki keunggulan karena sudah tersertifikasi UCI sedangkan produk yang sama beli ini belum. Test Specs  Untuk produk yang saya test ini memiliki sepesifikasi sebagai berikut, lebar rims 38mm dan untuk rim brake. Total berat sepasang tanpa ban didapat +- 1.5kg, cukuplah untuk wheelset carbon harga segini.  Tes akselerasi, stiffnessnya dapat, konversi power dari pedal ke putaran roda lebih berasa dan lebih ringan akselerasinya. Tes pengereman, jika diraba dengan tangan bagian brake lanenya cukup licin sih, saya baca dari deskripsi untuk brake lanenya terbuat dari basalt, yang mana lebih aman di kondisi hujan dan lebih tahan panas. Suara khas dari carbon rim brake ketika pengereman saya dapatkan disini seperti suara jet ketika mengerem, cukup pakem untuk speed dibawah 40kpj, tapi ketika diatas itu gunakan teknik pengereman yang lain seperti mendorong pinggul ke belakang untuk mendapatkan hasil pengereman lebih maksimal. Dari sisi frehub cukup spesial disini, saya memilih frehub dari Poweray R13 ceramic. Besar sekali perbedaan yang saya dapat di freehub ini dibanding dari yang saya pakai sebelumnya, yaknik Novatec Jetfly. Saya coba putar dengan power sedikit, putaran roda belakang cukup lancar tanpa effort dari awal unbox hingga sampai titik test ini. Kesimpulan Dari pengetesan dan hasil diatas, penulis cukup puas dengan wheelset ini. Namun ada beberapa hal yang belum ditest penulis, yakni ketika descent atau menuruni bukit ketika hujan dan kondisi ketika memasuki lubang saat kecepatan tinggi, semoga yang saat ini tidak pernah terjadi. Jika kamu ingin tanya hal lainnya seputar wheelset ini, yuk sampaikan di komentar. Sumber Gambar : - https://tokopedia.com  - yussan

4 tahun yang laluyussan 3.56K views