Specialized Crux adalah varian sepeda yang diciptakan untuk menggabungkan kecepatan sepeda balap, dengan tire clearance sepeda gravel. Di sini kita akan membahas project dari @peformancebike di Instagram, untuk mengubah setup Specialized Crux dari Road ke Gravel. Setup Road Specialized Crux Kita mulai dari setup roadnya terlebih dahulu. Menggunakan seatpost bawaan Specialized Crux D-Shape, wheelset dengan profiling cukup tebal, sepertinya antara 5cm, dibalut dengan ban road sekitar 28-30mm. Sepeda tersebut telah menggunakan setup 1x untuk drivetrainnya dari SRAM, sehingga kita tidak perlu utak-atik bagian tersebut. Cukup mengganti wheelset dan groupset yang support gravel, serta mengganti seatpost ke dropper seatpost. Berat total setup road diatas adalah 7.18kg atau 15.8lbs. Ubah Wheelset dan Ban Road ke Gravel Step pertama, mengganti wheelset yang inner rim lebih lebar agar muat dengan baik ban gravel yang lebih lebar juga. Disini rotor masih menggunakan spek yang sama, hal ini berlaku juga di roda belakang Penggantian part wheelset dan tire ini menambahkan beban +535g untuk depan dan 630g utuk belakang. Ubah Pedal Road ke Pedal MTB Step berikutnya mengganti pedal road ke pedal MTB, tujuannya agar kita bisa menggunakan sepatu denga cleat MTB yang lebih friendly di jalanan gravel, terutama ketika bertemu pasir atau tanah liat, tapi penggantian ini bukanlah hal wajib. Penggantian part ini menambahkan beban 24g. Ubah Seatpost ke Dropper Seatpost Part terakhir yang diganti adalah seatpost, agar lebih meredam getaran serta mudah di ganti ketinggian, dropper seatpost pun dipasang. Dropper seatpost yang dipilih dari SRAM yang menggunakan remote untuk naik turunnya tanpa kabel. Penggantian dropper seatpost ini menambahkan beban 390g. Hasil Final Perbandingan Berat Road dan Gravel Dan berikut adalah penampakan total hasil perubahan setup Road dan Gravel di Specialized Crux. Penambahan total beratnya 1580g setelah ganti part ke gravel. Tentu penambahan berat ini bisa berbeda-beda tergantun part yang digunakan. Sumber Gambar: https://www.instagram.com/p/DPINQ28kQFT
4 hari yang lalu • yussan • 255 views
Juss Moe adalah kedai jus buah yang ada di Seyegan, Sleman, DI Yogyakarta. Yang menarik adalah, untuk bisa menikmati jus yang kita beli, kita harus gowes dulu, baru jus akan jadi dan siap diminum. Lokasi Juss Moe Juss Moe berlokasi di Kec. Seyegan , Kab, Sleman, DI. Yogyakarta. Seyegan sendiri juga merupakan salah satu lokasi favorit goweser yang mana jalurnya kanan adalah sawah hijau yang memanjakan mata. Jika terus kebarat akan tembus Magelang. MauGowes sendiri pernah membuat video POV gowes di jalur Seyegan, bisa cek di link youtube berikut ini. Menu Di Juss Moe Berikut adalah daftar menu di Juss Moe yang kami dapatkan di Google Maps. Jus untuk berbagai macam buah, smoothie hingga es krim kelapa muda. Dan ada beberapa menu makan pendamping dan tak kalah banyak opsinya. Wahana Juicer Yang Harus Di Gowes Untuk Menggunakannya Yang bikin kami penasaran kesini, berkat postingan Instagram @kulinerjogya , berisi gambar mbak-mbak sedang gowes untuk memutar blender. Nah itu adalah salah satu wahana yang disediakan Juss Moe. Tidak semua jus dibuat dengan cara tersebut, bayangkan antriannya :). Jika berminat, kamu bisa order dan memastikan wahana sepeda juicer sedang tidak di pakai. Cukup gowes sekuat tenaga, akan membantu membuat copper yang ada di dalam mug blender. Gowes terus dan terus hingga akhirnya jus kamu jadi dan siap disajikan. Sumber https://www.instagram.com/jus_buahasli/ https://www.instagram.com/kulinerjogya
Polygon Tambora G4, adalah varian gravel bike dari bahan alloy milik Polygon. Bike check kali ini ada beberapa bagian yang ingin kami jelaskan lebih dekat. Dimana pemilik sepeda menggantikan fork carbon dengan fork gravel dengan shock dari Strummer yang telah di repaint menjadi putih, dan hasilnya sangat keren sekali. Bikecheck Polygon Tambora G4 Milik Diko Fayumi Sepeda ini milik Diko Fayumi yang telah di posting di Group Facebook GX-ID. Fork depan di ganti dengan gravel shock yang memiliki traveling lebih pendek serta lebih ringan. Produk tersebut dari Strummer yakni Strummer GVL32, bisa cek di link berikut . Direpaint dengan warna putih agar senada dengan warna frame, selain itu ada tambahan teks "Gravel Is King". Banyak Part Dari Strummer Terpasang Stem diganti dengan internal route stem dari Strummer, yakni seri Strummer ST-ICR-0, full internal mirip Stem FSA ACR tapi dengan harga jauh lebih murah. Untuk wheelset dari Strummer juga, yakni seri Strummer Tempo 30, wheelset alloy ringan dan support untuk gravel, dengan lebar dalam 22mm, bisa untuk ban gravel yang besar sekalipun. Link Selengkapnya: Sumber Post: https://www.facebook.com/groups/260107147993705/posts/1716398289031243/ Strummer : https://strummerbikes.com/ Polygon Tambora G4: https://www.polygonbikes.com/id/tambora-g4/
Di dunia sepeda, kolaborasi antara merek sepeda dan brand gaya hidup bukanlah hal baru, namun yang satu ini patut mendapat perhatian khusus. Trek Bicycle yang legendaris, baru-baru ini mengumumkan kolaborasi mereka dengan Topo Designs, sebuah perusahaan perlengkapan outdoor asal Colorado yang dikenal dengan desain produknya yang fungsional, penuh warna, dan bergaya heritage-modern. Trek Project One sendiri adalah program kustomisasi yang ditawarkan oleh Trek Bicycle yang memungkinkan pelanggan mendesain dan memesan sepeda impian mereka secara unik. Intinya, ini adalah layanan di mana Anda dapat memilih setiap detail sepeda—mulai dari warna cat, desain grafis, hingga spesifikasi komponen—agar benar-benar mencerminkan gaya dan preferensi Anda. Kali ini Trek bersama Topo Design menghadirkan design eksklusif. Siapa Topo Design Sebelum membahas produknya, mari kenali Topo Designs. Berdiri pada tahun 2008, Topo Designs telah menjadi ikon dalam dunia perlengkapan outdoor. Mereka terkenal dengan tas ransel, tas pinggang, dan aksesori lainnya yang dibuat dengan material berkualitas tinggi, warna-warna cerah yang khas, dan desain yang klasik namun tetap relevan untuk kehidupan modern. Filosofi mereka adalah menciptakan produk yang bisa digunakan baik di perkotaan maupun di alam liar, sebuah konsep yang sangat cocok dengan semangat bersepeda. Selengkapnya bisa cek di web resmi Topo Design https://topodesigns.com/ . Trek x Topo Design Project One Terlahir dari kecintaan bersama terhadap desain yang hebat dan mengajak orang-orang beraktivitas di luar ruangan, skema cat Project One ICON dari Trek x Topo Designs menghadirkan sentuhan baru pada sepeda gravel Checkmate dari Trek. Kolaborasi ini memadukan seni Project One dengan gaya khas Topo — garis-garis organik, pola-pola cerah, dan warna-warna yang terinspirasi oleh petualangan penuh peralatan dan lanskap alam. Kombinasi ini merupakan perpaduan yang seimbang antara ekspresi artistik dan mesin penghancur kerikil. Dari jalanan terpencil hingga hari-hari balapan yang berat, skema ini memukau dan menceritakan sebuah kisah: tentang gerakan, alam, dan peralatan yang membantu kita menjelajahi semuanya. Tersedia secara eksklusif untuk sepeda gravel Checkmate SLR. Hadir dengan warna utama black matte dan corak khas Topo Design di beberapa tempat, serta ada corak stripping biru muda, dan ungu. Selengkapnya https://www.trekbikes.com/us/en_US/trek-topo-designs-collab-project-one-icon-premium-bike-paint/
Giant TCX adalah varian Cycloross dan Gravel Bike untuk peformance. Bahkan jauh sebelum era gravel bike booming, Giant TCX sudah lama hadir dengan berbagi opsi kaliper rim brakesnya , dari Cantilever hingga doube pivot dan semua support untuk ban besar. Giant TCX ini adalah milik Mr Jovan. Giant TCX Model 2010 (Size S/51) yang telah dimodifikasi secara total untuk performa maksimal. Sekilas Pandang Source Facebook "Gregorius Jovan Kresnadi" Frameset menggunakan sloping geometry khas Giant TCX dengan toptube yang agak turun . Yang paling penting, frame ini masih menggunakan rem mini v-brake (seperti yang terlihat pada spesifikasi jual-beli sebelumnya: TRP CX 8.4). Giant mulai beralih sepenuhnya ke rem cakram (disc brakes) pada model TCX Advanced Pro sejak 2014, meskipun beberapa varian SLR masih menggunakan cantilever hingga sekitar tahun 2016. Frame menggunakan material aluminium ALUXX SLR, yang ringan dan kuat melibas jalur offroad. Source Facebook "Gregorius Jovan Kresnadi" Routing cable seri Giant TCX ini full external, dan yang menarik setup cablenya full inner dan outer dari depan hingga belakang, hal ini sangat memudahkan untuk instalasi, mengurangi proses-proses mengukur kabel agar presisi, dibanding kombinasi routing yang hanya ada inner aja di bagian tengah frame. Spesifikasi dan Modifikasi Source Facebook "Gregorius Jovan Kresnadi" Nampak pemilik sepeda telah melakukan banyak upgrade di Giant TCX ini. Menggunakan setup 1x dengan ban 700x37c untuk dengan desain ban cocok untuk hard dan medium gravel. Sepertinya pemilik masih suka ngebut di aspal dan main di gravel tapi tidak sampai gravel extrem yang sampai teknikal. Berikut spesifikasi dari Giant TCX milik Jovan. Brake Lever: Shimano 105 2x11 speed RD: GRX 810 Cassette: Shimano XT 11-42 FD: N/A, 1x drivetrain Crank: Praxxis Works Chainring: Deckas 36t BB: Praxxis Works Pedal: Ritchey Paradigm MTB Rims: H Plus Son Archetype 32h Hubs: Rollcii RC11 Tires: WTB Riddler Tanwall 700x37c Handlebar: Spank Vibrocore 42cm Bartape: Burgh Stem: 3T 90mm 6 derajat Seatpost: Thomson Seatback 30.9 Saddle: Fizik Antares Brakeset: TRP CX 8.4 Disamping itu ada modifikasi tambahan eyelet untuk bottle cage di bawah downtube & seattube, membuat kamu bisa menambah extra storage di bagian sini, dengan memasang bottle cage atau extra tas. Sepeda ini dijual, jika minat silahkan cek link berikut di Group Facebook GX.id
Di dunia sepeda, kita sering melihat pesepeda profesional dengan perlengkapan super canggih menaklukkan trek terjal dan berbahaya. Namun, di Indonesia, ada sebuah fenomena unik yang menunjukkan bahwa semangat petualangan tidak selalu bergantung pada sepeda mahal. Fenomena itu dikenal dengan "Jobike". Aksi yang viral di media sosial ini melibatkan seorang pemuda yang berani menuruni jalur downhill dengan sepeda anak-anak. Video ini langsung menjadi sensasi karena kontras yang ekstrem antara medan yang menantang dan sepeda yang terlihat sangat tidak cocok untuk aksi tersebut. Sepeda Anak-Anak Untuk Downhill Sepeda yang digunakan Jo Bike dan kawan-kawannya menggunakan sepeda anak-anak, yang sepertinya sudah di modif agar lebih aman untuk turunan dengan ban besar dan wheelset yang lebih proper. Untuk pengereman, sepertinya tidak banyak perubahan, bahkan dalam beberapa video terlihat hanya menggunakan rem depan saja. Siapa di Balik Jobike? Aktor di balik aksi ini adalah seorang pemuda bernama Yana Haikal dari Sukabumi, Jawa Barat. Ia bukan pesepeda amatir biasa. Yana dikenal di komunitasnya sebagai sosok yang berani mencoba hal-hal ekstrem dan unik dengan sepedanya. Namun, aksi dengan sepeda mainan ini benar-benar membawa namanya ke tingkat yang lebih luas. Video yang beredar menunjukkan Yana dengan santai menuruni turunan curam, melompat di atas gundukan, dan bermanuver seolah-olah ia sedang mengendarai sepeda downhill profesional. Hal yang paling mencengangkan adalah sepeda yang ia gunakan adalah sepeda khusus anak-anak yang hanya dilengkapi dengan rem sederhana dan ban kecil. Meskipun Asyik ada Risiko Mengintai, Tetap Hati-Hati Meski terlihat menyenangkan tentu aksi ini bisa rawan risiko jika tidak hati-hati. Untuk ini Jo Bike dan kawan-kawan menggunakan gear yang proper, baju tebal, helm , sepatu dan lainnya. Dalam bebeapa video POV di Instagram dan Youtube Jo Bike nampak juga beberapa adegan crashnya. So far berkat gear yang proper semua aman-aman dan melanjutkan kembali descendingnya. Membawa Sepeda Dengan Di Panggul Untuk menuju keatas, para goweser ini membawa sepeda dengan di Panggul. Berkat ukurannya yang minimalis, tentu beratnya tidak seberat menggotong sepeda downhill. Melihat Sepeda Lebih Dekat Berikut jika kita lebih dekat sepeda yang digunakan Jo Bike dan kawan-kawan untuk menuruni lembah, tidak banyak perubahan, hanya ban yang terlihat lebih besar agar nyaman di jalanan tidak rata. Kesimpulan Tentu saja, aksi seperti ini juga datang dengan risiko. Bersepeda di medan yang tidak rata dengan sepeda yang tidak didesain untuk itu sangatlah berbahaya. Sepeda anak-anak tidak memiliki kekuatan struktural yang cukup untuk menahan beban dan guncangan dari jalur downhill, sehingga risiko kerusakan dan cedera sangat tinggi. Ini sebabnya, aksi seperti ini sebaiknya tidak ditiru tanpa pengetahuan dan keahlian yang memadai. Yana Haikal, sebagai seorang pesepeda berpengalaman, tahu betul batasan-batasan yang ia hadapi dan mengambil risiko yang terukur. Sebagai penutup, fenomena Jobike adalah bukti nyata bahwa semangat bersepeda bisa datang dari mana saja. Kisah Yana Haikal dan sepeda mainannya mengingatkan kita bahwa yang terpenting dalam bersepeda adalah hasrat untuk mengayuh dan keberanian untuk menaklukkan tantangan. Ini adalah sebuah kisah tentang kreativitas, keberanian, dan semangat yang layak kita angkat di Maugowes.com. Silahkan kunjungi sosial media Jo Bike untuk menikmati aksi-aksinya: Youtube: Jo Bike Instagram: @jobikeofficial
Rim Brakes mulai susah ditemui di jalanan, kini roadbike banyak beralih ke disc brakes yang lebih superior, namun rim brakes masih banyak peminatnya, buktinya masih ada kaliper Rem sepeda adalah salah satu komponen vital, tapi bagi para cyclist yang mendalami hobi ini, rem bukan hanya soal pengereman. Ada banyak faktor lain yang dipertimbangkan, mulai dari bobot, aerodinamis, hingga estetika. Salah satu produk yang memenuhi semua kriteria tersebut adalah Cane Creek eeBrakes. Rem caliper ini dikenal sebagai rem mahal, tapi di kalangan pesepeda yang all-out, eeBrakes dianggap worth every penny. Kenapa? Mari kita bedah lebih dalam. Desain dan Fitur Inovatif yang Memukau Source canecreek.com Apa yang membuat eeBrakes begitu istimewa? Jawabannya terletak pada desain dan teknologi yang sangat canggih. Bukan hanya sekadar rem, produk ini adalah sebuah karya seni teknik yang fungsional. Berikut fitur-fitur utama yang bisa kita dapatkan dari eebrakes ini. Penyelarasan Kabel Sempurna (Perfect Cable Alignment): Salah satu fitur utamanya adalah mekanisme penyetel kabel yang terbuat dari titanium. Saat rem ditarik, penyetel ini akan berputar secara otomatis untuk memastikan kabel rem selalu lurus. Hasilnya? Daya pengereman yang mulus, rata, dan bebas gesekan yang mengganggu. Aerodinamis Terbaik (The Best Aerodynamics): Ini adalah fitur yang paling membedakan eeBrakes dari rem caliper tradisional. Jalur kabelnya menyilang dan diletakkan di atas pusat rem. Posisi ini menciptakan garis yang bersih dan menempatkan kabel dalam "bayangan angin" pada rangka sepeda. Bagi pesepeda yang peduli dengan kecepatan, setiap detail aerodinamis sangat berarti, dan eeBrakes memberikan keunggulan signifikan di area ini. Spesifikasi dan Bobot yang Ringan Source canecreek.com Selain fitur canggih, eeBrakes juga didukung oleh spesifikasi kelas atas. Material: Rem ini dibuat dari kombinasi material premium: High-Grade Aluminum CNC, Titanium, dan Stainless Steel. Penggunaan bahan-bahan ringan dan kuat inilah yang menjadikan eeBrakes sangat ringan. Bobot: Bobotnya sangat ringan, dengan rem depan hanya 85,3 gram dan rem belakang 83,7 gram (untuk versi regular mount). Bobot yang ringan ini menjadi faktor penting bagi para climber atau pesepeda yang ingin mengurangi total berat sepedanya. Kompatibilitas: eeBrakes kompatibel dengan berbagai lebar pelek, mulai dari 19mm hingga 28mm, dan bisa dipasangkan dengan tuas rem dari Shimano, Campagnolo, atau SRAM. Mengapa Harganya Mahal? Harganya yang bisa mencapai lebih dari $400 per pasang tentu membuat banyak orang bertanya-tanya. Namun, harganya mencerminkan: Material Premium: Penggunaan aluminium CNC dan titanium tidak murah. Bahan-bahan ini dipilih untuk kekuatan, daya tahan, dan yang terpenting, bobotnya yang sangat ringan. Pengerjaan Presisi Tinggi: Setiap detail rem ini dibuat dengan presisi tinggi. Desainnya yang rumit dan fungsional membutuhkan proses manufaktur yang canggih dan teliti. Nilai Seni dan Eksklusivitas: Bagi kolektor dan pembangun sepeda kustom, eeBrakes dianggap sebagai barang eksklusif. Cane Creek juga sering merilis edisi terbatas dengan warna-warna unik, menambah nilai koleksinya. Sebagai penutup, meski harganya tidak main-main, Cane Creek eeBrakes menawarkan kombinasi yang langka antara fungsionalitas luar biasa, bobot super ringan, dan keunggulan aerodinamis. Ini adalah investasi bagi mereka yang serius dan ingin sepeda mereka mencapai performa terbaik, baik di jalanan menanjak maupun saat melaju kencang.
Amaury Guichon adalah seorang koki pastry (pastry chef) dan ahli cokelat (chocolatier) berkebangsaan Prancis-Swiss yang terkenal di seluruh dunia. Membuat Kue dari cokelat sebuah sepeda BMX life size / ukuran aslinya, yang lebih mengejutkan, part-partnya bisa bergerak secara fungsional. Siapa Amaury Guichon Dia dikenal luas karena kemampuannya yang luar biasa dalam menciptakan patung-patung dan kreasi seni yang sangat detail dari cokelat, bahkan sampai dijuluki "The Chocolate Guy". Kali ini beliau membuat cokelat berbentuk sepeda BMX, yang menjadi nilai plus adalah, ukurannya yang full size, ukuran asli sepeda, dan partnya-partnya bisa bergerak secara fungsional. Memulai Membuat Dari Rantai Video di awali dari Amaury Guichon membuat satu persatu bagian dari rantai sepeda, mulai dari pin hingga platenya, dan semua bagian di gabung jadi satu sehingga menjadi kesatuan rantai. Membuat Wheelset Step berikutnya Amaury Guichon membuat 2 lingkaran seperti donat berukuran besar, "hmm...", sepertinya ini untuk membuat wheelset. Tapak ban pun sudah terlihat. Disini Amaury membuat ban dan rims dalam satu bentuk yang sudah terlihat. Step terakhir adalah memasang semua spoke di rims dan hub, hingga menjadi kesatuan wheelset yang siap dipasang ke sepeda, tidak lupa finishing dengan warna hitam dengan pewarna makanan yang bisa di konsumsi. Mulai Merakit Frameset Berikutnya Amaury membuat berbagai macam cokelat dalam bentuk tube, sepertinya saatnya untuk merakit frameset. Dan memang benar, akhirnya frame, fork, hingga handlebar jadi. Tidak lubang ada lubang di area bottom bracket, untuk tempat spindle, tentunya agar crankarm bisa berputar. Memasang Crank Arm dan Pedal Crank arm dan pedal telah terpasang dengan baik, dan tentu ini bisa berputar selayaknya sepeda sungguhan. Saddle Pun Dibuat Persis Attention to detailsnya Amaury memang luar biasa, saddle pun dibuat lengkap, dari bagian tempat duduknya, hingga saddle railsnyapun dibuat persis. Sistem Pengereman Dari Handle, Kabel Hingga Caliper Berikutnya Amaury merancang bagian pengereman, dari handle rem dahulu, kemudian membuat kabelnya. Finishing dengan Mewarnai dan Ada Tambahan Logo Amaury Guichon di berbagai Bagian Pewarna disini meski alatnya mirip air brush, tentu menggunakan pewarna makanan yang aman untuk di makan, persi seperti kamu makan permen aneka warna. Dan ini adalah hasil akhirnya Video lengkapnya bisa didapatkan di https://www.youtube.com/watch?v=Z64wVZ5nQik
Top Cyclists