Menampilkan 9 dari 32 post
Zwift memiliki kesuksesan di tingkat dunia, yang bahkan hingga postingan ini dibuat, banyak event dan beberapa race didunia indoor cycling trainer yang diadakan di Zwift. Hingga akhirnya UCI merilis event The World Champion Indoor Cycling, dan yang dipilih oleh UCI untuk menjadi platformnya adalah MyWhoosh. Rute dari Seluruh Dunia Konsep di MyWhoosh, mirip-mirip dengan Zwift, yakni 3D based ecosystem, tapi dengan rute-rute real, rute-rute favorit bersepeda seluruh dunia. Hal yang paling perhatian adalah, MyWhoosh hadir dengan opsi gratis untuk digunakan, dan kita tinggal menikmati fasilitas-fasilitas di MyWhoosh. Sebagai contoh jika kita pilih rute dari negara Jepang, ada opsi rute-rute keren yang ada di Jepang, ketika postingan ini dibuat ada opsi: Noboru: 56.67 km with 1,584 m elevation Saka No Michi: 18.81 km with 457 m elevation Edo Circuit: 8.39 km with 45 m elevation Heian Samurai Circuit: 4.97 km with 12 m elevation Kaido Circuit: 6.20km with 0 m elevation Hikari Hills – 19.07 km, 251 m elevation Mount Fuji – 28.78 km, 1,016.2 m elevation Anime and Origami – 7.36 km, 87 m elevation Heian Express – 4.06 km, 22.8 m elevation Rute di MyWhoosh Update April 2025 Berikut adalah semua rute yang tersedia : Japan Noboru – 56.67 km, 1,584 m elevation Saka No Michi – 18.81 km, 457 m elevation Edo Circuit – 8.39 km, 45 m elevation Heian Samurai Circuit – 4.97 km, 12 m elevation Kaido Circuit – 6.20 km, 0 m elevation Hikari Hills – 19.07 km, 251 m elevation Mount Fuji – 28.78 km, 1,016.2 m elevation Anime and Origami – 7.36 km, 87 m elevation Heian Express – 4.06 km, 22.8 m elevation MyWhoosh World Frostfire Vale – 36.42 km, 600 m elevation Blaze and Blizzard – 23.96 km, 1,014 m elevation Mystic Metropolis – 11.74 km, 145 m elevation Snowfall Mountain – 239.6 km, 8,854 m elevation Rift Racer – 6.92 km, 66 m elevation Arctic Trail – 5.86 km, 18 m elevation The Enchanted Forest – 5.42 km, 58 m elevation Sky City Highway – 4.83 km, 50 m elevation Switzerland (Zurich) Zurich – 26.9 km, 466 m elevation California Downtown LA – 6 km, 9 m elevation Mount Grizzly – 20.15 km, 167 m elevation Alcatraz AWOL – 9.9 km, 108 m elevation Golden Gate Bridge – 12.21 km, 100 m elevation Coast and Country – 57.82 km, 815 m elevation Area 52 – 21.84 km, 129 m elevation San Francisco Spin – 10.15 km, 66 m elevation Hollywood Hills – 13.31 km, 202 m elevation Hudayriyat Hudayriyat Sprint – 14.46 km, 42.3 m elevation Hudayriyat Inner Loop – 10.23 km, 18 m elevation Hudayriyat Octopus Loop – 13.97 km, 19.7 m elevation Dust Trail – 10.62 km, 171 m elevation Hudayriyat Ascend – 33.2 km, 234 m elevation Velodrome – 15.48 km, 41.3 m elevation Hudayriyat Outer Loop – 10.65 km, 9.4 m elevation Arabia Al Qudra – 12.4 km, 24 m elevation Al Wathba-L – 22.6 km, 48 m elevation Al Wathba-S – 6.2 km, 7 m elevation Arabian Knights – 100.5 km, 1,936 m elevation Bahrain – 8.9 km, 110 m elevation Desert Pearls – 24.2 km, 119 m elevation Four Cities – 42.3 km, 311 m elevation Hudayriyat – 8.2 km, 30 m elevation Jebel Hafeet – 16.5 km, 735 m elevation Jebel Jais – 21.7 km, 925 m elevation King's Way – 13.8 km, 52 m elevation Marina Valley – 18.2 km, 186 m elevation MyWhoosh is Free Hal berikutnya yang membuat mywhoosh menarik adalah, totaly free, kita cukup buat akun di MyWhoosh, login, dan siap gowes. Cara Menggunakan MyWhoosh Download dan install MyWhoosh dari link berikut https://www.mywhoosh.com/getting-started-mywhoosh-cycling-app, tersedia untuk iOS, Android, Windows, MacOS dan Apple TV. Tentu hal berikutnya untuk disiapkan adalah tool untuk sepeda indoonya, bisa smart trainer atau sepeda statis yang punya sensor speed, cadence / power untuk di koneksikan ke aplikasi MyWhoosh, mirip ketika menggunakan Zwift. Sisanya tinggal konekan semua sensornya, dan mulai gowes dengan MyWhoosh.
Pro Bike Gear memiliki produk untuk mengecek tekanan pada band dengan valve presta yang bisa ditemukan di sepeda yaitu PRO PRESSURE CHECKER DIGITAL, kami mendapatkan 1 unit untuk di review lebih dalam, dan berikut adalah hasilnya. Spesifikasi Accuracy: ± 0,15 bar I ±2 PSI Base Material: Plastic Color: Black Gauge Type: Digital Gauge Pressure Range: 0-11 bar I 0-160 PSI Valve Compatibility: Presta - Schräder Cara Penggunaan Sebelum membahas lebih jauh seputar fitur-fitur dari PRO PRESSURE CHECKER DIGITAL. Pertama, memastikan valve dari ban sepeda kami adalah presta/schrader valve, selain itu Pro Presure Checker Digitall belum bisa digunakan. Oke, pertama nyalakan Pro Presure Checker Digital dengan press tombol biru (hanya satu-satunya tombol) hingga 3 detik dan terdengar suara "tit", maka layar akan menampilkan PSI/BAR sesuai setingan akhir. Untuk pengguna presta valve, pastikan kuncinya dibuka dahulu, setelah kunci di buka, selanjutnya langsung masukan lubang Pro Pressure Checker Digitalnya kearah valve, pastikan hingga tidak ada angin keluar, cek berapa angka yang dihasilkan, dan itu adalah angka pressure dari ban kamu. Cabut Pro Pressure Checker Digital dengan cepat setelah angka di dapatkan, mudah bukan. Support untuk PSI and BAR Beberapa negara memiliki satuan untuk tekanan angin, ada yang menggunakan PSI atau yang menggunakan BAR. Pro Tire Pressure Checker ini support untuk keduanya. Untuk setting satuan, pastikan dilakukan terlebih dahulu sebelum penggunaan, pres tombol biru, dan cek di layar apakah menampilkan PSI atau BAR, baru lanjutkan pengecekan tekanan angin. Ada Tombol Untuk Mengeluarkan Angin Ada suatu kondisi, ketika kamu cek pressure ban, tapi ternyata kelebihan, di sisi lain Pro Pressure Checker Digital ini, ada tombol yang di pencet dia akan mengerluarkan angin, pastikan pencetnya hati-hati agar tidak kelebihan. Namun jika kasusnya lain, yakni tekanan kurang, tentu kami harus pompa dulu banmu agar mendapatkan ekstra angin. Ringan dan Mudah Dibawa Betul, dengan material plastik dan sizenya yang kecil, Pro Pressure Checker Digital ini sangat ringan untuk dibawa-bawa. Kemudian ada pertanyaan "kenapa saya harus bawa pressure digital ini?". Untuk menjawab pertanyaan diatas, mari kita kedunia gravel bike / mountain bike, ada suatu kondisi yang mengharuskan ban keras ketika lewat aspal / hard terain, dan ingin ban tipis, ketika lewat rute yang technical. Dengan membawa pompa dan Pro Pressure Checker Digital tersebut, angka pengecekan akan lebih akurat sehingga hasilnya sesuai dengan ekspetasi kamu. Kelebihan Pro Pressure Checker Digital : - size minimalis dan ringan - digital gauges mempermudah membaca - support PSI/BAR - support presta/schrader - bateray tahan lama, hingga beberapa bulan (tergantung penggunaan) Kekurangan Pro Pressure Checker Digital: Kami setelah masa review, merasa ada satu yang jadi kekurangan, yaitu tidak adanya fitur lock untuk check pressure. Jadi saat ini untuk tahu berapa tekanan ban, pengguna harus sambil menekan dan melihat angka yang di tampilkan. JIka ada fitur lock, maka ketika sudah dilepas, pengguna bisa muda dengan lihat hasil tekanan dari suatu ban.
Merupakan kali kedua DolanKebon.id mengadakan event gravel di Yogyakarta, kali ini bertajuk Dolan Kebon Sowan Nyai, ada 2 opsi di event gravel kali ini, yakni 90km dan 150km. Jadwal Event Dolan Kebon Sowan Nyai Event ini akan diadakan pada 21 September 2024, yups masih ada sekitar 2 bulan lagi, untuk siap-siap dan latihan :D. Start dan Finisih, di Balai Kota Yogyakarta, untuk rute dan start time kami belum mendapatkan info dari panitia. Cara Pendaftaran Dolan Kebon Sowan Nyai Silahkan kunjungi https://reg.dolankebon.id/ , silahkan isi semua data formulir disana, ada opsi untuk rute yaitu: 90KM Rp 450.000,- 150KM Rp 550.000,- Untuk selanjutnya setelah isi semua formulir, kamu akan mendapatkan QRIS untuk melanjutkan pembayaran.
Giro Rincon adalah sepatu gravel pertama dari brand Giro yang penulis punya. Impresi pertama ketika digunakan adalah, lacing systemnya nyaman, seimbang atas kanan kiri, meski cukup berat. Sebagai catatan, tiap selesai dipakai kami selalu membersihkan sepatu ini dengan semprotan air tipis-tipis dan di lap hingga impresi 500KM berikut. Seputar Giro Rincon Awal cerita kami mencari sepatu yang memang dikhusus kan untuk gravel, alternatif dari Shimano RX8 series yang harganya diatas 2.5jutaan, akhirnya nemu entry level dari Giro, yakni Giro Rincon. Taglinenya "Ready to roll over gravel, gradients, and everything in between", jadi sesuai dengan target kami. Beberapa ekspetasi saya, sepatu ringan, spd cleat support dan knobya tinggi tapi tidak seektrim sepatu MTB, dan harga sekitar Rp 1.500.000,-, yups Giro Rincon ini dapat hal ini. Spesifikasi lengkapnya bisa cek di https://www.giro.com/p/rincon-mountain-bike-shoes/350060000200000092.html . Belum Ada Robek dan Karet Outsole Masih Tebal Heel Tab dan Heel Collar Kita mulai dari bagian yang sering bergesekan dengan kaki, yakni di bagian heel tab dan hell collarnya. Kaos kaki yang saya pakai selalu sama untuk semua aktifitas sepeda, yakni kaos kaki dari Sub Jersey (apapun serinya), dan ini bukan promo ya, kebetulan sizenya pas. Sepatu saya lainnya adalah Shimano size 44e wide yakni Shimano XC3 dan RC502, dan pas dengan fitting Giro Rincon size 44 ini. Untuk bagian yang bergesekan langsung dengan kaki yang mulai berbeda ada di insolenya, yang mana tulisan-tulisan seperti Giro dan sizenya mulai kabur. Boa fit System + Velco Strap No Issues Sejak awal penggunaan hingga 500km ini, saya belum pernah sama sekali melepas velcro depan, jadi sejak pertama di pakai langsung fitting, dan proses lepas pasang hanya di bagian BOA dialnya saja. Pernah mendapatkan isu di BOA dial XC3, ketika effort/power jadi loose padahal sedang kencang, isu tersebut tidak kami dapatkan di GIRO Rincon ini, BOA dial hingga postingan ini dibuat, masih bekerja dengan sangat baik. Outsole Berikut kami memiliki perbandingan ketika sepatu ini baru di unboxing dan setelah lama di pakai, tentu hasilnya bisa berbeda-beda tergantung dari seberapa sering di pakai jalan dan seberapa esktrim rute yang digunakan. Warna hitam di 2 mur depan yang awalnya hitam, kita kembali ke warna aslinya yaitu silver. Ada banyak sekali lecet di bagian cleat, karena disanalah sering terjadi gesekan dengan pedal, ketika cleat in/out, dan ini wajar. Karet mulai menipis, tapi kami merasakan grip yang cukup kuat disini, bahkan bisa dibilinag karet baru, ketika masih keras lebih licin daripada setelah dipakai beberapa kali. Kondisi Lem, Pernah Dibawah Hujan-Hujanan Penulis sendiri adalah tipe goweser yang lebih suka menembus hujan daripada menunggu reda, baik itu pakai atau tanpa menggunakan jas hujan, dan sepatu ini pernah merasakan hal tersebut. Meski tidak sering, hujan yang di hadapi cukup luar biasa hingga membanjiri sisi dalam sepatu, dan butuh beberapa hari agar full kering. Hingga saat ini kami belum merasakan efek samping dari hujan-hujanan ini, seperti lem yang mulai mengelupas atau warna yang mulai berubah, yups masih aman untuk 2 hal tersebut. Namun perlu di perhatikan di cleat/bautnya, biasanya jika sudah ada ;ecet cukup dalam, bisa membuat lapisan anti karat tertembus hujan dan tentu bisa karatan, tapi kami terhindar dari hal tersebut, kemungkinan karena langsung membersihkan dan mengeringkan setelah dipakai basah-basahan. Kesimpulan 500km yang kami lalui dengan sepatu ini masih belum cukup untuk membuat sepatu ini menyerah, pastikan setelah selesai dipakai langsungan di bersihkan dengan cara di lap dan semprot air sedikit saja, pastikan langsung di keringkan agar tidak timbul jamur atau karat di bagian besinya. Boa dial system hingga semua bagian sepatu masih bekerja dengan baik, namun jika rute yang dilalui lebih ektrim tentu hasil bisa berbeda pula. Harga yang cukup lebih murah dari RX800 memang memberikan perbedaan berarti juga, dari bobot yang lebih berat, serta stiffness yang kurang, tapi sepatu ini nyaman sekali, outsole sangat meredam, dan uppernya bisa memeluk dengan sangat baik dan simetris, langsung pas sejak pertama kali dipakai. Score Fitting: ⭐⭐⭐⭐⭐ (5/5), memeluk dengan sangat baik dan dial BOA membuat lebih mudah Weight: ⭐⭐⭐⭐ (4/5), Tidak seberat MTB tapi tidak seringan dengan sepatu gravel selevel, misal XC 5 Brand and Lab Spec Compare: ⭐⭐⭐⭐⭐ (5/5) , kecocokan spesifikasi dari brand dan pengecekan spek dari lab
Untuk kamu yang ingin pasang bel di sepeda, tapi merasa bel sepeda kebanyakan size terlalu besar dan membuat sepeda tidak minimalis, berikut adalah opsi bel minimalis dari knog. KNOG Oi Classic Bike Bell Credit by knog.com Hadir dengan desain minimalis, mirip seperti ring yang melingkari handlebar kamu, dengan tambah tombol untuk membunyikan bel. Hadir dengan 3 opsi warna: black, silver dan bronze. Opsi lainnya adalah dari sisi size / diamater. Size besar support handlebar dari 23.8 - 31.8 handlebar, dan size kecil untuk 22.2mm handlebar. Pastikan ketika membeli kamu memilih size yang tepat. Penampakan KNOG Oi Classic Bike Bell di Sepeda Credit by knog.com Diatas adalah penampakan ketika bel ini KNOG Oi Classic di pasang di handlebar roadbike yang di lengkapi dropbar. Dipasang di dekat stem dengan karena bagian ini bentuk handlebar masih pure lingkaran, kadang ada beberapa handlebar yang di buat aero sehingga tidak memungkinkan di pasang bell jenis ini. So far terlihat minimalis dan tidak banyak mengganggu dari segi tampilan. Harga KNOG Oi Classic Bike Bell di Marketplace Indonesia Hasil pencarian kami di Tokopedia, untuk KNOG oi classic ini , rata-rata di harga Rp 225.000,- . KNOG Oi Luxe Bike Bell Credit by knog.com Hadir dengan desain kurang lebih mirip dengan varian KNOG Oi Classic, KNOG Oi Luxe ini memiliki perbedaan di bagian tombolnya, dengan desain seperti kawat keras, desain ini memberikan kesan klasik untuk bel ini. Disamping itu tombol belnya juga lebih panjang dari seri KNOG Oi Classic. Hadir dengan 3 opsi warna black, silver dan bronze dan 2 opsi size small dan large. Size besar support handlebar dari 23.8 - 31.8 handlebar, dan size kecil untuk 22.2mm handlebar. Pastikan ketika membeli kamu memilih size yang tepat. Penampakan KNOG Oi Luxe Bike Bell di Sepeda Credit by knog.com Diatas adalah tampilan ketika di pasang di handlebar roadbike dengan dropbar, masih terlihat simpel mirip dengan seri classic. Untuk desain tombolnya tentu bisa berbeda-beda penilaian tergantu preferensi orang. Harga KNOG Oi Classic Bike Bell di Marketplace Indonesia Hasil pencarian kami di Tokopedia, KNOG oi luxe ini, rata-rata memiliki harga Rp 375.000,- , dan banyak juga yang memasang harga lebih tinggi, bahkan tembus Rp 800.000, waw.
Pressfit adalah jenis bottom bracket, part di sepeda tempat axle/spindle crankset berputar, yang metode pemasangannya di press ke frame hingga fit. Adakalanya pressfit harus dilepas, semisal ingin deep cleaning, atau di ganti yang lain. Alat yang sering di pakai adalah jenis yang di getok dengan palu, dan akan berbahaya bisa kena frame jika meleset, atau bahkan bisa merusak bottom bracket jika terlalu keras. Berikut opsi alat yang bisa lepas pressfit dengan lembut. Alat Yang Biasa Di Gunakan Ini adalah jenis alat yang sering digunakan untuk melepas bottom bracket pressfit, dengan memasukan ke bottom bracket lalu diketuk dengan palu hingga terlepas. Ketika mendapatkan force seperti ini tentu ada impact ke frame meskipun itu kecil, dan ada bahaya juga ketika terjadi slip di toolsnya, atau salah mengetuk ke bagian lain. Opsi BB Removal Yang lebih Lembut Kunci Bottom Bracket Pressfit bisa digunakan dengan baik adalah kepresisian ketika proses instalasi. Bottom bracket di press secara perlahan dengan alat khusus, biasanya berbentuk skrup. Cara kerja yang sama juga di terapkan di alat untuk melepas bottom bracket pressfit ini. Ada beberapa opsi di pasaran, sample yang berikan di gambar di atas adalah produk dari Parktool BBP-AOS. MauGowes juga pernah mencoba alat pelepas bottom bracket dengan cara kerja yang sama, tapi dari brand lain, bisa di link berikut https://www.youtube.com/watch?v=3jGmLjX7hr8 . Bisa Digunakan untuk Berbagai Jenis BB Presfit Seperti yang kita tahu, banyak sekali jenis bottom bracket pressfit di pasaran, mulai bb86 shimano, BB30, SRAM Dub dan masih banyak lagi. Bottom bracket removal ini bisa dipakai untuk hampir semua opsi bottom bracket pressfit, tinggal menyesuaikan diameternya. Cara menggunakannya juga sesimpel diatas, sama-sama memutar skrup, bedanya ketika instalasi saat skrup di putar bottom bracket akan semakin ke dalam, untuk proses removal ini, semakin di putar, maka bottom bracket semakin keluar. Proses ini sangat smooth sehingga kerusakan frame / bottom bracket shell ketika proses removal tidak akan banyak, bahkan tidak ada.
Tour de Prambanan 2024 pendaftaran sudah di buka nih. Tour de Prambanan merupakan bagian dari Indonesia Cycling Series season 2024. Pastikan kakak sebelum mendaftar sedang dalam kondisi Sehat dan Bugar. Yuk mendaftar dan ikuti juga KOM Racenya sebelum kehabisan tiket. Tour de Prambanan 2024 kali ini melintasi rute-rute sekitaran Kabupaten Sleman dan Sekitarnya, sepanjang 115KM, dengan opsi Race KOM yang bisa kamu ikuti dengan panjan 5KM start Siluk dan end di Kopi Panggang, untuk elevation total, max / avg gradientnya kita cek nanti ya. Sumber: https://www.instagram.com/p/C7fpv-jqYSp/?hl=en Jadwal Tour de Prambanan 2024 Tanggal : Sabtu, 10 Agustus 2024 Start : Area depan Lapangan Siwa, Candi Prambanan Finish : Bumi Perkemahan Rama Shinta, Candi Prambanan Jadwal RPC / Pengambilan Racepack Tanggal : Jumat, 9 Agustus 2024 Tempat : Hotel Grand Diamond, Jl. Laksda Adisucipto No.48 Jogja Jam : 08.00 - 20.00 WIB Customer Service Admin 1 : 081 22 999 5225 (Vida) Admin 2 : 0811 3231 999 (Aisha) Admin 3 : 088 2000 800 800 (Ann) Jam Kerja Senin - Jumat : 08.00 - 17.00 WIB Sabtu: 08.00 - 12.00 WIB Minggu libur Pendaftaran Melalui link berikut https://bit.ly/TdP2024 Biaya Race : IDR. 1.300K Biaya Non Race : IDR. 950K Metode pembayaran bisa cek melalui link diatas Di bagian pendaftaran ada promo nih. Paket Komunitas : Daftar 10 Gratis 1 (Total 11) atau Paket Peloton : Daftar 30 Gratis 5 (Total 35), Bonus/ Tiket Gratis : Untuk NON RACE only. Silahkan kontak Admin/customer service diatas untuk info lebih lengkap ya.
Akhir tahun ini akhirnya YUCC (Yogyakarta Ultra Cycling Challenge) oleh AudaxRandonesia kembali di adakan. Rutenya ada 2 opsi yakni 85KM dan 300KM dan keduanya adalah All Road. Apa Perbedaan All Road dan All Terrain Dari postingan instagram @audaxrandonesia , menyebutkan All Road adalah light gravel. Awal tahun 2023 kemarin, YUCC All Terrain juga diadakan, kemungkinan level teknikalnya di bawah All Terrain ini. Kapan dan Dimana Start Tanggal Start 23 Desember 2023 Start Time 85KM 05:30 - Onwards 300KM 05:00 - Onwards Biaya Pendaftaran 85KM - Rp 425.000 Mendapatkan: medali finisher, cycliong cap, safety triangle, snacks & drinks 300KM - Rp 650.000 Mendapatkan medali finisher + BRM, safety triangle, snacks & drinks Start dan Finish Seperti biasa diadakan di Jogja National Museum https://maps.app.goo.gl/AjYuPaB14hgCx35X9 , finish juga menggunakan titik yang sama. Pendaftaran hanya melalui app Dash Sports, jika belum punya akunnya silahkan download dulu untuk perangkat kamu ya, di Android atau iOS.
Audax Randonesia telah mengumumkan Surabaya Ultra Cycling Challenge akan di adakah di Surabaya pada 21 Oktober 2023. Type rutenya merupakan All road, bukan gravel/all terain, disarakan peserta menggunakan ban 700x32. Ada 2 opsi rute di Surabaya Ultra Cycling Challenge kali ini 200km dan 75km. Tanggal Acara 21 Oktober 2023 Start & Finsih di Kateko, jl Sumatera No 21. Pacar Keling, Kec Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur 60281 (parkir terbatas, pesepeda wajib gowes menuju start) Waktu Start 75KM 05:30 - ONWARDS 200KM 05:00 - ONWARDS Biaya Pendaftaran 75KM Rp 472.500,- Peserta akan mendapatkan Medali COT, cycling cap, safety triangle, snacks & drinks 200KM Rp 577.500,- Peserta akan mendapatkan Medali COT, BRM, Cycling CAP, safety triangle, snack & drinks Cara Pendaftaran Semua proses pendaftaran melalui app dashsport, jika belum install bisa didownload di link berikut. Android: Dash Sports: Your Sports Hub - Apps on Google Play iOS: Dash Sports: Your Sports Hub on the App Store (apple.com)