Menampilkan 4 dari 4 post
Engine 11, sepeda yang terkenal di dunia balap track dan fixed gear, kini hadir dalam bentuk roadbike dengan balutan frame alloy AL6069 yang terkenal ringan dengan beragam part yang eksotis. Sepeda ini milik Deddybram dan kami mendapatkan kehormatan untuk di perbolehkan melakukan bikecheck. Sekilas Pandang Ini adalah potret dari fullbike Engine 11 critD milik Mr Deddybram. Frame hadir dengan warna dasar putih, dengan berbagai finishing corak warna-warni, frame ini adalah Engine 11 critD AL6069 edition. Crit-D Crit D sendiri merujuk pada balapan sepeda "Criterium" yang merupakan balapan tertutup, biasanya diadakan di dalam kota, yang mana sepeda yang digunakan banyak menggunakan sepeda alloy hingga fixed gear, karena relatif flat untuk rute, dan alloy lebih kuat dari kerusakan semisal terjadi crash. Untuk milik Deddybram ini adalah versi frame roadbike. Jika dilihat sekilas, sepertinya warna utama dari sepeda ini adalah kombinasi putih dan orange, terpantau part-part yang digunakan banyak berwarna orange, nanti akan kita lihat lebih dekat. Jembatan Gantung Kali Boyong Untuk lokasi pemotretannya juga spesial, merupakan jalur yang biasa digunakan pesepeda untuk menikmati tanjakan menuju Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, tepatnya di Jembatan Kali Boyong. Jika beruntung kita bisa melihat Gunung Merapi dengan kegagahannya dan Kali Boyong di bawahnya. Spesifikasi Frameset Frame dari Engine 11 critD-Deluxe Road dengan size 51, hadir dengan frame Alloy AL6069 dan Fork Carbon. Yang menarik disini adakah, untuk warnanya putih dan finishing cakep yang berseni banget. Disamping itu sambungan dari weldingnya juga terlihat rapi. Di Indonesia sendiri kami menemukan frame ini dijual Di Charlie Bike, bisa kunjungi tokonya di Tokopedia atau Shopee, atau bisa DM ke Instagramnya https://www.instagram.com/charliebikeid/ untuk mendapatkan harga khusus. Ultegra Shifter, FD, RD and OSPW Ceramic Speed Shifter, RD dan FD hadir dari Shimano Ultegra 8170 Di2. Untuk rd sendiri di kombinasi dengan OSPW dari Ceramic Speed. Rantai beliau memilih menggunakan dari Shimano 12 speed yang sudah sangat mumpuni dari segi ringan dan menaikan peforma. Untuk mencegah rantai crop di sisi dalam crankset, beliau menggunakan chain catcher warna orange yang senada dengan part-part lainnya. Chainring Alugear 50-34 dan Sprocket Strummer Superdura 11-34 Disini Deddybram tidak menggunakan chainring dan sprocket dari Shimano Ultegra 12 Speed. Untuk chainring dari Alugear 50-34 dan sprocket dari Strummer Superdura 11-34, anyway berat dari Strummer Superdura 11-34 hanya 163.2 grams. Caliper 4 Piston dari Hope RX4+ dan Rotor Hope 160 Hope RX4 adalah caliper untuk discbrake yang hadir dengan 4 piston, yang biasanya untuk caliper roadbike seperti Shimano 105, Ultegra, Dura-Ace hadir dengan 2 piston. Piston sendiri adalah bagian dari caliper yang menekan brakepad ke dalam untuk melakukan pengereman ketika tuas rem di tekan. Keunggulan kaliper dengan 4 piston dibanding 2 piston adalah performa pengereman yang lebih baik dibandingkan kaliper 2 piston. Kaliper 4 piston menawarkan pengereman yang lebih kuat, stabil, dan mampu mengatasi panas lebih baik saat pengereman intensif. Untuk itu kaliper 4 piston ini banyak di temukan di gropset MTB yang biasa untuk downhill, atau jalur-jalur yang ekstrem. Kaliper 4 piston tadi di kombinasi dengan Rotor Hope 160, 160mm untuk depan dan belakang, biasanya untuk rotor belakang lebih kecil dari depat seperti 140mm. Opsi rotor besar ini juga membuat pengereman lebih maksimal, makin besar rotor makin efektif pengereman, tapi tentu makin berat juga meski cuma beberapa gram. Full Spesifikasi Untuk full spesifikasinya adalah sebagai berikut. Frame : Engine 11 x Deluxe Road size 51 Headset : Wolftooth ZS44/EC44 BB : Tripeak T47 3-in-1 Groupset : Shimano Ultegra 8170 Crankarm : Rotor Aldhu Carbon Power Meter : Sigey Axo Chainring : Alugear 50-34 Sprocket : Strummer Superdura 11-34 Brakeset : Hope RX4+ Rotor : Hope 160 Wheelset : Roval Rapide CLX 50 Ban : Continental GP5000 ASTR 30c (tubeless 30 ml) Stem : FSA K-Force 110mm -6° (dikerok polos) Dropbar : FSA K-Wing Force 400mm (dikerok polos) Seatpost : FSA K-Force 27.2 (dikerok polos) Saddle : Prologo Dimension CPC 143 Bartape : Lizardskin 2.5mm Barfly : Framesandgear Lampu depan : Magicshine CBL-1600 Lampu belakang : Magicshine Seemee 200 V3 Pedal : Look Keo Blade Ceramic Bottlecage : Wolftooth Morse Cage Ti Note: Semua gambar sepeda dari postingan ini telah kami dapat izin dari pemilik sepeda dan foto "Deddybram" untuk dishare di MauGowes.com.
17 hari yang lalu • yussan • 463 views
Darimo sebagai salah satu penyedia part sepeda spesialis ultra ligweight parts, memiliki produk dengan nama Darimo T1 Loop Seatpost, sebuah carbon seatpost super ringan, dan agar makin ringan saddle rail seatclampnya sampai dibuat dari tali. Darimo T1 Loop Seatpost Darimo sendiri membuat 2 macam seatpost T1 Loop ini hingga saat postingan ini dibuat, yakni Darimo T1 Loop Seatpost Aero dan Round. Darimo T1 Loop Seatpost Round Menggunakan desain seatpost yang sering kita temua di sepeda, dengan opsi diameter: 34.9mm, 31.6 mm, 31.8 (Brompton), 30.9mm, 27.2 mm and 25.4mm. Beratnya hanya 90gram untuk 31.6mm diameter and 400mm lenght. Material Seatpost menggunakan material sebagai berikut: Seatpsot: Unidirectional and bidirectional carbon fiber fabrics. Shaft and barrels: Anodized 7075 T6 Alu. Bolts: Ti Gr5 M5. Cradle:Unidirectional and bidirectional carbon fiber fabrics Subjections: 100% Dyneema® Loops Untuk harga yang bisa didapatkan adalah sekitar 299 € up to 420mm, jika di rupiahkan sekitar Rp. 5,032,984, cukup murah untuk seatpost ringan. Berikut perbandingan berat dan opsi diamater yang digunakan : Darimo T1 Loop Seatpost Aero/Not Round Beberapa frame sepeda memiliki desain seapost yang unik, dan bahkan hanya disediakan untuk frame itu saja. Untungnya Darimo menyediakan seatpost khusus frame tersebut di category Darimo T1 Loop Seatpost Aero. Berat dari seatpost ini sekitar 95 grams untuk 350mm panjang seatpost. Material yang digunakan : Post: Unidirectional and bidirectional carbon fiber fabrics. Shaft and barrels: Anodized 7075 T6 Alu. Bolts: Ti Gr5 M5. Cradle:Unidirectional and bidirectional carbon fiber fabrics. Clamping system: 100% Dyneema® Loops in the straight seatposts Untuk harga yang bisa didapatkan adalah sekitar 319 € atau jika dirupiahkan Rp 5,369,639.29 . Untuk saat ini berikut list brand dan varian yang disedikan oleh Darimo aero version. Shapes yang tersedia: Specialized Tarmac SL7 Setback 15mm (369€) Specialized Allez Sprint 2022 Setback 15mm (369€) Specialized Tarmac up to SL6 Straight Cannondale Supersix EVO Straight (329€) Setback 15mm (359€) BMC Teammachine up to 2020 Straight BMC Teammachine 2021-2022 Straight (329€) Setback (359€) BMC Roadmachine Straight (319€) Setback 11.5mm (349€) BMC Roadmachine 2021-2022 Straight (319€) Setback (349€) BMC Two Stroke Straight (319€) Setback 11.5mm (349€) BMC Fourstroke (369€) Factor Ostro Straight (369€) Factor Ostro Setback (369€) Colnago C64-V3RS-V3-G3-X Straight (319€) Setback 13mm (349€) Pinarello F8-F10-F12 Straight (369€) Cervélo R5 Straight Cervélo Caledonia 5 Straight Canyon Aeroad Straight from 2015 to 2020 Giant Revolt Straight D-Fuse Giant TCX Straight D-Fuse Berria Belador Straight (319€) Setback 15 mm(349€) Next models for you, avilable soon!! Specialized Venge Specialized Allez Sprint Orbea OMX 3T Strada 3T Exploro Cervelo S models Scott Addict Bianchi Oltre Giant TCX Canyon Aeroad 2021 Lightweight Urgestalt Pinarello Dogma F Cara Pasang Clamp Loop Darimo Loop Darimo menyebut tali ini dengan nama Darimo Dyneema® loops. Ultralight dan strong untuk menjadi saddle rail clamp, di kombinasikan dengan Shaft and barrels: Anodized 7075 T6 Alu dan baut dari Titanium Ti Gr5 M5. Pastikan menyesuaikan torsi sesuai rekomendasi torsi yang ditentukan Darimo dengan menggunakan torque wrench. Jika Menemukan Produk Diatas 90gram, Bisa Complain ke Darimo Untuk garansi produk mereka, Darimo memberikan pernyataan berikut. "Are you heavier than 90 kg?, contact us. We’ll make a personalized seatpost, adding less than 15g in 400 mm length.". "Apakah berat Anda lebih dari 90 kg?, hubungi kami. Kami akan membuat tiang tempat duduk yang dipersonalisasi, menambahkan kurang dari 15g dalam panjang 400 mm." Untuk contact us bisa melalui link berikut http://darimo.eu/en/buyorder .
Integrated seatpost adalah seatpost adalah jenis dari sepeda yang menyatu dengan frame utamanya, karena kebanyakan yang kita tahu seatpost sepeda dibuat terpisah agar mudah untuk melakukan penyesuaian tinggi. Untuk sepeda peformance integrated seatpo memiliki banyak keunggulan yang kita bahas dibawah ini. Bagaimana Melakukan Pengaturan Yang biasanya menjadi pertanyaan teman-teman adalah bagaimana melakukan pengaturan. Konsepnya sama sih dengan memotong steerer tube pada fork, jadi potong terlebih dahulu seatpostnya sesuai dengan ukuran penggunanya. Disamping seatpost tersebut, ada lagi bagian yang disebut dengan seatmast. Gambar diatas adalah sample seatmast milik Trek Emonda SL6, tentu bentuk dan ukuran seatmast bisa berbeda-beda sesuai dengan brand dan seri dari sepeda. Seatmast tersebut juga bisa untuk adjusment jika pengendara ignin lebih tinggi atau rendah, bisa karena ganti sepatu, ganti panjang crank arm dan lain sebagainya. Agar Lebih Stiff dan Lebih Ringan Jika kita lihat pada sample 3 sepeda yang ada di thumbnails, ada Giant Propel Advanced SL, Giant TCR Advanced SL dan Trek Emonda SL6, ada kesamaan dari 3 seri ini, yakni embel-embel SL, yang bisa juga diartikan Super Light, yakni paling ringan diantara seri lainnya. Yups tentu dengan integrated seatpost tidak ada bahan berlebih yang masuk kedalam seat tube, yang membuat frame dengan integrated seatpost lebih ringan. Point berikutnya adalah untuk tingkat stiffness / kekakuan yang lebih tinggi, hal ini tentu sangat penting jika sepeda ditujukan untuk peforma, makin stiff frame maka power yang tersampaikan dari pesepeda ke sepeda akan lebih efisien dan tidak banyak yang terbuang.
Berawal dari isu yang saya temukan untuk memasang lampu belakang pasca ganti frame sepeda. Sebelumnya saya menggunakan cateye x2 kinetic untuk lampu belakang, ternyata tatakannya tidak bisa dipasang di seatpost aero yang runcing, dan artikel berikut berisi cerita saya untuk mengatasi hal tersebut. Lampu Lama Cateye X2 Kinetic Rear Lamp Gambar diatas adalah penampakan lampu yang telah menemani saya hampir 2 tahun dengan frame sepeda lama, yang seatpostnya model tabung seperti gambar. Sebelumnya saya ingin jelaskan alasan kenapa saya suka lampu itu, bentuknya yang panjang membuat area yang berseinar tentu lebih luas, dan semakin mudah pula untuk dilihat dari pengguna jalan lainnya. Disamping itu adanya fitur sensor acelometer, yang membuat lampu otomatis terang ketika kita mengurangi kecepatan (seperti lampu rem pada motor). Untuk lebih jauh seputar lampu belakang tersebut bisa cek video Mau Gowes berikut https://www.youtube.com/watch?v=vHYJIAQqfS4 . Oke kembali kasus, ternyata tatakan bawaannya tidak bisa digunakan di seatpost aero, tapi CatEye memiliki solusi untuk ini, yakni dengan menyediakan semacam adapter, dengan tampilan seperti di gambar bawah. Sempat terpikir masalah ini akhirnya terpecahkan, tapi ternyata toko Indonesia tidak menyediakan produk ini, termasuk di Rodalink Id dimana saya membeli lampu belakang ini. Solusinya dengan beli di Rodalink Sg / Singapura atau import dari luar, yang mana itu pasti lama. Akhirnya saya putuskan untuk cari-cari di Tokopedia, lampu belakang sepeda khusus seatpost Aero. Solusi, Lampu Nempel di Saddle Awalnya nemu sih lampu khusus seatpost aero, tapi setelah pencarian lebih lama, nemu solusi lain, yakni lampu yang menempel di sadle, kenapa sadle ? , karena sistem pengunciannya menggunakan baut dan thread. Ketemulah Rockbross Q5. Waktu itu beli dari link berikut https://www.tokopedia.com/silverbikesilverride/smart-brake-light-lampu-rem-rockbross-q5-for-rb-mtb-brompton-lengkap . Ada 2 sistem mounting yang disediakan lampu ini, pertama di seatpost dengan karet dan kedua di sadle dengan mounting dari bahan metal dan mur. Sayapun memilih pasang ini di sadle, ternyata sepeda tetap terlihat clean meskipun ada lampunya di belakang. Sepeda ini juga dilengkapi braking sensor, yang mana lampu akan terang ketika sepeda berkurang kecepatannya, harga yang ditawarkan adalah 200ribuan rupiah. Ada beberapa mode nyala yang didukung lampu ini, pertama mode kedip biasa, mode breath, mode kedip cepat, dan mode terus menyala. Selain sensor untuk deteksi pengereman, ada sensor dilampu ini juga untuk auto turn off lampu, jadi ketika kamu menyalakan lampu, kemudian sepeda diparkir, otomatis lampu mati setelah beberapa menit, dan akan kembali menyala ketika lampu mulai kembali bergerak, keren yak. Sumber Gambar : https://www.cateye.com/intl/products/parts/5447040/