Postingan dari "yussan"

Berbagi cerita seputar dunia sepeda

Menampilkan 9 dari 265 post

Favero Luncurkan Assioma Pro RS-2: Kini Support Shimano SPD-SL, Lebih Ringan, Lebih Canggih, Tetap Terjangkau!

Akhirnya Favero merilis produk yang banyak di nanti pecinta road bike seluruh dunia, yaitu pedal power meter yang support Shimano SPD-SL, keunggulan lainnya adalah pedal ini lebih slim di banding Assioma Duo yang sudah lebih dulu hadir, hadir dengan harga Rp 10 jutaan untuk varian duo, dan Rp 6 jutaan untuk varian single, apa saja kurang lebihnya, mari kita bahas di sini. Lebih Ringan dan Lebih Shimano Felling Sumber: cycling.favero.com Merupakan power meter pedal teringan dari Favero Assioma saat ini, hanya 123.5gr sepasang. Assioma PRO RS menghadirkan akurasi dan keandalan mutakhir bagi para penggemar Shimano®. Direkayasa dan dibuat di Italia, pedal pengukur daya ini memberdayakan Anda untuk memaksimalkan potensi Anda di atas sepeda. Fitur lain yang dibawakan dari Assioma PRO RS ini adalah auto calibration, mengurangi kegiatan kita yang harus kalibrasi ketika di butuhkan, kita just install dan leave it. Disamping itu, di claim koneksi power meter ini lebih cepat dan install dengan ANT+ atau Bluetooth. Spesifikasi Lengkap Assioma PRO RS Left pedal with power meter Right pedal with power meter 100% compatible with Shimano® SPD-SL® cleats The lightest power meter pedal – only 123.5 g per side Power accuracy ±1% even with oval chainrings Rechargeable battery – over 60 hours of autonomy per charge Advanced cycling metrics (PCO included – Platform Center Offset) Pedal body made of carbon fiber reinforced technopolymer Reduced stack height (10.5 mm) Standard q-factor (+53 mm) Modular design – interchangeable pedal bodies (road/MTB) Made in Italy Fitur Assioma PRO RS Power Cadence PCO Power phase (PP) Pedal smoothness (PS) Torque efficiency (TE) Sitting/standing position (not available in Favero Assioma app) Didalam Assioma PRO RS Sumber: cycling.favero.com Apa yang membuatnya berbeda? Assioma Pro RS-2 adalah satu-satunya power meter yang mengintegrasikan elektronik, sensor strain gauge, dan baterai isi ulang sepenuhnya terlindungi di dalam poros pedal. Desain ini menghadirkan ketahanan luar biasa dan performa jangka panjang yang stabil. Karena tidak menggunakan konektor listrik seperti pada baterai yang bisa diganti, tidak ada risiko kehilangan daya akibat gangguan pada baterai. Tanpa port pengisian daya atau kompartemen baterai berarti tidak ada celah masuk air — menjadikannya tahan terhadap kondisi paling ekstrem. Dengan rating IP67 yang berlaku untuk seluruh unit, Assioma Pro RS-2 menawarkan keandalan tanpa kompromi, bahkan saat menghadapi hujan deras, lumpur, atau medan ekstrem lainnya. Mudah Untuk Switch dari Road ke MTB Keunggulan lain yang dimiliki Assioma Pro RS-2 adalah, mudahnya untuk switch dari road pedal ke mtb pedal, dengan spindle yang sama cukup lepas pedal body dan ganti sesuai kebutuhan. Harga di Pasaran Ketika postingan ini dibuat, berikut harga yang kami dapatkan ketika berkunjung ke ciclimattio.com, untuk varian double side power meter Rp 10.837.717,87 dan single side power meter di harga Rp Rp 6.806.386,83. Selengkapnya: https://cycling.favero.com/en/assiomaprors  https://ciclimattio.com/en/p/favero-electronics/assioma-pro-rs-2-black  https://ciclimattio.com/en/p/favero-electronics/assioma-pro-rs-1-black 

5 hari yang laluyussan 336 views

Campagnolo Super Record Wireless 13-Speed: Era Baru Groupset Road Bike Dimulai

Campagnolo kembali mengguncang dunia sepeda dengan peluncuran Super Record Wireless 13-Speed, groupset elektronik pertama di dunia yang menawarkan 13 percepatan dalam konfigurasi 2x13. Dengan teknologi nirkabel terbaru, desain ulang total, dan tetap mempertahankan identitas klasik Campagnolo, ini adalah salah satu inovasi terbesar dalam sejarah brand asal Italia tersebut. Apa yang Baru dari Campagnolo Super Record 13-Speed? Source: campagnolo.com 1. Pertama di Dunia: 13-Speed 2x Wireless Groupset Selama bertahun-tahun, SRAM dan Shimano mendominasi dunia groupset elektronik, tapi kini Campagnolo membawa sesuatu yang berbeda: 13 kecepatan nirkabel, bukan hanya di satu chainring (1x) tapi di dua chainring (2x13). Artinya, pengendara memiliki lebih banyak opsi gir yang halus dan optimal, terutama untuk medan tanjakan dan datar. 2. Sistem Shifter Ergonomis & Ikonik Campagnolo tetap mempertahankan ciri khasnya: thumb shifter. Namun kali ini, tampilannya lebih ramping dan ergonomis. Tombol shift disesuaikan agar mudah dijangkau tanpa kehilangan kontrol saat sprint atau menanjak. 3. Berat Teringan di Kelasnya Dengan bobot total sekitar 2.435 gram, Super Record 13 menjadi groupset elektronik disc brake teringan di dunia, mengalahkan SRAM Red AXS yang terkenal ringan. 4. Transmisi Nirkabel Penuh Baik derailleur depan maupun belakang menggunakan sistem wireless. Baterai bisa dilepas-pasang seperti pada SRAM AXS, dan memiliki daya tahan sekitar 750 km per pengisian daya. Pengisian 90% hanya butuh 45 menit. ⚙️ Spesifikasi Teknis Campagnolo Super Record Wireless Shifter: Ergopower baru, dengan reach adjust dan thumb shifter Front Derailleur: Kapasitas hingga 29–55T, respons cepat dan ringan Rear Derailleur: Desain berlubang, pulley 14T, cepat & senyap Battery: Daya tahan hingga 750 km, pengisian daya cepat Rem: Caliper forged aluminium, disc brake 160mm, menggunakan sintered pad terbaru Crankset: Tersedia pilihan 50/34, 45/29, dan konfigurasi lainnya Cassette: Rentang 10–29T hingga 10–36T, hanya kompatibel dengan wheelset Campagnolo N3W  Harga dan Ketersediaan Tanpa Power Meter Harga: €4.300 Estimasi dalam Rupiah: ± Rp 75 juta Dengan Power Meter Harga: €5.399 Estimasi dalam Rupiah: ± Rp 95 juta Produk ini tersedia mulai Juni 2025 untuk versi road 2x13. Versi lainnya seperti gravel dan TT dijadwalkan rilis pada September 2025. Apakah Ini Cocok untuk Kamu? Campagnolo Super Record Wireless 13-Speed dirancang untuk: Pebalap profesional yang mencari presisi shifting tertinggi Pecinta teknologi yang ingin keunggulan kompetitif dan ergonomi khas Italia Komunitas premium yang menghargai estetika, kecepatan, dan eksklusivitas Jika kamu menggunakan Campagnolo sebelumnya, ini adalah upgrade wajib. Dan jika kamu pengguna Shimano atau SRAM, mungkin ini saatnya melirik alternatif yang tidak hanya cepat dan ringan, tetapi juga penuh karakter. Penutup Peluncuran Campagnolo Super Record Wireless 13-Speed bukan sekadar pembaruan teknologi—ini adalah deklarasi bahwa Campagnolo belum habis. Mereka kembali sebagai inovator utama dalam industri groupset road bike, menawarkan sesuatu yang baru tapi tetap menghormati tradisi. Dengan teknologi nirkabel, shifting tercepat, dan bobot teringan di kelasnya, ini bisa jadi groupset paling menarik di tahun 2025. Apakah kamu siap mencobanya? Selengkapnya: https://www.campagnolo.com/si-en/livestory-pages/new-groupset/super-record-13.html?needSetCurrentCountry=undefined.undefined 

6 hari yang laluyussan 267 views

Magene P715 Power Meter Pedal: Solusi Dual-Sided Terjangkau dengan Fitur Unggul

Magene, pelopor komponen sepeda asal Tiongkok, baru saja merilis produk power meter pedal pertamanya yang sangat menarik: P715, tersedia dalam dua varian kompatibel Shimano SPD‑SL dan Look Keo. Dengan harga hanya ±US$499/£399/€499 per set, P715 menjadi salah satu pilihan dual‑sided paling ekonomis di pasaran Akurasi Tingkat Tinggi & Sensor Canggih P715 menawarkan akurasi ±1 % di rentang tenaga 0–2.500 W, sebanding dengan produk premium seperti Favero dan Garmin. Hal ini dimungkinkan karena sensor terletak di poros pedal—teknologi mirip dengan Favero Assioma Duo—dan tersertifikasi gyroscope untuk menghitung Instant Angular Velocity setiap sudut kayuhan  Source magene.com Fitur lanjutan lain seperti: Kalibrasi otomatis Kompensasi suhu Pengukuran phase kayuh, keseimbangan kaki kiri/kanan, torque effectiveness dan smoothness Semuanya menonjolkan kegunaannya untuk analisis latihan yang lebih dalam  Ringan & Baterai Tahan Lama Source magene.com Bobot P715 cukup kompetitif: 311 g (Look Keo) dan 314 g (SPD‑SL), hanya sedikit lebih berat dibandingkan Assioma Duo (~305 g)  Pun demikian, daya tahan baterainya mampu menembus batas: 120 jam pemakaian per pengisian—dua kali lipat Rival Favero dan setara dengan Garmin Rally. Pengisian ulang dilakukan hanya dalam 3 jam via konektor magnetik  Spesifikasi Magene P715 Power Meter Pedal Based Akurasi: ±1 % Bobot: 311–314 g per set Daya tahan baterai: 120 jam  Konektivitas: ANT+ & Bluetooth, kompatibel dengan Garmin, Wahoo, iGPSPORT, Bryton, XOSS, dll.  Waterproof: IPX7  Rentang kayuhan: 20–240 rpm; tenaga hingga 2.500 W  Q‑Factor: 55 mm; stack height 11–13 mm Tipe pedal: SPD‑SL & Look Keo Kesimpulan Di forum pengguna, diskusi awal menyebut P715 cuma 8 g lebih berat dibanding Assioma, dan menarik perhatian banyak pengguna. Namun masih banyak yang menantikan opini dari penguji independen seperti “GPLama”. Magene P715 adalah opsi ideal bagi pesepeda yang ingin mendapatkan data dual‑sided power meter dengan performa mendekati premium, namun dengan harga jauh lebih terjangkau. Fitur lengkap seperti gyroscope, kompensasi suhu, dan analisis kayuhan menjadikannya alat pelatihan canggih dengan nilai tinggi. Cocok untuk: Bike fitters & trainer yang ingin data watt efisien Pengguna multi‑bike yang suka pindah‑pasang pedal power meter Atlet latihan intensif dengan kebutuhan data kayuhan mendalam Jika kamu sedang mempertimbangkan power meter pedal, P715 pantas dimasukkan dalam shortlist. Selengkapnya: https://www.magene.com/en/power-meters/220-p715-pedal-based-power-meter.html

8 hari yang laluyussan 576 views

Partner Baru Marika Nurmagitta Gusto Cobra Evo DB

3 Februari 2025 kemarin, melalui postingan Istagramnya, Marika Nurmagitta merilis kerja samanya dengan Gusto Bike Indonesia, sekaligus memperkenalkan partner barunya Gusto Cobra Evo DB, mari kita check bagaimana spesifikasi sepeda baru Marika ini. Marika kerja sama dengan Gusto Bike Indonesia Disuatu jalanan di jakarta, Marika memposting aksinya dengan Gusto Cobra Evo DB, sekaligus public release kerja samanya dengan Gusto Bike Indonesia, terlihat sepeda marika gini berwarna putih, disc brake, Shimano Dura-Ace terbaru dan Rimsnya yang cukup tebal, penasaran untuk bike check lebih dekat. Terpantau juga Johny Ray memberikan komentar "Buat gowes berhari hari bisa ?", lucu banget om Johny Ray. Link postingan Instagram https://www.instagram.com/p/DFm2bFTp103/ Bike Check Gusto Cobra Evo DB Marika Nurmagitta Source: Strava Marika Nurmagitta Berikut adalah setup yang digunakan Marika ketika long ride, 2 biddon depan belakang dan tanpa ekstra tas. Gusto Cobra Evo Disc Brake Groupset; Shimano Dura Ace Di2 R9250 Whellset: Attaque 50C Carbon Wheelset Terpantau semua part masih bawaan dari Gusto Cobra Evo, hanya saja marika menambahkan 2 bottcle cage untuk bekal perjalanan. Dari segi ergonomi, sepeda ini sepertinya lebih mengarah ke Aero, untuk kencang2 di jalan raya, tapi jangan salah, Marika juga menggunakan sepeda ini untuk menanjak dan kencang, benar-benar all-rounder. Marika melakukan pengetesan menanjak di suatu gunung dengan elevation gain 1000m dengan speed kencang. Cek postingannya di https://www.instagram.com/p/DGfSGl1JcYg/?img_index=7.  Keep update aja dengan instagarm @marikxx untuk tahu aksi-aksi Marika berikutnya dengan Gustonya.

Polygon Rilis Roadbike Helios A Terbaru Full SRAM RED AXS Terbaru Harga 125 Juta Rupiah

Setelah berseliweran di jagat internet seputar sepeda baru Polygon, akhirnya rilis juga, Polygin Helios A terbaru, varian terbarunya full SRAM RED AXS terbaru dengan wheelset Zipp, tembus sampai Rp 125.000.000,- .  Ada 3 varian yang dirilis Polygon, yakni: Polygon Helios A0 AXS Polygon Helios A9 Di2 Powermeter Polygon Helios A8 Di2 Powermeter Mari kita cek apa saja spesifikasi dan detailnya. New Helios A Frame Sebelum bahas sepeda terbaru Polygon Helios ini, mari kita bahas frame terbaru dari Helios A ini terlebih dahulu. Frame Lebih Ringan Berat merupakan kriteria yang menentukan dalam menentukan kualitas sepeda roadbike kelas atas. Menghemat beberapa gram pada frame sambil mempertahankan kekakuan dan kualitasnya merupakan tantangan nyata. Teknisi dari Polygin telah mengambil tantangan ini dengan mendesain ulang konstruksi karbon ACX pada frame dan forknya untuk mencapai hasil yang fantastis, menghemat hampir 300 gram pada frame. Frame tersebut memiliki berat 850 gram dalam ukuran versi mentahnya sedang. Power Transfer Lebih Superior Polygon telah memperkuat bottom braket untuk pemindahan power secara instan dan mengadopsi sistem ulir T47 untuk lebih stiff, kayuhan halus, dan tanpa derit—sementara di bagian depan, headtube yang diperpendek dan diperkuat, mempertajam tikungan untuk keunggulan yang menentukan di setiap sprint. Downtube Lebih Aero Downtube, sebagai inti aerodinamis sepeda, kini dilengkapi dengan dua posisi pemasangan tempat botol—rendah untuk botol besar, tinggi untuk botol kecil—untuk mengurangi hambatan di berbagai pengaturan. Dipasangkan dengan fork yang baru didesain ulang dan lebih ramping, Helios A kini mampu menembus udara dengan lebih efisien dari sebelumnya. Polygon Helios A 0 AXS Hadir dengan new frame Helios dan groupset full SRAM RED AXS ETAP 2025, dan wheelset dari Zipp anak perusahaan dari SRAM. Tersedia 1 pilihan warna , black and yellow gold, hari dengan harga Rp 125.000.000,-. Spesifikasi Helios A 0 AXS Frameset: ACX PERFORMANCE UCI APPROVED Fork: ACX PERFORMANCE UCI APPROVED Frame Color: SUNSET RUSH Decal Color: HOLOGRAPHIC SILVER Groupset: SRAM RED AXS E1 2x12 Speed with Power Meter Wheelset: ZIPP 303 SW TUBELESS DISC Tires: GOODYEAR VECTOR R SW 700x30C Polygon Helios A9 DI2 Power Meter Hadir dengan opsi groupset top of line terbaru dari Shimano, Shimano Dura Ace, dibandrol dengan harga Rp 95.000.000, hadir degan 2 opsi warna, berikut spesifikasinya. Spesifikasi Helios A9 DI2 Power Meter Frameset: ACX PERFORMANCE UCI APPROVED Fork: ACX PERFORMANCE UCI APPROVED Frame Color:  Candy Velvet Ember Groupset: Shimano Dura-Ace Di2 ST-R9270, 2x12 with Power Meter Wheelset: LINC BETA CARBON DISC (45mm) W/ TUBELESS TAPE INSTALLED Tires: PIRELLI PZERO ROAD TLR 700x28C Polygon Helios A8 DI2 Power Meter Hadir dengan opsi harga lebih murah dari Helios A9, menggunakan groupset Ultegra Di2 terbaru, dibandrop harga Rp 74.000.000,-., berikut spesifikasinya: Spesifikasi Helios A8 DI2 Power Meter Frameset: ACX PERFORMANCE UCI APPROVED Fork: ACX PERFORMANCE UCI APPROVED Frame Color:  Chrome Rocket Midnight Pine Groupset: SHIMANO ULTEGRA Di2 ST-R8170, 2x12 with power meter Wheelset: LINC BETA CARBON DISC (45mm) W/ TUBELESS TAPE INSTALLED Tires: PIRELLI PZERO ROAD TLR 700x28C Untuk varian Polygoin Helios A8 DI2 ini juga ada varian tanpa power meter, dan harga yang di bandrol juga lebih murah, menjadi Rp 64.000.000,-. Polygon Helios A7 DI2 Hadir dengan groupset Shimano 105 DI2 terbaru, harga yang dibandrol Rp 49.000.000,-. Spesifikasi Polygon Helios A7 DI2 Frameset: ACX PERFORMANCE UCI APPROVED Fork: ACX PERFORMANCE UCI APPROVED Frame Color: Black phantom Cosmic plum Groupset: SHIMANO 105 Di2 ST-R7170, 2x12 SPEED Wheelset: LINC BETA CARBON DISC (45mm) W/ TUBELESS TAPE INSTALLED Tires: PIRELLI PZERO ROAD TLR 700x28C Tersedia Frame Only Helios A Polygon juga memberikan opsi untuk kita bisa membeli frame only, dibandrol dengan harga Rp 36.000.000. Opsi warna dari frame only ini adalah, semua varian warna dari Polygon Helios A generask terbaru. Selengkapnya: https://www.polygonbikes.com/id/heliosa-id/ 

DTSWISS F-132 One Fork Gravel Sleek dengan Internal Routing

DT Swiss, produsen komponen sepeda asal Swiss yang terkenal dengan inovasi dan kualitasnya, baru saja meluncurkan produk terbaru mereka yang dirancang khusus untuk penggemar gravel: F 132 ONE. Fork suspensi ini menawarkan kombinasi sempurna antara kenyamanan, kontrol, dan fungsionalitas, menjadikannya pilihan ideal bagi para petualang yang ingin menjelajahi medan berat dengan percaya diri. Desain dan Teknologi Terkini F 132 ONE dirancang dengan berbagai fitur canggih yang mendukung performa optimal di medan gravel: PUSHCONTROL Remote Lever: Dengan satu klik pada tuas ergonomis ini, pengendara dapat dengan mudah mengunci atau membuka suspensi, memungkinkan penyesuaian cepat sesuai kondisi medan tanpa mengalihkan fokus dari perjalanan. LINEAIR SL & PLAINGAIN: Kombinasi cartridge pegas udara dengan ruang positif dan negatif serta sistem redaman PLAINGAIN memberikan kemampuan penyerapan guncangan yang luar biasa sambil menjaga bobot tetap ringan. Travel & Setup: Dengan travel sebesar 40mm, F 132 ONE menawarkan kenyamanan tambahan tanpa mengorbankan efisiensi. Pengaturan tekanan udara dan rebound dapat disesuaikan dengan mudah untuk menyesuaikan dengan preferensi pengendara. Integrated Cables: Desain routing kabel internal memberikan tampilan yang bersih dan aerodinamis, sekaligus melindungi kabel dari elemen luar. Bikepacking Adapters: Fitur ini memungkinkan pemasangan tas tambahan dengan kapasitas hingga 3 kg per sisi, ideal untuk perjalanan jarak jauh dan petualangan multi-hari Spesifikasi Teknis Berat: Sekitar 1.340 gram, memberikan keseimbangan antara kekuatan dan ringan. Kesesuaian Roda: Mendukung roda hingga ukuran 700c x 50mm, memberikan fleksibilitas dalam pemilihan ban. Axle-to-Crown: 435mm, cocok untuk geometri sepeda gravel modern. Steerer Tube: Tapered 1 1/8" - 1 1/2", kompatibel dengan berbagai headset. Sistem Rem: Mendukung rotor flat mount 160mm atau 180mm, memberikan kekuatan pengereman yang andal. Ketersediaan dan Kolaborasi Saat ini, F 132 ONE tersedia secara eksklusif melalui kerja sama dengan Canyon, sebagai bagian dari model Grail Rift Edition. Namun, DT Swiss berencana untuk memperluas ketersediaan produk ini melalui mitra OEM lainnya mulai tahun 2026. Kesimpulan DT Swiss F 132 ONE merupakan terobosan dalam dunia sepeda gravel, menawarkan kombinasi teknologi canggih, desain fungsional, dan performa luar biasa. Bagi para pengendara yang mencari kenyamanan dan kontrol tambahan tanpa mengorbankan efisiensi, fork ini adalah pilihan yang patut dipertimbangkan. Source: https://www.dtswiss.com/en/innovations/not-for-the-rigid-minded 

24 hari yang laluyussan 893 views

Standert Kreissäge RS 2025: Rekayasa Presisi dengan Sentuhan Desain Aero Modern

Standert baru saja merilis varian baru untuk lini peformance mereka new bike and frame Standert Kreissäge RS 2025. Material tetap menggunakan Aluminium Scadium dari Dedacciai, dirilis dengan harga frameset EUR 2000 atau sekitar 37 juta Rupiah dan EUR 6200 atau 100 jutaan Rupiah untuk fullbike dengan SRAM RED AXS terbaru, apa saja keistimewaannya mari kita bahas. Tentang Standert Source: standert.de Standert dikenal sebagai pelopor dalam dunia sepeda balap berbahan aluminium performa tinggi, dan Kreissäge RS 2025 terbaru menjadi bukti nyata dari komitmen itu. Dirancang untuk para pebalap serius dan penggemar sepeda sejati, versi terbaru dari Kreissäge RS ini memadukan konstruksi logam klasik dengan peningkatan aerodinamis canggih. Alloy Scandium: Ringan, Kaku, dan Eksklusif Inti dari Kreissäge RS terbaru ini adalah frame yang dibuat dengan sangat presisi menggunakan alloy scandium-aluminium dari Dedacciai. Bahan ini memungkinkan penggunaan tubing yang lebih tipis dan ringan tanpa mengorbankan kekakuan. Hasilnya adalah sepeda yang responsif dengan bobot yang tetap efisien. Aerodinamika Elegan dan Tampilan Bersih Dengan bantuan teknologi CFD (computational fluid dynamics), desain sepeda ini mencakup top tube yang menurun, headtube berbentuk jam pasir, dan tubing yang dirancang ulang untuk meminimalkan hambatan angin. Fork karbon penuh dengan desain aero serta routing kabel internal melalui Standert Integrated Headset semakin menyempurnakan tampilan ramping dan modernnya. Geometri Modern dan Kendali Tajam Kreissäge RS bukan hanya soal kecepatan—tetapi juga kendali. Rake fork 45mm dan geometri balap agresif membuat pengendalian sepeda ini terasa tajam dan presisi, baik saat sprint, menanjak, maupun melaju di turunan. Hanya untuk Groupset Elektronik Versi terbaru ini hanya kompatibel dengan groupset elektronik seperti Shimano Di2 dan SRAM AXS. Pilihan ini menjaga estetika tetap bersih sekaligus menjamin performa perpindahan gigi kelas atas. Yang artinya tidak ada lubang untuk jalur kabel di frame ini, jadi ketika beli frame ini pastikan menggunakan opsi groupset elektronik ya, atau bisa beli langsung versi fullbikenya Bottom Bracket T47 dan Ruang Ban Lebar Menggunakan bottom bracket berulir T47, sepeda ini menawarkan kekakuan ekstra sekaligus kemudahan perawatan. Ditambah lagi, ruang untuk ban hingga 35mm memberikan kenyamanan ekstra untuk berbagai kondisi jalan. Handmade dengan Ketelitian Tinggi Rangka Kreissäge RS dibuat secara handmade di Italia dan dirakit secara teliti di Berlin. Hal ini mencerminkan dedikasi Standert terhadap kualitas dan perhatian terhadap detail. Harga dan Pilihan Kreissäge RS 2025 tersedia dalam bentuk frameset mulai dari €1.999 dan versi build lengkap mulai dari €6.299. Tersedia dalam beberapa pilihan warna menarik seperti Team Edition, Blue Kool 8, dan Pink+White. Kesimpulan Standert Kreissäge RS 2025 membuktikan bahwa sepeda berbahan logam masih bisa menjadi juara dalam hal performa dan desain. Bagi para pesepeda yang menginginkan jiwa alloy dengan presisi mesin balap modern, Kreissäge RS adalah pilihan yang berani dan elegan. Source: https://standert.de/collections/kreissage-rs 

Gebrakan di Le Mans: Pembalap MotoGP Adu Cepat di Atas Sepeda! Marc Marquez Menang ada Mark Cavendish

Sebagai bagian dari perayaan MotoGP Prancis di Le Mans, sebuah balap sepeda bertajuk "Le Tour MotoGP" diadakan. Acaranya cukup meriah karena diikuti oleh beberapa pembalap MotoGP terkenal. Source: Twitter MotoGP Balap sepeda ini berlangsung pada tanggal 8 Mei 2025, sehari sebelum sesi kualifikasi utama MotoGP. Beberapa nama besar di dunia MotoGP terlihat antusias mengayuh pedal. Sorotan utama tertuju pada Marc Marquez, yang secara mengejutkan berhasil memenangkan sprint dalam balapan tersebut. Keberhasilannya ini tentu menambah warna persaingan di antara para rider, kali ini dalam format yang berbeda. Selain Marquez, Maverick Viñales juga turut berpartisipasi, menunjukkan semangat kompetitifnya di atas sepeda. Tak ketinggalan, pembalap kebanggaan Prancis, Johann Zarco, berhasil naik podium, menambah keseruan bagi para penonton tuan rumah. Kehadiran legenda balap sepeda, Mark Cavendish, sebagai penonton semakin menambah gengsi acara ini. "Le Tour MotoGP" menjadi momen santai namun tetap kompetitif bagi para pembalap sebelum mereka kembali fokus pada persaingan di lintasan MotoGP. Aksi mereka mengayuh sepeda memberikan hiburan tersendiri bagi para penggemar yang hadir, sekaligus menunjukkan sisi lain dari para atlet balap motor tersebut.

2 bulan yang laluyussan 999 views

Supernova Lights Dengan Dynamo Dijamin Nyala Terus

Inovasi dari Supernova lights ini benar-benar merubah dunia persepedahan, mungkin dulu ada pengunjung yang pernah melihat sepeda dengan lampu yang terkoneksi ke dinamo, dan dinamo terkoneksi keban, jika sepeda dijalankan maka lampu akan menyala. Supernova membawakan konsep yang tak jauh berbeda dengan hal tersebut, namun banyak inovasi didalamnya.  Arsitektur Untuk beberapa opsi lampu dari Supernova ada yang menggunakan dan tanpa baterai, untuk seri tertingginya ketika postingan ini dibuat yakni M99 DY Pro adalah lampu dinamo yang menggunakan 11 LED dan bisa keterangan sampai 1000 lumens, pure menggunakan listrik dari dinamo. Dinamo untuk Supernova Lights berada di freehub body, untuk kemudian energi disalurkan menggunakan cable ke lampu atau sumber daya lain yang membutuhkan. Supernova juga memiliki produk cache battery, untuk menyimpan energi yang dikeluarkan dinamo, bisa untuk kebutuhan sumber energi lain, misal charge hp, dan lain sebagainya. Supernova Infinity 8 Dynamo Hub sumber: road.cc Berikut adalah penampakan dinamo yang digunakan untuk konversi energi kinetik menjadi energi listrik, terpasang di freehub wheelset. Saat ini selain Supernova ada beberapa brand lain yang menciptakan produk serupa, dinamo yang terpasang di freehub untuk sumber energi terutama lampu. Dynamo jenis ini ringan dan tidak banyak menambah berat ketika sedang gowes, bahkan kita tidak merasakan pertambahan berat dari resistansi yang dihasilkan generator listriknya. Biasanya hub dinamo Anda terus bekerja, menghasilkan daya bahkan saat Anda tidak membutuhkannya. Didalam Infinity 8 hub, ada cakram yang berputar di satu sisi, memungkinkan magnet berputar bersama untuk berputar bersama coil, dan yang keren adalah, putaran masih bisa terjadi meski kamu sedang posisi mengerem atau diam, jadi ketika sepeda berjalan generator akan mulai berputar, dan terus berputar bebas meski kamu sudah stop hingga energi kinetik habis.  Sumber: rctiplus.com Hal ini penting agar lampu tetap stabil menyala, dan jarang terjadi flicker yang sering kita temui pada lampu berbabis dinamo pada sepeda-sepeda jadul.