Menampilkan 2 dari 2 post
Ban Clicher untuk roadbike, saat ini masih banyak penggemar, mulai karena harganya yang lebih murah, mudah untuk perbaiki ketika ada bocor di jalan cukup ganti inner tube. Berikut salah satu opsi upgrade untuk ban clicher, dengan mengganti inner tube, berikut beberapa opsi yang bisa kamu pilih. Butyl Rubber Credit by alibaba.com Butyl rubber adalah opsi inner tube yang paling banyak di temukan untuk sepeda-sepeda yang masih menggunakan ban clicher. Bahkan penulis pernah menggunakan inner tube Kenda, tapi lupa serinya, dengan harga Rp 25.000, bisa tahan sampai lebih 10000km, kebetulan main aman di aspal mulus, jadi belum pernah kena puncture. Opsi inner tube ini memiliki bobot paling berat, untuk sample produk kenda diatas 199gr. Butyl sendiri bisa dibilang memiliki rolling resistance paling tinggi dari pada jenis lainnya. Makin rendah rolling resistance berarti kualitas inner tube makin bagus, rolling resistance tinggi artinya, dengan speed yang sama, butyl innertube memerlukan power paling tinggi, dari jenis-jenis inner tube lain. Latex Tube Credit by vittoria.com Inner tube dengan bobot ringan dan harga cukup murah adalah latex, namun latex ini dikalangan pesepeda memiliki komentar yang buruk di mata pengguna sepeda, yaitu mudah pecah, tapi mungkin karena yang mereka gunakan adalah merek yang kurang terkenal. Kebanyakan latex memiliki warna khas yakni pink dengan finishing matte color, khas warna karet. Ukuran dari inner tube ini, sedikit lebih kecil dari pada butyl, dan tentu lebih ringan, untuk sample produk diatas Vittoria Competition Inner Tube Latex, beratnya 75gram , dan harga yang ditawarkan sekitar Rp 200.000,-. Untuk rolling resistance berada di antara inner tube Butyl dan TPU. TPU (Thermoplastic Polyurethane) Credit by Pirelli.com Opsi terakhir adalah TPU (Thermoplastic Polyurethane), opsi paling ringan, rolling resistance paling rendah, ukuran paling minimalis, dan diinfokan juga bahan TPU lebih lama menahan angin di dalam ban agar tidak cepat kempis Sample produk yang tampilkan di atas dari Pirelli, untuk varian Pirelli Pzero Smartube, beratnya hanya 35g dan ukurannya ringkas. Cocok untuk kamu yang ingin simpan weight dari Butyl sekaligus mengurangi rolling resistance. Hanya harga yang ditawarkan lebih mahal dari inner tube biasa, untuk Pirelli Pzero Smartube rata-rata Rp 550.000,- di marketplace Indonesia, namun sepadan dengan hasil yang didapat.
Side wall, Gum wall atau Tan wall adalaj bagian dari sepeda yang posisinya berada di sisi kanan dan kiri, yang membedakan Gum Wall/Tan Wall dengan sidewall biasa adalah terbuat dari karet alam yang berwarna cokelat dan sedikit sekali material karet cabon blacknya. Ada lagi istilah Skin Wall, skin wall yakni Ban dengan sedikit karet terutama pada bagian samping. Tujuannya utamanya selain agar lebih ringan juga untuk mengurangi rolling resistance dari ban tersebut dengan cara mengurangi tingkat stiffness dari sisi samping ban. Beberapa opsi yang bisa kamu pilih untuk ban dengan side wall warna ori / kuning kecokelatan sekitar satu juta rupiah antara lain berkut ini : Vittoria Corsa Merek dari itali ini cukup mudah ditemukan di beberapa toko sepeda di Indonesia, untuk seri yang ada digambar atas ini adalah Vittoria Corsa. Disamping gumwall yang dimiliki ban merek ini, yang bikin unik adalah materialnya yang menggunakan graphene dan corak bannya yang unik yakni hanya berupa alur lurus saja, seperti pada gambar diatas. Untuk bagian sidewallnya selain warna kuning terdapat decal brand dan jenis bannya, bukan hasil print langsung melainkan tempelan tambahan yang terbuat dari bahan yang sama dengan ban karet, dan dari pengalaman saya menggunakan ban ini selama 1 tahun, masih aman-aman saja kok tidak terkelupas. Untuk ban ini dipasaran dihargai mulai Rp 800ribuan per bannya. Schwalbe One Merek dari Jerman ini cukup terkenal di kalangan Goweser Indonesia, bahkan beberapa pabrik sepeda lokal menggunakannya sebagai ban bawaan pabrik. Tidak banyak decal atau hiasan di ban ini, pada sidewallnya selain warna cokelat, ada tulisan schwalbe one berwarna hitam dan merupakan hasil cetakan. Untuk ban ini dipasaran dihargai mulai Rp 900ribuan per bannya. Pirelli Zero Velo Dari list ini merupakan yang paling mahal sih, Brand dari Itali yang banyak di gunakan pula di Grand Tour. Untuk warna cokelat yang ada di Pirello Zero Velo ini lebij gelap dari pada 3 ban yang ada di sini bahkan mendekati warna hitamnya. Tapi ini semua tergantung selera sih, ada yang suka ada yang lebih suka warna biasa. Decalnya cukup minimalis sama seperti Schwalbe One, hanya tulisan brand dan seri dengan cetakan warna hitam. Untuk ban ini dipasarkan mulai Rp 1.000.000,- Continental GP 5000 Brand asal Jerman ini sering menjadi sponsor utama di Tour de France, bahkan dari hasil scanning di sepeda yang di pakai Grand Tour, brand ini adalah yang paling banyak dipakai, tapi beda seri ya, seri yang lebih tinggi. Banyak Goweser Indonesia juga suka dengan brand ini karena enak sih, bisa dari banyak faktor ringan, roling resistanse rendah dan banyak yang pakai. Dari banyak goweser lebih memilih warna hitam full daripada yang menggunakan sidewall kuning, sehingga ketika mencari di Toko agak sulit sih. Desainnya sendiri samalah dengan Schwalbe One and Pirello Zero Velo, dengan label brand dan merek di cetak dengan warna hitam. Untuk ban ini dipasarkan mulai Rp 800.000,- Sumber Gambar : https://id.ciclimattio.com/