Menampilkan 9 dari 28 post
Berikut adalah beberapa varian ban gravel dari Continental, salah satu brand ban sepeda yang banyak di gunakan di grand tour. Silahkan pilih tergantung dari kondisi jalanan yang akan kamu lalui dengan gravel bike. Continental Terra Hardpack ShiedlWall Yang pertama adalah ban yang cocok digunakan untuk melintasi jalan alternatif, dengan alur seperti gambar diatas, yang semi slick, akan membuat ban ini bisa melaju dengan cukup kencang di jalanan aspal. Knob di sisi samping membantu untuk melibas jalanan tanah ketika kornering agar kamu tidak terpeleset. Ref: https://www.continental-tires.com/products/b2c/bicycle/tires/terra-hardpack/ Terra Speed ProTection Continental Terra Speed adalah satu-satu ban gravel continental yang pernah kami cek langsung, saat itu menggunakan size 700x40 dan benar-benar ringan untuk ban yang cukup besar, dengan rolling resistance yang kecil juga. Kami mencoba ban ini di hard terrain rute tanah. Dengan knob yang tidak terlalu tinggi, opsi ban ini tidak cocok jika di soft mud, pasir atau permukaan lembut lainnya. Ref: https://www.continental-tires.com/products/b2c/bicycle/tires/terra-speed-protection/ Continental Terra Trail ShieldWall Opsi Terra Trail hadir untuk menjawal kekurangan dari Terra Speed yang tidak cocok untuk rute gravel yang ekstrim terutama untuk soft terrain. Tentu Terra Trail ini mengurangi keunggulan Terra Speed yang minim rolling resistance, sehingga tidak cukup kencang terutama di hard terrain atau aspal. Terra Trail hadir dalam 2 opsi yaitu varian ShieldWall dan Protection, perbedaannya selain di harga Protection yang lebih mahal, Protection lebih strong untuk menghadapi rute yang lebih ekstrim untuk jangka waktu yang lebih lama. Ref: https://www.continental-tires.com/products/b2c/bicycle/tires/terra-trail-shieldwall Terra Trail ProTection Hadir dengan desain knob yang mirip dengan Continental Terra Trail ShieldWall, berbeda paling terlihat adalah bahan yang lebih strong sehingga lebih cocok untuk rute ekstrim dalam jangka panjang. Ref: https://www.continental-tires.com/products/b2c/bicycle/tires/terra-trail-protection
Strummer, merupakan salah brand penyedia spare part sepeda yang sangat komplit dan bisa dibilang sangat populer di Indonesia, membuat varian produk baru mereka, yaitu frame gravel full internal dengan geometry race dengan harga bersaing. Sekilas Strummer Unbound CF Jika melihat geometrynya frame ini mengusung geometry yang racing sekali, dengan toptube yang flat, headtube yang rendah, serta shape tube yang aero. Fork hadir dengan shape yang cukup berbeda, disisi atas kita melihat shape v yang di baling sehingga sudutnya tajam, berbeda dengan kebanyakan fork carbon gravel bike yang dibuat sudutnya tumpul. Spesifikasi: Seatpost Diameter: 27.2 mm Carbon Material: T700 Maximum Tire Clearance: 700c, Fork 45 mm Width (Front), Frame 50 mm Width (Rear). Headset Size: Diameter 44/52 Full Integrated Cable Routing: Full Internal Cable Frame & Fork Weight: Fork Internal Cable with Front 12x100 Thru Axle (545 grams), Frame Parts & 12x142 Thru Axle (74 grams), Headset 170 grams, Frame Only ST490/ST520 (1040/1090 grams). Total Weight ST490/ST520 (1829/1879 grams). Note: Due to the Handmade Carbon Frame and Fork manufacturing process, there may be differences in weight between each product. Attention to Detail Mari kita cek attention to detail dari frame Strummer Unbound CF ini: Warna yang di sediakan hanya 1, yaitu black matte dengan brand strummer warna gray Sudah menggunakan dropped seatstay, sehingga kesan gravelnya kuat sekali, dan aman untuk ban sampai ukuran 45mm Ada beberapa eyelet yang bisa digunakan untuk aksesoris-aksesoris sepeda Desain toptube cukup menarik, karena menggunakan shape yang besar di sisi depan dan mengecil disisi belakang, kami belum tahu alasan pasti Strummer menggunakan desain ini. Pembelian frame ini tidak trermasuk seatpost, sehingga kamu perlu beli seatpost dengan ukuran 22.7mm rounded yang gampang di temukan di manapun, saran kami sekalian carbon saja agar ringan dan lebih meredam vibrasi. Sizing Guide Ketika frame ini dirilis, ada 3 opsi size yang bisa kamu pilih, antara lain: Size 490 (Small) = Height 155-165 cm Size 520 (Medium) = Height 165-175 cm Size 550 (Large) = Height 175-183 cm Preview Fullbike Agak sulit untuk menemukan versi fullbike dari frame Strummer Unbound CF ini, tapi akhirnya kami menemukan Instagram @chainandsprocket.id , yang telah merakit sepeda ini dengan sangat baik. Menggunakan setup 1x dari Shimano GRX, dengan ban dari Kenda size 700x45, terlihat garang dan terlihat cepat secara bersamaan, detail buildnya bisa kunjungi saja di https://www.instagram.com/p/C_Ncz-8vGVc/?img_index=2 . Harga Strummer Unbound CF Strummer Unbound CF ini bisa dibilang cukup mudah ditemukan di marketplace Indonesia, dan harganya juga aman yang di range Rp 8 - 10 juta. Image Source: Instagram @chainandsprocket.id https://strummerbikes.com/en/products/strummer-en?srsltid=AfmBOorFOCqSJFJAnEBTEwA1BcrOUhAKM8W1Hfj3cKRpfIdMHf5FyYhr
Fulcrum adalah salah satu wheelset sepeda yang namaya sudah sangat mendunia didunia sepeda.Fulcrum sendiri memiliki varian wheelset khusus gravel bike. Perbedaan utama di banding wheelset khusus untuk road, adalah inner widht rim gravel jauh lebih lebar, agar muat ban lebih besar. Dismping itu ban grafvel yang melalui jalur-jalur ekstrim tentu memerlukan bahan yang lebih strong dari wheelset road. Berikut adalah varian wheelset gravel dari Fulcrum. Fulcrum Rapid Red 5 Kita mulai Fulcrum Rapid Red, alloy wheelset gravel yang sudah 2 way fit / tubeless ready / clincher, bisa menampung unutuk ban 32mm - 46mm. Hadir dengan spokes masing-masing depan 24 dan belakang 24, sehingga menghasilkan berat total 1.760g, cukup ringan untuk wheelset gravel aloy. seharga ini. Fulcrum Rapid 5 ini, hadir dalam 2 varian, yaitu untuk diameter 700c dan 650c. Fulcrum Rapid Red 5, kami cek dari Tokopedia, harga barunya ketika postingan ini dibuat adalah Rp 5.600.000,- . Fulcrum Rapid Red 3 Fulcrum Rapid Red 3 menggunakan alloy untuk bahan dasarnya, hadir dengan opsi yang lebih ringan dari pada Fulcrum Rapid 5, tentu dengan harga lebih mahal. Hadir dengan profil rim 32mm, spoke depan belakang 24 holes dan rim width 29mm, membuat wheelset ini memiliki berat hanya 1.740g. Sama dengan seri Fulcrum Rapid 5, Fulcrum Rapid 3 juga sudah support 2 Way Fit. Wheelset ini hadir dengan 2 opsi diameter, yakni untuk 700c dan 650c. Di Tokopedia, ketika postingan ini kami buat, harga Fulcrum Rapid Red 3 di sekitar Rp 8 - 10 Juta rupiah. Fulcrum Rapid Red Carbon Fulcrum Rapid Red Carbon, hadir untuk menjawab kebutuhan wheelset carbon untuk gravel race. Hadir dengan opsi 2 way fit untuk tubeless dan clincher, dan hanya tersedia untuk 700c. Dengan material rim full carbon, rim width 30.6mm, rim height 30mm dan spokes depan belakang 24 holes, berat yang di hasilkan hanya 1.490g, mirip-mirip dengan berat wheelset carbon untuk road. Sayangnya kami tidak menemukan di Tokopedia berapa harga pasaran Fulcrum Rapid Carbon di Indonesia. Fulcrum Sharq Opsi terakhir hadir untuk mendukung gravel race kamu, dengan wheelset gravel carbon yang aero dinamis, hadir dengan rim tinggi. Rim height hadir untuk 42mm depan dan 47mm belakag, deep mirip dengan rim wheelset road. Berat total untuk wheelset Fulcrum Sharq ini adalah 1440g. Sayangnya kami belum menemukan di Tokopedia untuk harga pasaran wheelset ini di Indonesia. Ref: https://www.fulcrumwheels.com/en/wheels/gravel-solutions
Pirelli Cinturato Gravel adalah varian ban gravel dari Pirelli dengan beberapa opsi yang bisa kamu pilih sesuai dengan rute yang kamu lalui, berikut adalah beberapa penjelasan seputar varian dari Pirelli Cinturato Gravel yang ada di pasaran Pirelli Cinturato Gravel H Adalah varian Cinturato H alias Hard, ini ditujukan untuk gravel dengan media yang cukup keras alias hard terrain, bisa diarea tanah keras, bebatuan keras, atau di kerikil besar yang tidak di sertai aliran air. Dengan desain knob yang tidak terlalu tinggi, cocok digunakan untuk rute hybrid antara aspal dan tanah keras, dibangun menggunakan compound speed-grip yang cocok untuk speed di aspal atau di hard terrain. Pirelli Cinturato Gravel M Adalah varian Cinturato yang ditujukan untuk mixed terrain, kombinasi hard dan soft terrain. Desain knob yang lebih tinggi cocok digunakan melaju di permukaan yang berlumpur cukup dalam, untuk tetap menjaga grip agar melaju sesuai dengan power yang di berikan. Pirelli Gravel S Opsi ban yang lebih expert dari Pirelli Cinturato Gravel M, adalah Pirelli Cinturato Gravel S. Cocok untuk permukaan lembut dan berlumpur, hingga trek teknikal yang biasa dilalui MTB, Pirelli Cinturato Adventure Jika dilihat sekilas, knob di Cinturato Adventure ini bentuknya mirip sekali dengan Pirelli Cinturato H. Pirelli Cinturator Adcenture ini cocok untuk mengisi bagian diantara Pirelli Cinturato Gravel H dan M, dengan desain knob mirip Cinturattio Gravel H, tapi lebih tinggi, akan cocok untuk melahap rute yang lebih ekstrim dari hard terrain, tapi tidak seekstrim rute yang bisa dilalui Cinturatto Gravel M. Pirelli Cinturato All Road Pirelli Cinturato All Road, ditujukan untuk rute aspal yang memungkinkan juga untuk melintasi beberapa rute light gravel. Bagian tengah yang slick memungkinkan untuk memberikan speed yang tinggi untuk bersepeda, terutama di jalanan beraspal atau hard terrain gravel. Pirelli Cinturato Gravel RC and RC-X Varian dari Pirello Cinturato gravel yang terciptakan untuk speed, cocok untuk gravel race. Ban Gravel ini di berasal dari pengalaman Pirelli dalam kompetisi terbesar di seluruh dunia dan masukan dari atlet PRO kami. Desain tapak terinspirasi oleh Scorpion™ XC RC, difokuskan pada dua fitur utama: kecepatan rata-rata yang lebih tinggi di jalur lurus dan cepat, grip yang lebih baik saat menikung di luar jalan raya Pirelli Cinturato Gravel RC, adalah varian pertama ban gravel race dari Pirelli, sedangkan Pirelli Gravel RC-X adalah beri pengembangnya, hadir lebih ringan, lebih reinforced. Pirelli Cinturato Velo Road and Sport Merupakan varian baru dari Pirelli Cinturato yang sebelumnya hanya spesific gravel, kita merambah varian untuk opsi ban road. Yang mana semua varian ban road Cinturato dari Velo, Road hingga Sport hadir dengan alur yang cukup tebal, tidak varian ban full sleek, yang artinya cocok digunakan untuk daily, hingga gowes jarak jauh, hingga ultra. Spesifikasi yang membedakan 3 varian ini adalah, spek velo tertinggi, road intermediate, dan sport terendah. Source: https://www.pirelli.com/tyres/en-ww/bike/tyres/family/cinturato
Merupakan kali kedua DolanKebon.id mengadakan event gravel di Yogyakarta, kali ini bertajuk Dolan Kebon Sowan Nyai, ada 2 opsi di event gravel kali ini, yakni 90km dan 150km. Jadwal Event Dolan Kebon Sowan Nyai Event ini akan diadakan pada 21 September 2024, yups masih ada sekitar 2 bulan lagi, untuk siap-siap dan latihan :D. Start dan Finisih, di Balai Kota Yogyakarta, untuk rute dan start time kami belum mendapatkan info dari panitia. Cara Pendaftaran Dolan Kebon Sowan Nyai Silahkan kunjungi https://reg.dolankebon.id/ , silahkan isi semua data formulir disana, ada opsi untuk rute yaitu: 90KM Rp 450.000,- 150KM Rp 550.000,- Untuk selanjutnya setelah isi semua formulir, kamu akan mendapatkan QRIS untuk melanjutkan pembayaran.
Melanjutkan kesuksesan Specialized Crux Comp gravel bike sebagai salah satu gravel bike teringan in the world. Specialized merilis Specialized Crux DSW Comp dengan frame dari alloy dan geometri mirip dengan Crux versi carbon, dengan masih membuat sepeda ini seringan mungkin. Specialized Crux DSW Comp Kita mulai dari spesifikasi tekniknya terlebih dahulu. Frameset Frame Specialized E5 Premium Aluminum Disc frame with D'Aluisio Smartweld Technology, hydroformed aluminum tubing, tapered head tube, threaded BB Seat Binder Specialized Alloy, 30.8mm Fork S-Works FACT Carbon, 12x100mm thru-axle, flat-mount disc Cockpit Handlebars Specialized Adventure Gear, 118.9mm drop x 70mm reach x 12º flare Saddle Body Geometry Power Sport, steel rails SeatPost Alloy, 2-bolt Clamp, 12mm offset, 27.2mm, anti-corrosion hardware Stem Specialized, 3D-forged alloy, 4-bolt, 7-degree rise Tape Supacaz Super Sticky Kush Brakes Rear Brake SRAM APEX, Hydraulic Disc Front Brake SRAM APEX, Hydraulic Disc Drivetrain Shift Levers SRAM APEX, 12sp Rear Derailleur SRAM APEX XPLR, Mechanical Cassette SRAM PG 1231, XPLR, 11-44 Crankset SRAM APEX XPLR, 40t Chainrings 40t Bottom Bracket SRAM DUB BSA 68 Wide Chain SRAM APEX 12S Wheels & Tires Front Wheel DT G540, Centerlock Disc, Tubeless Ready, 25mm internal width Rear Wheel DT G540, Centerlock Disc, Tubeless Ready, 25mm internal width Front Tire Pathfinder Pro 2BR, 700x38 Rear Tire Pathfinder Pro 2BR, 700x38 Inner Tubes 48mm Presta Valve, 700X28-38 Weight Weight 9.37kg (20 lb, 10.5 oz) for size 56 Specialized CRUX sebagai Gravel Bike Alloy Teringan Didunia Credit by specialized.com Hadir dengan berat frameset hanya 1399 grams, menjadikan Crux DSW sebagai alloy gravel frame teringan didunia, dikombinasikan dengan Specialized Fact12r Crux Carbon fork. D'Alusio Smartweld Credit by specilized.com Sama dengan frame dari specialized allez comp, dengan d'aluisio smartweld, sebuah teknik pengelasan yang di patenkan Specialized, untuk menciptakan frame alloy ringan, dengan pengelasan yang kuat dan sambungan yang akurat. Untuk memberikan stiffness, downbtube dan bottom bracket sheel dibuat satu bagian di Crux DSW ini, mirip dengan Allez terbaru. Side to Side Specialized Crux Gravel and Crux DSW Berikut side to side CRUX DSW Comp dengan Crux Comp, tentu yang paling terlihat adalah frame alloy terlihat ada sambungan lasnya, 2 frame ini menggunakan fork yang sama. Crux Comp versi carbon, menyediakan lubang untuk jalur kabel di bagian atas down tube, yang mana kami lebih suka ini karena terlihat lebih rapi. Berbeda dengan Crux DSW Comp yang lubangnya tersedia disamping, sehingga jika suatu saat ingin setup SRAM AXS groupset, lubang ini masih terlihat dan perlu ditutup. MMenggunakan seatstay desain tradisional yang mana banyak sepeda saat ini menggunakan dropped seatstay untuk stiffness, justru kami suka desain tradisional ini, menjadi lebih eksklusif saja, dan tentu seharusnya lebih nyaman daripada dropped seatstay terutama untuk rute tanah. Handlebar, stem, saddle hingga bartape menggunakan spek yang sama, baik Crux Comp atau Crux DSW Comp, hanya berbeda di seatpostnya, untuk Crux Comp menggunakan seatpost dari carbon dengan seatback yang lebih banyak dari Crux DSW Comp. Geometry Frame Sama Persis Specialized Crux DWS Comp Frame Geometry, sumber https://www.specialized.com/us/en/crux-dsw-comp/p/4221802?color=5368204-4221802 Specialized CRUX Comp frame geometry, sumber https://www.specialized.com/us/en/crux-comp/p/199962?color=322105-199962 Hal yang menarik perhatian kami berikutnya adalah kedua frame CRUX ini, meski beda varian, alloy dan gravel, geometrynya bisa sama persis, hingga ke bagian-bagian terkecil, dan kami hampir tidak pernah menemukan spek seperti ini di brand lain. Yang artinya, kamu bisa menggunakan setup fiting yang sama untuk 2 jenis sepeda ini, hanya beda feel menggunakan sepeda carbon dan alloy.
Giro Rincon adalah sepatu gravel pertama dari brand Giro yang penulis punya. Impresi pertama ketika digunakan adalah, lacing systemnya nyaman, seimbang atas kanan kiri, meski cukup berat. Sebagai catatan, tiap selesai dipakai kami selalu membersihkan sepatu ini dengan semprotan air tipis-tipis dan di lap hingga impresi 500KM berikut. Seputar Giro Rincon Awal cerita kami mencari sepatu yang memang dikhusus kan untuk gravel, alternatif dari Shimano RX8 series yang harganya diatas 2.5jutaan, akhirnya nemu entry level dari Giro, yakni Giro Rincon. Taglinenya "Ready to roll over gravel, gradients, and everything in between", jadi sesuai dengan target kami. Beberapa ekspetasi saya, sepatu ringan, spd cleat support dan knobya tinggi tapi tidak seektrim sepatu MTB, dan harga sekitar Rp 1.500.000,-, yups Giro Rincon ini dapat hal ini. Spesifikasi lengkapnya bisa cek di https://www.giro.com/p/rincon-mountain-bike-shoes/350060000200000092.html . Belum Ada Robek dan Karet Outsole Masih Tebal Heel Tab dan Heel Collar Kita mulai dari bagian yang sering bergesekan dengan kaki, yakni di bagian heel tab dan hell collarnya. Kaos kaki yang saya pakai selalu sama untuk semua aktifitas sepeda, yakni kaos kaki dari Sub Jersey (apapun serinya), dan ini bukan promo ya, kebetulan sizenya pas. Sepatu saya lainnya adalah Shimano size 44e wide yakni Shimano XC3 dan RC502, dan pas dengan fitting Giro Rincon size 44 ini. Untuk bagian yang bergesekan langsung dengan kaki yang mulai berbeda ada di insolenya, yang mana tulisan-tulisan seperti Giro dan sizenya mulai kabur. Boa fit System + Velco Strap No Issues Sejak awal penggunaan hingga 500km ini, saya belum pernah sama sekali melepas velcro depan, jadi sejak pertama di pakai langsung fitting, dan proses lepas pasang hanya di bagian BOA dialnya saja. Pernah mendapatkan isu di BOA dial XC3, ketika effort/power jadi loose padahal sedang kencang, isu tersebut tidak kami dapatkan di GIRO Rincon ini, BOA dial hingga postingan ini dibuat, masih bekerja dengan sangat baik. Outsole Berikut kami memiliki perbandingan ketika sepatu ini baru di unboxing dan setelah lama di pakai, tentu hasilnya bisa berbeda-beda tergantung dari seberapa sering di pakai jalan dan seberapa esktrim rute yang digunakan. Warna hitam di 2 mur depan yang awalnya hitam, kita kembali ke warna aslinya yaitu silver. Ada banyak sekali lecet di bagian cleat, karena disanalah sering terjadi gesekan dengan pedal, ketika cleat in/out, dan ini wajar. Karet mulai menipis, tapi kami merasakan grip yang cukup kuat disini, bahkan bisa dibilinag karet baru, ketika masih keras lebih licin daripada setelah dipakai beberapa kali. Kondisi Lem, Pernah Dibawah Hujan-Hujanan Penulis sendiri adalah tipe goweser yang lebih suka menembus hujan daripada menunggu reda, baik itu pakai atau tanpa menggunakan jas hujan, dan sepatu ini pernah merasakan hal tersebut. Meski tidak sering, hujan yang di hadapi cukup luar biasa hingga membanjiri sisi dalam sepatu, dan butuh beberapa hari agar full kering. Hingga saat ini kami belum merasakan efek samping dari hujan-hujanan ini, seperti lem yang mulai mengelupas atau warna yang mulai berubah, yups masih aman untuk 2 hal tersebut. Namun perlu di perhatikan di cleat/bautnya, biasanya jika sudah ada ;ecet cukup dalam, bisa membuat lapisan anti karat tertembus hujan dan tentu bisa karatan, tapi kami terhindar dari hal tersebut, kemungkinan karena langsung membersihkan dan mengeringkan setelah dipakai basah-basahan. Kesimpulan 500km yang kami lalui dengan sepatu ini masih belum cukup untuk membuat sepatu ini menyerah, pastikan setelah selesai dipakai langsungan di bersihkan dengan cara di lap dan semprot air sedikit saja, pastikan langsung di keringkan agar tidak timbul jamur atau karat di bagian besinya. Boa dial system hingga semua bagian sepatu masih bekerja dengan baik, namun jika rute yang dilalui lebih ektrim tentu hasil bisa berbeda pula. Harga yang cukup lebih murah dari RX800 memang memberikan perbedaan berarti juga, dari bobot yang lebih berat, serta stiffness yang kurang, tapi sepatu ini nyaman sekali, outsole sangat meredam, dan uppernya bisa memeluk dengan sangat baik dan simetris, langsung pas sejak pertama kali dipakai. Score Fitting: ⭐⭐⭐⭐⭐ (5/5), memeluk dengan sangat baik dan dial BOA membuat lebih mudah Weight: ⭐⭐⭐⭐ (4/5), Tidak seberat MTB tapi tidak seringan dengan sepatu gravel selevel, misal XC 5 Brand and Lab Spec Compare: ⭐⭐⭐⭐⭐ (5/5) , kecocokan spesifikasi dari brand dan pengecekan spek dari lab
Berikut adalah beberapa opsi pedal untuk gravel dari brand-brand terkenal. Gravel pedal yang kami list di postingan ini adalah, pedal yang sama digunakan di MTB, XC dan sejenisnya. Disini kami ambil sampel 5 pedal dari 5 brand yang berbeda. Mari kita cek-cek satu persatu. Shimano SPD Credit by bike.shimano.com Salah satu pedal terkenal dari Shimano untuk mtb, cx, xc dan tentu bisa di pakai untuk gravel, yakni varian SPD Pedal. Shimano sendiri untuk varian pedal spd ini sangat banyak sekali variannya: ada spd pedal 2 side seperti gambar diatas ada juga opsi single side spd pedal 2 side spd pedal dengan extra ada extra plate di dedapan dan belakang bahkan ada kombinasi pedal spd dan hybrid dengan flat pedal. Bicara seputar pedal teringan, so far ketika postingan ini dibuat, dari Shimano kami menemukan Shimano XTR PD-9100. Credit by bike.shimano.com Cleat yang digunakan adalah 2 bolts cleat seperti diatas, yang bernama SPD Cleats, dengan bahan 100% dari metal. Bahkan kamu bisa juga menemukan opsi yang lebih ringan dengan bahan dari Titanium tapi dibuat dari 3th party. Dari Shimano sendiri untuk SPD pedal ada 2 tipe, yaitu opsi bisa di lepas single side, misal dengan kaki geser ke arah luar, atau bisa pilih opsi lepas dual side, bisa di lepas dengan geser kaki ke arah luar / dalam. Look X-Track Credit by lookcycle.com Look X-Track pedal ini juga support untuk cleat spd, meski look juga membuat sendiri varian cleat spd dengan spek persis. Namun Look X-Track sendiri ada opsi menggunakan bahan carbon, dan plate yang lebih luas. Varian tertinggi dari pedal ini adalah X-TRACK RACE CARBON TI. Credit by lookcycle.com SRAM Time Atac Credit by sram.com Dari SRAM ada varian Time, antara lain SRAM Time Atac XC untuk varian yang minimalis, SRAM Time Atac MX dan SRAM Time Speciale. Dengan desain mirip dengan Shimano SPD XTR atau Look X-Track race carbon yang minimalis, Time Atac XC 12 hadir dengan berat yang sangan ringan 124gr sepasang, yang mana SPD dan X-track tembus 300gr keatas untuk sepasang. Hal itu dikarenakan XC 8 tidak 100% metal, untuk body menggunakan Carbon-filled dan beberapa komposit lain, dan untuk versi low budgetnya, misal XC 2 , juga cukup ringan, karena menggunakan komposit juga bukan full metal. Credit by crankbrothers.com sram.com Cleat yang digunakan modelnya seperti diatas, dengan sistem 2 bolts dan kompatible dengan lubang bolt darri Shimano SPD. Ada 2 opsi untuk Atac Easy 10 derajat, dan Atac 13/17 derajat. Derajat ini untuk seberapa banyak kaki bisa di geser2. Crankbrothers Eggbeater Credit by crankbrothers.com Opsi pedal dari Cranbkbrothers kali ini adalah desain yang paling minimalis, hanya berupa spindle di kelilingi pegas dan cleat clamp. Crankbrothers Eggbeater. Selain desain diatas, Crankbrothers Eggbeater ada opsi lain dengan plat yang lebih lebar. Credit by crankbrothers.com Dengan desain pedal dan cleat yang sama ada beberapa tambahn di plat agar bagian yang mengenai di kaki lebh luas, dan beberapa opsi flat pedal juga di sediakan oleh crankbrothers. Credit by crankbrothers.com Varian tertinggi dari Crankbrothers Eggbeater ini adalah Eggbeater 11 dengan kombinasi part dari titanium, berat sepasangnya hanya 179 gram sepasang. Magped Gravel Dengan desain yang mirip dengan pedal flat, tidak ada pegas atau bagian yang menjepit, Magped menggunakan sistem magnet untuk mengaitkan dengan cleatnya. Cleat yang digunakan adalah plat besi yang ditujukan untuk menempel ke magnet di pedalnya. Ada beberapa perbedaan tinggal ketinggian dari outsol sepatu, untuk menangani hal tersebut, Magped ada spacer yang bisa diputar-putar untuk menyesuaikan dengan ketinggian agar pedal dan sepatu benar-benar dalam posisi flat.
10 bulan yang lalu • yussan • 927 views
Beberapa saat lalu, penulis mengalami crash ketika gowes busukan dengan Twitter Gravel, crash diturunan karena rem kurang bekerja dengan baik dan menabrak akar pohon. Ternyata ketika di bongkar ada retak cukup panjang di area steerer tube carbonnya tempat stem mencengkeram dan tembus kedalam, ternyata setelah kontak-kontak Wenda AB bisa untuk memperbaiki steerer tube carbon tersebut. Awal kami mengenal Wenda AB adalah sebuah workshop untuk pengecetan, dan pada saat itu terkenal banyak yang repaint sepedanya disana, karena hasilnya yang mantab. Cerita Awal Terjadi Keretakan Sepeda yang saya gunakan saat itu adalah Twitter Gravel Gen 1, sedang melewati rute blusukan di dalam kampung, kemudian ada turunan dan pede tangan satu pegang handphone, ternyata rem berakan kurang pakem, akhirnya crash menabrak akar pohon yang mencuat keluar permukaan tanah. Awalnya memang terdengar suara ctek, dan posisi stem sudah miring, saat ini tidak berpikir banyak, langsung saya kendorkan dan luruskan, lalu bawa pulang, dan agak ngebut lewat jalan-jalan rusak dan tanah, karena sedang pakai gravel bike. Esoknya ketika saya sedang mengelap, ternyata di sela-sela ada serabut-serabut, ternyata setelah dibongkar ada retakan panjang sekitar 5cm lurus dan tembus dalam, sepertinya retakan dari cengkraman stem yang kemudian memutar karena crash. Mulai Kontak Wenda AB Sebelum ada isu ini, kamu pernah ada project dengan Wenda AB untuk perbaikan frame carbon, frame Twitter Gravel Juga, yakni ada retakan di lubang fd, videonya bisa cek di link berikut https://www.youtube.com/watch?v=rbeyFd_EinM. Kami pun menyertakan foto-foto retakan dan panjangnya, dan estimasinya adalah Rp 450.000,- infonya kurang dari 1 bulan, karena sedang banyak antrian. Pembayaran di lakukan via transfer 2x, 1 saat barang di ambil, sisanya saat barang jadi dan sebelum diambil. Hasil Perbaikan Mari kita skip ke setelah 3 minggu fork ini diservis, dan hasilnya tidak ada keretakan lagi di steerertubenya, bulat sempurnya dan feel strong Fork pun kembali terpasang di Twitter Gravel gen 1, semua aman dari pasang jangkar hingga stem sesuai torsi, dan telah di test di rute gravel dan road, sofar aman, tentu di sini kami tidak akan ada crash test, semoga aman sampai kedepannya.