Menampilkan 9 dari 12 post
Canondale CAAD13 Merupakan varian yang paling populer untuk opsi roadbike alloy peformance, karena frame paling ringan dikelasnya. CAAD13 pertama dirilis pada 2019, dan untuk pertama kalinya mengadopsi dropped seatpost, dengan desain mirip seri flagshipnya Supersix Evo, yups desain CAAD memang mengadopsi dari bahasa desain Supersix Evo sejak dahulu. Yang menjadi nilai plus dari CAAD13 ini adalah ringan dan stiffnessnya, tidak kalah dengan frame carbon. Hanya saja karena ini frame alloy, masih terlihat beberapa sambungan-sambungan di framenya. Source Road.cc Gambar diatas adalah penampakan dari sambungan-sambungan las dari CAAD13. Saat ini ada sih teknologi smooth welding yang bisa membuat sambungan frame alloy sehalus frame carbon, tapi tentu opsi ini dihindari agar mendapat frame yang lebih ringan. Dilansir dari CyclingTips.com, berat frameset only untuk CAAD13 ini kurang lebih 1,182 grams, sangat ringan untuk sebuah frameset roadbike. Untuk Supersix Evo 810 - 930g saja. Di halaman resminya terlihat untuk saat ini hanya menyediakan opsi Groupset Shimano 105 dan Rival AXS. Masih ada opsi disc dan rim brake, dengan range harga Rp 34.000.000 - Rp 50.000.000,-. Sumber: https://www.cannondale.com/en-id/bikes/road/race/caad13 Trek Emonda ALR 5 2023 Trek Emonda adalah varian flagship dari Trek yang spesialis untuk sepeda climbing, tapi sepertinya varian-varian di kombinasikan untuk all-round juga. Trek emonda hadir juga untuk opsi alloy di sebut dengan Emonda ALR dan yang tentu tepat menjaga ringannya. Credit by trekbikes.com Yang menjadi nilai plus dari Trek Emonda ALR ini adalah di sambungan lasnya yang sangat rapi, mirip dengan frame carbon, seperti pada gambar diatas. Trek menyebut ini dengan "smooth welding". Untuk seri terbaru Trek Emonda ALR 5, sudah support untuk full internal routing cable. Berat total dari frame only Trek Emonda Alr ini adalah kurang lebih 1,142 g, tergantung dari size. Seperti yang kita tahu Trek sudah meninggalkan opsi rim brakes untuk roadbike, dan ini berlaku pada Trek Emonda Alr seri-seri terbaru, hanya menyediakan opsi disc brake. Source: https://www.trekbikes.com/us/en_US/bikes/road-bikes/performance-road-bikes/%C3%A9monda/%C3%A9monda-alr/c/B212/ Specialized Allez Sport Brand ini bisa dibilang paling banyak di temui di grand tour, karena banyak mensponsori beberapa sepeda di tim tersebut, yakni specialized. Specialized memiliki produk alloy peformance yang sangat populer yaknik Specialized Allez, bahkan Peter Sagan pernah menggunakan sepeda frame alloy ini di Tour Down Under yaitu varian Specialized Allez Sprint, yang sangat cocok dengan rute saat ini, banyak flat. Specialized Allez Sprint Petter Sagan Specialized Allez Sprint yang digunakan Peter Sagan terlihat menggunakan seatpost aero yang juga digunakan di Specialized Venge. Dengan desain frame dan tubing yang aero. Untuk frame terbaru dari Specialized Allez Sprint terbaru ketika postingain ini dibuat, hadir dengan berat 1,375gram dengan kombinasi fork full carbon. Hadir dengan desain dan geometry yang cocok untuk all round dan endurance. Bicara seputar sambung las, terlihat Specialized tidak membuat sambungan lebih rapi, tapi tentu itu bukan masalah besar, bahkan bisa menjadi identitas bahwa frame yang dipakai adalah alloy dan membuktikan tidak kalah ringan dengan carbon. Untuk range harga Specialized ini, baik untuk frame only hingga fullbike, yaitu USD 1000 - USD 6800. Reference: https://www.specialized.com/us/en/shop/bikes/road-bikes/performance-road-bikes/allez/c/allez Giant Contend AR Giant merupakan brand sepeda terbesar didunia untuk saat ini, tentu tidak akan melewatkan pasar ini, dengan opsi sepeda mereka yang beraga. Untuk varian road bike alloy peformancenya, Giant mengeluarkan Giant Contend series. Ketika postingan ini dibuat, terlihat seri terakhir adalah Giant Contend AR 2022. Dari desain dan geometrynya terlihat Giant Contend AR 2022 ini menyerupai dengan Roadbike flagship mereka yang biasa digunakan untuk climbing di Grand Tour yakni Giant TCR. Bahkan Giant Contend dan Giant TCR mengadopsi model seatpost yang sama yakni model D shape. Seperti dengan Canondale CAAD13, Giant Contend AR ini menggunakan seatclamp integrated, sehingga terlihat lebih simple karena menyatu dengan frame. Dari website resmi Giant sendiri, terlihat listing produk Giant Contend AR mereka masih varian 2022, hadir dengan range harga dari USD 1.100 - USD 1.950. Source: https://www.giant-bicycles.com/us/bikes-contend-ar Canyon Endurance AL Dari Canyon, brand asalah America Serikat, ada produk road bike alloy dari mereka yakni Canyon Endurance AL, yups ini masih satu keluarga dengan varian carbon Canyon Edurance CF SLX. Credit by canyon.com Hal pertama yang menarik perhatian kami adalah bagaimana frame alloy ini dibuat, sambungan las tidak terlihat terlihat seperti frame carbon. Fitur inilah yang salah satu di banggakan oleh Canyon. Untuk frame yang lebih berat, tentu bukan masalah, karena frame ini tercipta untuk melakukan endurance alias kenyamanan jangka panjang, bahkan di toptubenya ada rivets. Bicara seputar varian yang tersedia ketika postingan ini dibuat. Di halaman resmi Canyon, terlihat ada 3 varian, untuk Endurance 6 rim dan disc brakes, serta Canyon Endurace 7 rim brakes. Range harga yang di sediakan adalah USD 949 - USD 1249. Reference: https://www.canyon.com/en-id/road-bikes/endurance-bikes/endurace/al/ Cube Axial WS Race & Cube Attain SLX Beralih ke Cube, brand asal Germany, ada 2 varian road bike dengan frame alloy yang ingin kami angkat disini Cube Axial WS & Cube Attain SLX. Untuk varian Cube Axial WS versi lebih high-end dari Cube Attain SLX, yang mana tentu lebih ringan, stiff dan harga yang lebih tinggi. Kedua varian ini hadir dengan frame dari Aluminium 6061 T6 Superlite. Yang membedakan adalah Cube Attain lebih ditunjukan untuk endurace dengan geometri lebih rileks, dan Cube Axial WS untuk peformance tapi masih di bawah varian Cube Agree. Sayang sekali di web resminya kami juga tidak mendapatkan range harga untuk semua produk road bike dari Cube. Sumber: https://www.cube.eu/de-en/bikes/road/road-race/attain https://www.cube.eu/de-en/bikes/women/road-race/axial-ws BMC Teammachine ALR BMC Brand asal Swiss hadir dengan alloy roadbike peformance mereka, dari Teammachine ALR. Varian BMC Teammachine sendiri adalah yang dipakai juga di Grand Tour, tapi tentu yang varian flagshipnya dari carbon, untuk versi alloynya di sebut BMC Teammachine ALR, dan hadir dengan bahasa desain dan geometry mirip BMC Teammachine. Range harga Teammachine ALR ketika postingan ini dibuat adalah CHF 3.099,- - CHF 3.999,- Sumber: https://www.bmc-switzerland.com/intl_en/bmc/bmc/road/altitude/teammachine-alr.html Merida Scultura 400 & Merida Endurace 400 Merida adalah Brand dari Taiwan dengan RnD Team dari Jerman. Ada 2 opsi alloy frame untuk Merida, yakni Merida Sculture 400 dan Merida Endurance 400. 2 varian sepeda ini menggunakan smooth welding, yang artinya sambungan las tidak terlihat, terkesan seperti frame carbon. Sayangnya di web resmi Merida kami tidak mendapatkan harga resmi dari varian ini. Source: https://www.merida-bikes.com/en/bikefinder/default/index?rootName=bikes-subcategory&mainTag=7&sort=&query=&technology_ids%5B%5D=9 https://www.merida-bikes.com/en/bikefinder/default/index?rootName=road-race&mainTag=265&sort=&query=&technology_ids%5B%5D=9
Apakah kamu sedang mencari cadence sensor, atau mungkin speed sensor. Magene Gemini menyedia dua sensor tersebut menjadi satu kesatuan, dan tentunya support untuk ANT+ maupun Bluetooth, berikut ceritanya. Harga Harga yang ditawarkan di sebagian besar toko di Indonesia adalah sekitar Rp 150.000,- (kurang lebih). Produk ini bisa kamu temukan dengan mudah di Tokopedia maupun Bukalapak, tentunya dengan keyword "Magene S3+". Cara Penggunaan Dua sensor (speed dan cadence) yang saya jelaskan diatas tidak aktif secara bersamaan. Tidak ada tombol switch sensor disini, caranya dengan melepas dan kemudian memasang baterai. Sesaat setelah baterai terpasang akan ada led menyala sebentar, bisa 2 warna antara hijau atau merah. Jika hijau maka speed sensor yang sedang aktif, jika merah maka cadence sensor yang sedang aktif. Untuk berikutnya setelah tahu sensor mana yang aktif, tinggal meletakannya di sepeda, jika cadence sensor bisa diletakan di crank arm, dan jika speed sensor, bisa diletakan di hub. Sensor ini memiliki 2 macam koneksi ant+ atau bluetooth, keduanya aktif secara bersamaan, kamu bisa memilihih 2 koneksi tersebut sesuai dengan yang disupport cyclocomp yang kamu punya. Dalam kasus ini saya menggunakan Garmin Edge 130 dan terkoneksi dengan baik menggunakan ANT+ sensor pun berjalan dengan lancar dan bisa dibaca dengan baik di cyclocomp. - yussan Sumber Gambar : https://www.tokopedia.com/charliebike/sensor-speed-dan-cadence-magene-gemini-210-ant-bluetooth-strava-garmin
Postingain ini lebih ditujukan untuk kamu sebelum mengalami rantai putus di jalan, untuk persiapan jika bertemua dengan hal sedemikian, sudah siap untuk memperbaiki sendiri dengan tool yang cukup. Peralatan yang Perlu di Persiapkan Sebelum jauh-jauh pastikan rantai yang kamu gunakan sesuai dengan spek groupset kamu, selengkapnya ada di postingan berikut ini "Hal Penting Sebelum Ganti Rantai Sepeda". Kini bicara seputar tool yang perlu di siapkan agar bisa ganti rantai sendiri di jalanan, dan aman di gunakan ber km-km setelahnya. Nah untuk versi chain toolkit yang dibawa ini adalah versi dari MauGowes dan chain dari groupset Shimano. Extra Chain Ketika rantai putus, adalah kemungkinan rantai menjadi bengkok, flex atau yang lain-lain sehingga tidak bisa di gunakan lagi. Solusi amannya adalah menyiapkan extra chain minimal satu pasangan, outer dan inner, ditujukan untuk menggantikan rantai yang sudah tidak layak tadi Tentang saja dengan membawa sedikit extra chain tersebut, tidak akan menambah banyak beban. Membawa Connecting Pin dan Power Link Pin yang sudah terlepas dari rantai, meski bisa di pakai lagi tetap saja tidak aman untuk digunakan terutama jika kamu memberikat ekstra effort takutnya akan putus lagi. Dengan power link dan sejenis tentu akan lebih kuat dan sama kuatnya dengan pin rantai baru. Chaintool Credit by road.cc Saat ini banyak produsen multi tool, dengan desain compact banyak terdapat macam-macam toolkit didalamnya, salah satunya chain tool. Dengan chain tool ini kita bisa menggunakan untuk memasang dan melepas rantai, di tambah dengan chain hook maka makin lengkap chain tool kamu. Extra Bekal Credit by tokopedia.com Agar tangan terjaga bersih, kamu bisa membawa sarung tangan latex dan ringan dan bisa dilipat sampai sekecil mungkin, dan setelah terpakai tentu bisa langsung di buat di tempat sampah terdekat. Atau dengan membawa beberapa lembar tisu, untuk melindungi kotoran-kotoran yang lengket di rantai ketika proses bongker pasang.
Apakah kamu berencana untuk mengganti rantai sepeda, entah karena ganti kerusakan atau upgrade, berikut ada beberapa hal yang perlu di perhatikan agar proses penggantian rantai bisa berjalan dengan lancar. Proses Pemilihan Rantai Memastikan Merek dan Seri Sesuai Hal ini penting karena, tidak semua merek rantai support dengan merek groupset lainnya, kita ambil contoh untuk sample 2 rantai di atas, ada untuk Shimano Dura Ace dan SRAM Red, dari bentuk sudah terlihat beda, dan akan terlhat lagi bedanya ketika di pasang, karena perbedaan rasio sprocket dan chainring. Untuk pembahasan video dibawah ini, kita hanya berfokus pada produk Shimano yang sudah terbukti ada di mana-mana dan banyak jenisnya dari groupset low-end hingga high-end. Memastikan Rantai Yang Dibeli Sesuai Dengan Groupset Rasio Untuk mengganti rantai tidak cuma asal beli dan tinggal pasang, meskipun mereknya sama. Yang perlu diperhatikan berikutnya ada rantai tersebut support berapa speed, misal produk Shimano diatas, ada untuk 9, 10, 11 hingga 12 speed. Total speed atau rasio sprocket itulah yang bisa jadi patokan ketika kamu ingin membeli rantai dari brand lain, seperti KMC, YBN, cek dulu support merek dan speednya, baru kemudian cek serinya yang biasa atau superlight. Proses Pemasangan Oke sekarang kita masuk ke step pemasangan, dan berikut adalaj beberapa hal yang perlu di perhatikan ketika proses instalasi. Apakah Rantai Single/Multi Direction Yang di maksud dirrection disini adalah memastikan apakah rantai bisa digunakan berbagai arah atau hanya searah. Untuk rantai dari Shimano sendiri terkenal dengan tipe rantai yang single dirrection. Untuk shimano sendiri tahunya arah pemasangan rantai sudah benar adalah mengecek di bagian yang terdapat tulisan, untuk bagian yang terdedapat tulisan menghadap kearah luar, sedangkan yang masih polos mengarah ke dalam. Menggunakan Connecting Pin dan Power Link Meskipun bisa menggunakan kembali pin rantai yang telah terlepas, namun itu tidak direkomendasikan karena pin rantai biasanya hanya sekali pakai, meskipun bisa terpasang dengan aman, bisa jadi di jalanan akan bisa terlepas. Amannya kamu perlu menyiapkan Connecting Pin atau Power Link. Penulis sempat ada kejadian di jalan, karena tidak memabawa Connecting Pin, sehingga terpaksa menggunakan pin rantai yang sudah terlepas, dan aman hingga sampai rumah, karena lupa mengganti rantai putus saat di gunakan dijalan, dan saat ada effort ketika nanjak rantai putus dan ini adalah akibat tidak menggunakan Connecting Pin / Power Link.
Integrated seatpost adalah seatpost adalah jenis dari sepeda yang menyatu dengan frame utamanya, karena kebanyakan yang kita tahu seatpost sepeda dibuat terpisah agar mudah untuk melakukan penyesuaian tinggi. Untuk sepeda peformance integrated seatpo memiliki banyak keunggulan yang kita bahas dibawah ini. Bagaimana Melakukan Pengaturan Yang biasanya menjadi pertanyaan teman-teman adalah bagaimana melakukan pengaturan. Konsepnya sama sih dengan memotong steerer tube pada fork, jadi potong terlebih dahulu seatpostnya sesuai dengan ukuran penggunanya. Disamping seatpost tersebut, ada lagi bagian yang disebut dengan seatmast. Gambar diatas adalah sample seatmast milik Trek Emonda SL6, tentu bentuk dan ukuran seatmast bisa berbeda-beda sesuai dengan brand dan seri dari sepeda. Seatmast tersebut juga bisa untuk adjusment jika pengendara ignin lebih tinggi atau rendah, bisa karena ganti sepatu, ganti panjang crank arm dan lain sebagainya. Agar Lebih Stiff dan Lebih Ringan Jika kita lihat pada sample 3 sepeda yang ada di thumbnails, ada Giant Propel Advanced SL, Giant TCR Advanced SL dan Trek Emonda SL6, ada kesamaan dari 3 seri ini, yakni embel-embel SL, yang bisa juga diartikan Super Light, yakni paling ringan diantara seri lainnya. Yups tentu dengan integrated seatpost tidak ada bahan berlebih yang masuk kedalam seat tube, yang membuat frame dengan integrated seatpost lebih ringan. Point berikutnya adalah untuk tingkat stiffness / kekakuan yang lebih tinggi, hal ini tentu sangat penting jika sepeda ditujukan untuk peforma, makin stiff frame maka power yang tersampaikan dari pesepeda ke sepeda akan lebih efisien dan tidak banyak yang terbuang.
Apakah ingin beli Giant TCR tapi dana tidak sampai, nah Giant Bicycles memiliki varian sepeda ini nih, yakni Giant Content, framenya dari alloy sih, tapi dari sisi geometri mirip banget dengan Giant TCR, speknya juga tidak kalah mantap. Giant Contend dan Giant Contend AR Untuk seri ketika post ini dibuat, yakni tahun 2021 ada 2 varian untuk Giant Contend, yakni seri Giant Contend dan Giant Contend AR. Tapi untuk tahun 2019 dan 2020 ada seri Giant Content SL yang biasanya istilah SL menjadi top off the line dari suatu seri produk. Giant Content Giant Content AR Bicara seputar sejarah Giant Contend, berawal dari Giant Deffy, Giant Deffy spesialist untuk all round endurance dan framenya dibuat sedemikian rupa untuk menahan getaran berlebih. Giant Deffy awalnya ada 2 macam, yakni untuk seri frame carbon dan frame alloy, nah untuk kemudian frame alloy Giant Deffy dihapuskan dan diganti dengan seri Giant Contend ini. Jika dilihat gambar di atas ada Giant Contend dan Giant Conted AR, perbedaannya adalah di geometri framenya, yang AR ditujukan untuk gravel, cyclocross dan sejenisnya sedangnya yang Contend saja ditujukan untuk pure jalur aspal. Untuk seri Contend / AR sama seperti TCR ada angka 1, 2, 3, 4 , yang seri tertinggi Contend 1 menggunaakan full groupset 105 dengan disc brake, harganya juga cukup bersaing USD 1750 atau sekitar IDR 25.000.000,-. Beratnya juga cukup bersaing, untuk Giant Contend 1 2021 9.5kg. Sumber : - https://www.giant-bicycles.com/us/bikes-contend-2021 - https://www.giant-bicycles.com/us/bikes-contend-ar-2021
Giant TCR siapa yang tidak kenal, sepeda yang terkenal all round, stiff dan nyaman ini banyak memiliki penggemarnya di seluruh dunia. Ciri khasnya ada top tube slope yang membuat sepeda ini terlihat compat. Secara pembagian ada 3 macam Giant TCR ketika postingan ini dirilis, yakni Giant TCR Advanced, Giant TCR Adcanced Pro dan Giant TCR Advanced SL. Dari 3 pembagian terebut, ada lagi pembagiannya, mulai dari nomor 0, 1, 2, 3 dan untuk disc dan rim brake. Yuk kita pelajari sama-sama. Giant TCR Advanced Di seri ini Giant TCR Advanced dijual secara fullbike tidak frame only, mulai dari TCR Advanced 0, 1, 2 hingga 3. Untuk geometru Giant TCR Advanced dan TCR Advanced Pro tidak ada banyak perbedaan, Perbedaannya hanya di steerer tubenya yang masih dari alloy dan ukuran standard. Jadi meskipun fork Giant TCR Advanced ini terbuat dari carbon, tapi tidak 100% carbon, pada bagian steerer tubenya masih alloy. Sedangkan untuk seri 0, 1, 2, 3 adalah groupset yang digunakan, untuk Giant TCR 0 bisa menggunakan shimano Dura Ace / Ultegra, untuk Giant TCR 1 menggunakan Ultegra, Giant TCR 2 menggunakan 105 dan Giant TCR 3 menggunanakan Tiagra. Giant TCR Advanced Pro Beralih naik satu level, ke Giant TCR Advanced Pro, dengan bentu frame dan material lebih baik. Oke tadi sempat saya bahas geometrinya hampir sama, tapi ada yang membedakan di bagian forknya yang sudah 100% carbon, termasuk steerer tubenya. Disamping itu ukurannya juga sudah oversize alias 1 1/4mm, sehingga lebih nyaman lagi dipakai. Nah tapi ada juga seri yang menggunakan angka, semisal Giant TCR Advanced Pro 0, 1, 2 , sama sih seperti di Giant TCR Advanced biasa, untuk menandakan groupset apa yang terpakai. Giant TCR Advanced SL Seri ini bisa dibilang salah satu stiffness-to-weight ratio paling baik didunia. Dibanding 2 seri sebelumnya berbeda sekalikan, terutama dibagian seatpost yang integrated dengan frame, membuatnya semakin stiff dan power yang ditransfer semakin optimal pastinya. Tapi disini tidak ada angka 0, 1, 2, 3 yang artinya hanya frame only. Tapi jangan salah meskipun frame only, harganya bisa sama dengan 1 fullbike Giant TCR Advanced. Seri ini adalah seri tertinggi dari Giant TCR dan digunakan jugal oleh atlit grand tour. Meskipun geometrinya mirip dengan seri dibawahnya, material yang digunakan tentu berbedan dan memilki level tertinggi Sumber Gambar : https://www.giant-bicycles.com/se/tcr-advanced-0 https://www.ebay.com.au/itm/Giant-TCR-Advanced-1-Disc-2018-Road-Fork-OverDrive-Alloy-Steerer-Thru-Axle-485g-/164014665716 https://www.giant-bicycles.com/se/tcr-advanced-0 https://www.ebay.com/itm/NEW-2020-Giant-TCR-Advanced-Pro-1-Carbon-Fork-1-1-4-Overdrive-2-Steerer-45-Rake-/324156432626 https://www.giant-bicycles.com/us/tcr-advanced-sl-1-disc-2021
Selain hobi mengendarai sepeda, apakah kamu juga hobi untuk utak atik sepeda, jika iya 4 bahan berupa gel yang ada di judul atas akan membantu kamu untuk menjadi mekanik sepeda yang lebih baik, tentu masing-masing punya kegunaannya sendiri yuk lanjutkan. Fiber Grip Fiber grip bisa juga dikenal dengan Fiber Carbon Grip, diimplementasikan jika ada part fiber carbon disepedakamu, tepatnya di kontak antara 2 part, semisal handlebar dengan stem, stem dengan steerer tube, seat post dengan frame dan lain sebagainya. Untuk penggunaan fiber grip tidak mengharuskan kedua part tersebut dari fiber carbon, bisa salah satunya saja, semisal seatpost dan fiber carbon dan frame dari alloy. Tujuan dari implementasi fiber grip ini adalah mencegah slip dan membuat kontak kedua part tersebut lebih mantap. Threadlock Ada beberapa kasus ketika mengencangkan sebuah mur atau sekrup, tapi setelah waktu berlalu, ternya baut tersebut melongar dan terlepas sendiri. Hal tersebut bisa diminimalisir dengan menambahkan threadlock sebelum memasangkan mur, cukup setengah bagian mur saja dan biarkan sisanya rata di bagian lainnya. Anti Seize Memiliki fungsi sama seperti dengan fiber grip, hanya saja 2 part yang terhubung seharusnya terbuat dari logam, bisa steel atau alloy bahkan titanium. Jika salah satu partnya adalah fiber carbon, fiber grip adalah solusi terbaik bukan menggunakan bahan ini. Tujuannya agar 2 part yang terhubung tersebut tidak mudah longgar dan tetap terjaga dengan baik koneksinya. Grease Mungkin dari semua benda diatas, yang satu ini palaing dikenal dan mungkin kamu memilikinya, istilah kerennya kita sebut pelumas, tapi bukan yang berupa cairan melainkan gel, bahan seperti ini lebih lama menempel di part dan mudah untuk diimplementasikan. Paling sering diimplementasi di dalam bottom bracket, headset dan part part sepeda lainnya yang bergerak. Sumber Gambar: https://www.youtube.com/watch?v=mCrY2w7lAlc https://www.rodalink.com/id/finish-line-pelumas-sepeda-fiber-grip-110616.html http://goliathstrong.com/product/goliath-grip-42-blue-medium-standard-strength/ https://blog.weicon.de/rennrad-fit-fuer-die-saison/?lang=en https://wplbike.com/products/absolute-bike-grease
Sebelum yakin untuk membeli sprocket baru, ada beberapa pertanyaan yang terlintas di kepala saya, apakah akan muat?, apakah butuh goat link? , dan ternyata tinggal pasang dan sedikit utak atik, maka dari shimano tiagra 11-28 menjadi 11-32, berikut ceritanya. Membeli Sprocket Yang Benar Pastikan kamu tidak salah beli sprocket yang tentu akan membuat kamu menyesal kemudian. Cara gampang agar tidak salah membeli sprocket adalah, pertama tentukan merek groupset yang kamu gunakan, dalam kasus ini saya menggunakan Shimano Tiagra. Kedua tentukan rasio dan total speed yang kamu butuhkan, dalam kasus ini 10 speed dengan rasio 11-32. Berbekal 2 hal diatas,maka kamu siap untuk mendapatkan sprocket baru siap pasang. Untuk catatan, perlakukan beli sprocket antara roadbike dan mtb berbeda, karena rd roadbike dibiat dengan arm yang kecil, maka akan sulit untuk menggunakan sprocket besar, semisal 34t dan keatasnya. Solusinya kamu harus membeli tambahan part, bernama goat link, tujuannya agar rd roadbike bisa menjangkau gear paling besar dan kecil tanpa halangan. Memiliki Alat untuk Bongkar Sprocket Jika kamu memutuskan membawa ke bengkel untuk bongkar pasang, kamu bisa deh melewati bagian ini. Karena groupsetnya Shimano maka saya cuma memerlukan penahan sprocket dan kunci lock ring untuk bongkar pasang sprocket. Mau Gowes juga pernah membuat videonya di https://www.youtube.com/watch?v=2KLiDTbHO0A . Hal yang perlu dicatat disini, jika kamu mengalami masalah untuk memasukan sprocket , ada kemungkinan kamu salah posisi, masukan sambil putar-putar untuk menentukan posisi yang pas, karena produk sprocket shimano memang dibuat agar bisa terpasang dalam satu posisi. Pastikan Bisa Shift ke Berbagai Kombinasi Speed Gear Hal ini yang paling penting, untuk apa ganti sprocket tapi tidak bisa shifting dengan mulus. Mulai dari kombinasi chainring depan besar lalu kecil. Nah berhubung gear belakang tambah besar, maka jika terbiasa crosschain, diusahakan untuk menguranginya setelah mengganti sprocket ini. Tapi saya coba di 11-32t ini masih aman cross chain, kemungkinan akan menimbulkan masalah untuk sprocket lebih besar seperti 34t. Jika belum tahu crosschain, crosschain adalah kondisi rantai yang menyilang, kondisi ini terjadi ketika chainring depan di posisi besar dan sprocket belakang di posisi besar, sehingga rantai menyilang, berlaku pula kebalikannya ketika depan kecil dan belakang juga kecil. Memang aman, tapi crosschain seperti ini membuat energi yang tersampaikan tidak sefektif jika posisi rantai lebih lurus. Oke Selamat mencoba ganti sprocket.