Menampilkan 9 dari 15 post
Bagi para pesepeda yang sedang mencari frame dengan performa tinggi, bobot ringan, dan tampilan modern, Mosso 795 Pro bisa menjadi pilihan yang tepat. Frame ini merupakan salah satu produk unggulan Mosso yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pesepeda kompetitif maupun penggemar custom build. Apa saja keunggulannya? Mari kita bahas secara detail. Material Premium: Alloy 7046 Berkualitas Tinggi Source mosso.com.tw Mosso dikenal sebagai produsen frame aluminium yang inovatif. Mosso 795 Pro menggunakan alloy 7046, material aluminium kelas pesawat terbang yang memiliki kekuatan luar biasa dengan bobot yang sangat ringan. Kelebihan material ini adalah: Kekuatan tinggi namun tetap ringan, sehingga frame mampu menahan beban dan tekanan saat bersepeda dengan intensitas tinggi. Durabilitas optimal untuk penggunaan jangka panjang. Responsif terhadap transfer tenaga, membuat setiap kayuhan lebih efisien. Bobot Super Ringan untuk Akselerasi dan Tanjakan Source mosso.co.tw Frame ringan adalah salah satu kunci untuk meningkatkan kecepatan, terutama saat mendaki. Mosso 795 Pro menawarkan bobot yang sangat rendah untuk ukuran frame alloy. Walaupun bobot pastinya tergantung ukuran dan set fork yang digunakan, frame Mosso seri Pro seperti 795 Pro berada di kisaran 1,3 kg untuk frame dan sekitar 0,34 kg untuk fork carbon. Dengan bobot ini, Mosso 795 Pro masuk ke kategori super light alloy frame yang mampu memberikan akselerasi cepat sekaligus membuat tanjakan terasa lebih ringan. Kekakuan (Stiffness) Maksimal untuk Efisiensi Pedal Selain ringan, Mosso 795 Pro juga dikenal memiliki kekakuan (stiffness) yang sangat baik. Kekakuan frame ini berarti tenaga dari kayuhan pedal langsung tersalurkan ke roda tanpa banyak kehilangan energi. Hasilnya: Akselerasi lebih cepat dan responsif. Handling lebih stabil saat sprint maupun cornering. Efisiensi tinggi untuk pesepeda yang fokus pada performa. Mosso berhasil menemukan keseimbangan ideal antara stiffness dan kenyamanan, sehingga tidak hanya cocok untuk kompetisi, tapi juga masih nyaman dipakai harian atau long ride. Desain Modern dengan Full Internal Routing Source mosso.com.tw Salah satu fitur modern yang membuat Mosso 795 Pro menonjol adalah full internal cable routing. Semua jalur kabel shifter dan rem masuk ke dalam frame, menciptakan tampilan yang sangat bersih dan rapi. Keunggulan desain ini meliputi: Tampilan lebih aerodinamis karena kabel tersembunyi. Perlindungan kabel lebih baik dari debu dan air. Estetika premium yang membuat sepeda terlihat mewah. Desain modern ini menjadikan Mosso 795 Pro sangat cocok untuk penggemar custom build yang ingin tampil beda dan profesional. Source mosso.com.tw Yang saya suka dari frame Mosso 795 Pro ini adalah, internal routingnya sampai ke bagian chain stay, jalur untuk kabel rd. Kebanyakan produk Mosso frame alloy lainnya yang sudah full internal belum ada fitur ini, masih menggunakan routing di luar chain stay. Pilihan Warna Mosso 795 Pro Ada 4 varian warna dari Mosso 795 Pro ini ketika postingan ini dibuat, antara lain: Green Metalic Red Metalic Black Matte Silver Metalic dan 1 satu varian spesial, yakni all elements. Semua opsi warna diatas jadi satu dalam satu frame. Untuk semua varian warna kecuali Black Matte menggunakan warna fork yang sama, yakni hitam metalic. Selengkapnya https://mosso.com.tw/products.php?func=p_detail&p_id=340&pc_parent=2
Engine 11, sepeda yang terkenal di dunia balap track dan fixed gear, kini hadir dalam bentuk roadbike dengan balutan frame alloy AL6069 yang terkenal ringan dengan beragam part yang eksotis. Sepeda ini milik Deddybram dan kami mendapatkan kehormatan untuk di perbolehkan melakukan bikecheck. Sekilas Pandang Ini adalah potret dari fullbike Engine 11 critD milik Mr Deddybram. Frame hadir dengan warna dasar putih, dengan berbagai finishing corak warna-warni, frame ini adalah Engine 11 critD AL6069 edition. Crit-D Crit D sendiri merujuk pada balapan sepeda "Criterium" yang merupakan balapan tertutup, biasanya diadakan di dalam kota, yang mana sepeda yang digunakan banyak menggunakan sepeda alloy hingga fixed gear, karena relatif flat untuk rute, dan alloy lebih kuat dari kerusakan semisal terjadi crash. Untuk milik Deddybram ini adalah versi frame roadbike. Jika dilihat sekilas, sepertinya warna utama dari sepeda ini adalah kombinasi putih dan orange, terpantau part-part yang digunakan banyak berwarna orange, nanti akan kita lihat lebih dekat. Jembatan Gantung Kali Boyong Untuk lokasi pemotretannya juga spesial, merupakan jalur yang biasa digunakan pesepeda untuk menikmati tanjakan menuju Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, tepatnya di Jembatan Kali Boyong. Jika beruntung kita bisa melihat Gunung Merapi dengan kegagahannya dan Kali Boyong di bawahnya. Spesifikasi Frameset Frame dari Engine 11 critD-Deluxe Road dengan size 51, hadir dengan frame Alloy AL6069 dan Fork Carbon. Yang menarik disini adakah, untuk warnanya putih dan finishing cakep yang berseni banget. Disamping itu sambungan dari weldingnya juga terlihat rapi. Di Indonesia sendiri kami menemukan frame ini dijual Di Charlie Bike, bisa kunjungi tokonya di Tokopedia atau Shopee, atau bisa DM ke Instagramnya https://www.instagram.com/charliebikeid/ untuk mendapatkan harga khusus. Ultegra Shifter, FD, RD and OSPW Ceramic Speed Shifter, RD dan FD hadir dari Shimano Ultegra 8170 Di2. Untuk rd sendiri di kombinasi dengan OSPW dari Ceramic Speed. Rantai beliau memilih menggunakan dari Shimano 12 speed yang sudah sangat mumpuni dari segi ringan dan menaikan peforma. Untuk mencegah rantai crop di sisi dalam crankset, beliau menggunakan chain catcher warna orange yang senada dengan part-part lainnya. Chainring Alugear 50-34 dan Sprocket Strummer Superdura 11-34 Disini Deddybram tidak menggunakan chainring dan sprocket dari Shimano Ultegra 12 Speed. Untuk chainring dari Alugear 50-34 dan sprocket dari Strummer Superdura 11-34, anyway berat dari Strummer Superdura 11-34 hanya 163.2 grams. Caliper 4 Piston dari Hope RX4+ dan Rotor Hope 160 Hope RX4 adalah caliper untuk discbrake yang hadir dengan 4 piston, yang biasanya untuk caliper roadbike seperti Shimano 105, Ultegra, Dura-Ace hadir dengan 2 piston. Piston sendiri adalah bagian dari caliper yang menekan brakepad ke dalam untuk melakukan pengereman ketika tuas rem di tekan. Keunggulan kaliper dengan 4 piston dibanding 2 piston adalah performa pengereman yang lebih baik dibandingkan kaliper 2 piston. Kaliper 4 piston menawarkan pengereman yang lebih kuat, stabil, dan mampu mengatasi panas lebih baik saat pengereman intensif. Untuk itu kaliper 4 piston ini banyak di temukan di gropset MTB yang biasa untuk downhill, atau jalur-jalur yang ekstrem. Kaliper 4 piston tadi di kombinasi dengan Rotor Hope 160, 160mm untuk depan dan belakang, biasanya untuk rotor belakang lebih kecil dari depat seperti 140mm. Opsi rotor besar ini juga membuat pengereman lebih maksimal, makin besar rotor makin efektif pengereman, tapi tentu makin berat juga meski cuma beberapa gram. Full Spesifikasi Untuk full spesifikasinya adalah sebagai berikut. Frame : Engine 11 x Deluxe Road size 51 Headset : Wolftooth ZS44/EC44 BB : Tripeak T47 3-in-1 Groupset : Shimano Ultegra 8170 Crankarm : Rotor Aldhu Carbon Power Meter : Sigey Axo Chainring : Alugear 50-34 Sprocket : Strummer Superdura 11-34 Brakeset : Hope RX4+ Rotor : Hope 160 Wheelset : Roval Rapide CLX 50 Ban : Continental GP5000 ASTR 30c (tubeless 30 ml) Stem : FSA K-Force 110mm -6° (dikerok polos) Dropbar : FSA K-Wing Force 400mm (dikerok polos) Seatpost : FSA K-Force 27.2 (dikerok polos) Saddle : Prologo Dimension CPC 143 Bartape : Lizardskin 2.5mm Barfly : Framesandgear Lampu depan : Magicshine CBL-1600 Lampu belakang : Magicshine Seemee 200 V3 Pedal : Look Keo Blade Ceramic Bottlecage : Wolftooth Morse Cage Ti Note: Semua gambar sepeda dari postingan ini telah kami dapat izin dari pemilik sepeda dan foto "Deddybram" untuk dishare di MauGowes.com.
15 hari yang lalu • yussan • 446 views
Twitter Bike dan Mosso kali ini berkolaborasi untuk menciptakan gravel bike. Hadir dengan frame alloy ringan, full internal dan sambungan las yang halus membuat sepeda ini memiliki kesan premium. Hadir Dengan Frame Alloy Ringan dan Sudah Full Internal Routing Yang pertama mencuri fokus kami adalah, frame ini sudah full internal route waw, dengan alloy ringan dari Mosso yakni lightweight aluminum frame gravel bike with 7005 material, dikombinasikan dengan carbon fork. Nilai plus dari frame ini adalah sambungan lasnya yang sangat halus, seolah-olah frame ini dari carbon. Spesifikasi Twitter x Mosso Gravel-G3 Untuk spesifikasi kami belum mendapatkan spek lengkap dari sepeda ini Twitter x Mosso Gravel-G3, karena belum terpasang di websitenya, berikut kami sertakan speks yang kami dapatkan dari video-video yang diunggah Twitter Bike Factory di youtube https://www.youtube.com/watch?v=Q2UW5l19w7Y. Frame: Lightweight aluminum frame gravel bike with 7005 material available on the market is the Zhuite x Mosso collaboration model Groupset: Wheeltop GX wireless electronic groupset Tire: 700x38 Innova Pro Atria Wheelset: Alloy from retrospect Kita tunggu saja hadirnya sepeda kolaborasi Twitter dan Mosso ini di pasaran Indonesia, untuk pecinta sepeda.
Mosso dan Twitter Bike brand sepeda asal Tiongkok yang terkenal dengan harga bersaing namun memiliki produk-produk dengan desain keren dan spesifikasi menarik, melakukan kolaborasi untuk menciptakan roadbike keren, dengan frame alloy full internal dan part-part yang berkelas. Twitter X Mosso C8 Pro Salah satu hasil kolaborasi Twitter dan Mosso di tahun 2025 ini adalah, Twitter Mosso C8 Pro, roadbike dengan frame alloy dengan sambungan yang sangat mulus, serta sudah full internal routing cable. Berikut Spesifikasi dari Twitter Mosso C8 Pro: Frame: Super light aluminum Groupset: menyesuaikan varian, varian tertinggi menggunakan Wheeltop EDS TX, electronic wireless groupsetWheeltop EDS TX, electronic wireless groupset . Size tersedia: 41/44/47/50/53 Ban Innova Pro 700x28 Berat 9kg untuk size 47 Sambungan Las yang Mulus Seperti Frame Carbon Frame ini menggunakan alloy ringan dari Mosso varian Alloy Pro, hal menarik lainnya adalah sambungan las dari frame alloy ini sangat mulus, seolah-olah terlihat frame carbon. Beberapa brand dengan frame alloy dengan sambungan mulus, biasanya melewatkan di bagian sambungan seatstay chain stay dan sambungan di bagian bottom bracket, namun C8 Pro ini tetap menjaga sambungan agar mulus part-part tersebut. Ketersediaan di Indonesia Untuk saat ini kami belum bisa menemukan produk ini di marketplace di Indonesia, namun jika kamu siap import dari Thailand, silahkan mengunjungi link dibawah dari 888bike.net . Image Sources: https://888bike.net
Melanjutkan kesuksesan Specialized Crux Comp gravel bike sebagai salah satu gravel bike teringan in the world. Specialized merilis Specialized Crux DSW Comp dengan frame dari alloy dan geometri mirip dengan Crux versi carbon, dengan masih membuat sepeda ini seringan mungkin. Specialized Crux DSW Comp Kita mulai dari spesifikasi tekniknya terlebih dahulu. Frameset Frame Specialized E5 Premium Aluminum Disc frame with D'Aluisio Smartweld Technology, hydroformed aluminum tubing, tapered head tube, threaded BB Seat Binder Specialized Alloy, 30.8mm Fork S-Works FACT Carbon, 12x100mm thru-axle, flat-mount disc Cockpit Handlebars Specialized Adventure Gear, 118.9mm drop x 70mm reach x 12º flare Saddle Body Geometry Power Sport, steel rails SeatPost Alloy, 2-bolt Clamp, 12mm offset, 27.2mm, anti-corrosion hardware Stem Specialized, 3D-forged alloy, 4-bolt, 7-degree rise Tape Supacaz Super Sticky Kush Brakes Rear Brake SRAM APEX, Hydraulic Disc Front Brake SRAM APEX, Hydraulic Disc Drivetrain Shift Levers SRAM APEX, 12sp Rear Derailleur SRAM APEX XPLR, Mechanical Cassette SRAM PG 1231, XPLR, 11-44 Crankset SRAM APEX XPLR, 40t Chainrings 40t Bottom Bracket SRAM DUB BSA 68 Wide Chain SRAM APEX 12S Wheels & Tires Front Wheel DT G540, Centerlock Disc, Tubeless Ready, 25mm internal width Rear Wheel DT G540, Centerlock Disc, Tubeless Ready, 25mm internal width Front Tire Pathfinder Pro 2BR, 700x38 Rear Tire Pathfinder Pro 2BR, 700x38 Inner Tubes 48mm Presta Valve, 700X28-38 Weight Weight 9.37kg (20 lb, 10.5 oz) for size 56 Specialized CRUX sebagai Gravel Bike Alloy Teringan Didunia Credit by specialized.com Hadir dengan berat frameset hanya 1399 grams, menjadikan Crux DSW sebagai alloy gravel frame teringan didunia, dikombinasikan dengan Specialized Fact12r Crux Carbon fork. D'Alusio Smartweld Credit by specilized.com Sama dengan frame dari specialized allez comp, dengan d'aluisio smartweld, sebuah teknik pengelasan yang di patenkan Specialized, untuk menciptakan frame alloy ringan, dengan pengelasan yang kuat dan sambungan yang akurat. Untuk memberikan stiffness, downbtube dan bottom bracket sheel dibuat satu bagian di Crux DSW ini, mirip dengan Allez terbaru. Side to Side Specialized Crux Gravel and Crux DSW Berikut side to side CRUX DSW Comp dengan Crux Comp, tentu yang paling terlihat adalah frame alloy terlihat ada sambungan lasnya, 2 frame ini menggunakan fork yang sama. Crux Comp versi carbon, menyediakan lubang untuk jalur kabel di bagian atas down tube, yang mana kami lebih suka ini karena terlihat lebih rapi. Berbeda dengan Crux DSW Comp yang lubangnya tersedia disamping, sehingga jika suatu saat ingin setup SRAM AXS groupset, lubang ini masih terlihat dan perlu ditutup. MMenggunakan seatstay desain tradisional yang mana banyak sepeda saat ini menggunakan dropped seatstay untuk stiffness, justru kami suka desain tradisional ini, menjadi lebih eksklusif saja, dan tentu seharusnya lebih nyaman daripada dropped seatstay terutama untuk rute tanah. Handlebar, stem, saddle hingga bartape menggunakan spek yang sama, baik Crux Comp atau Crux DSW Comp, hanya berbeda di seatpostnya, untuk Crux Comp menggunakan seatpost dari carbon dengan seatback yang lebih banyak dari Crux DSW Comp. Geometry Frame Sama Persis Specialized Crux DWS Comp Frame Geometry, sumber https://www.specialized.com/us/en/crux-dsw-comp/p/4221802?color=5368204-4221802 Specialized CRUX Comp frame geometry, sumber https://www.specialized.com/us/en/crux-comp/p/199962?color=322105-199962 Hal yang menarik perhatian kami berikutnya adalah kedua frame CRUX ini, meski beda varian, alloy dan gravel, geometrynya bisa sama persis, hingga ke bagian-bagian terkecil, dan kami hampir tidak pernah menemukan spek seperti ini di brand lain. Yang artinya, kamu bisa menggunakan setup fiting yang sama untuk 2 jenis sepeda ini, hanya beda feel menggunakan sepeda carbon dan alloy.
CAAD13 adalah varian dari Roadbike Cannondale dengna frame dari alloy yang dirilis 2020 lalu. Frame alloy dari CAAD13 terkenal ringan dan cocok menjadi pendamping dari Supersix EVO yang keluar di tahun yang sama karena memiliki geometri dan feel yang mirip-mirip. Di postingan ini kita akan fokus membahas frame CAAD13 ini. CAAD13 ada opsi Rim atau Disc Brakes Sepeda terbaru kebanyakan menyuntik mati rim brakes, biasanya di seri flagship. Berbeda dengan CAAD13 masih menyediakan 2 opsi, rim brakes dan disc brakes, bisa juga karena CAAD13 bukan seri flagship. Kelebihan dari rim brakes, tentu part-partnya, yang lebih murah dibandingkan seri disk brakes, selain itu framenya lebih ringan dari pada disc brakes, frame disc brakes lebih berat karena ada beberapa lubang untuk pemasangan calipernya, dan kemungkinan ada penguatan di beberapa tempat lain karena pengereman disc brakes yang lebih pakem. CAAD13 Frame Only Hanya 1.094grams Untuk size diatas kami mendapatkan informasinya dari postingan di road.cc , dengan size yang sama 56cm, Cannondale mengklaim bahwa frameset CAAD13 dan CAAD12 disc version memiliki bobot 1.094gram, tentu versi rim brakes akan lebih ringan. Dan berat tersebut tergolong sangat ringan untuk frame alloy, bahkan beberapa frame carbon memiliki berat yang lebih.Ref: https://road.cc/content/review/cannondale-caad13-disc-105-2020-269731 Credit by road.cc Karena tujuan itulah, kita melihat beberapa sambungan las tidak dirapikan oleh Cannondale, melainkan di biarkan apa adanya. Sambungan las ini bisa kita lihat di semua sambungan frame, mulai bagian depan , tengah , hingga bawah. Hal ini berbeda di frame alloy Trek yang bisanya bagian headtubenya dibuat rapi, bahkan Polygon Strattos S5 disc keluiaran tahun 2022 -2023 bagian headtube juga dibuat mulus seolah-olah tidak ada sambungan. Kami belum tahu apakah membuat sambungan mulus seperti brand lain apakah bisa membuat frame lebih berat. CAAD13 Ban Support Sampai 30mm Sepertinya sepeda-sepeda terbaru saat ini dibuat support untuk ban-ban yang lebih lebar, bisa jadi karena ban sekarang tetap kencang meski lebih lebar, dengan rolling resistance lebih kecil dan masih tetap ringan. Dari web official canondalle, spek dari CAAD13 ini max tire sampai 28mm, tapi dilansir dari velo.outsideonline.com , CAAD 13 ini support sampai 30mm https://velo.outsideonline.com/road/road-racing/cannondale-caad13-review/ . Credit by reddit.com Namun kami menemukan info menarik dari Reddit di sub Reddit r/bicycling , ada pemilik CAAD13 yang memasang ban 700x32 Gravelking di sepedanya, dan masih muat serta fungsional. TS tidak menyebutkan seri Gravelkingnya, tapi kami menduga seri SS (semi slick), terlihat knobnya tidak tinggi dan terkesan flat. Source https://www.reddit.com/r/bicycling/comments/mu0nj0/ntd_put_some_gravelkings_32s_on_the_caad13/?rdt=61745&onetap_auto=true . Cable Clip di Chain Stay bisa Dilepas untuk AXS atau Di2 Credit by cannondale.com Coba kita lihat kabel untuk rd di setup CAAD13 diatas, menggunakan groupset dari SRAM Force AXS yang full wireless. Clip/hanger untuk cable rd terlihat tidak ada, yang biasanya bisa temukan di frame alloy lain yang tidak full internal untuk cable belakang. Credit by giantbicycle.id Sebagai sample diatas adalah Giant Conted SL 2023, terlihat ada clamp untuk stopper cable rd dibawah chain stay, yang mana meski pakai SRAM AXS yang wireless, bagian tersebut tidak bisa dilepas kecuali di potong. Credit by avantebike.com CAAD13 memiliki pendekatan berbeda agar bagian tersebut bisa di lepas, namun jika bisa frame alloy premium lain seperti Specialized Allez Sprint Comp 2023, sudah full internal hingga chain stay, jadi tidak memerlukan cable clamp./
Akhirnya generasi terbaru Trek Emonda ALR hadir di tahun 2023 ini. Meski alloy, Trek Emonda ALR ini terkenal ringan dan memilik sambungan las yang smooth dan cocok untuk menanjak. Tapi di versi 2023nya, Trek Emonda ALR memiliki sambungan yang jauh lebih smooth dari sebelumnya, bahkan kamu akan langsung menyangka mungkin frame ini terbuat dari carbon. Desain Over All dan Perbandingan Dengan Generasi Sebelumnya Credit by trekbikes.com Jika dilihat sekilas geometrinya tidak berbeda jauh dengan generasi sebelumnya. Namun jika kita mendekat, terlihat beberapa detail yang banyak perbedaanya. Oke disini kita bahas poin per poin dari perbandingan dengan generasi sebelumnya. Oh yes sebelumnya info, Trek Emonda ALR ini akan tersedia untuk fullbike ataupun frameonly. Untuk fullbike ada Trek Emonda ALR 5 dan 6, untuk yang 5 tersedia dengan Shimano 105 mechanical dan yang 6 untuk Shiman o105 12 Speed Di2. Full Internal Routing Oke kembali ke point perbedaan. Pertama yang paling terlihat tentu full internal routingnya yang sekarang di dukung di varian 2023, karena routing ini, membuat headtube Trek Emonda ALR 6 sedikit lebih besar dari sebelumnya. Sambungan Las Jauh Lebih Smooth Salah satu poin utama generasi baru ini adalah sambungan lasnya yang lebih smooth, hingga ke sambungan-sambungan kecil dan yang tersembunyi, seperti di cain stay - seat stay dan sambungan di bottom bracket. Desain Geometri Sedikit Berubah Coba fokus ke bagian seatclamp, terlihat jarak antara seat clamp dan top tube lebih menyempit, membuat top tube berasa lebih flat dan lebih terlihat aero, dan aero ini juga terlihat hampir di semua bagian frame, jika generasi sebelumnya lebih membulat. Bottom Bracket ke Threaded Bye-bye pressfit BB, generate 2023 ini Trek Emonda ALR mulai menggunakan bottom bracket threaded alias model ulir. Lebih Ditujukan untuk Race Trek menginfokan jika Trek Emonda ALR 2023 kali ini lebih ditujukan untuk race, yaitu pertemuan antara Race dan Harga yang murah. Sehingga kamu tidak akan menemukan lubang-lubang untuk memasang aksesoris seperti untuk fender, cage dan lain sebagainya. Disamping itu max tire clearance juga sampai 28mm saja. Spesifikasi Frame Menggunakan top shelf 300-series Alpha Aluminium dan di bangun dengan teknik hydroforming tube, membuat harganya lebih murah, tapi ini tetap 100% Emonda. Frame: Ultralight 300 Series Alpha Aluminum, Invisible Weld technology, tapered head tube, internal cable routing, flat mount disc, 142x12mm thru axle Fork: Émonda ALR full carbon, tapered carbon steerer, internal brake routing, flat mount disc, 12x100mm thru axle Frame fit: H1.5 Race Untuk spesifikasi lengkap dari fullbike bisa di baca di https://www.trekbikes.com/us/en_US/bikes/road-bikes/performance-road-bikes/%C3%A9monda/%C3%A9monda-alr/%C3%A9monda-alr-5/p/36100/ Menggunakan H1.5 Race Geometri Yang Sama Dengan Madone Credit Youtube Trek Bikes Hosting Emonda ALR 2023 ini menggunakan H1.5 Race Geometri yang sama di gunakan oleh Trek Madone 2023. Geometri dengan chainstays yang pendek, wheelbase yang pendek dan headtube yang pendek, membuat posisi rider lebih condong kedepan. Dibanding geometri santai dari Domane, Race geometri emonda ini lebih efisien untuk pedaling, handling lebih cepat dan meningkatkan aerodynamic dari rider. Sources: https://www.trekbikes.com/us/en_US/bikes/road-bikes/performance-road-bikes/%C3%A9monda/%C3%A9monda-alr/%C3%A9monda-alr-5/p/36100/ https://www.youtube.com/watch?v=nHZs15AVI9k
Canondale CAAD13 Merupakan varian yang paling populer untuk opsi roadbike alloy peformance, karena frame paling ringan dikelasnya. CAAD13 pertama dirilis pada 2019, dan untuk pertama kalinya mengadopsi dropped seatpost, dengan desain mirip seri flagshipnya Supersix Evo, yups desain CAAD memang mengadopsi dari bahasa desain Supersix Evo sejak dahulu. Yang menjadi nilai plus dari CAAD13 ini adalah ringan dan stiffnessnya, tidak kalah dengan frame carbon. Hanya saja karena ini frame alloy, masih terlihat beberapa sambungan-sambungan di framenya. Source Road.cc Gambar diatas adalah penampakan dari sambungan-sambungan las dari CAAD13. Saat ini ada sih teknologi smooth welding yang bisa membuat sambungan frame alloy sehalus frame carbon, tapi tentu opsi ini dihindari agar mendapat frame yang lebih ringan. Dilansir dari CyclingTips.com, berat frameset only untuk CAAD13 ini kurang lebih 1,182 grams, sangat ringan untuk sebuah frameset roadbike. Untuk Supersix Evo 810 - 930g saja. Di halaman resminya terlihat untuk saat ini hanya menyediakan opsi Groupset Shimano 105 dan Rival AXS. Masih ada opsi disc dan rim brake, dengan range harga Rp 34.000.000 - Rp 50.000.000,-. Sumber: https://www.cannondale.com/en-id/bikes/road/race/caad13 Trek Emonda ALR 5 2023 Trek Emonda adalah varian flagship dari Trek yang spesialis untuk sepeda climbing, tapi sepertinya varian-varian di kombinasikan untuk all-round juga. Trek emonda hadir juga untuk opsi alloy di sebut dengan Emonda ALR dan yang tentu tepat menjaga ringannya. Credit by trekbikes.com Yang menjadi nilai plus dari Trek Emonda ALR ini adalah di sambungan lasnya yang sangat rapi, mirip dengan frame carbon, seperti pada gambar diatas. Trek menyebut ini dengan "smooth welding". Untuk seri terbaru Trek Emonda ALR 5, sudah support untuk full internal routing cable. Berat total dari frame only Trek Emonda Alr ini adalah kurang lebih 1,142 g, tergantung dari size. Seperti yang kita tahu Trek sudah meninggalkan opsi rim brakes untuk roadbike, dan ini berlaku pada Trek Emonda Alr seri-seri terbaru, hanya menyediakan opsi disc brake. Source: https://www.trekbikes.com/us/en_US/bikes/road-bikes/performance-road-bikes/%C3%A9monda/%C3%A9monda-alr/c/B212/ Specialized Allez Sport Brand ini bisa dibilang paling banyak di temui di grand tour, karena banyak mensponsori beberapa sepeda di tim tersebut, yakni specialized. Specialized memiliki produk alloy peformance yang sangat populer yakni Specialized Allez, bahkan Peter Sagan pernah menggunakan sepeda frame alloy ini di Tour Down Under yaitu varian Specialized Allez Sprint, yang sangat cocok dengan rute saat itu yang banyak flat. Specialized Allez Sprint Petter Sagan Specialized Allez Sprint yang digunakan Peter Sagan terlihat menggunakan seatpost aero yang juga digunakan di Specialized Venge. Dengan desain frame dan tubing yang aero. Untuk frame terbaru dari Specialized Allez terbaru ketika postingan ini dibuat adalah Specialized Allez Sport Disc dan Speciallized Allez Disc, frameset hadir dengan berat 1,375gram dengan kombinasi fork full carbon. Hadir dengan desain dan geometry yang cocok untuk allround dan endurance. Bicara seputar sambung las, terlihat Specialized tidak membuat sambungan lebih rapi, tapi tentu itu bukan masalah besar, bahkan bisa menjadi identitas bahwa frame yang dipakai adalah alloy dan membuktikan tidak kalah ringan dengan carbon. Untuk range harga Specialized ini, baik untuk frame only hingga fullbike, yaitu USD 1000 - USD 6800. Reference: https://www.specialized.com/us/en/shop/bikes/road-bikes/performance-road-bikes/allez/c/allez Giant Contend AR Giant merupakan brand sepeda terbesar didunia untuk saat ini, tentu tidak akan melewatkan pasar ini, dengan opsi sepeda mereka yang beraga. Untuk varian road bike alloy peformancenya, Giant mengeluarkan Giant Contend series. Ketika postingan ini dibuat, terlihat seri terakhir adalah Giant Contend AR 2022. Dari desain dan geometrynya terlihat Giant Contend AR 2022 ini menyerupai dengan Roadbike flagship mereka yang biasa digunakan untuk climbing di Grand Tour yakni Giant TCR. Bahkan Giant Contend dan Giant TCR mengadopsi model seatpost yang sama yakni model D shape. Seperti dengan Canondale CAAD13, Giant Contend AR ini menggunakan seatclamp integrated, sehingga terlihat lebih simple karena menyatu dengan frame. Dari website resmi Giant sendiri, terlihat listing produk Giant Contend AR mereka masih varian 2022, hadir dengan range harga dari USD 1.100 - USD 1.950. Source: https://www.giant-bicycles.com/us/bikes-contend-ar Canyon Endurance AL Dari Canyon, brand asalah America Serikat, ada produk road bike alloy dari mereka yakni Canyon Endurance AL, yups ini masih satu keluarga dengan varian carbon Canyon Edurance CF SLX. Credit by canyon.com Hal pertama yang menarik perhatian kami adalah bagaimana frame alloy ini dibuat, sambungan las tidak terlihat terlihat seperti frame carbon. Fitur inilah yang salah satu di banggakan oleh Canyon. Untuk frame yang lebih berat, tentu bukan masalah, karena frame ini tercipta untuk melakukan endurance alias kenyamanan jangka panjang, bahkan di toptubenya ada rivets. Bicara seputar varian yang tersedia ketika postingan ini dibuat. Di halaman resmi Canyon, terlihat ada 3 varian, untuk Endurance 6 rim dan disc brakes, serta Canyon Endurace 7 rim brakes. Range harga yang di sediakan adalah USD 949 - USD 1249. Reference: https://www.canyon.com/en-id/road-bikes/endurance-bikes/endurace/al/ Cube Axial WS Race & Cube Attain SLX Beralih ke Cube, brand asal Germany, ada 2 varian road bike dengan frame alloy yang ingin kami angkat disini Cube Axial WS & Cube Attain SLX. Untuk varian Cube Axial WS versi lebih high-end dari Cube Attain SLX, yang mana tentu lebih ringan, stiff dan harga yang lebih tinggi. Kedua varian ini hadir dengan frame dari Aluminium 6061 T6 Superlite. Yang membedakan adalah Cube Attain lebih ditunjukan untuk endurace dengan geometri lebih rileks, dan Cube Axial WS untuk peformance tapi masih di bawah varian Cube Agree. Sayang sekali di web resminya kami juga tidak mendapatkan range harga untuk semua produk road bike dari Cube. Sumber: https://www.cube.eu/de-en/bikes/road/road-race/attain https://www.cube.eu/de-en/bikes/women/road-race/axial-ws BMC Teammachine ALR BMC Brand asal Swiss hadir dengan alloy roadbike peformance mereka, dari Teammachine ALR. Varian BMC Teammachine sendiri adalah yang dipakai juga di Grand Tour, tapi tentu yang varian flagshipnya dari carbon, untuk versi alloynya di sebut BMC Teammachine ALR, dan hadir dengan bahasa desain dan geometry mirip BMC Teammachine. Range harga Teammachine ALR ketika postingan ini dibuat adalah CHF 3.099,- - CHF 3.999,- Sumber: https://www.bmc-switzerland.com/intl_en/bmc/bmc/road/altitude/teammachine-alr.html Merida Scultura 400 & Merida Endurace 400 Merida adalah Brand dari Taiwan dengan RnD Team dari Jerman. Ada 2 opsi alloy frame untuk Merida, yakni Merida Sculture 400 dan Merida Endurance 400. 2 varian sepeda ini menggunakan smooth welding, yang artinya sambungan las tidak terlihat, terkesan seperti frame carbon. Sayangnya di web resmi Merida kami tidak mendapatkan harga resmi dari varian ini. Source: https://www.merida-bikes.com/en/bikefinder/default/index?rootName=bikes-subcategory&mainTag=7&sort=&query=&technology_ids%5B%5D=9 https://www.merida-bikes.com/en/bikefinder/default/index?rootName=road-race&mainTag=265&sort=&query=&technology_ids%5B%5D=9
Specialized Allez varian alloy frame dari Specialized hadir lagi di tahun 2023 ini. Dengan geometry terlihat lebih ke arah all rounder, tidak ada lagi rim brake, dan ringan. Ada 2 varian yang keluar yakni Specialized Allez Sport 2023 dan Specialized Allez 2023, dengan desain dan geometry frame yang sama persis, hanya beda fitur frame, opsi warna dan groupset yang digunakan. Perbedaan Harga Sebelum cek lebih dalam, mari kita lihat perbedaan harga dari 2 sepeda ini. Harga yang tertera adalah harga yang terpasang di website resmi Speciallized https://www.specialized.com/us/en/shop/bikes/road-bikes/performance-road-bikes/allez/c/allez . Specialized Allez Sport 2023 USD 1.800 dan Specialized Allez 2023 USD 1.200. Frame yang Digunakan Specialized Allez Sport dan Specialized Allez 2023 Specialized Allex Sport Credit by specialized.com Alloy frame yang digunakan Speciallized Allez 2023 menggunakan Specialized E5 Premium Aluminum, flat mount disc, rack and fender eyelets, fully manipulated tubing w/ SmoothWelds, internal cable routing, threaded BB, 12x142mm thru-axle. Info dari web resmi Speciallized frame ini teringan di kelasnya, dengan berat total 1.375grams termasuk fork. Untuk seatpost dari Speciallized masih alloy, dan bisa kamu ganti ke carbon untuk mendapatkan ringan yang lebih, karena seatpostnya masih menggunakan desain yang sering ditemukan di sepeda lain, tube dengan diameter 27.2mm. Perbedaan Frame Specialized Allez Sport dan Speciallized Allez 2023 Specialized Allez 2023 With Rack, Credit by specialized.com Hadir dengan generasi yang sama, tapi beda soul. Specialized Allez Sport tidak menyediakan lubang-lubang untuk mempermudah pengguna memasang rack dan beberapa aksesoris tas di sepeda. Berbeda dengan Specialized Allez yang sudah tersedia lubang-lubang siap pakai untuk memasang rack. Opsi lubang-lubang atau eye let seperti memang bisa menambah berat, tapi tentu bukan masalah. Allez Sport fokus untuk aktifitas olahraga, Specialid Allez untuk bike touring bahkan commuting. Inilah luarbiasanya, dengan geometry yang sama, bisa untuk berbagai macam kebutuhan. Perbedaan Groupset Specialized Allez Sport dan Speciallized Allez 2023 Disamping perbedaan fitur frame dan warna, yang membedakan lagi 2 varian ini adalah perbedaan groupset yang di pakai. Specialized Allez Sport 2023 dengan 2x10 speed dari Shimano Tiagra di kombinasikan dengan hydraulic brakes. Sedangkan Specialized Allez 2023 dengan 2x8 speed dari Shimano Claris dengan kaliper masih mechanical dari Tektro MD-550. *) spesifikasi diatas bisa berubah-ubah tanpa informasi terlebih dahulu
2 tahun yang lalu • yussan • 1.56K views