Menampilkan 9 dari 253 post
Strummer, merupakan salah brand penyedia spare part sepeda yang sangat komplit dan bisa dibilang sangat populer di Indonesia, membuat varian produk baru mereka, yaitu frame gravel full internal dengan geometry race dengan harga bersaing. Sekilas Strummer Unbound CF Jika melihat geometrynya frame ini mengusung geometry yang racing sekali, dengan toptube yang flat, headtube yang rendah, serta shape tube yang aero. Fork hadir dengan shape yang cukup berbeda, disisi atas kita melihat shape v yang di baling sehingga sudutnya tajam, berbeda dengan kebanyakan fork carbon gravel bike yang dibuat sudutnya tumpul. Spesifikasi: Seatpost Diameter: 27.2 mm Carbon Material: T700 Maximum Tire Clearance: 700c, Fork 45 mm Width (Front), Frame 50 mm Width (Rear). Headset Size: Diameter 44/52 Full Integrated Cable Routing: Full Internal Cable Frame & Fork Weight: Fork Internal Cable with Front 12x100 Thru Axle (545 grams), Frame Parts & 12x142 Thru Axle (74 grams), Headset 170 grams, Frame Only ST490/ST520 (1040/1090 grams). Total Weight ST490/ST520 (1829/1879 grams). Note: Due to the Handmade Carbon Frame and Fork manufacturing process, there may be differences in weight between each product. Attention to Detail Mari kita cek attention to detail dari frame Strummer Unbound CF ini: Warna yang di sediakan hanya 1, yaitu black matte dengan brand strummer warna gray Sudah menggunakan dropped seatstay, sehingga kesan gravelnya kuat sekali, dan aman untuk ban sampai ukuran 45mm Ada beberapa eyelet yang bisa digunakan untuk aksesoris-aksesoris sepeda Desain toptube cukup menarik, karena menggunakan shape yang besar di sisi depan dan mengecil disisi belakang, kami belum tahu alasan pasti Strummer menggunakan desain ini. Pembelian frame ini tidak trermasuk seatpost, sehingga kamu perlu beli seatpost dengan ukuran 22.7mm rounded yang gampang di temukan di manapun, saran kami sekalian carbon saja agar ringan dan lebih meredam vibrasi. Sizing Guide Ketika frame ini dirilis, ada 3 opsi size yang bisa kamu pilih, antara lain: Size 490 (Small) = Height 155-165 cm Size 520 (Medium) = Height 165-175 cm Size 550 (Large) = Height 175-183 cm Preview Fullbike Agak sulit untuk menemukan versi fullbike dari frame Strummer Unbound CF ini, tapi akhirnya kami menemukan Instagram @chainandsprocket.id , yang telah merakit sepeda ini dengan sangat baik. Menggunakan setup 1x dari Shimano GRX, dengan ban dari Kenda size 700x45, terlihat garang dan terlihat cepat secara bersamaan, detail buildnya bisa kunjungi saja di https://www.instagram.com/p/C_Ncz-8vGVc/?img_index=2 . Harga Strummer Unbound CF Strummer Unbound CF ini bisa dibilang cukup mudah ditemukan di marketplace Indonesia, dan harganya juga aman yang di range Rp 8 - 10 juta. Image Source: Instagram @chainandsprocket.id https://strummerbikes.com/en/products/strummer-en?srsltid=AfmBOorFOCqSJFJAnEBTEwA1BcrOUhAKM8W1Hfj3cKRpfIdMHf5FyYhr
Fulcrum adalah salah satu wheelset sepeda yang namaya sudah sangat mendunia didunia sepeda.Fulcrum sendiri memiliki varian wheelset khusus gravel bike. Perbedaan utama di banding wheelset khusus untuk road, adalah inner widht rim gravel jauh lebih lebar, agar muat ban lebih besar. Dismping itu ban grafvel yang melalui jalur-jalur ekstrim tentu memerlukan bahan yang lebih strong dari wheelset road. Berikut adalah varian wheelset gravel dari Fulcrum. Fulcrum Rapid Red 5 Kita mulai Fulcrum Rapid Red, alloy wheelset gravel yang sudah 2 way fit / tubeless ready / clincher, bisa menampung unutuk ban 32mm - 46mm. Hadir dengan spokes masing-masing depan 24 dan belakang 24, sehingga menghasilkan berat total 1.760g, cukup ringan untuk wheelset gravel aloy. seharga ini. Fulcrum Rapid 5 ini, hadir dalam 2 varian, yaitu untuk diameter 700c dan 650c. Fulcrum Rapid Red 5, kami cek dari Tokopedia, harga barunya ketika postingan ini dibuat adalah Rp 5.600.000,- . Fulcrum Rapid Red 3 Fulcrum Rapid Red 3 menggunakan alloy untuk bahan dasarnya, hadir dengan opsi yang lebih ringan dari pada Fulcrum Rapid 5, tentu dengan harga lebih mahal. Hadir dengan profil rim 32mm, spoke depan belakang 24 holes dan rim width 29mm, membuat wheelset ini memiliki berat hanya 1.740g. Sama dengan seri Fulcrum Rapid 5, Fulcrum Rapid 3 juga sudah support 2 Way Fit. Wheelset ini hadir dengan 2 opsi diameter, yakni untuk 700c dan 650c. Di Tokopedia, ketika postingan ini kami buat, harga Fulcrum Rapid Red 3 di sekitar Rp 8 - 10 Juta rupiah. Fulcrum Rapid Red Carbon Fulcrum Rapid Red Carbon, hadir untuk menjawab kebutuhan wheelset carbon untuk gravel race. Hadir dengan opsi 2 way fit untuk tubeless dan clincher, dan hanya tersedia untuk 700c. Dengan material rim full carbon, rim width 30.6mm, rim height 30mm dan spokes depan belakang 24 holes, berat yang di hasilkan hanya 1.490g, mirip-mirip dengan berat wheelset carbon untuk road. Sayangnya kami tidak menemukan di Tokopedia berapa harga pasaran Fulcrum Rapid Carbon di Indonesia. Fulcrum Sharq Opsi terakhir hadir untuk mendukung gravel race kamu, dengan wheelset gravel carbon yang aero dinamis, hadir dengan rim tinggi. Rim height hadir untuk 42mm depan dan 47mm belakag, deep mirip dengan rim wheelset road. Berat total untuk wheelset Fulcrum Sharq ini adalah 1440g. Sayangnya kami belum menemukan di Tokopedia untuk harga pasaran wheelset ini di Indonesia. Ref: https://www.fulcrumwheels.com/en/wheels/gravel-solutions
Brand fork terkenal seperti Fox, RockShox telah memiliki varian sendiri untuk sepeda gravel. Namun harganya masih fantastis, hingga tulisan ini dibuat masih diatas Rp 10 jutaan. Hingga akhirnya kami menemukan brand asal Tiongkok, pemilik brand Kocevlo, mengeluarkan varian Gravel Fork Suspensionnya dengan harga yang sangat murah, hanya sekitar Rp 2 jtan, mari kita bahas lebih jauh seputar fork ini. Spesifikasi: Fork Brand: Kocevlo Fork Model: GF03 Name: Gravel Air Suspension Fork Type: 700C Gravel Bike Fork Size:700C Suit For: 700C Road Bike,700C City Bike Fork Material:aluminum alloy shoulder/inner tube/stem+magnesium alloy fork leg Fork Travel:40mm φ32mm aluminum alloy Fork Stem:φ28.6mm/φ39.8mm x 255mm Aluminum Alloy,Tapered tube Fork Leg:φ38mm Aluminum Alloy Fork Open: 100mm Thru Axle: 12x100mm Weight:about 1590g Compatible:Disc Brake/PM MOUNT(A) ,Tires 48C max Features: Lockingshock Absorption Fitur yang sering di temui untuk shock gravel / hardtrail, yakni kemampuan untuk lock shock absorption, membuat feelnya berasa seperti menggunakan fork rigid. Fork rigid sangat penting digunakan ketika kamu di jalanan aspal, tentu agar transfer powernya lebih maksimal, berbeda jika dijalanan rata / di dirt, shock absorptionnya bisa di nyalakan kembali agar kita mendapatkan kenyamanan melintasinya. Maksimum Untuk 48mm Lebar maksimum ban yang disupport oleh Kocevlo Gravel Air Suspension Fork adalah 48mm, sudah cukup besar untuk digunakan sepeda gravel. Tire clearance ini membuat fork tidak terlalu besar seperti fork MTB, sehingga cukup ringan pula untuk disandingan dengan sepeda gravel. Flat Mount Disc Brake + Fender Mounting Fork ini hanya support untuk disc brake dan menggunakan flat mount type untuk calipernya, dan dilengkapi lubang untuk fender, Harga di Pasaran Indonesia Dari hasil pencarian kami di Tokopedia, bisa cek di link berikut https://www.tokopedia.com/search?st=&q=kocevlo%20gravel%20fork%20suspension&srp_component_id=02.01.00.00&srp_page_id=&srp_page_title=&navsource=maugowes , harga yang di tawarkan diatas 3 juta rupiah mendekati 4 juta rupiah, hal ini bisa normal terjadi karena memang harus import dari Cina dulu, yang mana sekarang izinnya agak susah. Dengan berat sekitar 1.5kg tapi ada ekstra kenyamanan, apakah kamu akan pilih fork ini, atau fork carbon yang ringan dan sedikit meredam getaran, sampaikan jawaban kamu di kolom komentar.
Pirelli Cinturato Gravel adalah varian ban gravel dari Pirelli dengan beberapa opsi yang bisa kamu pilih sesuai dengan rute yang kamu lalui, berikut adalah beberapa penjelasan seputar varian dari Pirelli Cinturato Gravel yang ada di pasaran Pirelli Cinturato Gravel H Adalah varian Cinturato H alias Hard, ini ditujukan untuk gravel dengan media yang cukup keras alias hard terrain, bisa diarea tanah keras, bebatuan keras, atau di kerikil besar yang tidak di sertai aliran air. Dengan desain knob yang tidak terlalu tinggi, cocok digunakan untuk rute hybrid antara aspal dan tanah keras, dibangun menggunakan compound speed-grip yang cocok untuk speed di aspal atau di hard terrain. Pirelli Cinturato Gravel M Adalah varian Cinturato yang ditujukan untuk mixed terrain, kombinasi hard dan soft terrain. Desain knob yang lebih tinggi cocok digunakan melaju di permukaan yang berlumpur cukup dalam, untuk tetap menjaga grip agar melaju sesuai dengan power yang di berikan. Pirelli Gravel S Opsi ban yang lebih expert dari Pirelli Cinturato Gravel M, adalah Pirelli Cinturato Gravel S. Cocok untuk permukaan lembut dan berlumpur, hingga trek teknikal yang biasa dilalui MTB, Pirelli Cinturato Adventure Jika dilihat sekilas, knob di Cinturato Adventure ini bentuknya mirip sekali dengan Pirelli Cinturato H. Pirelli Cinturator Adcenture ini cocok untuk mengisi bagian diantara Pirelli Cinturato Gravel H dan M, dengan desain knob mirip Cinturattio Gravel H, tapi lebih tinggi, akan cocok untuk melahap rute yang lebih ekstrim dari hard terrain, tapi tidak seekstrim rute yang bisa dilalui Cinturatto Gravel M. Pirelli Cinturato All Road Pirelli Cinturato All Road, ditujukan untuk rute aspal yang memungkinkan juga untuk melintasi beberapa rute light gravel. Bagian tengah yang slick memungkinkan untuk memberikan speed yang tinggi untuk bersepeda, terutama di jalanan beraspal atau hard terrain gravel. Pirelli Cinturato Gravel RC and RC-X Varian dari Pirello Cinturato gravel yang terciptakan untuk speed, cocok untuk gravel race. Ban Gravel ini di berasal dari pengalaman Pirelli dalam kompetisi terbesar di seluruh dunia dan masukan dari atlet PRO kami. Desain tapak terinspirasi oleh Scorpion™ XC RC, difokuskan pada dua fitur utama: kecepatan rata-rata yang lebih tinggi di jalur lurus dan cepat, grip yang lebih baik saat menikung di luar jalan raya Pirelli Cinturato Gravel RC, adalah varian pertama ban gravel race dari Pirelli, sedangkan Pirelli Gravel RC-X adalah beri pengembangnya, hadir lebih ringan, lebih reinforced. Pirelli Cinturato Velo Road and Sport Merupakan varian baru dari Pirelli Cinturato yang sebelumnya hanya spesific gravel, kita merambah varian untuk opsi ban road. Yang mana semua varian ban road Cinturato dari Velo, Road hingga Sport hadir dengan alur yang cukup tebal, tidak varian ban full sleek, yang artinya cocok digunakan untuk daily, hingga gowes jarak jauh, hingga ultra. Spesifikasi yang membedakan 3 varian ini adalah, spek velo tertinggi, road intermediate, dan sport terendah. Source: https://www.pirelli.com/tyres/en-ww/bike/tyres/family/cinturato
Cycplus AS2 Pro adalah Pompa Elektronik dengan size sangat kecil dan berat hanya 120g. Ada beberapa opsi pompa elktronik untuk sepeda dengan size sekecil ini juga, namun nilai plus dari Cycplus AS2 Pro ini adalah di lengkapi dengan indikator PSI. Spesifikasi Cycplus AS2 Pro Berikut adalah spesifikasi dari Cycplus AS2 Pro Berat: 120g Dimensi: 49*28*70mm Maks Pressure: 120PSI/8.3bar Realtime pressure indcator: have Battery: 7.4V 420mAh Accuracy: 1 PSI Infation Speed: 2min 120PSI Endurance: 2x110PSI Entended air tube: have Charging time: 30min Charging port: type-c How To Use Cycplus AS2 Pro ini support untuk 2 maca valve dari Schrader and Presta, caranya cukup mudah hanya dengan mengganti nozzlenya. Ketika proses memompa, secara otomatis PSI / bar yang ditunjukan akan menyesuaikan dengan kondisi angin di dalam ban, opsi nozzle ini ada di paket pembelian, bersama beberapa part lain. 30 Menit Untuk Fully Charged Dengan ukuran sekecil ini, Cycplus AS2 Pro membutuhkan waktu +-30menit hingga penuh. Menurut spesifikasi bisa digunakan hingga 2x memompa sampai 110PSI, jika kamu memompa dibawah 110PSI, tentu akan bisa digunakan 2x. Harga Marketplace Indonesia Dari hasil pencarian kami di Tokopedia, kami menemukan harga paling cocok ada di Rp 1.450.000,- , bersumber dari GUDZBIKE cyclery, offical Trek Indonesia di Kota Yogyakarta.
Avian CR-2 varian wheelset carbon untuk roadbike dari Avian Cycle, merek yang cukup asing di telinga, berikut adalah impresi kami setelah menggunakan wheelset ini sepanjang 1000km , 1000km disini adalah hasil akumulasi dari beberapa aktifitas bukan sekali jalan. Spesifikasi Lengkap dari Wheelset Avian CR-2 Rim: T800 Brake Type: Disc Brake Tyre Type: Clincher & Tubeless Axle Type: Thru Axle Disc Type: Center Lock/6 Bolts Width: 25MM Height: 38/45/50MM Weight: 1400g(38C)/1440g(45C)/1490g(50C) Nipple: Sapim Secure Lock Hub: Avian R340 Holes: 24/24 Warranty: 1 Year(Rim&Hub) Comes with: Spacer Sepeda dan Setup Yang Kami Gunakan Ban ini telah mengalami beberapa kali perubahan setup bandan 2x ganti frame, berikut listnya: Elves Quendi Disc x Pirelli P-Zero Race 700x28c Clincher Elves Quendi Disc x Vittoria Corsa 700x28c Clincher Elves Quendi Disc x Pirelli P-Zero Race 4S 700x28c Clincher Strattos S8 Disc x Vittoria Corsa Next 700x32c Tubeless Impresi Pertama Serius, ringannya, impresis pertama, kami mencoba untuk menanjak ke Goa Jepang Kaliurang di Sleman, DI Yogyakarta, dan sekaligus melakukan descending cukup kencang. Video POV juga telah kami buat bisa cek di link berikut https://www.youtube.com/watch?v=dqprApA0qF0 . Feel ringan dari wheelset carbon kami rasangan dengan baik disini, untuk stiffnessnya sendiri, agak-agak medium, mungkin karena profil rim yang 32mm dan memang tidak dibuat super stiff dari produsen. Oke gita geser ketika turunan, inner widthnya adalah 19mm, kami pernah merasakan inner width yang lebih lebar 20mm dari Elitewheels ENT, ternyata perbedaan cukup berasa ketika cornering yang harus miring-miring terutama zig-zag, inner width yang lebih lebar lebih ringan untuk dipakai miring-miring, dan feel tersebut agak menghilang ketika pakai Avian CR-2. Setup Dengan ban Tubeless 700x32 Setup yang sering kami pakai adalah dengan ban 700x32 yang nampak bagus di wheelset Avian CR-2 ini. Dengan setup tubeless, groupset dikombinasi dengan groupset dari Shimano Ultegra. Kami ada cerita ketika setup tubeless Avian CR2 ini. Wheelset ini menggunakan desain inner rim yang tanpa lubang, info dari pabrik menginfokan bisa setup ban tanpa inner tape. Tapi kami mengalami masalah ketika setup untuk tubeless, ternyata ada beberapa kebocoran udara, akhirnya kami memasang extra inner tape di setup wheelset Acian CR-2, dan aman hingga sekarang dengan setup ban 700x32. Hub and Spokes Hub menggunakan Avian R340 Sapim Secure Lock 24 holes, dengan suara freehub yang cukup nyaring, bisa didengarkan ketika melihat video impresi diatas. Saat ini hanya support untuk Shimano 11 speed dengan setup rotor center lock. Kesimpulan Avian CR-2 ini benar-benar ringan untuk +-1.4kg sepasang untuk wheelsetnya. Ringan dan cukup stiff untuk di berikan power extra ketika gowes. Selama penggunaan hingga 1000KM ini, kami belum pernah mengalami masalah serius dengan ban ini, hanya pernah sekali untuk setup spoke agar kembali lurus. Setup ban tubeless 700x32 masih berfungsi dengan sangat bagus dengan kombinasi dari Avian CR-2 ini.
Merupakan kali kedua DolanKebon.id mengadakan event gravel di Yogyakarta, kali ini bertajuk Dolan Kebon Sowan Nyai, ada 2 opsi di event gravel kali ini, yakni 90km dan 150km. Jadwal Event Dolan Kebon Sowan Nyai Event ini akan diadakan pada 21 September 2024, yups masih ada sekitar 2 bulan lagi, untuk siap-siap dan latihan :D. Start dan Finisih, di Balai Kota Yogyakarta, untuk rute dan start time kami belum mendapatkan info dari panitia. Cara Pendaftaran Dolan Kebon Sowan Nyai Silahkan kunjungi https://reg.dolankebon.id/ , silahkan isi semua data formulir disana, ada opsi untuk rute yaitu: 90KM Rp 450.000,- 150KM Rp 550.000,- Untuk selanjutnya setelah isi semua formulir, kamu akan mendapatkan QRIS untuk melanjutkan pembayaran.
Melanjutkan kesuksesan Specialized Crux Comp gravel bike sebagai salah satu gravel bike teringan in the world. Specialized merilis Specialized Crux DSW Comp dengan frame dari alloy dan geometri mirip dengan Crux versi carbon, dengan masih membuat sepeda ini seringan mungkin. Specialized Crux DSW Comp Kita mulai dari spesifikasi tekniknya terlebih dahulu. Frameset Frame Specialized E5 Premium Aluminum Disc frame with D'Aluisio Smartweld Technology, hydroformed aluminum tubing, tapered head tube, threaded BB Seat Binder Specialized Alloy, 30.8mm Fork S-Works FACT Carbon, 12x100mm thru-axle, flat-mount disc Cockpit Handlebars Specialized Adventure Gear, 118.9mm drop x 70mm reach x 12º flare Saddle Body Geometry Power Sport, steel rails SeatPost Alloy, 2-bolt Clamp, 12mm offset, 27.2mm, anti-corrosion hardware Stem Specialized, 3D-forged alloy, 4-bolt, 7-degree rise Tape Supacaz Super Sticky Kush Brakes Rear Brake SRAM APEX, Hydraulic Disc Front Brake SRAM APEX, Hydraulic Disc Drivetrain Shift Levers SRAM APEX, 12sp Rear Derailleur SRAM APEX XPLR, Mechanical Cassette SRAM PG 1231, XPLR, 11-44 Crankset SRAM APEX XPLR, 40t Chainrings 40t Bottom Bracket SRAM DUB BSA 68 Wide Chain SRAM APEX 12S Wheels & Tires Front Wheel DT G540, Centerlock Disc, Tubeless Ready, 25mm internal width Rear Wheel DT G540, Centerlock Disc, Tubeless Ready, 25mm internal width Front Tire Pathfinder Pro 2BR, 700x38 Rear Tire Pathfinder Pro 2BR, 700x38 Inner Tubes 48mm Presta Valve, 700X28-38 Weight Weight 9.37kg (20 lb, 10.5 oz) for size 56 Specialized CRUX sebagai Gravel Bike Alloy Teringan Didunia Credit by specialized.com Hadir dengan berat frameset hanya 1399 grams, menjadikan Crux DSW sebagai alloy gravel frame teringan didunia, dikombinasikan dengan Specialized Fact12r Crux Carbon fork. D'Alusio Smartweld Credit by specilized.com Sama dengan frame dari specialized allez comp, dengan d'aluisio smartweld, sebuah teknik pengelasan yang di patenkan Specialized, untuk menciptakan frame alloy ringan, dengan pengelasan yang kuat dan sambungan yang akurat. Untuk memberikan stiffness, downbtube dan bottom bracket sheel dibuat satu bagian di Crux DSW ini, mirip dengan Allez terbaru. Side to Side Specialized Crux Gravel and Crux DSW Berikut side to side CRUX DSW Comp dengan Crux Comp, tentu yang paling terlihat adalah frame alloy terlihat ada sambungan lasnya, 2 frame ini menggunakan fork yang sama. Crux Comp versi carbon, menyediakan lubang untuk jalur kabel di bagian atas down tube, yang mana kami lebih suka ini karena terlihat lebih rapi. Berbeda dengan Crux DSW Comp yang lubangnya tersedia disamping, sehingga jika suatu saat ingin setup SRAM AXS groupset, lubang ini masih terlihat dan perlu ditutup. MMenggunakan seatstay desain tradisional yang mana banyak sepeda saat ini menggunakan dropped seatstay untuk stiffness, justru kami suka desain tradisional ini, menjadi lebih eksklusif saja, dan tentu seharusnya lebih nyaman daripada dropped seatstay terutama untuk rute tanah. Handlebar, stem, saddle hingga bartape menggunakan spek yang sama, baik Crux Comp atau Crux DSW Comp, hanya berbeda di seatpostnya, untuk Crux Comp menggunakan seatpost dari carbon dengan seatback yang lebih banyak dari Crux DSW Comp. Geometry Frame Sama Persis Specialized Crux DWS Comp Frame Geometry, sumber https://www.specialized.com/us/en/crux-dsw-comp/p/4221802?color=5368204-4221802 Specialized CRUX Comp frame geometry, sumber https://www.specialized.com/us/en/crux-comp/p/199962?color=322105-199962 Hal yang menarik perhatian kami berikutnya adalah kedua frame CRUX ini, meski beda varian, alloy dan gravel, geometrynya bisa sama persis, hingga ke bagian-bagian terkecil, dan kami hampir tidak pernah menemukan spek seperti ini di brand lain. Yang artinya, kamu bisa menggunakan setup fiting yang sama untuk 2 jenis sepeda ini, hanya beda feel menggunakan sepeda carbon dan alloy.
Giro Rincon adalah sepatu gravel pertama dari brand Giro yang penulis punya. Impresi pertama ketika digunakan adalah, lacing systemnya nyaman, seimbang atas kanan kiri, meski cukup berat. Sebagai catatan, tiap selesai dipakai kami selalu membersihkan sepatu ini dengan semprotan air tipis-tipis dan di lap hingga impresi 500KM berikut. Seputar Giro Rincon Awal cerita kami mencari sepatu yang memang dikhusus kan untuk gravel, alternatif dari Shimano RX8 series yang harganya diatas 2.5jutaan, akhirnya nemu entry level dari Giro, yakni Giro Rincon. Taglinenya "Ready to roll over gravel, gradients, and everything in between", jadi sesuai dengan target kami. Beberapa ekspetasi saya, sepatu ringan, spd cleat support dan knobya tinggi tapi tidak seektrim sepatu MTB, dan harga sekitar Rp 1.500.000,-, yups Giro Rincon ini dapat hal ini. Spesifikasi lengkapnya bisa cek di https://www.giro.com/p/rincon-mountain-bike-shoes/350060000200000092.html . Belum Ada Robek dan Karet Outsole Masih Tebal Heel Tab dan Heel Collar Kita mulai dari bagian yang sering bergesekan dengan kaki, yakni di bagian heel tab dan hell collarnya. Kaos kaki yang saya pakai selalu sama untuk semua aktifitas sepeda, yakni kaos kaki dari Sub Jersey (apapun serinya), dan ini bukan promo ya, kebetulan sizenya pas. Sepatu saya lainnya adalah Shimano size 44e wide yakni Shimano XC3 dan RC502, dan pas dengan fitting Giro Rincon size 44 ini. Untuk bagian yang bergesekan langsung dengan kaki yang mulai berbeda ada di insolenya, yang mana tulisan-tulisan seperti Giro dan sizenya mulai kabur. Boa fit System + Velco Strap No Issues Sejak awal penggunaan hingga 500km ini, saya belum pernah sama sekali melepas velcro depan, jadi sejak pertama di pakai langsung fitting, dan proses lepas pasang hanya di bagian BOA dialnya saja. Pernah mendapatkan isu di BOA dial XC3, ketika effort/power jadi loose padahal sedang kencang, isu tersebut tidak kami dapatkan di GIRO Rincon ini, BOA dial hingga postingan ini dibuat, masih bekerja dengan sangat baik. Outsole Berikut kami memiliki perbandingan ketika sepatu ini baru di unboxing dan setelah lama di pakai, tentu hasilnya bisa berbeda-beda tergantung dari seberapa sering di pakai jalan dan seberapa esktrim rute yang digunakan. Warna hitam di 2 mur depan yang awalnya hitam, kita kembali ke warna aslinya yaitu silver. Ada banyak sekali lecet di bagian cleat, karena disanalah sering terjadi gesekan dengan pedal, ketika cleat in/out, dan ini wajar. Karet mulai menipis, tapi kami merasakan grip yang cukup kuat disini, bahkan bisa dibilinag karet baru, ketika masih keras lebih licin daripada setelah dipakai beberapa kali. Kondisi Lem, Pernah Dibawah Hujan-Hujanan Penulis sendiri adalah tipe goweser yang lebih suka menembus hujan daripada menunggu reda, baik itu pakai atau tanpa menggunakan jas hujan, dan sepatu ini pernah merasakan hal tersebut. Meski tidak sering, hujan yang di hadapi cukup luar biasa hingga membanjiri sisi dalam sepatu, dan butuh beberapa hari agar full kering. Hingga saat ini kami belum merasakan efek samping dari hujan-hujanan ini, seperti lem yang mulai mengelupas atau warna yang mulai berubah, yups masih aman untuk 2 hal tersebut. Namun perlu di perhatikan di cleat/bautnya, biasanya jika sudah ada ;ecet cukup dalam, bisa membuat lapisan anti karat tertembus hujan dan tentu bisa karatan, tapi kami terhindar dari hal tersebut, kemungkinan karena langsung membersihkan dan mengeringkan setelah dipakai basah-basahan. Kesimpulan 500km yang kami lalui dengan sepatu ini masih belum cukup untuk membuat sepatu ini menyerah, pastikan setelah selesai dipakai langsungan di bersihkan dengan cara di lap dan semprot air sedikit saja, pastikan langsung di keringkan agar tidak timbul jamur atau karat di bagian besinya. Boa dial system hingga semua bagian sepatu masih bekerja dengan baik, namun jika rute yang dilalui lebih ektrim tentu hasil bisa berbeda pula. Harga yang cukup lebih murah dari RX800 memang memberikan perbedaan berarti juga, dari bobot yang lebih berat, serta stiffness yang kurang, tapi sepatu ini nyaman sekali, outsole sangat meredam, dan uppernya bisa memeluk dengan sangat baik dan simetris, langsung pas sejak pertama kali dipakai. Score Fitting: ⭐⭐⭐⭐⭐ (5/5), memeluk dengan sangat baik dan dial BOA membuat lebih mudah Weight: ⭐⭐⭐⭐ (4/5), Tidak seberat MTB tapi tidak seringan dengan sepatu gravel selevel, misal XC 5 Brand and Lab Spec Compare: ⭐⭐⭐⭐⭐ (5/5) , kecocokan spesifikasi dari brand dan pengecekan spek dari lab