Menampilkan 9 dari 11 post
Berikut adalah beberapa opsi pedal untuk gravel dari brand-brand terkenal. Gravel pedal yang kami list di postingan ini adalah, pedal yang sama digunakan di MTB, XC dan sejenisnya. Disini kami ambil sampel 5 pedal dari 5 brand yang berbeda. Mari kita cek-cek satu persatu. Shimano SPD Credit by bike.shimano.com Salah satu pedal terkenal dari Shimano untuk mtb, cx, xc dan tentu bisa di pakai untuk gravel, yakni varian SPD Pedal. Shimano sendiri untuk varian pedal spd ini sangat banyak sekali variannya: ada spd pedal 2 side seperti gambar diatas ada juga opsi single side spd pedal 2 side spd pedal dengan extra ada extra plate di dedapan dan belakang bahkan ada kombinasi pedal spd dan hybrid dengan flat pedal. Bicara seputar pedal teringan, so far ketika postingan ini dibuat, dari Shimano kami menemukan Shimano XTR PD-9100. Credit by bike.shimano.com Cleat yang digunakan adalah 2 bolts cleat seperti diatas, yang bernama SPD Cleats, dengan bahan 100% dari metal. Bahkan kamu bisa juga menemukan opsi yang lebih ringan dengan bahan dari Titanium tapi dibuat dari 3th party. Dari Shimano sendiri untuk SPD pedal ada 2 tipe, yaitu opsi bisa di lepas single side, misal dengan kaki geser ke arah luar, atau bisa pilih opsi lepas dual side, bisa di lepas dengan geser kaki ke arah luar / dalam. Look X-Track Credit by lookcycle.com Look X-Track pedal ini juga support untuk cleat spd, meski look juga membuat sendiri varian cleat spd dengan spek persis. Namun Look X-Track sendiri ada opsi menggunakan bahan carbon, dan plate yang lebih luas. Varian tertinggi dari pedal ini adalah X-TRACK RACE CARBON TI. Credit by lookcycle.com SRAM Time Atac Credit by sram.com Dari SRAM ada varian Time, antara lain SRAM Time Atac XC untuk varian yang minimalis, SRAM Time Atac MX dan SRAM Time Speciale. Dengan desain mirip dengan Shimano SPD XTR atau Look X-Track race carbon yang minimalis, Time Atac XC 12 hadir dengan berat yang sangan ringan 124gr sepasang, yang mana SPD dan X-track tembus 300gr keatas untuk sepasang. Hal itu dikarenakan XC 8 tidak 100% metal, untuk body menggunakan Carbon-filled dan beberapa komposit lain, dan untuk versi low budgetnya, misal XC 2 , juga cukup ringan, karena menggunakan komposit juga bukan full metal. Credit by crankbrothers.com sram.com Cleat yang digunakan modelnya seperti diatas, dengan sistem 2 bolts dan kompatible dengan lubang bolt darri Shimano SPD. Ada 2 opsi untuk Atac Easy 10 derajat, dan Atac 13/17 derajat. Derajat ini untuk seberapa banyak kaki bisa di geser2. Crankbrothers Eggbeater Credit by crankbrothers.com Opsi pedal dari Cranbkbrothers kali ini adalah desain yang paling minimalis, hanya berupa spindle di kelilingi pegas dan cleat clamp. Crankbrothers Eggbeater. Selain desain diatas, Crankbrothers Eggbeater ada opsi lain dengan plat yang lebih lebar. Credit by crankbrothers.com Dengan desain pedal dan cleat yang sama ada beberapa tambahn di plat agar bagian yang mengenai di kaki lebh luas, dan beberapa opsi flat pedal juga di sediakan oleh crankbrothers. Credit by crankbrothers.com Varian tertinggi dari Crankbrothers Eggbeater ini adalah Eggbeater 11 dengan kombinasi part dari titanium, berat sepasangnya hanya 179 gram sepasang. Magped Gravel Dengan desain yang mirip dengan pedal flat, tidak ada pegas atau bagian yang menjepit, Magped menggunakan sistem magnet untuk mengaitkan dengan cleatnya. Cleat yang digunakan adalah plat besi yang ditujukan untuk menempel ke magnet di pedalnya. Ada beberapa perbedaan tinggal ketinggian dari outsol sepatu, untuk menangani hal tersebut, Magped ada spacer yang bisa diputar-putar untuk menyesuaikan dengan ketinggian agar pedal dan sepatu benar-benar dalam posisi flat.
10 bulan yang lalu • yussan • 928 views
Dari sekian lama follow Instagram dan Strava Marikxx alias Marika Nurmagita kami baru melihat beliau rading off road dengan MTB. di Strava terlihat judul yang diberikan adalah MTB to Mega Mendung dengan description first time... . Strava Activity Judul yang di berikan ada MTB to Mega Mendung, dengan jrak 36.66km dan elevation gainnya 957m, waw, 50m lagi tembus 1000m. Kami yakin dengan kombinasi jarak dan elevation gain segitu pasti ada tanjakan yang hampir atau lebih dari 15% slopenya. Ternyata setelah cek analyticsnya ada yang sampai 22,2% hingga 25% wow, tapi kita tidak bisa melihat di Strava apakah mode dirt/road. Selengkap bisa kamu cek di activity Marikxx di https://www.strava.com/activities/8104637264/analysis . Benar-Benar Jalurnya MTB Credit: Strava Marika Nurmagita Dari foto terlihat rute yang diberika memang benar-benar untuk MTB, tidak seperti pakai MTB tapi yang hampir semua riding di aspal. Terlihat jalannya ada yang basah teraliri air, apakah di namakan Mega Mendung karena memang sering mendung atau hujan, entahlah kami belum tahu ceritanya. Credit: Stava Marika Nurmagita Terlihat di salah satu spot foto, jika dilihat dari map Strava ini adalah titik balik, kabut menyelimuti tempat tersebut di tambah dengan suasana rindang dari dalam hutan, terlihat menarik sekali. Kamu juga bisa melihat jepretan aksi Marikxx di postingan Instagramnya, bisa cek pada link di bawah. https://www.instagram.com/p/Ck2kJnfr8Xa/
Syringe Syringe atau injection dari EZ-MTB memiliki desain valve yang bisa dikunci, sehingga kamu tidak perlu takut jika selang tidak akan sengaja tertarik, mekanisme pengunci ini berada di ujung syringe berbentuk skrup. Multi Adapter Yang menarik dari bleed kit ini adalah opsi adapter yang banyak, sehingga cukup satu bleedkit bisa untuk berbagai macam merek, dari Shimano, SRAM hingga Campagnolo. Hose Clip Hose clip ini bertugas untuk mengunci di bagian calipers bagian lubang resevoir, tersedia dua macam ukuran ada 6.0mm hingga 6.5mm. Penggunaanya juga cukup mudah, cukup pasang seperti pada gambar diatas. Funnel Adapter Salah satu part wajib untuk full bleeding, memudahkan sistem hidrolis untuk mengeluarkan udara yang terjebak di dalam sistem hidrolis. Dikombinasikan dengan berbagai adapter yang tersedia, maka funnel adapter ini bisa langsung di pakai di Shimano, SRAM hingga Campagnolo. R-Clamp R-Clamp adalah semacam tool mirip dengan saklar untuk membuat dan menutup valve hidrolis, menggunakan r-clamp seperti ini, kamu tidak perlu repot-report untuk buka atau tutup valvel dengan menggunakan kunci pas. Bleed Block Bleed block sendiri dipakai untuk menjaga agar piston tidak terdorong kedalam ketika proses bleeding, tentu beda caliper beda bentuk brake pads yang digunakan, bentuk brake pads ini untuk juga mempengaruhi bentuk dari bleed block sendiri, EZ-MTB banyak menyediakan opsi untuk ini.
Sesuai dengan namnya quick release tercipta untuk memudahkan pengguna melepas atau memasang roda di sepeda dengan cepat, dan produk ini bertahan sangat lama, hingga akhirnya keluar thru axle yang lebih dahulu keluar di sepeda gunung, tidak seperti quick release (qr), bentuknya seperti skrup dengan diameter lebih besar, tentu ada tujuan kenapa thru axle tercipta. Quick Release Sumber : https://yubabikes.com/cargobikestore/quick-release Diciptakan untuk melepas dan memasang roda dengan cepat, tanpa alat tambahan cukup dengan tangan dan itu bekerja sangat baik sekali hingga saat postingan ini dibuat. Disamping fungsi diatas, beratnya juga sangat ringan, apalagi jika berbahan dasar titanium. Untuk bisa berfungsi sempurna, semua bagian dari quick release (qr) haruslah lengkap, mulai dari 1 passang pegas, 1 pasang ring pengunci, 1 pengait dan 1 pengunci, jika ada satu yang bermasalah maka, qr tidak akan bekerja secara maksimal. Disamping itu karena diameternya yang kecil, qr tidak begitu cocok jika diterapkan untuk sepeda mtb terutama yang sering dipakai untuk aksi menantang seperti dirt jump, downhill dan sebagainya, Thru Axle Sumber gambar : https://feltbicycles.com/products/thru-axle-cx-front-15mm-with-qr?variant=22369878016118 Karena beberapa kelemahan diatas, maka terciptalah thru axle(ta). Diameter porosnya lebih besar sehingga lebih kaku dan kuat untuk kegiatan ekstrim, ditambahkan dengan porosnya langsung terkunci ke bagian frame/fork sepeda. Tentunya untuk menghasilkan hal tersebut, ada satu hal yang membuat ta kalah dengn qr, yakni kecepatan untuk ganti roda. Ada 2 macam TA dipasaran saat ini, yakni yang bisa dilepas dengan tangan (cara kerjanya seperta qa) dan yang membutuhkan alat untuk melepas atau memasangnya (cara kerjanya seperti skrup biasa) KESIMPULAN Dari kedua jenis ponos roda diatas, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. qr yang terkenal ringan dan dinamis, lalu ta yang terkenal kuat dan lebih stiff. Pilih saja sesuai profil berkendara kamu, Disamping itu, bentu frehub dan frameset juga mempengaruhi apakah bisa menggunakan qr atau ta, karena frameset dan hub yang menggunakan qr tidak bisa menggunakan ta ataupun sebaliknya. Sumber Gambar Utama : https://unsplash.com/photos/JaLZ3X8BHc0
Tahun ini Tour de Ambarukmo kembali diadakan, dan pesertanya waw sampai 1600 peserta, angka yang sungguh fantastis. Ada 2 kategori untuk tour kali ini, yaitu non race dan race untuk merebut gelas KOM dan QOM. Race diadakan bersamaan dengan tour peserta non race, hanya saja nanti jalurnya akan sedikit berbeda. Panjang jalurnya adalah 130KM untuk non race dan 145KM untuk race. Start Dimulai Pada pukul 5:30am 20 Juli 2019 di Pendopo Ambarrukmo. Tim Mau Gowes telah bersiap di beberapa titik untuk merekam segala aktifitas di dalam tur ini untuk disampaikan kepada pemirsa. Yang bikin tambah semangat, karena start dibuka langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Kelengkapan Tour Persiapan di tour ini sudah cukup memadai, mulai dari mobil sweeper, ambulans patwal, road captain, semuanya ada. Namun akan lebih jika jumlahnya ditambah, berhubung jumlah peserta yang ikut serta sampai 1600-an. Semua peserta pun start dengan jersey kuning, kecuali road captain yang menggunakan warna hijau. 3 Checkpoint Dari start ke finish, ada 3 checkpoint untuk seluruh peserta bisa melakukan istirahat atau mengisi kembeli bekal. Checkpoint pertama ada di Waduk Sermo, Kulon Progo. Checkpoint kedua ada di Lapangan Tempel di Sleman dan checkpoint ketiga ada di Candi Prambanan Sleman. Jalur di Waduk Sermo terkenal akan jalurnya yang khas daerah samping gunung, tapi jalur yang dipilih panitia cukup bersahabat untuk seluruh level goweser karena sifatnya yang roling. Hal ini juga berlaku untuk jalur yang berada di sekitaran daerah tempel, karena daerah Tempel berada di kaki Gunung Merapi. Sisanya jalur dari Candi Prambanan ke garis finish di Pendopo Ambarukmo adalah jalur perkotaan yang sifatnya flat, tapi karena saat itu sudah menunjukan pukul 11 ketika menuju garis finish, maka panitia dan satpatwal perlu kerja ekstra untuk mengamankan jalur tur ini. KOM/QOM Race Setelah menyelesaikan sesi di checkpoint 1 di waduk sermo, jalurpun terbagi 2, untuk peserta race maupun non race. Untuk peserta race KOM/QOM akan masuk area pegunungan yang mana tanjakan dan turunannya lebih ekstrim. Saat tur berlangsung memang cuacanya cukup mendung dan kadang hujan rintik-rintik tapi cuma sebentar. Karena lokasi KOM/QOM race didaerah ketinggian, maka kabutpun menyelimuti daerah tersebut, membuat suasana semakin epic. Selamat untuk para pemenang. Pemenang dibagi menjadi beberapa kategori antara lain : KOM : Under 30 : Warna Biru 31-40 : Warna Kuning 41-50 : Warna Merah Above 51 : Warna Hijau QOM: Under 35 : Warna Pink Above 36 : Warna Oranye (maksud dari warna diatas adalah warna nomor) Untuk lebih tahu seputar KOM/QOM ini, bisa dibaca di https://tourdeambarrukmo.com/race-regulation/ Referensi : Sumber Gambar : - https://www.instagram.com/tdambarrukmo/Sumber Data :- https://kompetisi.id/competition/TVRJd053PT0/regulations/Tour-De-Ambarrukmo-2019- https://tourdeambarrukmo.com
5 tahun yang lalu • yussan • 1.72K views
Apakah saat ini kamu memiliki sepeda MTB dan sedang ingin merubahnya agar lebih enak di jalan raya / aspal. Berikut adalah beberapa perubahan yang bisa kamu lakukan untuk sepeda MTB kamu agar bisa menjadi sepeda hybrid, Terimakasih untuk Mr ADH atas kontribusinya. Berikut adalah contoh transformasi dari MTB ke sepeda Hybrid yang sudah dilakukan teman saya. Berawal dari sepeda Thrilll Rave 4.0 MTB tipe hardtrail, seharga kurang lebih 6 juta rupiah. berikut adalah beberapa perubahan yang wajib kamu lakukan agar sepeda MTB bisa lebih maksimal dijalan aspal. Fork Rigid Fork yang rigid atau kaku sangat berperan sekali untuk membangun speed dan kestabilan ketika di jalan raya. Disamping itu juga membuat energi yang dikeluarkan kaki kamu lebih efisien dan energi yang sampai kesepeda dari kaki kamu lebih efektif. Jika masih menggunakan fork dengan suspensi, selain membuat sepeda lebih berat. Tiap energi dari kayuhan akan terserap oleh shock breaker yang ada, dan ketika kecepatan tinggi tidak akan sestabil dengan yang sudah menggunakan fork rigid. Fork rigid juga memiliki lebar sisi dalam yang lebih kecil sehingga memungkin kamu untuk menggunakan wheelset dan ban yang tidak terlalu lebar. Untuk kualitas yang terjamin, kamu bisa mendapatkan part ini, mulai dari harga 1 juta rupiah. Wheelset dan Ban Perubahan disisi ini akan sangat berasa dari pada menggunakan ban MTB yang besar dan memili ulir cukup dalam. Setelah mengganti fork rigid yang lebih sempit, kini memungkinkan untuk kamu menginstalasi wheelset baru yang lebih sempit, tentunya dengan diselimuti ban tanpa ulir yang lebarnya sekitar +-30mili, atau terserah kamu. Dengan mengganti part ini sepeda kamu akan lebih ringan dan rolling resistansinya lebih tinggi. Mengurangi beban sepeda ketika melaju dengan gesekan terhadap aspal. Bagian ini bisa menghabiskan +-1.5 juta rupiah (bersumber dari harga Polygon Path). Kesimpulan Nah cukup 2 perubahan itu saja bisa membuat peforma kamu di jalan aspal lebih naik. Inti dari perubahan ini adalah mambuat sepeda lebih ringan, membuat fork dan frame lebih rigid / kaku dan menambah rolling resistance dari road. Selamat melalukan transformasi. Source : https://www.strava.com/activities/2105805174
Setelah kemarin kami mereview salah satau varian lampu belakang dari Cat Eye, kurang lengkap rasanya jika belum review lampu depannya. Produk yang kami pilih sama juga dari Cat Eye yaitu untuk varian Cat Eye Volt XC 200. Kami memilihj seri tersebut karena merupakan seri menengah kebawah yang biasa banyak peminatnya, so mari kita lihat apa saja yang bisa diberikan oleh lampu ini. Seri Cat Eye Volt CX 200 ini memiliki spesifikasi lampu dengan 200 lumen, berbody plastik dan strap dari karet yang dilengkapi dengan pengait khusus. Tampilan Ukurannya cukup compact dan dilapisi cat hitam glossy, nah bagi kalian yang sangat peduli dengan lecet, hati-hati saja ketika menaruhnya, karena berbahan baku plastik jadi rawan sekali terjadi lecet jika bergesekan atau bertabrakan dengan benda lain yang tingkat kekerasannya lebih tinggi darinya. Untuk strapnya menjadi satu dengan body dan menggunakan pengait agar bisa terkunci dengan sepeda. Nah momen ketika mengaitkan atau melepas strapnya ke / dari sepeda perlu kerja keras ya, karena karetnya kecil dan sangat kuat. Ketika pertama kali coba pasang / lepas saja saya perlu hampir 10 menit untuk melakukannya. Tapi dengannya jaminan lampu depan ini menempel dengan baik di sepeda sangat tinggi, jadi tak perlu khawatir jika di jalan yang bergelombang, lampu masih terikat dengan kencang disepeda. Kelebihan laih dari strap karet adalah memudahkan lampu untuk diarahkan ke atas maupun kebawah. Instalasi Secara teknis lampu ini bisa dispasang dimanapun, asalah diameter mencukupi untuk panjang strapnya. Favorit kami adalah memasangnya di handlebar, karena akan mudah mengoperasi tombol power dan mengarahkan lampu kearah yang sesuai. Pencahayaan Ada 3 mode pencahayaan yang bisa diimplementasi, mode 100xc nyala tetap, mode 200 lumen nyala tetap, dan mode 100 lumen kedip. Dari seluruh mode, nyala kedip2 akan membuat bateray lebih tahan lama. Nyalanya cukup terang dan bisa menjangkau cukup jauh. Lampu ini cocok sekali untuk full sebagai penerangan ataupun hanya sebagai alert untuk pengguna jalanan lain. Dengan daya tahan baterai yang cukup lama, murah, mudah dicharge, ringan, sepertinya kamu akan jatuh cinta pada produk ini.
Mengganti pedal biasa ke clipless pedal adalah satu upgrade terbaik yang biasa kamu lakukan untuk mendapatkan peforma dan kenyamanan lebih ketika bersepeda. Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan menggunakan clipless pedal yang telah dibuat poin per point oleh tim mau gowes. Kayuhan Lebih Efisien dan Konsisten Cara kerja dari clipless pedal sendiri adalah menyatukan pedal dan sepatu dalam satu posisi fixed maupun semi fixed. Memungkinkan tiap kayuhankamu konsisten dan sesuai dengan form yang baik. Jika menggunakan pedal biasa, sering juga ditemui pesepeda yang asal-asalan mengayuh, ada yang terlalu jinjit, ada yang pakai telapak kaki tengah dan lain sebagainya. Nah untuk posisi telapak kaku yang paling tepat ketika mengayuh sepeda adalah seperti pada gambar berikut, pas di tulang telur di ujung jari-jari kaki. ref: https://blog.bikefit.com . Clipless pedal akan mengunci posisi kaki kamu agar bagian telapak kaki tersebut selalu menempel dengan pedal. Dengan keadaan seperti itu, maka semua kayuhan yang dihasilkan akan lebih efisien dibandingkan yang tidak sesuai form tersebut. Hal lain yang membuat kayuhan lebih efisien, karena ketika mengayuh sepeda kaki bukan hanya mendorong kayuhan, tetapi menarik kayuhan juga, sehingga kaki kanan dan kiri bisa bekerja bersamaan untuk menghasilkan power yang lebih ketika bersepeda. Membuat Sepeda Lebih Ringan Untuk poin yang ini tidak berlaku untuk semua jenis clipless pedal, pertama yang harus dipastikan adalah bahannya, jika menggunakan fiber carbon, bisa dijamin keringanannya, tapi jangan salah ada beberapa produses clipless pedal yang menggunakan lightweight alloy yang tak kalah ringan dengan fiber carbon. Lebih Aman Untuk Kecepatan Tinggi Sangat berbahaya jika sedang sprint atau kayuhan tinggi, tiba-tiba kaki terpeleset dari pedal, nah bisa mengakibatkan kecelakaan tuh, hal tersebut sering terjadi jika kamu hanya menggunakan flat pedal. Clipless pedal membuat kamu lebih aman di kecepatan tinggi, karena kaki yang terkunci dengan pedal, seperti penjelasan poin pertama. Kesimpulan Nah banyak bangetkan manfaatnya jika kamu bermigrasi menggunakan clipless pedal. Memang awal penggunaannya perlu latihan khusus, tapi setelah terbiasa semuanya akan berasa natural. Sumber Gambar : https://bikeradar.com https://blog.bikefit.com
Melepas dan mengganti wheelset merupakan skill yang wajib dimiliki oleh para goweser. Meskipun kita tidak mengalami masalah dijalanan, bisa jadi ada teman atau goweser lainnya yang mengalami hal tidak diinginkan. Disamping itu, goweser juga bisa lebih berhemat daripada membawanya ke bengkel. Tapi meskipun sudah menggunakan quick release, melepas roda tidak asal melepas saja, perlu kiat-kiat khusus agar bisa dengan halus dan aman. Wheelset Depan Mengendorkan Brake Arms Dimulai dari bagian yang paling mudah dulu yaitu bagian depan. Sebelum mulai mengendorkan qrnya, pastikan brake armsnya sudah dilonggarkan, biasanya ada tuas di bagian brake armsnya, dan posisinya bisa dikanan atau kiri tergantung dari merek dan seri gruoupsetnya. Disini saya menggunakan Shimano Tiagra dan berikut tampilannya. Mengendorkan QR dan Melepas Wheelset Setelah rem sudah kendor. Giliran mengendorkan qrnya, anggap saja posisi kekencangan sekarang adalah 100%, kendorkan saja sampai perhitungan 30%-40%, usahakan jangan sampai lepas. Nah untuk menariknya, cara mudahnya adalah dengan membiarkan posisi wheelset depan ditempat (jangan menarik wheelset ketika melepas), kamu cukup angkat framenya keatas, maka akan terlepas, dengan gampang. Memasang Wheelset Depan Untuk proses pemasangannya sama persis dengan pelepasan, hanya saja kebalikannya. Untuk memasang depan gampang pastikan posisi wheelset depan sudah menapak tanah, jadi kamu hanya fokus menempatkan posisi fork ke assnya. Yang penting ketika tahap pengencangan QR, pastikan jangan terlalu keras, karena biasa membuat perputaran wheelset terganggu. Pastikan kencang tapi tidak super kencang. Pengecekan Terakhir Pastikan mengembalikan brake arms ke posisi semula. Tahapan yang paling penting, karena demi masa depan kamu diatas sepeda. Angkat sepeda dan putar wheelset dengan tangan. Pastikan putaranya mulus dan tidak condong kekanan atau kiri. Wheelset Depan Pastikan di Gear Belakang Paling Kecil Tujuan utamanya adalah memudahkan untuk melepas wheelset, karena jika kamu menggunakan gear besar maka kemungkinan tersangkut akan lebih besar. Sisanya lanjutkan seperta bagian depan tadi, yaitu dimulai dari mengendorkan brake arms dan qrnya. Melepas Wheelset Belakang Biarkan posisi roda menapak tanah, angkat saja frame dan secara natural wheelset akan terlepas. Nah ketika tahapan pelepasan ini lakukan dengan lembut, karena ada kemungkinan rantai akan menyangkut di qrnya. Singkirkan saja dengan tangan jika itu terjadi. Memasang Wheelset Belakang Masukan Sprocet diantara rantai, dan paskan pularantainya di gear paling atas. Sisanya tinggal mengepaskan qrnya dibagian yang telah tersedia. Bagian ini sebenarnya cukup gampang asal dilakukan tidak tergesa-gesa. Nah Jika posisinya qr susah masuk karena menyangkut rd, arahkan saja rd kebawah agar pemasangannya jadi lancar. Nah seperti itulah yang ingin kami sampaikan seputar memasang dan melepas wheelset, terus mencoba dan latihan ya agar menjadi terbiasa. Terimakasih.