Postingan Dengan Tag "tire"

Berbagi cerita seputar dunia sepeda

Menampilkan 7 dari 7 post

Review Pro Presure Checker Digital

Pro Bike Gear memiliki produk untuk mengecek tekanan pada band dengan valve presta yang bisa ditemukan di sepeda yaitu PRO PRESSURE CHECKER DIGITAL, kami mendapatkan 1 unit untuk di review lebih dalam, dan berikut adalah hasilnya. Spesifikasi Accuracy: ± 0,15 bar I ±2 PSI Base Material: Plastic Color: Black Gauge Type: Digital Gauge Pressure Range: 0-11 bar I 0-160 PSI Valve Compatibility: Presta - Schräder Cara Penggunaan Sebelum membahas lebih jauh seputar fitur-fitur dari PRO PRESSURE CHECKER DIGITAL. Pertama, memastikan valve dari ban sepeda kami adalah presta/schrader valve, selain itu Pro Presure Checker Digitall belum bisa digunakan.  Oke, pertama nyalakan Pro Presure Checker Digital dengan press tombol biru (hanya satu-satunya tombol) hingga 3 detik dan terdengar suara "tit", maka layar akan menampilkan PSI/BAR sesuai setingan akhir.   Untuk pengguna presta valve, pastikan kuncinya dibuka dahulu, setelah kunci di buka, selanjutnya langsung masukan lubang Pro Pressure Checker Digitalnya kearah valve, pastikan hingga tidak ada angin keluar, cek berapa angka yang dihasilkan, dan itu adalah angka pressure dari ban kamu. Cabut Pro Pressure Checker Digital dengan cepat setelah angka di dapatkan, mudah bukan. Support untuk PSI and BAR Beberapa negara memiliki satuan untuk tekanan angin, ada yang menggunakan PSI atau yang menggunakan BAR. Pro Tire Pressure Checker ini support untuk keduanya.  Untuk setting satuan, pastikan dilakukan terlebih dahulu sebelum penggunaan, pres tombol biru, dan cek di layar apakah menampilkan PSI atau BAR, baru lanjutkan pengecekan tekanan angin. Ada Tombol Untuk Mengeluarkan Angin Ada suatu kondisi, ketika kamu cek pressure ban, tapi ternyata kelebihan, di sisi lain Pro Pressure Checker Digital ini, ada tombol yang di pencet dia akan mengerluarkan angin, pastikan pencetnya hati-hati agar tidak kelebihan. Namun jika kasusnya lain, yakni tekanan kurang, tentu kami harus pompa dulu banmu agar mendapatkan ekstra angin. Ringan dan Mudah Dibawa Betul, dengan material plastik dan sizenya yang kecil, Pro Pressure Checker Digital ini sangat ringan untuk dibawa-bawa. Kemudian ada pertanyaan "kenapa saya harus bawa pressure digital ini?". Untuk menjawab pertanyaan diatas, mari kita kedunia gravel bike / mountain bike, ada suatu kondisi yang mengharuskan ban keras ketika lewat aspal / hard terain, dan ingin ban tipis, ketika lewat rute yang technical. Dengan membawa pompa dan Pro Pressure Checker Digital tersebut, angka pengecekan akan lebih akurat sehingga hasilnya sesuai dengan ekspetasi kamu. Kelebihan Pro Pressure Checker Digital : - size minimalis dan ringan - digital gauges mempermudah membaca - support PSI/BAR - support presta/schrader - bateray tahan lama, hingga beberapa bulan (tergantung penggunaan) Kekurangan Pro Pressure Checker Digital: Kami setelah masa review, merasa ada satu yang jadi kekurangan, yaitu tidak adanya fitur lock untuk check pressure. Jadi saat ini untuk tahu berapa tekanan ban, pengguna harus sambil menekan dan melihat angka yang di tampilkan. JIka ada fitur lock, maka ketika sudah dilepas, pengguna bisa muda dengan lihat hasil tekanan dari suatu ban.

25 hari yang laluataa 155 views

Pentingnya Cek Inner Width Rims dan Lebar Ban Sebelum Beli

Bicara ban sepeda, ada beragam tentunya mulai dari ukuran, bahan yang di gunakan dan jenis sepeda. Kita ambil sampel saja gravel bike, mulai dari ukuran yang narrow misal 30mm, hingga yang super lebar hingga 50mm keatas. Tentu makin lebar atau makin narrow ban harus diimbangi juga dengan ukuran rims yang sesuai, yang akan di fokuskan di postingn ini adalah inner width. Selain karena faktor kompatibilitas, juga untuk faktor safety dan peformance. Rekomendasi dari WTB WTB juga memiliki produk ban dan wheelset sepeda, WTB membuat sebuah tabel perbandingan untuk memastikan kamu lebar ban dan inner width rims yang di gunakan cocok. Bisa cek di tabel dibawah.

setahun yang laluyussan 1.34K views

Pirelli RoadTUBE Opsi Butyl Inner Tube Ringan Lebih Murah dari TPU

Pirello sebelumnya memiliki produk butyl inner tube, yakni pirello SporTUBE, dengan specs yang tidak jauh berbeda dengan butyl inner tube yang tersedia di pasaran. Hingga keluarlah opsi butyl inner tube yang ringan yakni RoadTUBE, harga jauh di bawah dari TPU inner tube yang bahkan satu saja bisa sampai 500 ribuan rupiah. Satu RoadTUBE ini bisa di dapatkan 100 ribuan rupiah. Kami pernah membuat postigan seputar macam-macam inner tube, dan mungkin bisa jadi opsi untuk upgrade inner tube butyl kamu, bisa baca di sini . Namun produk baru Pirelli ini, bahkan bisa jadi opsi upgrade juga meski sama-sama butyl. Spesifikasi Pirelli RoadTUBE Ketika postingan ini dibuat, Pirelli baru membuat 2 varian RoadTUBE, yakni masing-masing bisa untuk 23-30mm tire road bike hanya berbeda panjang di valvenya.  PIrelli RoadTUBE 23/30-622, 48mm valve Berat: 85g Warna Valve: Hitam Material: Butyl Cocok untuk: Disc dan rim brakes PIrelli RoadTUBE 23/30-622, 60mm valve Berat: 85g Warna Valve: Hitam Material: Butyl Cocok untuk: Disc dan rim brakes Spesifikasi diatas kami dapatkan dari https://www.pirelli.com/tyres/en-ww/bike/accessories/inner-tube/catalogue/roadtube , agak aneh dengan berat yang sama, mungkin hanya selisih sepersekian gram saja. Perbandingan Pirelli RoadTUBE SmarTUBE dan SporTUBE Perbandingan disini akan menarik jika kita lihat dari berat. Pirelli RoadTUBE Tech Specs Pirelli SportTUBE Tech Specs Pirelli SmartTUBE Tech Specs Untuk perbandingan kita ambil sample dari SmarTUBE yang hanya menyediakan satu varian, yakni untuk inner tube dengan panjang valve 60mm. SmarTUBE 35g, RoadTUBE 85g, SportTUBE 120g (45mm valve). dari sisi berat dan harga RoadTUBE memang rekomendasi. Valve Design Credit by Youtube Bike Amera Untuk menjaga agar tetap ringan Pirello RoadTUBE menggunakan desain valve yang mirip dengan seri TPU / Pirelli SmarTUBE, yakni valve dari plastik keras tanpa extra mur dan ulir. Warna hitamnya membuat tampilan sepeda juga lebih elegan sih, dan tenang saja valve ini sama amannya dengan yang model dari logam dengan tambahan mur. Perbandingan Harga Harga yang kami masukan disini adalah harga untuk pasar Marketplace Indonesia, dan update sekitar 14 Mei 2023, bisa berubah-ubah seiring waktu. Untuk Pirello SmarTUBE Rp 500.000,-, Pirello SporTUBE Rp 80.000,- dan Pirelli RoadTUBE Rp 100.000,-. Dengan 1/5 harga dari Pirelli SmarTUBE dan cuma menambah Rp 20.000,- dari Pirello SporTUBE, kamu sudah bisa mendapatkan Pirelli RoadTUBE yang ringan dan desain valve yang keren ini. Mungkin ketika browsing di marketplace, tidak sengaja melihat TPU inner tube dari merek lain yang lebih ringan dan harga mirip Road TUBE. Untuk pertimbangan, tidak semua TPU inner tube memiliki kualitas sebagus Pirelli SmartTUBE, disamping itu TPU inner tube merek asal juga sering terjadi bocor, mungkin ini bisa menjadi pertimbangan. Source: https://www.pirelli.com/tyres/en-ww/bike/accessories/inner-tube

setahun yang laluyussan 669 views

Apa Itu Vittoria PitStop Kit Yang Sering Kita Lihat di UCI Gravel World Championship 2022

Waktu nonton UCI Gravel World Championship 2022 kemarin, baik yang men atau women, kamu pasti banyka nemuin botol putih yang di pasang dengan selotip bagik di seatpost, atau bagian-bagian frame lain. Yups itu adalah Vittoria PitStop kit, apa itu mari bahas di postingan ini. Vittoria PitStop Super Magnum dan Vittoria PitStop Road Racing Vittoria PitStop ini adalah sealant sekaligus inflation catridge, untuk pertolongan pertama ketika mengalami bocor dijalan dan ingin kembali menggunakan sepeda dengan cepat. dari Vittoria web, PitStop kit ini support untuk butyl tubes, latex tubes dan tentu tubeless. Untuk TPU sendiri, kami belum mendapatkan informasi apakah support. Ketika postingan ini dibuat, ada 2 varian Vittoria PitStop yang tersedia, yakni PitStop Super Magnum dan PitStop Road Racing, Perbedaannya adalah untuk PitStop super magnum lebih ke ban-ban besar seperti MTB dan Gravel 100ml (26” up to 2.50 - 27.5” up to 2.40 - 29” up to 2.40. Sedangkan untuk PitStop Road Racing, untuk ke Roadbike, atau GravelBike yang menggunakan ban kecil yang butuh tekanan angin tinggi. Cara Menggunakan Vittoria PitStop Untuk step cara menggunakan Vittoria PitStop dibawah ini, kami ambil dari Youtube Official dari Vittoria.  1. Pastikan kamu membuang penyebab kebocoran dari ban kamu terlebih dahulu, misal paku, ranting, atau benda tajam lainnya. 2. Pastikan sampai angin didalam ban/tube habis. 3. Kocok terlebih dahulu Vitoria PitStop agar isi didalamnya merata 4. Masukan ke valve secara pelan-pelan hingga foam dan gas dari Vittorial PitStop mengisi ban kamu, oh ya untuk saat ini hanya suport presta valve. 5. Bersihkan sisa foam, disini hati-hati jangan sampai air keluar, presta valve bisa di kunci dulu. 6. Shake roda kamu, agar foam merata ke seluruh bagian. 7. Step akhir tinggal menyesuaikan PSI sesuai rekomendasi dari ban (beda size dan beda ukuran bisa beda rekomendasi PSI), dan tinggal pasang di sepeda, siap digunakan lagi. Source: https://www.vittoria.com/ww/en/pit-stop  https://www.vittoria.com/ww/en/pitstop-road-racing  https://www.youtube.com/watch?v=GTnXFmr06JQ 

2 tahun yang laluyussan 599 views

Opsi Upgrade Inner Tube Untuk Ban Clincher

Ban Clicher untuk roadbike, saat ini masih banyak penggemar, mulai karena harganya yang lebih murah, mudah untuk perbaiki ketika ada bocor di jalan cukup ganti inner tube. Berikut salah satu opsi upgrade untuk ban clicher, dengan mengganti inner tube, berikut beberapa opsi yang bisa kamu pilih. Butyl Rubber Credit by alibaba.com Butyl rubber adalah opsi inner tube yang paling banyak di temukan untuk sepeda-sepeda yang masih menggunakan ban clicher. Bahkan penulis pernah menggunakan inner tube Kenda, tapi lupa serinya, dengan harga Rp 25.000, bisa tahan sampai lebih 10000km, kebetulan main aman di aspal mulus, jadi belum pernah kena puncture. Opsi inner tube ini memiliki bobot paling berat, untuk sample produk kenda diatas 199gr. Butyl sendiri bisa dibilang memiliki rolling resistance paling tinggi dari pada jenis lainnya. Makin rendah rolling resistance berarti kualitas inner tube makin bagus, rolling resistance tinggi artinya, dengan speed yang sama, butyl innertube memerlukan power paling tinggi, dari jenis-jenis inner tube lain. Latex Tube Credit by vittoria.com Inner tube dengan bobot ringan dan harga cukup murah adalah latex, namun latex ini dikalangan pesepeda memiliki komentar yang buruk di mata pengguna sepeda, yaitu mudah pecah, tapi mungkin karena yang mereka gunakan adalah merek yang kurang terkenal. Kebanyakan latex memiliki warna khas yakni pink dengan finishing matte color, khas warna karet. Ukuran dari inner tube ini, sedikit lebih kecil dari pada butyl, dan tentu lebih ringan, untuk sample produk diatas Vittoria Competition Inner Tube Latex, beratnya 75gram , dan harga yang ditawarkan sekitar Rp 200.000,-. Untuk rolling resistance berada di antara inner tube Butyl dan TPU. TPU (Thermoplastic Polyurethane) Credit by Pirelli.com Opsi terakhir adalah TPU (Thermoplastic Polyurethane), opsi paling ringan, rolling resistance paling rendah, ukuran paling minimalis, dan diinfokan juga bahan TPU lebih lama menahan angin di dalam ban agar tidak cepat kempis Sample produk yang tampilkan di atas dari Pirelli, untuk varian Pirelli Pzero Smartube, beratnya hanya 35g dan ukurannya ringkas. Cocok untuk kamu yang ingin simpan weight dari Butyl sekaligus mengurangi rolling resistance.  Hanya harga yang ditawarkan lebih mahal dari inner tube biasa, untuk Pirelli Pzero Smartube rata-rata Rp 550.000,- di marketplace Indonesia, namun sepadan dengan hasil yang didapat.

Yang Perlu Disiapkan Untuk Menggunakan Tubeless Tires di Roadbike

tubeless tire adalah teknologi pada ban, hampir semua alat transportasi yang menggunakan roda bisa mengimplementasikan ban jenis ini, yang man komposisi ban hanyalah ban luar saja, tanpa ban dalam, hadir dengan berbagai kelebihannya. Untuk bisa mengimplementasi tubeleaa tirebdi roadbike, berikut adalah beberapa persiapan yang bisa kamu lakukan. Wheelset Tubeless Ready Ini adalah bagian penting dari penggunaan ban tubeless, wheelset tubeless ready berbebeda dari wheelset clincher/dengan inner tube yang biasa kita jumpai. Dari segi komposisi, wheelset tubeless memiliki dinding yang lebih tebal dan benar-benar kedap udara. Karena ban roadbike memiliki tekanan tinggi, dan ditubeless yang tanpa ban dalam, angin akan langsung bertemu dengan dinding wheelset sebelah dalam. Disamping itu wheelset tubeless juga memiliki ciri lain yakni tersedianya valve di paket pembelian. Ukuran valve juga bisa berbeda, tergantung kebetuhan dan beda tinggi profiling rims, juga tidak akan mempengaruhi panjang valve seperti di di ban clincher. Tubeless Ready Tires Harga ban tubeless biasanya lebih mahal dari ban clincher, tapi tak lebih mahal dari ban tubular. Untuk tahu apakah ban itu tubeless atau bukan pastikan membaca speknya dengan seksama. Cari lebar yang diinginkan dan tinggal dipasang  Tubeless Sealant Cairan sealant memiliki tugas untuk mengisi lubang yang muncul ketika ban tubeless bocor, karena otomatis menutup lubang maka bocor akan berhenti tidak sampai angin di dalam habis, berikut adalah salah satu hal yang membuat orang menyukai ban tubeless. Tubeless Air Liner Air liner dib ban tubeless merupakan tambahan ekstra di dalam ban berbahan busa, ditujukan agar bisa menggunakan tekanan angin yang lebih rendah daripada tanpa memasang air linner. Lebih rendah tekanan maka lebih nyaman ban digunakan. Disamping itu, seperti di ban-bang mobile ada fitur run-flat, jadi meski angin kamu habis, ban tubeless masih bisa digunakan dengan aman dan kamu masih bisa pulang dengan gembira. Sumber Gambar : https://www.vittoria.com/us/en/

3 tahun yang laluyussan 1.88K views

4 Ban Roadbike Dengan Yellow Side Wall Dibawah 1 Juta Rupiah

Side wall, Gum wall atau Tan wall adalaj bagian dari sepeda yang posisinya berada di sisi kanan dan kiri, yang membedakan Gum Wall/Tan Wall dengan sidewall biasa adalah terbuat dari karet alam yang berwarna cokelat dan sedikit sekali material karet cabon blacknya. Ada lagi istilah Skin Wall, skin wall yakni Ban dengan sedikit karet terutama pada bagian samping. Tujuannya utamanya selain agar lebih ringan juga untuk mengurangi rolling resistance dari ban tersebut dengan cara mengurangi tingkat stiffness dari sisi samping ban. Beberapa opsi yang bisa kamu pilih untuk ban dengan side wall warna ori / kuning kecokelatan sekitar satu juta rupiah antara lain berkut ini : Vittoria Corsa Merek dari itali ini cukup mudah ditemukan di beberapa toko sepeda di Indonesia, untuk seri yang ada digambar atas ini adalah Vittoria Corsa. Disamping gumwall yang dimiliki ban merek ini, yang bikin unik adalah materialnya yang menggunakan graphene dan corak bannya yang unik yakni hanya berupa alur lurus saja, seperti pada gambar diatas. Untuk bagian sidewallnya selain warna kuning terdapat decal brand dan jenis bannya, bukan hasil print langsung melainkan tempelan tambahan yang terbuat dari bahan yang sama dengan ban karet, dan dari pengalaman saya menggunakan ban ini selama 1 tahun, masih aman-aman saja kok tidak terkelupas. Untuk ban ini dipasaran dihargai mulai Rp 800ribuan per bannya. Schwalbe One  Merek dari Jerman ini cukup terkenal di kalangan Goweser Indonesia, bahkan beberapa pabrik sepeda lokal menggunakannya sebagai ban bawaan pabrik.  Tidak banyak decal atau hiasan di ban ini, pada sidewallnya selain warna cokelat, ada tulisan schwalbe one berwarna hitam dan merupakan hasil cetakan. Untuk ban ini dipasaran dihargai mulai Rp 900ribuan per bannya. Pirelli Zero Velo Dari list ini merupakan yang paling mahal sih, Brand dari Itali yang banyak di gunakan pula di Grand Tour. Untuk warna cokelat yang ada di Pirello Zero Velo ini lebij gelap dari pada 3 ban yang ada di sini bahkan mendekati warna hitamnya. Tapi ini semua tergantung selera sih, ada yang suka ada yang lebih suka warna biasa. Decalnya cukup minimalis sama seperti Schwalbe One, hanya tulisan brand dan seri dengan cetakan warna hitam. Untuk ban ini dipasarkan mulai Rp 1.000.000,- Continental GP 5000 Brand asal Jerman ini sering menjadi sponsor utama di Tour de France, bahkan dari hasil scanning di sepeda yang di pakai Grand Tour, brand ini adalah yang paling banyak dipakai, tapi beda seri ya, seri yang lebih tinggi. Banyak Goweser Indonesia juga suka dengan brand ini karena enak sih, bisa dari banyak faktor ringan, roling resistanse rendah dan banyak yang pakai. Dari banyak goweser lebih memilih warna hitam full daripada yang menggunakan sidewall kuning, sehingga ketika mencari di Toko agak sulit sih. Desainnya sendiri samalah dengan Schwalbe One and Pirello Zero Velo, dengan label brand dan merek di cetak dengan warna hitam. Untuk ban ini dipasarkan mulai Rp 800.000,- Sumber Gambar : https://id.ciclimattio.com/ 

4 tahun yang laluyussan 2.37K views