Menampilkan 9 dari 15 post
Pro Bike Gear memiliki produk untuk mengecek tekanan pada band dengan valve presta yang bisa ditemukan di sepeda yaitu PRO PRESSURE CHECKER DIGITAL, kami mendapatkan 1 unit untuk di review lebih dalam, dan berikut adalah hasilnya. Spesifikasi Accuracy: ± 0,15 bar I ±2 PSI Base Material: Plastic Color: Black Gauge Type: Digital Gauge Pressure Range: 0-11 bar I 0-160 PSI Valve Compatibility: Presta - Schräder Cara Penggunaan Sebelum membahas lebih jauh seputar fitur-fitur dari PRO PRESSURE CHECKER DIGITAL. Pertama, memastikan valve dari ban sepeda kami adalah presta/schrader valve, selain itu Pro Presure Checker Digitall belum bisa digunakan. Oke, pertama nyalakan Pro Presure Checker Digital dengan press tombol biru (hanya satu-satunya tombol) hingga 3 detik dan terdengar suara "tit", maka layar akan menampilkan PSI/BAR sesuai setingan akhir. Untuk pengguna presta valve, pastikan kuncinya dibuka dahulu, setelah kunci di buka, selanjutnya langsung masukan lubang Pro Pressure Checker Digitalnya kearah valve, pastikan hingga tidak ada angin keluar, cek berapa angka yang dihasilkan, dan itu adalah angka pressure dari ban kamu. Cabut Pro Pressure Checker Digital dengan cepat setelah angka di dapatkan, mudah bukan. Support untuk PSI and BAR Beberapa negara memiliki satuan untuk tekanan angin, ada yang menggunakan PSI atau yang menggunakan BAR. Pro Tire Pressure Checker ini support untuk keduanya. Untuk setting satuan, pastikan dilakukan terlebih dahulu sebelum penggunaan, pres tombol biru, dan cek di layar apakah menampilkan PSI atau BAR, baru lanjutkan pengecekan tekanan angin. Ada Tombol Untuk Mengeluarkan Angin Ada suatu kondisi, ketika kamu cek pressure ban, tapi ternyata kelebihan, di sisi lain Pro Pressure Checker Digital ini, ada tombol yang di pencet dia akan mengerluarkan angin, pastikan pencetnya hati-hati agar tidak kelebihan. Namun jika kasusnya lain, yakni tekanan kurang, tentu kami harus pompa dulu banmu agar mendapatkan ekstra angin. Ringan dan Mudah Dibawa Betul, dengan material plastik dan sizenya yang kecil, Pro Pressure Checker Digital ini sangat ringan untuk dibawa-bawa. Kemudian ada pertanyaan "kenapa saya harus bawa pressure digital ini?". Untuk menjawab pertanyaan diatas, mari kita kedunia gravel bike / mountain bike, ada suatu kondisi yang mengharuskan ban keras ketika lewat aspal / hard terain, dan ingin ban tipis, ketika lewat rute yang technical. Dengan membawa pompa dan Pro Pressure Checker Digital tersebut, angka pengecekan akan lebih akurat sehingga hasilnya sesuai dengan ekspetasi kamu. Kelebihan Pro Pressure Checker Digital : - size minimalis dan ringan - digital gauges mempermudah membaca - support PSI/BAR - support presta/schrader - bateray tahan lama, hingga beberapa bulan (tergantung penggunaan) Kekurangan Pro Pressure Checker Digital: Kami setelah masa review, merasa ada satu yang jadi kekurangan, yaitu tidak adanya fitur lock untuk check pressure. Jadi saat ini untuk tahu berapa tekanan ban, pengguna harus sambil menekan dan melihat angka yang di tampilkan. JIka ada fitur lock, maka ketika sudah dilepas, pengguna bisa muda dengan lihat hasil tekanan dari suatu ban.
Saat itu penulis sedang browsing-browsing di Toko Online, lihat-lihat produk dengan kata kunci frame roadbike disc. Tidak sengaja menemukan Polygon Strattos S5 Disc, nah otomatis terpancing untuk lihat lebih dekat. Tapi kok tidak ada foto aslinya, hampir semuanya gambar poster. Penulis lanjutkan cari di website Polygon Bikes dan Rodalink. Namun masih nihil. Postingan ini mencoba membahas apa saja sih spesifikasi dari Strattos S5 Disc tersebut, berbekal dari poster yang sudah ada dimana - mana. Frameset Masih dengan bahan dasar aloy acx peformance persis seperti seri Polygon Strattos s5 2019. Finishing menggunakan kombinasi cat matte dan glosy dari warna biru muda / cyan dan abu-abu / grey, ini adalah warna favorit penulis, sekali lihat langsung tertarik, tapi lebih suka yang full cyan. Geometrinya masih sama persis dengan seri Polygon Strattos S5 2019 dengan jenis peformance endurance dan fork yang sudah full carbon.. Bottom bracket untuk frameset Strattos seri ini sudah menggunakan BB presfit, yaitu BB yang sudah ditanam didalam frame. Cockpit Tidak ada perubahan dengan seri Strattos S5 2019, masih dengan part dari entity sport, meliputi handlebar, stem hingga seatpost dan saddlenya, semuanya masih berbahan dasar alloy. Driveterain Menggunakan groupset seri 105 2x11 speed terbaru, yaitu Shimano 105 R7000 untuk fd dan rd, sedangkan untuk brifter dan cassetenya menggunakan Shimano 105 R8000. Menggunakan rasio gear compact untuk bagian depan maupun belakang. Beralih ke bagian remnya, yang merupakan perubahan paling mencolok disini, untuk piston menggunkan merek dari TRP hy-road hidrolis, masih ringan juga dan tidak kalah dengan piston dari Shimano 105. Polygon biasanya mengadakan metode ini untuk memangkas harga produksi dan agar harga penjualannya juga lebih ekonomis. Meskipun menggunakan embel-embel hidrolis, namun piston in itidak 100% hidrolis, karena masih menggunakan mekanik untuk sistem penarikan remnya, sedangkan hidrolis ada pada bagian kalipernya. Kesimpulan Bisa kami bilang, sudah sangat tepat sekali Polygon mengeluarkan produk ini dipasaran, karena permintaan pasar untuk roadbike dengan disc brake mulai meninggi, memang Polygon punya seri roadbike dengan disc brake, yakni ada di seri Helios, namun sayang harganya masih 20 juta rupiah keatas. Dengan harga seekonomis ini, kemungkinan produk ini akan laku keras juga seperti seri Polygon Strattos S5 2019.
Produk POC terkenal akan produk mereka yang memiliki desain simpel dan sangat ringan, karena dibuat sesimpel dan seringan mungkin maka hampir tidak ada fitur ekstra yang tersedia. Bahkan anda juga bisa tahu bahwa produk tersebut adalah POC tanpa melihat dari labelnya. Build Quality dan Design POC DO Blade dari POC ini memiliki lensa yang besar dan sudut-sudutnya tidak terlalu tajam. Lensanya juga memungkinkan untuk diganti. Kami menyukai framenya yang terlihat mulus, sehingga memungkinkan pula untuk dipakai pengendara sepeda motor yang menggunakan helm. Tentang Produk Kacamata ini tersedia dalam berbagai varian warna, kalian bisa memilih kombinasi warna dari frame dan lensanya. Untuk framenya sendiri hanya tersedia satu warna saja bukan kombinasi dari berbagai warna. Kacamata ini menggunkan bridge yang berapa di belakang lensa, sehingga desainnya terkesan sporty, tapi ukuran lensanya tidak terlalu besar, sehingga bagi kamu yang tidak suka lensa ukuran jumbo untuk bersepeda, produk ini cocok untuk kamu. Kenyamanan POC DO Blade ini sangat ringan, bahkan saking ringannya kalian hanya cukup menjepit framenya disisi samping kepala kalian dan menggantungkannya di daun telinga. Hal ini juga didukung oleh frame bagian dalam shaftnya yang dilengkap karet tipis super grip. Shaftnya tidak 100% kaku, jadi bisa dibilang 50% kaku, dari bagian engselnya, dan 50% selanjutnya agak lentur, sehingga mudah untuk menyesuaikan kontur wajah kamu.Nosepad menggunkan karet berbentuk n yang juga mudah di ajusmen, kami suka nosepad berbentuk N seperti ini, karena lebih sedap dipandang mata, tapi tidak mengurangi fungsi utamakanya. Pembelian di Indonesia Tadi pencarian di 2 marketplace terbesar di Indonesia, yaitu Tokopedia dan Bukapakak, kami menemukan 1 toko di Tokopedia yang menyediakan berbagai kacamata varian original POC ini. Harga yang ditawarkan untuk POC DO Blade ini adalah sekitar 3 jutaan rupiah. Kamu bisa mengunjungi kacamata tersebut melalui link berikut ini https://www.tokopedia.com/bikeone/etalase/poc .
Apakah kamu menaruh sepeda kamu didalam rumah, disini maksudnya beneran didalam rumah ya di salah satu ruangan utama dan bukannya garasi. Jika iya kenapa sih, berikut beberapa hal yang dapat membuatmu menaruh sepeda di dalam rumah menurut Mau Gowes, antara lain. Menjamin Sepeda Selalu Bersih Photo by Jack Finnigan on Unsplash Karena ditaruh di ruangan utama, otomatis kondisi sepeda harus bersih dulu donk. Hal ini akan menjadi kebiasan positif yang bagus untuk kamu dan sepeda, sekalian saja capek daripada ditunda-tunda untuk mencuci sepedanya. Dengan sepeda yang langsung dicuci, maka membuat kotoran tidak akan menempel lebih erat lagi ke bagian sepeda, sekaligus membuat umur sepeda lebih lama juga. Hal ini juga sangatr berguna bagi pemiliki sepeda yang lebih dari satu, dengan menaruh didalam rumah maka perawatan sepeda juga semakin mudah, kemungkinan terbesar mungkin kotor karena debu, atau ada banyak sarang laba-laba. Disamping itu, dengan kondisi yang sudah bersih tersebut, maka pemiliki tidak perlu ragu-ragu lagi jika suatu saat ingin cek atau servis sepeda tersebut, karena tidak takut akan membuat kotor. Sebagai Hiasan Rumah Photo by Bruno van der Kraan on Unsplash Sepeda yang dijaga kebersihannya adalah sepeda yang sedap dipandang. Dengan membeli berbagai macam stand / bike rack yang sesuai dengan kondisi ruangan. Maka kamupun bisa menyulap sepeda sebagai hiasan rumah pula, sebuah hiasan yang menggambarkan jati diri kamu. Untuk Keamanan Bukan hal aneh lagi, keamanan adalah faktor terpenting kenapa sepeda harus ditaruh didalam rumah. Karena membuat orang tidak tahu apakah didalam rumah ada sepeda, dan kedua semua yang ada didalam rumah lebih mudah diawasi. Tapi kamu juga jangan terlalu PD dulu, meskipun didalam rumah pastikan pula keadaan pintu dan jendela juga mendukung keamanan sepeda tersebut. Kesimpulan Dari ketiga alasan diatas, maka kesimpulan yang paling berarti adalah membuat umur sepeda semakin panjang. Pertama karena kebersihan dan karena lebih aman, berbeda jika ditaruh luar dan ada pencuri mengambilnya, bisa dibilang umur sepedamu berakhir sampai situ.
Setelah kemarin kami mereview salah satau varian lampu belakang dari Cat Eye, kurang lengkap rasanya jika belum review lampu depannya. Produk yang kami pilih sama juga dari Cat Eye yaitu untuk varian Cat Eye Volt XC 200. Kami memilihj seri tersebut karena merupakan seri menengah kebawah yang biasa banyak peminatnya, so mari kita lihat apa saja yang bisa diberikan oleh lampu ini. Seri Cat Eye Volt CX 200 ini memiliki spesifikasi lampu dengan 200 lumen, berbody plastik dan strap dari karet yang dilengkapi dengan pengait khusus. Tampilan Ukurannya cukup compact dan dilapisi cat hitam glossy, nah bagi kalian yang sangat peduli dengan lecet, hati-hati saja ketika menaruhnya, karena berbahan baku plastik jadi rawan sekali terjadi lecet jika bergesekan atau bertabrakan dengan benda lain yang tingkat kekerasannya lebih tinggi darinya. Untuk strapnya menjadi satu dengan body dan menggunakan pengait agar bisa terkunci dengan sepeda. Nah momen ketika mengaitkan atau melepas strapnya ke / dari sepeda perlu kerja keras ya, karena karetnya kecil dan sangat kuat. Ketika pertama kali coba pasang / lepas saja saya perlu hampir 10 menit untuk melakukannya. Tapi dengannya jaminan lampu depan ini menempel dengan baik di sepeda sangat tinggi, jadi tak perlu khawatir jika di jalan yang bergelombang, lampu masih terikat dengan kencang disepeda. Kelebihan laih dari strap karet adalah memudahkan lampu untuk diarahkan ke atas maupun kebawah. Instalasi Secara teknis lampu ini bisa dispasang dimanapun, asalah diameter mencukupi untuk panjang strapnya. Favorit kami adalah memasangnya di handlebar, karena akan mudah mengoperasi tombol power dan mengarahkan lampu kearah yang sesuai. Pencahayaan Ada 3 mode pencahayaan yang bisa diimplementasi, mode 100xc nyala tetap, mode 200 lumen nyala tetap, dan mode 100 lumen kedip. Dari seluruh mode, nyala kedip2 akan membuat bateray lebih tahan lama. Nyalanya cukup terang dan bisa menjangkau cukup jauh. Lampu ini cocok sekali untuk full sebagai penerangan ataupun hanya sebagai alert untuk pengguna jalanan lain. Dengan daya tahan baterai yang cukup lama, murah, mudah dicharge, ringan, sepertinya kamu akan jatuh cinta pada produk ini.
Cat Eye Rapid adalah varian dari produk Cat Eye yang khusus untuk lampu belakang dan seri X dibelakangnya menandakan jumlah lumen yang dimilikinya, sedangkan kinetic menandakan bahan device memiliki builtin acelometer sensor yang membuat lampu belakang ini lebih smart daripada lampu biasanya. Berikut Reviewnya. Spesifikasi Dimensi: 74.4 x 30.5 x 32.9mm Berat: 32g (termasuk baterai) Pencahayaan: COB LED Baterai: Lithium Polymer rechargeable battery Baterai Runtime: Low mode: 5 jam, Flashing mode: 30 hrs, Rapid mode:16 hrs (runtime ini termasukan ketika mengaktifkan fituyr kinetic) Waktu pengecasan: 2 hrs (USB2.0) Ukuran mount: mount tali karet berikuran (muat untuk φ 12.0-32.0mm) Ada Apa Saja di Dalam Boxnya Disamping device utama, kamu akan mendapatkan kabel mikro usb 2.0 untuk keperluan mengecas, dan 2 rubber band untuk mounting, ada yang berikuran besar dan satunya berikuran kecil, kemungkinkan rubber band besar untuk dipasang di set post dan yang kecil untuk dipasang di seat stay. Instalasi Instalasinya pun cukup mudah, lampu ini menggunakan mounting dari karet gelang. Ada 2 jenis gelang yang diberikan, yaitu yang berukuran besar dan kecil, untuk yang besar bisa digunakan untuk dipasangkan di setpost, sedangnya yang kecil bisa untuk dipasang di seat stay. Gelang ini cukup kuat untuk menahkan lampu dari berbagai goncangan dari atas kebawah. tapi saya kurang puas dengan goncangan dari samping, karena ketika stop baru sadar jika posisi lampu melenceng ke kanan / kiri. Pencahayaan Lampu ini tersedia 3 mode pencahayaan yaitu mode tetap, mode biasa, mode bip bip dan mode bip-bip medium, lalu bip bip cepat. Untuk menyalakannya kamu bisa dengan menekan tombol power sekitar 1 detik hingga lampu menyala. Lampu ini sudah tersedia internal memory yang memungkinkan untuk menyimpan mode yang telah digunakan sebelumnya, jadi kamu tak perlu repot-repot lagi untuk set ke mode favorit kamu setelah mematikan lampu ini. Built In Accelometer Accelometer ini berfungsi untuk mendeteksi jika pengendara melakukan pengereman, jadi ketika kamu mengurangi kecepatan maka lampu otomatis masuk mode menyala paling terang, konsepnya sama seperti pada lampu rem kendaraan bermotor. Nah dengan ini maka pengguna jalan lainnya akan tahu kalo kita sedang mengurangi kecepatan. Kesimpulan Produk ini dibrandol dengan harga Rp 400,000 -an, bisa dibilang harga yang cukup mahal untuk sebuah lampu, tentu saja karena ini bukan hanya sekedar lampu, melainkan lampu pintar. Harga segitu cukup sesuai dengan fitur dan spek yang ada, nah kelemahannya cuma di bagian mountingnya saja yang tidak terlalu kesat pada seatpost jenis tabung, dimana mudah untuk digeser ke kanan atau kiri, selebihnya sudah cukup waw. Referensi : https://www.cateye.com/intl/products/safety_lights/TL-LD710K/
Shimano Rp501 Merupakan varian sepatu peformance road dari Shimano, harganya sekitar 1.3 juta rupiah untuk wilayah di Indonesia, ada 2 varian yang bisa kamu dapatkan, antara lain warna hitam atau putih. Apa saja sih fitur dari sepatu ini, yuk kita baca lebih lengkap disini. Spesifikasi Material: Light carbon fibre Material: Light carbon fibreTeknologi Shimano Dynalast technology Tipe: Road Performance Tipe Cleat: SPD SL Closure System: Micro-adjustable Boa L6 dial Berat: 275 gr (ukuran 42) Sol Luar dan Dalam RP 501 memiliki desain yang sleek dan slim shingga cocok digunakan untuk peformance road. Bahan kulit sintetisnya bisa menahan cipratan air dan mudah kering, sehingga cukup dilap saja air bisa hilang, namun berbeda jika air yang mengenai sepatu ini dalam tekanan tinggi atau volume yang besar. Jika dilihat pada sampingnya terdapat corak titip hitam yang cukup banyak, itu bukanlah lubang untuk ventilasi melainkan cuma hiasan warna untuk sepatu. Untuk sistem pendinginnya ada 2 macam, yang pertama dibagian atas ada semacam kain dengan pori-pori besar dan lubang di sol dalam yang terhubung dengan alas sepatu dibagian bawah. Bagian dalam sepatu ini sama dengan seri Shimano Rp dibawahnya, Shimano Pedal Dynamic system yang terkenal tahan lama dan tidak mudah luntur untuk penggunaan jangka panjang, kami merasa kamu akan sangat cocok menggunakan sol dalam seperti ini. Closure System Kombinasi dari Micro-adjustable Boa L6 dial untuk bagian atas dan velcro kecil dibagian bawah. Penggunaan velcro dibagian bawah menurut kami tidak masalah karena bagian tersebut jarang untuk diatur ulang. Pengguna dial dari Boa sangat memudahakn pemilik sepatu ini untuk upgrade atau ganti part karena tersedia dengan luas dan banyak pula digunakan oleh sepatu merek lain. Tali pada sepatu ini mudah sekali untuk dilepas dan pasang dalam rangka untuk dibersihkan, ini merupakan nilai plus untuk sepatu ini. Bagian Bawah Disini tertulis Carbon Reinforced, dimana itu mengartikan bahwa material bagian bawah ini tidak pure fiber carbon, melainkan kombinasi dari plastik. Tapi meskipun begitu menggunakan material fiber carbon sangat cocok untuk sepatu roadbike, dikarenakan lebih kaku dari plastik dan juga bisa meredam getara, Untuk cleatnya sendiri hanya support untuk Shimano spd sl, berbeda dengan versi dibawahnya yang juga support untuk shimano spd yang biasa digunakan untuk cleat sepeda mtb. Kesimpulan Dengan selisih harga yang cukup sedikit, cuma 200 ribuan rupiah dari versi dibawahnya (Shimano RP4), sepatu ini merupakan pilihan yang cukup bijak karena menganut konsep sepatu untuk peformance road dan dilengkapi dengan dial sistem dan alas yang terbuat dari fiber carbon, perbedaan yang cukup jauh dengan Shimano RP4.
Memakai cyclocomp sangat memudahkan para pesepeda untuk menentukan langkap yang tepat ketika bersepeda agar lebih efektif dan efisien dalam melakukan pengayuhan. Data - data yang ditampilkan seperti heart rate, speed, cadence, gradient, altitude, timer dan masing banyak lainnya benar sangat dibutuhkan. Untuk bisa dipasangkan disepeda diperlukan mounting khusus, ada banyak jenis mounting untuk cyclocomp di pasaran sih, nah berikut diantaranya. Mounting Dengan Karet Biasanya merupakan paket bawaan dari penyedia cyclocomp. Dengan menggunakan karet gelang kuat memungkinkan mounting ini bisa dipasang dimanapun. Baik itu di stem maupun di handle bar. Kelebihannya adalah mudahnya untuk mengatur kemiringan dari berbagai sisi. Kekurangannya karena terbuat dari karet, maka jika ada perubahan suhu ektrim akan membuatnya mudah rusak, ketika panas akan memuai dan ketika dingin akan menyusut. Mounting Di Handle Bar Mounting ini dipasang di handlebar, dan biasanya mepet dengan stem. Bentuknya cukup keren, bahan utamanya bermacam-macam mulai dari plastik, alloy hingga fiber carbon. Harganya mulai dari dibawah Rp 100-an hingga Rp jutaan, merek permium terkenal untu mounting jenis ini adalah K-Edge. Kelebihan tampilan keren harga dan bahan bermacam-macam Kekurangan handlebar harus lurus dan bulat, tidak bisa dipasang di handlebar tipe aero. Mounting Di Stem Bahkan ada beberapa produsen handle yang juga sekalian membuat mounting ini menjadi satu di handlebar. Dipasang di baut depat dari stem, bisa atas ataupun bawah. Untuk harganya bisanya ratusan ribu rupiah, saya juga tidak merekomendasikan harga dibawah Rp 100rb-an , ditakutkan mudah patah ketika diperjalanan. Kelebihan mouting lebih menyatu dengan sepeda, posisi simetris di tengah - tengah stem dan cocok untuk bermacam-macam tipe handlebar. Kekurangan harga cukup mahal.
Shimano RP3 merupakan salah satu varian sepatu untuk road yang memiliki harga dibawah Rp 1.500.000. Bahan utamanya adalah kulit sintesis dengan alas dari plastik keras, dari bobotnya bisa dibilang masih cukup berat, namun tersedianya fitur pengait memberikan nilai plus pada sepatu ini. Postingan ini membahas kondisinya setelah digunakan sepanjang 3000km. Sepatu ini sangat cocok bagi yang ingin berhemat untuk beli sepatu sepeda tapi ingin mendapatkan fitur pengait yang keren. Untuk versi 2019 Shimano RP3 tersedia dalam 3 varian warna yaitu, putih hitam, hitam biru dan full hitam. Dari semua warna tersebut, kami paling suka varian yang warna putih karena lebih sporty. Untuk warna hitam menggunakan finishing glossy, jadi seolah-olah kami melihatnya seperti sepatu pantofel. Nah langsung saja yuk kita lihat kondisinya setelah 3000km dijalanan. Kondisi Bagian Luar Di bagian ini kita fokus untuk cek pada bagian kulit sintesisnya. Warnanya yang putih, pasti akan mudah kotor pula, apalagi bahannya kulit sistesis yang terkenal sebagai magnetnya kotoran. "Disini saya ada tips, agar warna putihnya tetap terjaga, usahakan setiap kali dipakai, terutama setelah dipakai jarak jauh langsung dicuci, gunakan sikat lembut dan deterjen khusus kulit sintesis agar tahan lama pula". Terbukti, setelah 3000km melintasi hujan, kena lumpur,kena debu dan kotoran lainnya masih terlihat kinclong sampai sekarang. Diujung sepatu ini ada bahan yang terbuat dari silicon transparan, justru bagian inilah yang susah untuk dibersihkan, dan akan terus menguning sepanjang waktu. Kami hanya menggunakan deterjen pakaian biasa untuk membersihkan bagian ini, mungkin ada bahan khusus untuk membersihkan silicon, mungkin akan kami coba kedepannya. Perekat dan Pengait Dari segi fungsi dan kualitas masih cukup baik sama ketika setelah membelinya. Hanya saja ada perbedaan warna cukup terlihat di bagian velcro, bahannya adalah kain, dan menyerap kotoran lebih baik daripada bahan yang terbuat dan kain sistesis. Untuk bagian velcro sendiri bisa dibersihkan dengan deterjen pakaian seperti Rinso, Daia dan lain-lain. Bagian Sol Dalam Kami cukup terpukau dengan kualitas yang diberikan oleh Shimano RP3 dibagian sol dalam ini. Disamping bahan yang nyaman dan kuat, finishingnya juga tahan lama, terlihat dari label yang masih terlihat jelas. Dengan hasil itu, maka bisa diambil kesimpulan sedikit sekali gesekan yang ada didalam sepatu ini, dengan itu pula tingkat presisinya cukup luar biasa, jempollah untuk bagian ini. Bagian Bawah Yang kami suka pada bagian bawah ini adalah bahannya cukup kaku dan cocok untuk bersepeda. Tapi karena dari plastik, maka untuk mencapai tingkat kekerasan tersebut memerlukan ketebalan lebih, sehingga lebih berat pula. Disini terlihat lecet - lecet, itu sudah biasa,karena bagian inilah yang paling sering terkontak dengan objek keras dijalanan. Saya juga sering menggunakan sepatu ini ketika berjalan, terutama ketika mampir ditoko. Belum ada bagian yang retak maupun pecah, karetnya pun juga masih menempel dengan sangat sempurna. Kesimpulan Ketika kami beli, harga sepatu ini sekitar Rp 1.200.000,- , dengan harga segitu sepatu ini sudah sangat rekomendasi, baik dan fitur dan ketahanannya.