Menampilkan 7 dari 7 post
Berikut adalah beberapa opsi pedal untuk gravel dari brand-brand terkenal. Gravel pedal yang kami list di postingan ini adalah, pedal yang sama digunakan di MTB, XC dan sejenisnya. Disini kami ambil sampel 5 pedal dari 5 brand yang berbeda. Mari kita cek-cek satu persatu. Shimano SPD Credit by bike.shimano.com Salah satu pedal terkenal dari Shimano untuk mtb, cx, xc dan tentu bisa di pakai untuk gravel, yakni varian SPD Pedal. Shimano sendiri untuk varian pedal spd ini sangat banyak sekali variannya: ada spd pedal 2 side seperti gambar diatas ada juga opsi single side spd pedal 2 side spd pedal dengan extra ada extra plate di dedapan dan belakang bahkan ada kombinasi pedal spd dan hybrid dengan flat pedal. Bicara seputar pedal teringan, so far ketika postingan ini dibuat, dari Shimano kami menemukan Shimano XTR PD-9100. Credit by bike.shimano.com Cleat yang digunakan adalah 2 bolts cleat seperti diatas, yang bernama SPD Cleats, dengan bahan 100% dari metal. Bahkan kamu bisa juga menemukan opsi yang lebih ringan dengan bahan dari Titanium tapi dibuat dari 3th party. Dari Shimano sendiri untuk SPD pedal ada 2 tipe, yaitu opsi bisa di lepas single side, misal dengan kaki geser ke arah luar, atau bisa pilih opsi lepas dual side, bisa di lepas dengan geser kaki ke arah luar / dalam. Look X-Track Credit by lookcycle.com Look X-Track pedal ini juga support untuk cleat spd, meski look juga membuat sendiri varian cleat spd dengan spek persis. Namun Look X-Track sendiri ada opsi menggunakan bahan carbon, dan plate yang lebih luas. Varian tertinggi dari pedal ini adalah X-TRACK RACE CARBON TI. Credit by lookcycle.com SRAM Time Atac Credit by sram.com Dari SRAM ada varian Time, antara lain SRAM Time Atac XC untuk varian yang minimalis, SRAM Time Atac MX dan SRAM Time Speciale. Dengan desain mirip dengan Shimano SPD XTR atau Look X-Track race carbon yang minimalis, Time Atac XC 12 hadir dengan berat yang sangan ringan 124gr sepasang, yang mana SPD dan X-track tembus 300gr keatas untuk sepasang. Hal itu dikarenakan XC 8 tidak 100% metal, untuk body menggunakan Carbon-filled dan beberapa komposit lain, dan untuk versi low budgetnya, misal XC 2 , juga cukup ringan, karena menggunakan komposit juga bukan full metal. Credit by crankbrothers.com sram.com Cleat yang digunakan modelnya seperti diatas, dengan sistem 2 bolts dan kompatible dengan lubang bolt darri Shimano SPD. Ada 2 opsi untuk Atac Easy 10 derajat, dan Atac 13/17 derajat. Derajat ini untuk seberapa banyak kaki bisa di geser2. Crankbrothers Eggbeater Credit by crankbrothers.com Opsi pedal dari Cranbkbrothers kali ini adalah desain yang paling minimalis, hanya berupa spindle di kelilingi pegas dan cleat clamp. Crankbrothers Eggbeater. Selain desain diatas, Crankbrothers Eggbeater ada opsi lain dengan plat yang lebih lebar. Credit by crankbrothers.com Dengan desain pedal dan cleat yang sama ada beberapa tambahn di plat agar bagian yang mengenai di kaki lebh luas, dan beberapa opsi flat pedal juga di sediakan oleh crankbrothers. Credit by crankbrothers.com Varian tertinggi dari Crankbrothers Eggbeater ini adalah Eggbeater 11 dengan kombinasi part dari titanium, berat sepasangnya hanya 179 gram sepasang. Magped Gravel Dengan desain yang mirip dengan pedal flat, tidak ada pegas atau bagian yang menjepit, Magped menggunakan sistem magnet untuk mengaitkan dengan cleatnya. Cleat yang digunakan adalah plat besi yang ditujukan untuk menempel ke magnet di pedalnya. Ada beberapa perbedaan tinggal ketinggian dari outsol sepatu, untuk menangani hal tersebut, Magped ada spacer yang bisa diputar-putar untuk menyesuaikan dengan ketinggian agar pedal dan sepatu benar-benar dalam posisi flat.
10 bulan yang lalu • yussan • 928 views
Clipless yang sering kita jumpai untuk roadbike kebanyakan dari Shimano SPD-SL, Look Keo, Wahoo Speedplay. Disini MauGowes akan bahas opsi-opsi clipless pedal lainnya juga yang bisa kamu gunakan untuk roadbike kamu. Sampel dari masing-masing pedal per brand kami ambil seri tertinggi. Shimano SPD-SL Sebagai brand part sepeda paling populer, mari kita tempatkan pedal dari Shimano ini nomor 1, Untuk seri tertinggi dari Shimano sendiri ada pedal Shimano Dura-Ace PD-r9100 dengan body dari carbon berat sepasang 228gr. Jika kita lihat diatas, ada opsi standard dan +4mm, nah itu adalah perbedaan panjang spindle dari crankarm. Ref: https://ride.shimano.com/products/pd-r9100 Cleat yang digunakan ada Shimano SPD-SL, ada 3 macam yang tersedia, berikut perbedaannya : Kuning, bisa goyang-goyang 6 derajat Biru, bisa goyang-goyang 2 derajat Merah, 0 derajat, alias posisinya fixed Ref: https://ride.shimano.com/collections/cleats-all KEO Look KEO sendiri adalah pabrikan yang sudah lama mengenalkan clipless pedal bahkan sejak tahun 70an. Untuk seri tertinggi saat post ini dibuat ada Look Keo Blade Ceramic TI . Hadir dengan body carbon + carbon blade untuk menambah stifness dengan spindle dari titanium. Ref: https://www.lookcycle.com/jp-en/products/pedals/road/race/keo-blade-ceramic-ti Dari KEO menghadirkan sistem cleat sendiri yakni KEO Grip, dengan opsi 3 warna dengan opsi sebagai berikut: Merah dengam 9 derajat float Gray dengan 4.5 derajat float Hitam dengan 0 derajat float, fixed Ref: https://www.lookcycle.com/jp-en/products/spare-parts/cleat-keo-grip Wahoo Speedplay Ketiga dari brand Wahoo yakni sistem Wahoo Speedplay, sistem penjepit di seri speedplay ini cukup berbeda dengan 2 pedal sebelumnya, dimana untuk pedalnya tidak ada pegas sama semali, sedangkan untuk sistem penjepitan ada di cleatnya. Disamping itu dengan cleat yang sangat lebar, jadi lebih memudahkan untuk berjalan di banding 2 cleat diatas. Untuk cleat tertinggi ketika postingan ini dibuat ada Speedplay Nano, dengan berat total hanya 168gr dan spindle titanium. Ref: https://eu.wahoofitness.com/devices/pedals/speedplay Cleats yang di sediakan Wahoo Speedplay saat ini ada 2 opsi, yakni speedplay easy tension warna gray dan speedplay standard tension warna black. Ref: https://eu.wahoofitness.com/devices/pedals/view-all#section-62 Time XPRO Hadir dari SRAM yakni Time Xpro, dengan area pijakan yang jauh lebih besar di bandingkan dengan 3 brand sebelumnya, dan menggunakan sistem penjepit yang mirip dengan Shimano dan Look. Seri tertinggi dari TIME XPRO ini ada TIME XPRO 15, dengan kombinasi carbon body dan titanium axle, dengan berat 87gr per pedal. Source: https://www.sram.com/en/time-sport/models/pd-xpro-15-a1 Ada opsi yang di cleat Time ini, pertama ada fixed cleat dan free cleats , free cleats ada float sampai 16deg. Ref: https://www.sram.com/en/time-sport/series/xpro?filters=cattype|Accessories&sort=Relevancy&page=1 Magped Road Sistem clipless di pedal ini adalah menggunakan magnet agar sepatu tetap menempel di pedal. Saat ini opsi pedal road tertinggi adalah versi baru, yakni magped ROAD2. Ref: https://www.magped.com/en/shop/magped-road2/ Cleat yang tersedia di Magped Road 2 ini hanya 1 opsi, yang plat besi seperti diatas, yang flat jadi lebih enak buat jalan. Ref: https://www.magped.com/en/shop/metallic-plates-road/
9 bulan yang lalu • yussan • 622 views
Produk terbaru dari Favero, power meter pedal untuk MTB, Gravel, CX, dengan nama Favero Assioma MX, menggunakan sistem pedal SPD Shimano yang sudah terkenal handal bertahun-tahun. Spesifikasi Berat sepasang 191.4g SPD system compatibility Adavanced Metric Auto calibration Bluetooth ANT+ Connectivity Fitur Lengkap yang Sama Dengan Favero Assioma Sebelumnya Produk Assioma yang sudah dilirilis sebelumnya, seperti Assioma Duo, Uno, Duo Shi, dll, memiliki fitur yang sangat lengkap sebagai power meter, mulai tahu power yang digunakan oleh cyclist, persentasi effor dari masing-masing pedal, tahu titik mana dari pedaling yang paling banyak mengeluarkan power, dan masih banyak lagi. Fitur-fitur tesebut, tentu juga hadir di Assioma Pro MX, hanya saja pedal ini tersedia untuk off road cycling. Lokasi Led Indicator yang berbeda dengan Assioma Road Jika kamu telah memiliki adapter charger dari Assioma Road, tentu masih bisa digunakan untuk charging power meter, hanya ada perbedaan di bentuk socketnya yang sesuai dengan gambar diatas. Led indicator yang memberikan info power meter sedang on, atau sedang di charge memiliki posisi yang berbeda, yakni berada di ujung spinder sisi dalam, sehingga power meter ini lebih berkesan clean dan mirip dengan pedal spd biasa. Varian Assioma PRO MX Ada 2 varian power meter yang di rilis Favero untuk Assioma Pro MX, yakni Assioma Pro MX-2 untuk dual side pedal power meter dengan harga Euro 613.93 atau Rp 10.386.632,83, dan Assioma Pro MX-1 untuk single side pedal power meter dengan harga Euro 368,00 atau Rp 6.225.922,96. Tentu yang dual side lebih mahal dari yang single side, disamping itu selisih harga yang diberikan juga tidak sampai 50%, tapi diatasnya. Favero juga menjual opsi Assioma Pro MX-UP, opsi ini bisa untuk mengunbak Assioma PRO MX-1 yang single side menjadi Assioma PRO MX-2 yang dual side dengan harga Euro 352,38 atau Rp 5.962.265,24. Info Lebih Lengkap: ASSIOMA PRO MX | favero-cycling
Semakin kesini semakin banyak cyclist yang mulai sadar akan pentingnya power meters, power meters menjanjikan keakuratan data tiap-tiap cyclist, karena keunggulan power meter adalah pure yang dikeluarkan cyclist, tidak ada hubungan dengan external, semisal jika ada angin atau tidak maka speed bisa terpengaruh. Beberapa opsi power meters dibawah ini adalah dibagi berdasarkan peletakannya di part sepeda. Crank Based Power Meters Power meters jenis ini adalah power meter yang peletakannya di bagian crankset, lebih sering dijumpai pada bagian crank armnya. Karena Crank arm ada 2 bagian, maka crank based power meters juga dibagi dua, ada single-sided power meters dan dual-sided powe meters. Single-sided crank based power meters merupakan power meters yang terpasang hanya di satu bagian crank arm, bisa kiri ataupun kanan. Double-sided crank based power meters merupakan power meters yang terpasang di kedua sisi crank arm, tentu yang double-sided ini lebih banyak kelebihannya, karena kaki kanan dan kiri bisa saja menghasilkan power yang berbeda, sehingga tercatat lebih mandiri dan datanya lebih akurat pula. Salah satu brand dan seri yang terkenal adalah SRM Power, pada gambar diatas. Pedal Based Power Meters Power meters jenis satu ini juga banyak tersedia di pasaran, terpasang di bagian pedal, karena ada 2 pedal yang terpasang di sepeda, ada 2 opsi yang bisa dipilih, single-sided pedal based power meters dan double-sided pedal based power meters. Single-sided pedal based power meters bisa terpasang baik di kanan atau kiri, keunggulannya adalah di harganya yang lebih murah dari yang dual-sided, tapi karena ada kemungkinan kaki kanan / kiri memiliki power yang berbeda, disini dianggap sama oleh power meter. Double-sided pedal based power meters memberikan akurasi data yang lebih baik daripada yang single-sided, dikarenakan bisa mencatat power dari kaki kanan/kiri secara mandiri. Salah satu brand dan seri yang terkenak untuk power meters pedal based ini adalah Garmin Vector, saat tulisan ini dibuat sudah rilis seri Garmin Vector 3. Bottom Bracket Based Power Meters Dari semua power meters yang ada di list ini, Bottom Bracket Based Power Meters ini adalah yang paling sulit untuk dipakai bergantian dengan sepeda-sepeda lain, tentu karena melepas bottom bracket memerlukan alat khusus dan tidak sesimpel melpas pedal / crankset / valve / wheelset. Tapi untuk power meters yang kami bahas ini lebih tepatnya berada di bagian spindlenya, produk yang kami temui adalah Easton/Race Face. Karena terpasang di spindle tentu kita juga harus memiliki satu paket crankset, karena tidak semua crankset memiliki desain spindle yang sama pula. Hub Based Power Meters Mirip-mirip dengan speed sensor, power meters jenis ini dipasang di wheelset, dibandingkan dengan pedal, tentu mengganti wheelset lebih gampang. Beberapa saat lalu satu-satu produsen yang memproduksi power meter jenis ini adalah Powertap, dengan product PowerTap G3hubnya. Namun SRAM mengakuisisi Saris pemilik brand PowerTap. SRAM mengintegrasikan PowerTap ke dalam keluarga Quarq yang berbasis di Spearfish, South Dakota, dari website resminya di https://www.sram.com/en/quarq tidak terlihat produk hub based power meters dari SRAM Quarq ini. Valve Based Power Meters Power meters yang terpasang di valve/katup ban sepeda adalah jenis terbaru yangkami temui saat membuat postingan ini, produsen yang mengeluarkannya adalah Arofly . Untuk Produk Arolfy seri Elite power hanya bisa dibaca dari cyclo bawaan Arofly, jika ingin bisa dibaca cyclo lain seperti Garmin Edge bahkan smartphone, memerlukan perangkat tambahan Arofly link, yang mana power meters tersebut akan terkoneksi ke Arofly link dan cyclo akan membaca data dari Arofly link.
4 tahun yang lalu • yussan • 1.45K views
Apakah kalian menggunakan clipless pedal untuk sepeda kalian dan sering menggunakannya tanpa sepatu cleat, gimana rasanya licin kan. Nah postingan ini akan memberikan solusi agar kalian tetap aman menggunakan clipless pedal tanpa sepatu cleat. Apa Sih Clipless Pedal dan Sepatu Cleat Clipless pedal adalah pedal khusus untuk sepeda, ada 2 macam sih untuk road dan untuk mtb, tapi tujuannya sama, kurang lebih seperti inilah bentuk dari clipless pedal khusus untuk roadbike, mtb dan pedal biasa. sumber : https://www.dedhambike.com/buyers-guides/all-about-clipless-pedals-pg231.htm Yang membedakannya adalah, adanya pengait khusus di pedal tersebut, pengait tersebut didukung oleh pegas yang kuat. Nah pasangan dari clipless pedal adalah sepatu cleat, sepatu khusus yang dibuat untuk pesepeda agar bisa terkait dengan kuat di clipless pedal. Seperti inilah contoh sepatunya. Sumber : https://cyclingtips.com/2018/12/shimano-s-phyre-rc901-vs-rc701-road-footwear-review/ Yang membedakan dengan sepatu biasa adalah adanya cleat di bagian bawah sepatu, cleat tersebut agar terkait dengan kuat pada clipless pedal. sehingga tidak akan mudah terlepas terutama ketika mengayuh. Terus bagaimana cara mencabutnya, tentu saja ada cara khusus untuk melakukannya, dan memerlukan latihan rutin agar terbiasa. Clipless Pedal dengan Sepatu Biasa Sebenarnya dengan sepatu biasa kalian masih bisa sih mengayuh sepeda yang menggunakan clipless pedal, tapi tentu berbahaya, karena bahan utama clipless pedal adalah logam yang permukaannya licin, jadi jika salah injak saja bisa terpeleset deh. Berbeda dengan sepatu cleat yang memang ada bagian agar terkait dengan sempurna di clipless pedal. Solusi Clipless Pedal dan Sepatu Biasa Tentu ini bukanlah masalah besar, karena saat ini ada produk yang namanya pedal plate. Seperti terlihat digambar, pedal plate ini akan dikaitkan dengan clipless pedal dan mudah pula dipasang dengan tangan, sehingga menghasilkan permukaan rata dan kesat sehingga mudah di kayuh menggunakan sepatu biasa ataupun pedal. Sesuai jenis clipless pedal, maka pedal plate ini juga tersedia untuk 2 macam, yakni roadbike dan mtb. Tinggal search saja keyword tersebut di marketplace favorit kamu. Gambar diatas adalah contoh pencarian dengan menggunakan Google Shop Search, berikut linknya https://www.google.com/search?q=pedal+plate&safe=strict&sa=X&tbm=shop&sxsrf=ACYBGNRn9W1MJS42a9weuvd7jmIJdwj21A:1573481356348&tbs=vw:g&ved=0ahUKEwiv57jqquLlAhUKbn0KHeS8DCoQvQ0I1wE&biw=1440&bih=766 . Penulis telah mencoba salah satu varian pedal plate untuk road bike, tingkat kekencangannya sangat bisa diandalkan, kamu tidak perlu kawatir pedal plate ini akan lepas ketika dipakai dijalanan. Nah karena hal tersebut, akan sulit untuk melepas pedal plate dengan tangan, perlu alat khusus untuk melepasnya. Nah silahkan dicoba sendiri, semoga postingan ini membantu.
Mengganti pedal biasa ke clipless pedal adalah satu upgrade terbaik yang biasa kamu lakukan untuk mendapatkan peforma dan kenyamanan lebih ketika bersepeda. Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan menggunakan clipless pedal yang telah dibuat poin per point oleh tim mau gowes. Kayuhan Lebih Efisien dan Konsisten Cara kerja dari clipless pedal sendiri adalah menyatukan pedal dan sepatu dalam satu posisi fixed maupun semi fixed. Memungkinkan tiap kayuhankamu konsisten dan sesuai dengan form yang baik. Jika menggunakan pedal biasa, sering juga ditemui pesepeda yang asal-asalan mengayuh, ada yang terlalu jinjit, ada yang pakai telapak kaki tengah dan lain sebagainya. Nah untuk posisi telapak kaku yang paling tepat ketika mengayuh sepeda adalah seperti pada gambar berikut, pas di tulang telur di ujung jari-jari kaki. ref: https://blog.bikefit.com . Clipless pedal akan mengunci posisi kaki kamu agar bagian telapak kaki tersebut selalu menempel dengan pedal. Dengan keadaan seperti itu, maka semua kayuhan yang dihasilkan akan lebih efisien dibandingkan yang tidak sesuai form tersebut. Hal lain yang membuat kayuhan lebih efisien, karena ketika mengayuh sepeda kaki bukan hanya mendorong kayuhan, tetapi menarik kayuhan juga, sehingga kaki kanan dan kiri bisa bekerja bersamaan untuk menghasilkan power yang lebih ketika bersepeda. Membuat Sepeda Lebih Ringan Untuk poin yang ini tidak berlaku untuk semua jenis clipless pedal, pertama yang harus dipastikan adalah bahannya, jika menggunakan fiber carbon, bisa dijamin keringanannya, tapi jangan salah ada beberapa produses clipless pedal yang menggunakan lightweight alloy yang tak kalah ringan dengan fiber carbon. Lebih Aman Untuk Kecepatan Tinggi Sangat berbahaya jika sedang sprint atau kayuhan tinggi, tiba-tiba kaki terpeleset dari pedal, nah bisa mengakibatkan kecelakaan tuh, hal tersebut sering terjadi jika kamu hanya menggunakan flat pedal. Clipless pedal membuat kamu lebih aman di kecepatan tinggi, karena kaki yang terkunci dengan pedal, seperti penjelasan poin pertama. Kesimpulan Nah banyak bangetkan manfaatnya jika kamu bermigrasi menggunakan clipless pedal. Memang awal penggunaannya perlu latihan khusus, tapi setelah terbiasa semuanya akan berasa natural. Sumber Gambar : https://bikeradar.com https://blog.bikefit.com
Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan jika kamu memutuskan untuk menggunakan clipless pedal, tentunya penggunakan clipless pedal harus dipadukan dengan sepatu yang dilengkapi dengan cleat. Sebenarnya memungkinkan sih menggunakan sepatu biasa, tapi cukup beresiko kepleset, karena ukuran clipless pedal yang kecil dan tidak tersedia gerigi-gerigi untuk menghambat gesekan. Produk ini akan mengatasi hal diatas, ini adalah Pedal Plate dengan merek Acacia. Cara kerjanya adalah pedal plate ini akan dipasang di clipless pedal, sehingga permukaannya menjadi flat dan sepatu biasapun bisa menggunakan pedal tersebut., tampilannya ini akan menjadi seperti pada gambar dibawah. Produk ini terbuat dari plastik keras yang cukup kuat untuk menampung kekuatan dari kayuhan para goweser. Support Untuk SPD-SL dan KEO Look Pedal plate ini terdiri dari dari 2 macam tipe, yaitu untuk pedal SPD-SL Shimano dan KEO Look. Kelebihan Bahannya cukup kuat dan ringan dan memungkinkan untuk masuk kedalam kantong. Mudah dipasang dan dilepas. Kekurangan Karena permukaannya yang flat disarankan untuk menggunakan sepatu dengan sol karet. Karena pedal yang umum dipasaran biasanya tidak seflat ini. Kurang lebih seperti itu saja yang ingin kami sampaikan seputar produk ini. Produk ini cukup direkomendasikan jika mengalami masalah seperti yang kami bahas di bagian pembuka tadi.