Postingan dari "yussan"

Berbagi cerita seputar dunia sepeda

Menampilkan 9 dari 296 post

Polygon Strattos C Telah Hadir di MGWS Bikes Cek dan Compar Dengan Sepeda Lainnya Yuk

Beberapa bulan kemarin Polygon merilis varian roadbike terbaru mereka, keluar baru yakni Polygon Strattos C, C untuk comfort, Roadbike all-road yang hadir untuk kamu yang suka berpetualang, ingin tetap nyaman dan kencang. MauGowes telah posting impresi awal hadirnya Polygon Strattos C ini, bisa cek di postingan berikut.  Bisa Ditemukan di MauGowes Bikes Kini kamu bisa menemukan 3 sepeda terbaru Polygon tersebut di MauGowes Bikes. Ada Polygon Strattos C7 Di2, Polygon Strattos C8 Di2 dan Polygon Strattos C9 AXS. Cek di sini.   Komparasi Dengan Sepeda Lain Di MGWS Bikes juga ada fitur komparasi, untuk memudahkan kamu kompare sepeda, lintas kategori dan merek, mudah tinggal klik-klik. Semua spek dan gambar akan di tampilkan side to side, sesuai dengan spesifikasi. Untuk perbandingan Strattos C7 Di2, Strattos C8 Di2 dan Strattos C9 bisa kamu cek di link berikut ini, 

polygon stattos
bikes
strattos
polygon strattos c
polygo strattos c7
polygon strattos c8
polygon strattos c9
di2
axs

2 hari yang laluyussan 22 views

Polygon Strattos C All Road Kencang Dari Polygon

Polygon kembali menggebrak pasar road bike Indonesia dengan meluncurkan seri terbaru mereka: Polygon Strattos C. Jika seri Strattos S dikenal sebagai all-rounder yang kompetitif dan seri Helios adalah mesin balap murni, maka Strattos C hadir untuk mengisi celah yang sangat dinantikan oleh para pecinta jarak jauh: Endurance Carbon Performance. Bagi Goweser yang mencari keseimbangan antara kecepatan karbon dan kenyamanan untuk gowes berjam-jam, Strattos C adalah jawaban yang sudah lama ditunggu. Apa Makna "C" pada Strattos Terbaru? Dalam klan Strattos yang baru, huruf "C" melambangkan Comfort (Kenyamanan) dan Carbon. Berbeda dengan saudaranya yang berorientasi pada kompetisi agresif, Strattos C dirancang untuk meredam getaran jalanan dengan lebih baik tanpa mengorbankan transfer tenaga yang efisien. Ini adalah sepeda yang dibuat untuk Century Ride, Gran Fondo, atau sekadar gowes akhir pekan yang menempuh jarak ratusan kilometer dengan rasa pegal yang lebih minimal. Sumber polygonbike.co.id Salah satu yang terlihat adalah stack/headtube yang lebih tinggi, hal ini untuk menunjang posisi yang lebih rileks daripada seri Strattos S. Disamping itu, desain seatstay yang tidak pure segitiga memberikan sensai redaman yang lebih baik, namun tetap stiff untuk peforma. Fitur Unggulan Polygon Strattos C Source polygonbikes.co.id 1. Frame ACX Carbon yang Tersertifikasi UCI  Meskipun fokus pada kenyamanan, Polygon tidak main-main soal kualitas. Strattos C dibangun di atas frame ACX Carbon yang ringan dan kaku. Yang paling membanggakan, frameset ini sudah UCI Approved, artinya sepeda ini memiliki standar internasional yang diakui untuk digunakan dalam balapan resmi dunia. 2. Geometri Endurance yang 'Ramah Punggung' Salah satu perbedaan paling mencolok adalah geometrinya. Strattos C memiliki stack yang sedikit lebih tinggi dan reach yang lebih pendek dibandingkan seri R. Hal ini membuat posisi duduk pengendara lebih tegak, mengurangi tekanan pada punggung bawah dan leher, sehingga Anda bisa gowes lebih lama dengan posisi yang tetap aerodinamis namun nyaman. 3. Desain Clean Look & Integrated Cockpit Mengikuti tren sepeda modern (seperti modifikasi clean look yang sedang ramai), Strattos C hadir dengan sistem Internal Cable Routing. Kabel-kabel masuk melalui headset, memberikan tampilan yang sangat bersih dan rapi. Desain ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberikan keuntungan aerodinamis karena berkurangnya hambatan angin dari kabel yang berseliweran. 4. Vibration Dampening yang Luar Biasa Berkat penggunaan material karbon dan desain seatstay yang dioptimalkan, Strattos C memiliki kemampuan alami untuk menyerap getaran mikro dari permukaan aspal yang tidak rata. Hasilnya? Guncangan tidak langsung tersalurkan ke tubuh pengendara, membuat otot tidak cepat lelah. Kenapa Anda Harus Melirik Strattos C? Jika Anda adalah tipe pesepeda yang: Gemar menempuh jarak jauh (Long Distance Cycling). Ingin merasakan sensasi sepeda karbon yang ringan namun tidak ingin posisi merunduk yang terlalu ekstrem. Menghargai estetika sepeda yang rapi dan minimalis. Membutuhkan sepeda yang serbaguna: kencang untuk sprint tipis-tipis, namun stabil untuk touring. Maka Strattos C adalah pilihan yang sulit untuk dikalahkan di kelas harganya. Polygon berhasil membuktikan bahwa sepeda karbon berperforma tinggi tidak harus selalu menyiksa tubuh. Polygon Strattos C7, C8 dan C9 Saat peluncurannya, Polygon menghadirkan dua varian utama untuk seri Strattos C, yaitu Strattos C7, Strattos C8 dan Strattos C9. Ketiganya menggunakan basis frame karbon yang sama namun dibedakan oleh kasta groupset dan komponen pendukungnya. Berikut adalah rincian spesifikasi untuk kedua seri tersebut: 1. Polygon Strattos C7 (The Di2 Entry) Source: polygonbikes.co.id Ini adalah varian paling terjangkau untuk merasakan teknologi perpindahan gigi elektronik (Di2) dari Shimano. Frame: ACX Carbon Performance Endurance, UCI Approved, Full Internal Cable Routing. Groupset: Shimano 105 Di2 R7170 (2x12-Speed Electronic). Brakes: Shimano 105 Hydraulic Disc Brake. Wheelset: Entity XL3 Disc (Alloy), Tubeless Ready. Tires: Performance Road Tires, 700x28C (Clearance up to 32C). Cockpit: Entity Expert Alloy (Handlebar & Stem). Saddle: Entity Flux. Fokus: Memberikan kenyamanan shifting elektronik dengan harga yang kompetitif, namun masih menggunakan roda aluminium untuk menekan harga. 2. Polygon Strattos C8 (The Peformance Balance) Source: polygonbikes.co.id Varian ini adalah "Sweet Spot" bagi banyak rider karena sudah mendapatkan groupset kelas balap dan wheelset karbon. Frame: ACX Carbon Performance Endurance, UCI Approved, Full Internal Cable Routing. Groupset: Shimano Ultegra Di2 R8170 (2x12-Speed Electronic). Brakes: Shimano Ultegra Hydraulic Disc Brake. Wheelset: Entity Carbon Wheelset (WR5 Disc), Tubeless Ready. Tires: Schwalbe One TLE / Setara, 700x28C. Cockpit: Entity Expert Alloy (Integrated System). Saddle: Entity Flux. Fokus: Keseimbangan antara berat yang ringan, akselerasi roda karbon, dan kecepatan perpindahan gigi Ultegra Di2. 3. Polygon Strattos C9 (The Flagship) Source: polygonbikes.co.id Ini adalah kasta tertinggi dari seri C saat ini, ditujukan bagi mereka yang menginginkan teknologi perpindahan gigi elektronik yang cepat dan presisi serta bobot yang lebih ringan. Frame: ACX Carbon Performance Endurance, UCI Approved, Full Internal Cable Routing. Groupset: Shimano Dura-Ace Di2 R9270 (2x12-Speed Electronic). Brakes: Shimano Dura-Ace Hydraulic Disc Brake. Wheelset: Entity Carbon Wheelset (Premium Grade), Tubeless Ready. Tires: Premium Road Tires (Schwalbe Pro One atau setara), 700x28C. Cockpit: Entity Expert Alloy / Integrated Carbon (Tergantung region/batch produksi). Saddle: Entity Flux dengan carbon rail. Fokus: Performa tanpa kompromi, bobot paling ringan di kelasnya, dan gengsi tertinggi sebagai model flagship. Kesimpulan Kehadiran Polygon Strattos C mempertegas posisi Polygon sebagai produsen yang mendengarkan kebutuhan komunitas. Dengan kombinasi frame karbon kelas atas, desain yang sangat bersih, dan geometri yang memanusiakan pengendara, Strattos C siap menjadi raja baru di jalur endurance Indonesia. Siapkan rute terjauh Anda, karena dengan Strattos C, batasnya bukan lagi rasa lelah, melainkan sejauh mana mata Anda ingin memandang jalanan.

polygon
strattos
polygon strattos
polygon strattos c
all road
road bike
adventure
carbon

4 hari yang laluyussan 111 views

Konversi Polygon Path 4 Menjadi Clean Look oleh Dims Bike Yogyakarta

DIMS Bike adalah bengkel sepeda di Yogyakarta, yang banyak membuat karya untuk konversi sepeda yang routing cablenya masih di luar menjadi full internal, alias clean look. Karya terbaru saat ini adalah Polygon Path 4, sepeda urban Polygon yang menggunakan flatbar dan cable luar, di konversi menjadi full cable dalam dan di tambah dropbar, mari kita lihat lebih dekat. MauGowes telah mendapatkan izin untuk menggunakan gambar dan memposting di maugowes.com dari DIMS Bike. Versi Original Polygon Path 4 Sumber polygonbikes.com Ini adalah versi asli dari Polygon Path 4, dengan handlebar flat dan caliper menggunakan postmount, serta masih single chainring.  Jika kita lihat, cable routing dari Polygon Path ini ada disisi samping dari downtube, lalu lanjut ke chainstay untuk rd dan caliper belakang, untuk caliper depan routing melalui fork. Hasil Konversi Polygon Path ke Clean Look dari Dims Bike Sumber instagram @dimsbike.yk Dan berikut adalah hasil dari tangan Dims Bike, ada beberapa part yang diganti untuk mendukung desain clean look. Seperti : Groupset menggunakan Shimano Tiagra 4700, yang otomatis caliper diganti flat mount, sehingga lebih rapi Saddle, untuk saddle kami belum mengetahui merek dan seri yang digunakan. Integrated handlerbar dari Tooseek membuat tampilan clean looknya lebih garang dan lebih enak untuk perjalanan jau Sumber instagram @dimsbike.yk Salah satu yang menjadi kunci dari suksesnya project konversi ke clean look ini adalah part ini. Part headset yang memungkinkan menggunakan bearing besar di headset bagian atas, biasanya ukuran 52mm untuk diameter, sehingga memungkinkan cable bisa masuk semua kedalam headset dan headtube, dan kemungkinan dilanjutkan ke frame hingga di titik akhir dari cable. Karena tidak ada cable yang masuk di lubang routing, maka PR berikutnya adalah menutup lubang tersebut. Dims Bike juga ada solusi untuk itu, lihat saja gambar diatas. Penutup cable routingnya terbuat dari karet dan cukup rapi. Jika minat konversi sepeda kamu ke clean look, kontak saja Dims Bike di Instagram @dimsbike.yk, pastikan sepeda kamu support terlebih dahulu sebelum kirim-kirim.

polygon
urban bike
roadbike
clean look
integrated
bikecheck
dimsbike
yogyakarta

18 hari yang laluyussan 204 views

Shockbreaker Gravel Upside Down dari Cane Creek

Dunia gravel bike kembali mendapatkan penyegaran penting. Setelah bertahun-tahun fokus pada inovasi di sektor MTB dan road, kini Cane Creek—brand komponen premium asal Amerika Serikat—kembali mengguncang pasar dengan perilisan Cane Creek Invert, sebuah shock gravel terbaru dengan desain upside down yang dirancang untuk memberikan kenyamanan, stabilitas, dan kontrol ekstra bagi pesepeda di berbagai kondisi jalur. Apa Itu Cane Creek Invert? Credit by canecreek.com Cane Creek Invert adalah fork shock gravel dengan desain inovatif yang menempatkan elemen-elemen suspensi secara terbalik (inverted-style). Desain ini sebelumnya umum ditemui di dunia MTB downhill, namun Cane Creek berhasil menerapkannya untuk kebutuhan gravel dengan hasil yang sangat impresif. Tujuannya sederhana:memberikan peredaman optimal di jalur berbatu, rumput, pasir, hingga trail ringan—tanpa membuat sepeda terasa berat atau sluggish. Suspensi ini menjadi jawaban bagi gravel rider yang membutuhkan kombinasi: kenyamanan stabilitas efisiensi tenaga estetika modern Shock Breaker Upside Down Banyak Di Pakai di Dunia Balap Motor Profesional Credit by.hondaracingcorporation.com Jika lihat di Moto GP, World Super Bike, MXGP dan seri balap motor profesional lainnya, shock breaker sisi depan selalu menggunakan up side down alias USD, tentu jika dilihat dari sisi manfaat ada banyak yang bisa di dapatkan. Keunggulan Shock Breaker Upside Down 1. Stabil saat pengereman keras Shock USD lebih kaku di bagian atas sehingga tidak mudah melintir ketika motor melakukan pengereman kuat. Hal ini membuat motor tetap stabil dan mudah dikendalikan. 2. Handling lebih presisi Karena lebih kaku dan minim flex, USD memberikan rasa kontrol yang lebih baik saat menikung. Pengendara bisa mendapatkan umpan balik yang lebih akurat dari ban depan. 3. Unsprung mass lebih ringan Bagian yang bergerak naik-turun di shock USD lebih ringan karena pipa kecil berada di bawah. Ini membuat respons suspensi lebih cepat dan meningkatkan traksi ban di permukaan jalan. 4. Lebih kuat terhadap tekanan USD memiliki konstruksi yang lebih kuat sehingga lebih tahan terhadap gaya ekstrem pada motor balap seperti pengereman keras, tikungan cepat, dan permukaan trek yang kasar. 5. Penyerapan getaran lebih efisien Dengan distribusi beban yang lebih baik, USD mampu meredam getaran kecil dan guncangan dengan lebih halus. 6. Menjadi standar motor performa tinggi Karena keunggulan teknisnya, hampir semua motor balap modern menggunakan shock USD sebagai standar. Kelebihan tersebut membuat motor lebih kompetitif di lintasan. Shock upside down hadir terutama untuk kebutuhan kestabilan, kekuatan, dan kontrol pada kecepatan tinggi. Lebih Lengkapnya silahkan cek di https://www.canecreek.com/products/invert?srsltid=AfmBOopG5v5m63J1ZgkOx8uUaW2iFbLisXzvGYR6e65TsVnQw6J4JerQ 

cane creek
gravel
bicycle tech
gravel bike
fork gravel
gravel shockbreaker

sebulan yang laluyussan 462 views

Polygon Strada 2004 Dipoles Jadi Makin Mantab

Polygon Strada adalah sepeda MTB XC dari Polygon, di keluar terbaru memakai frame dari Alloy, namun mundur di keluaran 2004, terbuat dari stell, dari pemilik sepeda "Bale Lettuce Hydroponics", restorasi Strada 2004 dan memoles hingga full chrome. MauGowes telah mendapatkan izin pemilik sepeda untuk memposting sepeda ini di bikecheck MauGowes. Polygon Strada 2004 Generasi Pertama Sumber Facebook FJB Berikut adalah penampakan dari Polygon Strada generasi pertama yang turun pada tahun 2024. Dari warna dasarnya sudah terlihat warna chrome yang menjadi bekal untuk di poles agar makin mengkilap, tinggal menghilangkan stripingnya. Hasil Polesan Full Chrome Polygon Strada 2024 Berikut adalah hasil polesan pemilik sepeda "Bale Lettuce Hydroponics", menjadi sepeda ini full chrome mengkilap dan makin terlihat classic. Ada beberapa ubahan yang dilakukan pemilik sepeda, salah satunya ada di pengkabelan, warna dibuat gray agar lebih terlihat monochrome. Pemilik sepeda mengganti crankset ke Strummer 40t single chainring dengan warna chrome juga agar makin seragam dengan frame. Rotor juga diganti lebih besar agar memberikan peforma pengereman lebih baik juga agar terlihat lebih kekar. Dan Berikut adalah tampilan lengkap setelah Strada 2004 ini dipoles menjadi full chrome.

polygon
polygon strada
steel bike
mtb
chrome
bikecheck

sebulan yang laluyussan 258 views

Gravel Bike Race Terbaru Merida Mission 2026

Merida baru saja merilis sepeda gravel terbaru mereka dengan caption "Fast on Any Surface", yakni Merida Mission. Misi dari Merida adalah sepeda ini dirancang untuk kecepatan, baik di jalan kerikil maupun hutan, aspal, atau apa pun di antaranya. Menggabungkan pengendalian presisi, fitur aerodinamis, dan akselerasi yang memukau dengan stabilitas, kenyamanan, dan kepercayaan diri, mobil ini menawarkan keseimbangan sempurna antara kecepatan dan kendali. MISI baru Anda: pace yang kencang di hari gravel dan jalanan lainnya. Lebih Dekat Dengan Merida Mission 2026 Perlu dicatat, Merida sebelumnya memiliki model bernama Mission CX yang fokus pada cyclocross. Namun, model Mission 2026 yang baru ini adalah sepeda balap gravel (gravel race bike) yang sepenuhnya didesain ulang untuk mengisi celah antara sepeda adventure gravel mereka (Silex) dan sepeda endurance road mereka (Scultura Endurance GR). Merida Mission 2026 tidak diciptakan untuk perjalanan bikepacking yang santai, melainkan untuk kecepatan, responsivitas, dan balapan di atas permukaan campuran (aspal dan kerikil). Filosofi desainnya sangat condong ke sepeda balap jalan raya (road race bike). Bisa dibilang Merida Mission 2026 ini adalah kelahiran road bike on steroids untuk Gravel. 1. Fokus Desain: Aero dan Agresif Image source merida-bikes.com Jembatan Antar Segmen: Mission dirancang untuk menjadi model di tengah-tengah lini gravel Merida: lebih cepat dan lebih agresif daripada Silex (yang fokus pada bikepacking) tetapi lebih tangguh di medan off-road daripada Scultura Endurance GR (yang fokus pada jalan raya). Keunggulan Aerodinamis (Aero): Rangka Mission mengadopsi banyak bentuk tabung dan profil aero dari sepeda balap Merida Scultura. Ini memberikan keunggulan kecepatan signifikan di jalur lurus, baik di aspal maupun di trek kerikil. Posisi Berkendara Balap: Geometri Mission jauh lebih rendah (lower Stack) dan lebih panjang (shorter Reach) dibandingkan Silex. Ini menempatkan pengendara dalam posisi yang lebih rendah, lebih agresif, dan lebih aerodinamis, mirip dengan sepeda balap. 2. Geometri yang Responsif (Nimble Geometry) Image source merida-bikes.com Untuk memberikan rasa berkendara yang cepat dan lincah, Merida memotong beberapa ukuran penting: Chainstay Pendek: Memiliki chainstay yang sangat pendek, hanya 419 mm. Ini adalah ukuran yang pendek untuk sepeda gravel, membuatnya sangat responsif dan lincah saat berakselerasi atau bermanuver di tikungan tajam. Sudut Head Tube yang Curam: Sudut head tube yang lebih curam (sekitar 72°) juga berkontribusi pada pengendalian yang lebih tajam dan mirip sepeda jalan raya. Bottom Bracket Rendah: Meskipun lebih cepat, Mission memiliki bottom bracket yang lebih rendah dari Silex, yang memberikan sensasi duduk "di dalam" sepeda (sitting in the bike), bukan "di atas" sepeda, meningkatkan stabilitas dan kontrol. 3. Batasan Ban dan Penyimpanan Terintegrasi Image source merida-bikes.com Salah satu keputusan Merida yang paling menarik pada model ini adalah batasan lebar ban. Kapasitas Ban Maksimal: Secara resmi, Merida membatasi lebar ban hingga 40mm. Ini adalah batas yang konservatif untuk tren gravel global (di mana 45mm hingga 50mm sudah umum), namun ini sejalan dengan fokus Merida untuk menjadikannya sepeda balap yang cepat. Catatan: Beberapa pengujian menunjukkan bahwa ban 45mm masih dapat dipasang pada beberapa rim tertentu. Penyimpanan G.U.T.: Mission 2026 dilengkapi dengan fitur penyimpanan terintegrasi (sering disebut Internal Frame Storage) di dalam downtube (G.U.T. - Gravity Under Tube). Ini memungkinkan pengendara menyimpan peralatan penting (seperti tabung dalam dan tool kit) di dalam frame untuk menjaga estetika dan aero. 4. Bukti di Arena Balap Image source road.cc Sepeda ini sudah membuktikan kemampuannya sebelum peluncuran resmi. Pembalap Merida, Matej Mohorič, mengendarai prototipe Mission Gravel ini dan berhasil meraih posisi ketiga (perunggu) di Kejuaraan Dunia Gravel UCI. Ini adalah bukti nyata bahwa desain yang agresif dan aero ini efektif di level kompetisi tertinggi. Varian Merida Mission  Merida Mission 2026 hadir dalam lima varian utama yang terbagi menjadi dua kubu besar: penggunaan 1x SRAM XPLR untuk balapan murni, dan 2x Shimano GRX untuk pengendara yang membutuhkan rentang gigi yang lebih rapat dan lebar. Merida Mission 2026 diluncurkan dengan beberapa varian utama, yang semuanya menggunakan frame Mission CF4 Carbon kelas atas yang sama, yang menunjukkan fokus Merida pada performa balap di seluruh lini. Perbedaan utama terletak pada groupset (Shimano vs. SRAM) dan level komponen (roda, cockpit). Berikut adalah detail lengkap varian baru Merida Mission 2026: Merida Mission 2026: Varian Model Utama Merida Mission 2026 hadir dalam lima varian utama yang terbagi menjadi dua kubu besar: penggunaan 1x SRAM XPLR untuk balapan murni, dan 2x Shimano GRX untuk pengendara yang membutuhkan rentang gigi yang lebih rapat dan lebar.4 Detail Varian 1. MISSION 10K (The Flagship) Groupset: SRAM Red XPLR AXS (1x13-speed). Fitur Spesial: Ini adalah varian paling ringan dan tercepat. Dilengkapi dengan SRAM Red AXS Power Meter standar, wheelset Carbon Zipp 303 XPLR SW berprofil dalam, dan cockpit carbon satu bagian Merida Team SL GR1P. Beratnya berkisar 7.6kg tanpa pedal. 2. MISSION 9000 (The Wireless Racer) Groupset: SRAM Force XPLR AXS (1x13-speed) nirkabel. Fitur Spesial: Ini adalah pilihan terbaik kedua setelah 10K. Menawarkan performa nirkabel SRAM dengan harga yang lebih mudah diakses daripada SRAM Red. Dilengkapi dengan SRAM Force AXS Power Meter standar (siap balap), wheelset Carbon Zipp 303 XPLR S (kualitas balap), dan cockpit carbon satu bagian Merida Team SL GR1P yang terintegrasi penuh. Ini adalah sepeda yang sangat ringan dan siap balap serius di luar kotak. 3. MISSION 6000 (The AXS Entry) Groupset: SRAM Rival XPLR AXS (1x13-speed) nirkabel. Fitur Spesial: Pilihan ideal bagi pengendara yang menginginkan performa nirkabel SRAM AXS dengan anggaran paling efisien. Menggunakan groupset Rival AXS yang sangat fungsional, frame CF4 Carbon yang sama, tetapi dikombinasikan dengan wheelset aluminium DT Swiss G1800 Spline yang andal dan kokpit aluminium. Ini adalah pilihan upgrade yang fantastis dari Mission 4000, terutama jika Anda ingin beralih ke shifting nirkabel. 4. MISSION 7000 (The Shimano Di2 Option) Groupset: Shimano GRX Di2 (2x12-speed) Fitur Spesial: Varian ini menargetkan penggemar Shimano dan pengendara yang menyukai gigi depan ganda (2x) untuk rentang gigi yang lebih halus dan lebar, terutama saat di aspal. Dilengkapi roda Carbon Reynolds ATR dan cockpit carbon terintegrasi. 5. MISSION 4000 (The Entry Point) Groupset: Shimano GRX 400 (2x10-speed) mekanik. Fitur Spesial: Ini adalah model paling terjangkau yang memungkinkan pengendara mendapatkan frame CF4 Carbon Mission yang sama dengan geometri balap. Menggunakan wheelset aluminium dan cockpit aluminium. Ini adalah pilihan bagus bagi mereka yang ingin memulai balap gravel dengan platform frame performa tinggi.

merida
merida mission
gravel
gravel bike
race

sebulan yang laluyussan 241 views

Strava Kini Menampilkan Device Yang Digunakan

Strava kini menampilkan device/perangkat yang digunakan untuk suatu aktivitas pada postingan, sebuah fitur otomatis yang dapat dilihat di detail aktivitas. Nama perangkat akan ditampilkan ketika dikenali oleh Strava saat diunggah dan dapat dilihat di halaman ringkasan aktivitas. Rilis Sejak 27-28 October 2025 Fitur untuk menampilkan perangkat perekam aktivitas Strava dirilis pada atau sekitar tanggal 27-28 Oktober 2025. Pembaruan ini diluncurkan setelah berakhirnya sengketa hukum antara Strava dan Garmin, dengan batas waktu kepatuhan terhadap aturan atribusi baru ditetapkan pada 1 November 2025. Contoh Tampilan Device Ketika Bersepeda dan Lari di Strava Gambar diatas adalah screenshot dari Marika Nurmagitta ketika melakukan gowes 102km di Banten. Terpantai device yang digunakannya adalah Garmin Edge 1040, ada fitur autopost ke Strava dari Garmin yang membuat user tak perlu repot-repot upload secara manual. Bergeser ke aktifitas olahraga lainnya, yaitu lari yang kami screenshoot dari aktifitas Agnes Yuliasari, menggunakan device Garmin Forreruner 970 yang merupakan sportwatch yang memang cocok untuk pelari. Kedua aktifitas diatas menampilkan device yang digunakan dan berlaku untuk semua aktifitas olahraga. Nama device berada di bawah judul, tepatnya di samping waktu aktifitas. Percobaan Dengan Huawei Watch, Device Tidak Tercatat Beberapa saat yang lalu, saya melakukan aktifitas lari menggunakan jam Huawei Fit 3, dan menggunakan fitur auto upload dari Huawei Connect. Sayangnya device yang saya gunakan tidak terbaca di Strava. Kami masih mencari jawaban atas ini, apakah penyebab nama device Huawei Watch tidak terbaca di aktifitas strava?

strava
marika nurmagitta
agnes yuliavitriani

2 bulan yang laluyussan 318 views

Lampu di Pedal dengan Keo Blade Vision Upgrade Kit

Keo membuat terobosan baru, sebuah lampu yang bisa di pasang di pedal. Lampu ini hanya compatible untuk Keo Blade pedal generasi ke 4, apa saja fiturnya mari kita bahas. Apa Itu Kéo Blade Vision Upgrade Kit? Secara sederhana, Kéo Blade Vision Upgrade Kit adalah satu set modul lampu LED yang dapat dipasang secara terintegrasi di bagian belakang pedal Look Kéo Blade Anda. Ini adalah cara termudah dan tercepat untuk memberikan fitur keamanan canggih ke pedal balap Kéo Blade Generasi ke-4 Anda. Kit ini dirancang untuk mengatasi kelemahan lampu belakang tradisional yang terpasang di seatpost—yaitu, lampu tersebut mudah tertutup oleh tas sadel atau tubuh rider sendiri, terutama saat bersepeda berkelompok. Fitur Utama: Kekuatan Visibilitas 'Biomotion' Inovasi terbesar dari Vision Kit ini adalah pemanfaatan prinsip Biomotion. Apa itu Biomotion? Penelitian menunjukkan bahwa mata manusia dan otak pengemudi merespons gerakan biologis (seperti gerakan kaki saat mengayuh) 5.5 kali lebih baik daripada cahaya statis. Dengan menempatkan dua lampu (satu di setiap pedal), gerakan kaki saat mengayuh (naik dan turun) menjadi penanda yang sangat jelas bagi pengendara di belakang. Visibilitas 180° dan Jarak Jauh: Lampu LED merah dengan output hingga 60 Lumen ini diklaim terlihat hingga jarak 1 kilometer, memberikan visibilitas 180° yang optimal, baik siang maupun malam. Desain Sangat Ringan dan Plug-and-Play: Setiap modul lampu hanya menambah bobot sekitar 20 gram pada pedal Anda. Pemasangannya pun sangat mudah dan cepat (tool-free), sehingga Anda bisa melepasnya kapan pun untuk mengisi daya atau jika tidak diperlukan. Disamping itu di klaim Keo, lampu ini bisa dilihat dari jarak 1 Km dan baterai bisa bertahan sampai 40jam. Kompatible dengan New Keo Blade Kit Keo Vision Upgrade ini dilengkapi dengan satu set aksesori lengkap, yang memudahkan Anda mengonversi dan mengadaptasi Keo Blade generasi ke-4 Anda menjadi Keo Blade Vision. Untuk mengidentifikasi apakah model Anda generasi ke-4, lihat pelat depannya — pelat tersebut seharusnya terdiri dari tiga bagian terpisah. Harga Keo Vision Pedal Untuk Keo Blade Vision Upgrade Kit vissionnya sendiri dijual USD 79, dan bisa di pasang di pedal Keo generasi ke-4.  Bagi kamu yang menginginkan pedal KEO yang sudah include Keo blade vision upgrade, bisa merogoh kocek: Keo 2 Max Vision USD 175.000 Keo Blade Ceramic Vision USD 325.000 Detail selengkapnya bisa cek di halaman berikut  

pedal
keo look
keo blade
keo blade vision
Bicycle tech

2 bulan yang laluyussan 253 views

Slot Gratis Audax Yogyakarta 2025 untuk Pengguna Marin

Hai kamu ingin ikut serta Audax Yogyakarta besok 18 November 2025. Ada slot gratis nih, khusus untuk kamu pengguna Marin Bikes. Audax Yogyakarta November 2025 Audax Yogyakarta kali ini akan diadakan besok 15 November 2025. Ada 4 kategory yang tersedia: 50KM - Rp 350.000,- 100KM - Rp 450.000,- 200KM - Rp 450.000,- 600KM - Rp 875.000,- Pendaftaran hanya bisa melalui KUYY App bisa didownload di Play Store dan App Store. Pendaftaran hanya melalui aplikasi @kuyy.app - gunakan kode promo : YUCC2025 untuk mendapatkan potongan 20% selama promo ‘early bird’ (slot sangat terbatas ). Giveaway Free Slot Audax Yogyakarta Untuk Pengguna Sepeda Marin Ikuti step berikut:  Follow Instagram @marinbikesid  Comment sepeda marin kamu dan tag 3 orang teman kamu di postingan berikut https://www.instagram.com/p/DQV77Aak_UO/  LIke postingan diatas dan share ke Story kamu. Akan di dapatkan 2 orang beruntung untuk mendapatkan slot gratis Audax, silahkan pilih rute yang ingin kamu ikuti. Kompetisi ini berlangsung dari 16 November 2025 hingga Audax Yogyakarta siap dimulai.

audax
audax yogyakarta
yogyakarta
ultra cycling
randonesia
marin
marin bikes
touring bike
touring
gravel
gravel bike
road
roadbike
giveaway
cycling event

2 bulan yang laluyussan 577 views