Menampilkan 2 dari 2 post
Hingga postingan ini dibuat Twitter bike punya 4 generasi, dari Generasi 1, 2, 3 dan terakhir X. Kami sendiri saat ini menggunakan Twitter Gravel Generasi 1 dan pernah bike check Twitter Gravel X di Youtube. Mari kita cek seputar Twitter Gravel X. Overall Design Twitter Gravel X Credit by twitterbike.com Dengan menggunakan desain full internal cable routing, yang bahkan sejak generasi 2 sudah menggunakan opsi ini, bahkan jika bersedia generasi 1 juga bisa full internal cable routing, tinggal ganti headset. Bicara Twitter Gravel generasi 2 hingga 3 menggunakan desain yang aero, mirip dengan desain Twitter Thunder dengan seatpost yang sangat besar, saya pribadi kurang cocok dengan desain aero seperti itu untuk Gravel bike. Namun ketika melihat Twitter Gravel X ini langsung klop lagi, berasa all roung gravel. Dan ada ciri khas dari frame Twiter Gravel X ini, yaitu di bagian pertemuan seattube dan toptube yang mungkin tidak ditemukan desain seperti ini di sepeda lain. Dilihat sekilas untuk bagian chain staynya menggunakan dropper chain stay khas sepeda gravel, tapi kami tidak melihat perubahan desain untuk chain stay dan seat stay bagian belakang, lekukannya mirip dengan seri Twitter Gravel V1, V2 dan V3. Mari kita lihat lebih detail di bawah. Spesifikasi Twitter Gravel X sendiri saat ini hanya tersedia opsi fullbike untuk pembeliannya, yang specnya sendiri tersedia 3 opsi dari sisi groupset, ada : Retrospect 2x11 Rival 22s Apex 11s dan beberapa opsi warna yang cukup banyak, detail spec dan warna ini bisa kamu baca di http://www.twitterbike.com/entwviewbike/802.html . Full Internal Cable Routing Credit by twitterbike.com Berbeda dengan seri V1, V2 dan V3 yang meski ada opsi full internal routing, tapi masih ada lubah untuk routing kabel di frame. Nah untuk Twitter Gravel X ini wajib full internal cable routing karena tidak lubang di luar frame. Meski full internal, masih aman menggunakan groupset mekanikal, terbukti dari gambar-gambar fullbike dari web resmi Twitter Bike. Seat Tube dan Seat Clamp Credit by twitterbike.com Menggunakan Seat tube 31.6mm rounded mirip dengan Twitter Gravel V1, dan yang menarik dari seat clampnya adalah menggunakan seat clamp seperti biasa, tapi desainnya jadi seolah-olah integrated dengan seattube dan downtube. Konsep ini mirip dengan seatclamp dari Polygon Strattos S7-S8-S9 seri tahun 2022-2023 juga. Untuk seatpost bawaan framenya sendiri, sudah menggunakan spek High modulus Carbon fiber, 31.6*350mm. Lubang Cable RD Masih Sama, Tanpa Stopper Credit by twitterbike.com Kami termasuk fokus ke area ini, yakni lubang untuk keluar kabel rd, yang mana masih menggunakan desain yang sama di Twitter Gravel V1 V2 dan V3. Yakni sebuah lubang di frame tanpa bahkan extra lain, rubber misal. Pengalaman di Twitter Gravel V1 kami. Ketika menggunakan RD GRX yang desain lubangnya lebih pendek dan lebih keatas, membuat retakan dan semakin lama lubang nya membesar, semoga isu ini sudah solved di Twitter Gravel X. Thru Axle Sedikit Lebih Minimalis Credit by twitterbike.com Twitter bikes sendiri untuk varian Road bike dan Gravel bike hingga tulisan ini dibuat selalu menggunakan desain thru axle dan boost alias tambahan baut. Yang mana kami pribadi tidak terlalu suka karena tidak minimalis, disamping itu perlu alat ekstra untuk mengencangkan. Selain allen key untuk thru axlenya, perlu kunci pas lain untuk boostnya. Ada Tambahan Eyelet di Beberapa Tempat Credit by twitterbike.com Merupakan fitur yang baru hadir di Twitter Gravel. Eyelet ini ada tambahan di fork dan toptube. 6 lubang di fork kanan dan kiri dan 2 lubang di toptube. Seat Stay tidak terlalu Dropped Trend sepeda saat ini kebanyakan menggunakan desain dropped seat stay, tapi Giant TCR so far belum menggunakan opsi ini. Di Twitter Gravel X ini, menggunakan seat stay yang lebih keatas, tidak se bawah seri twitter Gravel sebelumnya. Dan desain seat tube sebelah atasnya benar-benar bikin beda dari pada sepeda gravel lain.
Saat ini Strava menjadi aplikasi olahraga yang sangat populer, terutama bagi yang fokus didunia sepeda. Menggunakan Strava ketika bersepeda maka penggunanya dapat mengecek statistik aktifitasnya, mulai speed rata-rata, maksimum speed, rekor yang telah di pecahkan,jalur yang dilewati, ketinggian jalur dan masih banyak lagi. Yang paling menyenangkan adalah fitur segmen, dimana saling memecahkan rekor top speed di jalur yang telah ditentukan, dan nomor satu akan menjadi KOM dan QOM. Berikut contoh statistik yang dihasilkan oleh aplikasi Strava. Share ke Sosial Media Karena ada fitur share ke sosial media, banyak pula pengguna Strava yang share aktifitas Strava mereka ke sosial media, seperti Twitter, Facebook, Instagram, secara manual, dan berikut ada preview hasil share Starva ke Facebook. Auto Share dengan IFTTT IFTTT (If This Than That) atau servis gratis yang bisa melakukan tugas ini, setelah kamu menyelesaikan aktifitas di Strava maka secara otomatis akan auto post ke Twitter dan Facebook, sayangnya untuk Facebooknya tidak bisa user profile melainkan di target ke fanspage. Buat Akun IFTTT Selanjutnya silahkan buat akun di IFTTT dan ini gratis, kunjungi link berikut untuk melakukan registrasi https://ifttt.com/join . Tampilan diatas hanya terjadi jika kamu sudah banyak menggunakan IFTTT untuk menghubungkan berbagai servis lain di internet. Auto Post Strava to Twitter Untuk bisa autopost dari Strava ke Twitter, tinggal search "strava twitter". Setelah ketemu applet yang sesuai, tinggal klik applet tersebut untuk mulai setup applet, applet adalah koneksi atara 2 servis, dalam kasus ini Strava dan Twitter. Untuk selanjuitnya silahkan klik connect, login di akun Twitter dan klik allow. Berikut adalah pilih applet pilihan saya. Untuk koneksi ke Facebook, silahkan langsung pencarian applet terlebih dahulu, yakni menjadi "Strava Facebook", setup applet dan koneksikan ke Facebook. Hasil Auto Post Strava ke Twitter Berikut adalah hasil dari applet autio post Strava activity ke akun Twitter saya, silahkan mencoba.