Postingan Dengan Tag "sepeda"

Berbagi cerita seputar dunia sepeda

Menampilkan 9 dari 54 post

Amaury Guichon Membuat Kue Sepeda BMX life Size Yang Bisa Digerakan

Amaury Guichon adalah seorang koki pastry (pastry chef) dan ahli cokelat (chocolatier) berkebangsaan Prancis-Swiss yang terkenal di seluruh dunia. Membuat Kue dari cokelat sebuah sepeda BMX life size / ukuran aslinya, yang lebih mengejutkan, part-partnya bisa bergerak secara fungsional. Siapa Amaury Guichon Dia dikenal luas karena kemampuannya yang luar biasa dalam menciptakan patung-patung dan kreasi seni yang sangat detail dari cokelat, bahkan sampai dijuluki "The Chocolate Guy". Kali ini beliau membuat cokelat berbentuk sepeda BMX, yang menjadi nilai plus adalah, ukurannya yang full size, ukuran asli sepeda, dan partnya-partnya bisa bergerak secara fungsional. Memulai Membuat Dari Rantai Video di awali dari Amaury Guichon membuat satu persatu bagian dari rantai sepeda, mulai dari pin hingga platenya, dan semua bagian di gabung jadi satu sehingga menjadi kesatuan rantai. Membuat Wheelset Step berikutnya Amaury Guichon membuat 2 lingkaran seperti donat berukuran besar, "hmm...", sepertinya ini untuk membuat wheelset. Tapak ban pun sudah terlihat. Disini Amaury membuat ban dan rims dalam satu bentuk yang sudah terlihat. Step terakhir adalah memasang semua spoke di rims dan hub, hingga menjadi kesatuan wheelset yang siap dipasang ke sepeda, tidak lupa finishing dengan warna hitam dengan pewarna makanan yang bisa di konsumsi. Mulai Merakit Frameset Berikutnya Amaury membuat berbagai macam cokelat dalam bentuk tube, sepertinya saatnya untuk merakit frameset. Dan memang benar, akhirnya frame, fork, hingga handlebar jadi. Tidak lubang ada lubang di area bottom bracket, untuk tempat spindle, tentunya agar crankarm bisa berputar. Memasang Crank Arm dan Pedal Crank arm dan pedal telah terpasang dengan baik, dan tentu ini bisa berputar selayaknya sepeda sungguhan. Saddle Pun Dibuat Persis Attention to detailsnya Amaury memang luar biasa, saddle pun dibuat lengkap, dari bagian tempat duduknya, hingga saddle railsnyapun dibuat persis. Sistem Pengereman Dari Handle, Kabel Hingga Caliper Berikutnya Amaury merancang bagian pengereman, dari handle rem dahulu, kemudian membuat kabelnya. Finishing dengan Mewarnai dan Ada Tambahan Logo Amaury Guichon di berbagai Bagian Pewarna disini meski alatnya mirip air brush, tentu menggunakan pewarna makanan yang aman untuk di makan, persi seperti kamu makan permen aneka warna. Dan ini adalah hasil akhirnya Video lengkapnya bisa didapatkan di https://www.youtube.com/watch?v=Z64wVZ5nQik 

8 hari yang laluyussan 174 views

Custom Gravel Bike dari Akasu Art Kombinasi Frame Besi dan Carbon Integrated Milik Wijanarko Masdap

Sepeda gravel custom buatan dari Akasu Art, bike builder dari Bantul, D.I. Yogyakarta. Sepeda ini milik Wijanarko Masdap, yang buat menarik adalah frame steel untuk gravel bike, yang mana seatube dan seatpost jadi satu dari material carbon, mari kita bahas lebih lanjut. MauGowes telah mendapatkan izin dari pemilik sepeda untuk menggunakan foto-foto di postingan ini. Seputar Akasu Art, Pengrajin Sepeda Kustom dari Bantul Akasu Art adalah sebuah bengkel atau studio seni yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta. Mereka dikenal sebagai produsen sepeda handmade atau kustom. Sepeda yang mereka buat biasanya adalah jenis gravel dan fixed gear. Poin-poin penting tentang Akasu Art: Pengerjaan Kustom: Keunggulan utama Akasu Art adalah kemampuan mereka membuat frame sepeda yang ukurannya disesuaikan secara khusus sesuai keinginan dan postur pemesan. Ini sangat berbeda dari sepeda produksi massal. Material: Mereka menggunakan bahan steel untuk membuat frame, yang dikenal kuat dan tahan lama. Proses Produksi: Proses pembuatan satu frameset sepeda di Akasu Art bisa memakan waktu sekitar empat hari, menunjukkan pengerjaan yang teliti dan manual, tentu ada antrian yang harus kita bersabar menunggunya. Popularitas Akasu Art meningkat pesat, terutama saat pandemi Covid-19, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga sepeda. Banyak pesanan datang karena orang-orang mencari sepeda yang unik dan sesuai dengan kebutuhan pribadi mereka. Meskipun namanya "Akasu Art," yang bisa diartikan sebagai "seni Akasu," dalam konteks ini, kata "Art" merujuk pada keahlian seni dalam membuat bingkai sepeda yang presisi dan estetis, bukan galeri seni lukis atau patung. Untuk lokasi Akasu Art kamu bisa cek dari link Google Maps berikut https://maps.app.goo.gl/e3YnAornD4JgBfGy9 .  Untuk Instagram bisa cek di link berikut https://www.instagram.com/akasu_art/?hl=en , hanya saja Akasu Art tidak membuat akunnya public, jadi kamu perlu request untuk follow. Frame Gravel Custom dari Akasu Art Milik Wijanarko Masdap Hal pertama yang membuat saya autofocus adalah ada kombinasi part dari carbon dan steel di frame ini yang dibuat integrated. Part carbon ada di seatpost dan seattube yang jadi satu. Frame ini dibuat full dari scratch / dari 0 dari builder Akasu Art. Frame dibuat full internal route dari sisi depan hingga belakang. Tambahan emblem Fuji Buke yang bisa di beli online, juga telah dipasang untuk membuat sepeda ini tidak terlalu polos. Kamu juga bisa menemukan emblem seperti ini di Tokopedia, Shopee atau marketplace local lainnya. Painting dari Dim-Dim Jogjakarta Untuk painting dan finishing warna, owner sepeda menyerahkan ke "Dim-Dim Jogjakarta", dibalut warna ungu dengan gradasi. Bagian seatube dan seatpost carbonnya dibiarkan warna rawnya. Info dari owner, painting juga dilengkapi dengan anti karat. Part yang Terpasang Di Sepeda Owner sepeda menambahkan mudguard di sisi belakang aja, selain untuk sisi astetik, mud guard cocok untuk yang sering lewat jalan basah, lumpur atau hujan, agar kotoran tidak mengenai pengendara. Menggunakan setup 1x dari Shimano 105 11 speed dan Shimano GRX 11 Speed, dan beliau menggunakan disc brake di padukan dengan caliper mechanical. Untuk fork carbon yang digunakan, kami masih menanyakan ke Owner, apakah beli atau dibuat juga oleh Akasu Art.

Kini Lampu Sein bisa Terpasang di Sepeda dengan Produk dari ROCKBROS Bike Tail Light Smart with Turn Signals

RockBros menghadirkan inovasi menarik: sebuah lampu belakang pintar 2 warna (merah dan kuning) yang dilengkapi fungsi sein kiri/kanan, sensor rem, dan laser ground line—semuanya dapat dikontrol lewat remote wireless handlebar. Sumber: rockbrosbike.us Fitur Utama ROCKBROS Bike Tail Light Smart with Turn Signals Sumber: rockbrosbike.us 80–85 lumen output LED ultra-bright, terlihat sampai ±100 meter untuk siang & malam hari ROCKBROSUSA+2ROCKBROSUSA+2ROCKBROS-US+2. 5–6 mode lampu: steady, flashing, flowing, turn left, turn right, dan ground line mode ROCKBROS-US. Brake & ambient light sensor: lampu otomatis menyala saat kamu mengerem atau kondisi gelap YouTube+5YouTube+5YouTube+5. Remote wireless (handlebar): memudahkan mengaktifkan sein tanpa melepas tangan . Laser ground line: membentuk garis virtual di belakang sepeda, menambah visibilitas dan memperingatkan pengendara lain . USB‑rechargeable 2000 mAh battery: tahan 5–10 jam; remote pakai baterai CR2032 dengan daya tahan sekitar 12 bulan YouTube+4ROCKBROS-US+4YouTube+4. Waterproof rating IPX4–6: tahan hujan ringan/berat . Kenapa Layak Punya Fitur Laser di Rockbros bike tail light with turn signal, Sumber: rockbrosbike.us  Fitur sein praktis membantu meningkatkan kesadaran pengendara di belakang, ideal untuk bersepeda di area padat. Modus laser ground line unik dan berguna untuk memberi ruang aman saat situasi gelap atau ramai. Kontrol jarak jauh meningkatkan keamanan, menjaga fokus tangan saat berkendara. Auto‑brake sensor menambah keamanan tanpa perlu tombol manual, sangat berguna saat situasi darurat. Pertimbangan Versi remote Bluetooth/wireless bisa mengalami delay atau koneksi putus jika jarak terlalu jauh atau ada gangguan elektromagnetik. Meski diklaim tahan air, tetap jaga konektor USB tetap kering untuk menghindari kerusakan ekstrem. Tips Instalasi & Penggunaan Pasang lampu di seatpost atau san­dalier bracket dan pastikan sudut menghadap belakang. Tempel remote di handlebar dengan strap karet— letakkan dekat jari ibu untuk akses cepat. Lakukan charging USB penuh sebelum perjalanan malam panjang. Coba semua mode lampu offline untuk memahami fungsi sein, lampu rem, dan ground line sebelum dipakai di jalan. Kesimpulan RockBros Bike Tail Light with Turn Signals adalah lampu belakang multifungsi yang menambahkan fungsi sein, sensor rem, dan laser ground line—fitur yang jarang ditemukan di lampu sepedaan umum. Dengan harga terjangkau dan fitur lengkap, ini adalah aksesori cerdas untuk kamu yang berkendara di jalan raya, route urban, atau night rides. Bisa beli di: Tokopedia: https://tk.tokopedia.com/ZSBgvxb8j/  Shopee: https://s.shopee.co.id/1g7dSvmN7Y?share_channel_code=2  Selengkapnya: https://www.rockbrosbike.us/products/rockbros-bike-tail-light-smart-with-turn-signals-wireless-remote-brake 

2 bulan yang laluyussan 891 views

Standert Kreissäge RS 2025: Rekayasa Presisi dengan Sentuhan Desain Aero Modern

Standert baru saja merilis varian baru untuk lini peformance mereka new bike and frame Standert Kreissäge RS 2025. Material tetap menggunakan Aluminium Scadium dari Dedacciai, dirilis dengan harga frameset EUR 2000 atau sekitar 37 juta Rupiah dan EUR 6200 atau 100 jutaan Rupiah untuk fullbike dengan SRAM RED AXS terbaru, apa saja keistimewaannya mari kita bahas. Tentang Standert Source: standert.de Standert dikenal sebagai pelopor dalam dunia sepeda balap berbahan aluminium performa tinggi, dan Kreissäge RS 2025 terbaru menjadi bukti nyata dari komitmen itu. Dirancang untuk para pebalap serius dan penggemar sepeda sejati, versi terbaru dari Kreissäge RS ini memadukan konstruksi logam klasik dengan peningkatan aerodinamis canggih. Alloy Scandium: Ringan, Kaku, dan Eksklusif Inti dari Kreissäge RS terbaru ini adalah frame yang dibuat dengan sangat presisi menggunakan alloy scandium-aluminium dari Dedacciai. Bahan ini memungkinkan penggunaan tubing yang lebih tipis dan ringan tanpa mengorbankan kekakuan. Hasilnya adalah sepeda yang responsif dengan bobot yang tetap efisien. Aerodinamika Elegan dan Tampilan Bersih Dengan bantuan teknologi CFD (computational fluid dynamics), desain sepeda ini mencakup top tube yang menurun, headtube berbentuk jam pasir, dan tubing yang dirancang ulang untuk meminimalkan hambatan angin. Fork karbon penuh dengan desain aero serta routing kabel internal melalui Standert Integrated Headset semakin menyempurnakan tampilan ramping dan modernnya. Geometri Modern dan Kendali Tajam Kreissäge RS bukan hanya soal kecepatan—tetapi juga kendali. Rake fork 45mm dan geometri balap agresif membuat pengendalian sepeda ini terasa tajam dan presisi, baik saat sprint, menanjak, maupun melaju di turunan. Hanya untuk Groupset Elektronik Versi terbaru ini hanya kompatibel dengan groupset elektronik seperti Shimano Di2 dan SRAM AXS. Pilihan ini menjaga estetika tetap bersih sekaligus menjamin performa perpindahan gigi kelas atas. Yang artinya tidak ada lubang untuk jalur kabel di frame ini, jadi ketika beli frame ini pastikan menggunakan opsi groupset elektronik ya, atau bisa beli langsung versi fullbikenya Bottom Bracket T47 dan Ruang Ban Lebar Menggunakan bottom bracket berulir T47, sepeda ini menawarkan kekakuan ekstra sekaligus kemudahan perawatan. Ditambah lagi, ruang untuk ban hingga 35mm memberikan kenyamanan ekstra untuk berbagai kondisi jalan. Handmade dengan Ketelitian Tinggi Rangka Kreissäge RS dibuat secara handmade di Italia dan dirakit secara teliti di Berlin. Hal ini mencerminkan dedikasi Standert terhadap kualitas dan perhatian terhadap detail. Harga dan Pilihan Kreissäge RS 2025 tersedia dalam bentuk frameset mulai dari €1.999 dan versi build lengkap mulai dari €6.299. Tersedia dalam beberapa pilihan warna menarik seperti Team Edition, Blue Kool 8, dan Pink+White. Kesimpulan Standert Kreissäge RS 2025 membuktikan bahwa sepeda berbahan logam masih bisa menjadi juara dalam hal performa dan desain. Bagi para pesepeda yang menginginkan jiwa alloy dengan presisi mesin balap modern, Kreissäge RS adalah pilihan yang berani dan elegan. Source: https://standert.de/collections/kreissage-rs 

Supernova Lights Dengan Dynamo Dijamin Nyala Terus

Inovasi dari Supernova lights ini benar-benar merubah dunia persepedahan, mungkin dulu ada pengunjung yang pernah melihat sepeda dengan lampu yang terkoneksi ke dinamo, dan dinamo terkoneksi keban, jika sepeda dijalankan maka lampu akan menyala. Supernova membawakan konsep yang tak jauh berbeda dengan hal tersebut, namun banyak inovasi didalamnya.  Arsitektur Untuk beberapa opsi lampu dari Supernova ada yang menggunakan dan tanpa baterai, untuk seri tertingginya ketika postingan ini dibuat yakni M99 DY Pro adalah lampu dinamo yang menggunakan 11 LED dan bisa keterangan sampai 1000 lumens, pure menggunakan listrik dari dinamo. Dinamo untuk Supernova Lights berada di freehub body, untuk kemudian energi disalurkan menggunakan cable ke lampu atau sumber daya lain yang membutuhkan. Supernova juga memiliki produk cache battery, untuk menyimpan energi yang dikeluarkan dinamo, bisa untuk kebutuhan sumber energi lain, misal charge hp, dan lain sebagainya. Supernova Infinity 8 Dynamo Hub sumber: road.cc Berikut adalah penampakan dinamo yang digunakan untuk konversi energi kinetik menjadi energi listrik, terpasang di freehub wheelset. Saat ini selain Supernova ada beberapa brand lain yang menciptakan produk serupa, dinamo yang terpasang di freehub untuk sumber energi terutama lampu. Dynamo jenis ini ringan dan tidak banyak menambah berat ketika sedang gowes, bahkan kita tidak merasakan pertambahan berat dari resistansi yang dihasilkan generator listriknya. Biasanya hub dinamo Anda terus bekerja, menghasilkan daya bahkan saat Anda tidak membutuhkannya. Didalam Infinity 8 hub, ada cakram yang berputar di satu sisi, memungkinkan magnet berputar bersama untuk berputar bersama coil, dan yang keren adalah, putaran masih bisa terjadi meski kamu sedang posisi mengerem atau diam, jadi ketika sepeda berjalan generator akan mulai berputar, dan terus berputar bebas meski kamu sudah stop hingga energi kinetik habis.  Sumber: rctiplus.com Hal ini penting agar lampu tetap stabil menyala, dan jarang terjadi flicker yang sering kita temui pada lampu berbabis dinamo pada sepeda-sepeda jadul.

Sepeda Kargo dan Berbagai Macamnya

Sepeda kargo semakin populer sebagai solusi transportasi ramah lingkungan yang menggabungkan kepraktisan dengan keberlanjutan. Dari mengangkut belanjaan hingga mengantar barang berat, sepeda kargo hadir dengan berbagai desain dan fitur inovatif yang menjadikannya pilihan ideal untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan, sepeda kargo kini menjadi simbol gaya hidup modern yang tidak hanya efisien tetapi juga peduli terhadap planet ini. Tipologi dari Sepeda Kargo Dilansir dari Wikipedia, ada beberapa jenis sepeda kargo jika di lihat dari konstruksi framenya, antara lain sebagai berikut. Source wikimedia Dari tipologi diatas, pasti ada beberapa yang sering kita lihat di Indonesia. Backerfahrrad sepertinya setup yang paling sering ditemui, dan banyak di gunakan oleh pesepeda-pesepeda touring / harian di Indonesia.seperti Coffebike / Kastendahrrad yang sering kita temui di penjual-penjual roti atau eskrim di Indonesia. Sepeda Kargo Dengan Pedal Asist Source: https://www.cyclingelectric.com/ Dengan frame besar, ada extra box, ditambah dengan beban yang harus dibawa, sepeda kargo pasti sangatlah berat untuk di kayuh. Yups sama seperti tukang-tukang becak, yang ototnya luar biasa untuk mengayuh sepeda roda tiga dan penumpang.  Tapi sekarang untuk mau yang ingin menikmati membawa sepeda kargo, tapi power hanya pas-pasan, banyak opsi sepeda kargo elektrik, dengan pedal asist, yang artinya pedal tetap berasa ringan untuk membawa banyak muatan di sepeda.  Kenapa kami sarankan yang pedal asist, daripada full electric yang tinggal gas?, karena keasyikan untuk bersepeda masih bisa kita rasakan dan pedal asist kita masih bisa merasakan itu, hanya saja kita berasa lebih strong, tanjakan berasa lagi sepedaan di jalur datar. Contoh Sepeda Kargo dari Tern Berikut adalah sample beberapa produk sepeda kargi dari brand sepeda Tern. Terpantau semua line produknya menggunakan pedal assist dengan motor, dan jika dilihat dari tipologinya, kebanyakan menggunakan jenis long tail, kita tinggal menambah extra box, tas, atau lain-lain di bagian belakang, bisa kunjungi di link berikut https://www.ternbicycles.com/en/bikes?filter%5B0%5D=e_bike_motor%3A1492 

8 bulan yang laluataa 746 views

Varian Ban Gravel Dari Continental Untuk Tahun 2024

Berikut adalah beberapa varian ban gravel dari Continental, salah satu brand ban sepeda yang banyak di gunakan di grand tour. Silahkan pilih tergantung dari kondisi jalanan yang akan kamu lalui dengan gravel bike. Continental Terra Hardpack ShiedlWall Yang pertama adalah ban yang cocok digunakan untuk melintasi jalan alternatif, dengan alur seperti gambar diatas, yang semi slick, akan membuat ban ini bisa melaju dengan cukup kencang di jalanan aspal. Knob di sisi samping membantu untuk melibas jalanan tanah ketika kornering agar kamu tidak terpeleset. Ref: https://www.continental-tires.com/products/b2c/bicycle/tires/terra-hardpack/  Terra Speed ProTection Continental Terra Speed adalah satu-satu ban gravel continental yang pernah kami cek langsung, saat itu menggunakan size 700x40 dan benar-benar ringan untuk ban yang cukup besar, dengan rolling resistance yang kecil juga. Kami mencoba ban ini di hard terrain rute tanah. Dengan knob yang tidak terlalu tinggi, opsi ban ini tidak cocok jika di soft mud, pasir atau permukaan lembut lainnya. Ref: https://www.continental-tires.com/products/b2c/bicycle/tires/terra-speed-protection/   Continental Terra Trail ShieldWall Opsi Terra Trail hadir untuk menjawal kekurangan dari Terra Speed yang tidak cocok untuk rute gravel yang ekstrim terutama untuk soft terrain. Tentu Terra Trail ini mengurangi keunggulan Terra Speed yang minim rolling resistance, sehingga tidak cukup kencang terutama di hard terrain atau aspal. Terra Trail hadir dalam 2 opsi yaitu varian ShieldWall dan Protection, perbedaannya selain di harga Protection yang lebih mahal, Protection lebih strong untuk menghadapi rute yang lebih ekstrim untuk jangka waktu yang lebih lama. Ref: https://www.continental-tires.com/products/b2c/bicycle/tires/terra-trail-shieldwall  Terra Trail ProTection Hadir dengan desain knob yang mirip dengan Continental Terra Trail ShieldWall, berbeda paling terlihat adalah bahan yang lebih strong sehingga lebih cocok untuk rute ekstrim dalam jangka panjang. Ref: https://www.continental-tires.com/products/b2c/bicycle/tires/terra-trail-protection 

Mengenal Semua Varian Pirelli Cinturato Gravel untuk Ban Sepeda Gravel

Pirelli Cinturato Gravel adalah varian ban gravel dari Pirelli dengan beberapa opsi yang bisa kamu pilih sesuai dengan rute yang kamu lalui, berikut adalah beberapa penjelasan seputar varian dari Pirelli Cinturato Gravel yang ada di pasaran Pirelli Cinturato Gravel H   Adalah varian Cinturato H alias Hard, ini ditujukan untuk gravel dengan media yang cukup keras alias hard terrain, bisa diarea tanah keras, bebatuan keras, atau di kerikil besar yang tidak di sertai aliran air. Dengan desain knob yang tidak terlalu tinggi, cocok digunakan untuk rute hybrid antara aspal dan tanah keras, dibangun menggunakan compound speed-grip yang cocok untuk speed di aspal atau di hard terrain. Pirelli Cinturato Gravel M Adalah varian Cinturato yang ditujukan untuk mixed terrain, kombinasi hard dan soft terrain. Desain knob yang lebih tinggi cocok digunakan melaju di permukaan yang berlumpur cukup dalam, untuk tetap menjaga grip agar melaju sesuai dengan power yang di berikan. Pirelli Gravel S Opsi ban yang lebih expert dari Pirelli Cinturato Gravel M, adalah Pirelli Cinturato Gravel S. Cocok untuk permukaan lembut dan berlumpur, hingga trek teknikal yang biasa dilalui MTB, Pirelli Cinturato Adventure Jika dilihat sekilas, knob di Cinturato Adventure ini bentuknya mirip sekali dengan Pirelli Cinturato H. Pirelli Cinturator Adcenture ini cocok untuk mengisi bagian diantara Pirelli Cinturato Gravel H dan M, dengan desain knob mirip Cinturattio Gravel H, tapi lebih tinggi, akan cocok untuk melahap rute yang lebih ekstrim dari hard terrain, tapi tidak seekstrim rute yang bisa dilalui Cinturatto Gravel M. Pirelli Cinturato All Road Pirelli Cinturato All Road, ditujukan untuk rute aspal yang memungkinkan juga untuk melintasi beberapa rute light gravel. Bagian tengah yang slick memungkinkan untuk memberikan speed yang tinggi untuk bersepeda, terutama di jalanan beraspal atau hard terrain gravel. Pirelli Cinturato Gravel RC and RC-X Varian dari Pirello Cinturato gravel yang terciptakan untuk speed, cocok untuk gravel race. Ban Gravel ini di berasal dari pengalaman Pirelli dalam kompetisi terbesar di seluruh dunia dan masukan dari atlet PRO kami. Desain tapak terinspirasi oleh Scorpion™ XC RC, difokuskan pada dua fitur utama: kecepatan rata-rata yang lebih tinggi di jalur lurus dan cepat, grip yang lebih baik saat menikung di luar jalan raya Pirelli Cinturato Gravel RC, adalah varian pertama ban gravel race dari Pirelli, sedangkan Pirelli Gravel RC-X adalah beri pengembangnya, hadir lebih ringan, lebih reinforced. Pirelli Cinturato Velo Road and Sport Merupakan varian baru dari Pirelli Cinturato yang sebelumnya hanya spesific gravel, kita merambah varian untuk opsi ban road.  Yang mana semua varian ban road Cinturato dari Velo, Road hingga Sport hadir dengan alur yang cukup tebal, tidak varian ban full sleek, yang artinya cocok digunakan untuk daily, hingga gowes jarak jauh, hingga ultra. Spesifikasi yang membedakan 3 varian ini adalah, spek velo tertinggi, road intermediate, dan sport terendah. Source: https://www.pirelli.com/tyres/en-ww/bike/tyres/family/cinturato 

Giro Rincon Sepatu Gravel impresi Setelah 500KM

Giro Rincon adalah sepatu gravel pertama dari brand Giro yang penulis punya. Impresi pertama ketika digunakan adalah, lacing systemnya nyaman, seimbang atas kanan kiri, meski cukup berat. Sebagai catatan, tiap selesai dipakai kami selalu membersihkan sepatu ini dengan semprotan air tipis-tipis dan di lap hingga impresi 500KM berikut. Seputar Giro Rincon Awal cerita kami mencari sepatu yang memang dikhusus kan untuk gravel, alternatif dari Shimano RX8 series yang harganya diatas 2.5jutaan, akhirnya nemu entry level dari Giro, yakni Giro Rincon. Taglinenya "Ready to roll over gravel, gradients, and everything in between", jadi sesuai dengan target kami.  Beberapa ekspetasi saya, sepatu ringan, spd cleat support dan knobya tinggi tapi tidak seektrim sepatu MTB, dan harga sekitar Rp 1.500.000,-, yups Giro Rincon ini dapat hal ini. Spesifikasi lengkapnya bisa cek di https://www.giro.com/p/rincon-mountain-bike-shoes/350060000200000092.html . Belum Ada Robek dan Karet Outsole Masih Tebal Heel Tab dan Heel Collar Kita mulai dari bagian yang sering bergesekan dengan kaki, yakni di bagian heel tab dan hell collarnya. Kaos kaki yang saya pakai selalu sama untuk semua aktifitas sepeda, yakni kaos kaki dari Sub Jersey (apapun serinya), dan ini bukan promo ya, kebetulan sizenya pas. Sepatu saya lainnya adalah Shimano size 44e wide yakni Shimano XC3 dan RC502, dan pas dengan fitting Giro Rincon size 44 ini. Untuk bagian yang bergesekan langsung dengan kaki yang mulai berbeda ada di insolenya, yang mana tulisan-tulisan seperti Giro dan sizenya mulai kabur. Boa fit System + Velco Strap No Issues Sejak awal penggunaan hingga 500km ini, saya belum pernah sama sekali melepas velcro depan, jadi sejak pertama di pakai langsung fitting, dan proses lepas pasang hanya di bagian BOA dialnya saja. Pernah mendapatkan isu di BOA dial XC3, ketika effort/power jadi loose padahal sedang kencang, isu tersebut tidak kami dapatkan di GIRO Rincon ini, BOA dial hingga postingan ini dibuat, masih bekerja dengan sangat baik. Outsole Berikut kami memiliki perbandingan ketika sepatu ini baru di unboxing dan setelah lama di pakai, tentu hasilnya bisa berbeda-beda tergantung dari seberapa sering di pakai jalan dan seberapa esktrim rute yang digunakan. Warna hitam di 2 mur depan yang awalnya hitam, kita kembali ke warna aslinya yaitu silver. Ada banyak sekali lecet di bagian cleat, karena disanalah sering terjadi gesekan dengan pedal, ketika cleat in/out, dan ini wajar. Karet mulai menipis, tapi kami merasakan grip yang cukup kuat disini, bahkan bisa dibilinag karet baru, ketika masih keras lebih licin daripada setelah dipakai beberapa kali. Kondisi Lem, Pernah Dibawah Hujan-Hujanan Penulis sendiri adalah tipe goweser yang lebih suka menembus hujan daripada menunggu reda, baik itu pakai atau tanpa menggunakan jas hujan, dan sepatu ini pernah merasakan hal tersebut.  Meski tidak sering, hujan yang di hadapi cukup luar biasa hingga membanjiri sisi dalam sepatu, dan butuh beberapa hari agar full kering. Hingga saat ini kami belum merasakan efek samping dari hujan-hujanan ini, seperti lem yang mulai mengelupas atau warna yang mulai berubah, yups masih aman untuk 2 hal tersebut. Namun perlu di perhatikan di cleat/bautnya, biasanya jika sudah ada ;ecet cukup dalam, bisa membuat lapisan anti karat tertembus hujan dan tentu bisa karatan, tapi kami terhindar dari hal tersebut, kemungkinan karena langsung membersihkan dan mengeringkan setelah dipakai basah-basahan. Kesimpulan 500km yang kami lalui dengan sepatu ini masih belum cukup untuk membuat sepatu ini menyerah, pastikan setelah selesai dipakai langsungan di bersihkan dengan cara di lap dan semprot air sedikit saja, pastikan langsung di keringkan agar tidak timbul jamur atau karat di bagian besinya. Boa dial system hingga semua bagian sepatu masih bekerja dengan baik, namun jika rute yang dilalui lebih ektrim tentu hasil bisa berbeda pula.  Harga yang cukup lebih murah dari RX800 memang memberikan perbedaan berarti juga, dari bobot yang lebih berat, serta stiffness yang kurang, tapi sepatu ini nyaman sekali, outsole sangat meredam, dan uppernya bisa memeluk dengan sangat baik dan simetris, langsung pas sejak pertama kali dipakai. Score Fitting: ⭐⭐⭐⭐⭐ (5/5), memeluk dengan sangat baik dan dial BOA membuat lebih mudah Weight: ⭐⭐⭐⭐ (4/5), Tidak seberat MTB tapi tidak seringan dengan sepatu gravel selevel, misal XC 5 Brand and Lab Spec Compare: ⭐⭐⭐⭐⭐ (5/5) , kecocokan spesifikasi dari brand dan pengecekan spek dari lab